104 Kado terindah

Setelah  memarkirkan  sepeda  motornya,  Adnan  buru-buru  turun,  lalu  berlari  tergesa ke  arah  pintu  rumah,  yang  sudah  ia  tinggal  selama  beberapa  hari.  Pemuda  itu  sudah  tidak sabar, ingin  bertemu dengan pria yang sudah ia sakiti hatinya belakangan ini.

"Pa...  papa..."  teriak  Adnan  begitu  ia  sudah  berada  di  ruang  tamunya. Pemuda  itu  berjalan  tergesa, sambil mengedarkan pandangan, mencari sosok pria  yang ia panggil papa. "Papa!" Teriaknya kembali.

"Le, kamu  pulang?"

Adnan  berjalan  cepat  mendekati  wanita  tua,  yang  sedang  tergopoh,  mendekat padanya.  Pemuda  itu menghamburkan  tubuh,  memeluk  erat  ibu  Sumi  yang  sudah  berdiri  tepat di  hadapannya. 

"Syukurlah,  akhirnya  kamu  pulang,  simbah  seneng,"  ucap  haru  ibu  Sumi  ditengah pelukan cucunya.

Adnan  mengurai  pelukan,  menatap  ibu  Sumi  dengan  bola  mata  yang  berkaca. "Iya mbah, maaf ya  mbah, udah bikin simbah  bingung."

"Le." 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter