webnovel

Oh hantu ku

Na Bong-sun memiliki kepribadian yang sangat pemalu dan rendah diri, tidak punya teman dekat, dan terus-menerus ditegur di pekerjaannya sebagai asisten koki di Sun Restaurant. Dia juga sesekali melihat hantu, terima kasih kepada nenek dukun . Suatu hari, Bong-sun dikuasai oleh hantu perawan penuh nafsu bernama Shin Soon-ae. Untuk mengimbangi kurangnya romansa dalam kehidupannya yang pendek dan percaya bahwa hanya dengan kehilangan keperawanannya dia akan dapat "menyelesaikan dendamnya" dan beralih ke kehidupan setelah mati, Soon-ae bertekad untuk merayu sebanyak pria yang dia bisa dengan memiliki berbagai wanita, dan dia menemukan Vessel yang sempurna di Bong-sun. Bos Bong-sun adalah bintang koki arogan Kang Sun-woo, yang diam-diam dia naksir. Sun-woo belum berkencan dengan siapa pun sejak hatinya hancur oleh teman kuliahnya Lee So-hyung, yang merupakan produser TV. Tapi ketika Bong-sun tampaknya menyingkirkan rasa malunya dan tiba-tiba berubah menjadi wanita yang percaya diri dan dinamis, dia akhirnya menangkap matanya. Sementara itu, misteri seputar kematian Soon-ae melibatkan saudara ipar Sun-woo, seorang perwira polisi yang baik hati, Choi Sung-jae, yang mungkin tidak seperti kelihatannya.

Shinta123 · Teen
Not enough ratings
16 Chs

Chapter 10

Sun Woo dan Soon Ae/Bong Sun bergandengan tangan sampai pulang ke atap. Sun Woo ingin langsung kembali ke kamar masing-masing tapi Soon Ae masih ingin bersama Sun Woo lebih lama.

Mereka akhirnya duduk berdua di bangku dengan masih bergandengan tangan. Saat Soon Ae membelai tangannya, Sun Woo langsung bertanya apakah Bong Sun sangat menyukai genggaman tangan mereka?

"Iya, aku menyukainya"

"Lihatkan, bahkan bergandengan tangan saja rasanya sangat menyenangkan. Aku ingin bersamamu perlahan-lahan seperti ini. Seenak apapun sebuah makanan, kalau kau memakannya terlalu cepat maka kau pasti akan sakit perut. Sakit hati jauh lebih menakutkan daripada sakit fisik, mengerti tidak?"

"Iya. Tapi, bagaimana kalau aku tidak punya banyak waktu?"

Sun Woo bingung, apa maksudnya Bong Sun tidak punya waktu, memangnya dia mau mati besok atau apa. Sun Woo yakin Bong Sun mengatakan itu hanya karena dia tidak punya hal lain untuk diucapkan.

Soon Ae memutuskan untuk tidak memikirkan masalah itu lagi lalu protes dengan imutnya, apakah Sun Woo mau mengomelinya lagi? Saking imutnya, Sun Woo sampai tidak bisa menahan senyum lebarnya walaupun dia ingin sekali mengomeli Bong Sun lagi.

Sun Woo ingin mereka kembali ke kamar masing-masing saja tapi Soon Ae masih belum mau berpisah dan terus menariknya kembali sambil memaksa agar mereka tetap disitu satu menit saja.

Sun Woo akhirnya menurutinya dan langsung ikut tersenyum bahagia begitu melihat senyum bahagia Bong Sun yang hanya karena mereka bergandengan tangan.

"Apa kau menyukaiku sebesar itu?" tanya Sun Woo

"Iya, aku menyukaimu"

Saat masih asyik-asyiknya bergandengan tangan, tiba-tiba mereka melihat Hae Young datang. Jelas saja Sun Woo dan Soon Ae langsung panik, Soon Ae hendak melarikan diri tapi dia tidak sadar kalau dia masih menggandeng tangan Sun Woo.

Untung saja Sun Woo bergerak cepat melepaskan genggaman tangan mereka sebelum ibunya melihat.

Hae Young yang punya banyak pengalaman pacaran, jelas curiga melihat keberadaan Bong Sun bersama Sun Woo tengah malam begini.

Tapi saat dia bertanya apa yang Bong Sun (yang dia kira namanya Bong Sook) lakukan disini bersama Sun Woo tengah malam seperti ini, Sun Woo langsung menjawab bahwa dia menyuruh Bong Sun untuk melakukan sesuatu lalu cepat-cepat mengusir Bong Sun.

Soon Ae yang tiba-tiba diusir, langsung bingung sendiri. Tapi kemudian, dia langsung pamit lalu pergi secepat mungkin. Barulah saat dia sudah keluar dari restoran, dia mulai keheranan dengan reaksinya sendiri.

Kenapa hatinya berdegup kencang sekali? Karena ahjumma itu atau karena genggaman tangannya dengan Sun Woo tadi?

Setelah Soon Ae pergi, Sun Woo dengan senyum malu-malu berusaha meyakinkan ibunya seklai lagi kalau Bong Sun cuma sedang melakukan perintahnya saja tapi Hae Young sama sekali tidak percaya dengan alasan yang Sun Woo ucapkan.

Hae Young sangat yakin ada sesuatu yang tidak biasa antara Sun Woo dan Bong Sun karena dia wanita yang punya banyak pengalaman dalam hal hubungan pria dan wanita.

Hae Young tampak jelas tidak menyukai Bong Sun (karena menurutnya Bong Sun itu pendek dan tidak sepadan dengan Sun Woo) dan tidak menyetujui hubungan mereka.

Sun Woo terus menyangkal dugaan ibunya, tapi dia menyangkalnya sambil tersenyum malu-malu gitu, yah jelas saja Hae Young tetap tidak percaya sama sekali.

Sun Woo berusaha mengalihkan topik pembicaraan, tapi hal itu malah membuat Hae Young tambah curiga.

"Apa kau pakai kontrasepsi?" tanya Hae Young blak-blakan

Sun Woo langsung tersedak rotinya mendengar pertanyaan blak-blakan ibunya itu. Tapi Hae Young dengan santainya menasehati Sun Woo untuk memakai kontrasepsi dan berhati-hati jika dia berhubungan dengan anak muda jaman sekarang apalagi pegawai sendiri, kalau sampai terjadi sesuatu yang salah maka situasinya akan jadi sangat sulit.

Saat Sun Woo masih bersikeras menyangkalnya, Hae Young menerima sangkalannya walaupun dia masih tidak percaya dan terus memperingatkan Sun Woo bahwa keberuntungannya tahun ini sangat buruk jadi Sun Woo harus selalu ingat untuk memakai kontrasepsi.

"Omma, please deh! Apa kau benar-benar harus membicarakan masalah seperti ini dengan anakmu sendiri?"

"Memang apa salahnya? Jauh lebih baik seperti ini daripada kecelakaan nanti"

"Pulang sajalah, omma membuat kepalaku sakit"

"Ah iya, baiklah. Aku akan tetap pergi walaupun kau menghentikanku"

"Jangan asal membuat asumsi sendiri"

Hae Young jelas tersinggung mendengar omelan Sun Woo.

"Oke oke, kau dan Eun Hee sekarang suka sekali mengomeliku padahal kalian sangat pendiam waktu kalian kecil"

Setelah ibunya pergi, Sun Woo langsung mengirim pesan pada Bong Sun memberitahu kalau ibunya sudah pulang.

Soon Ae yang ternyata sedang bersembunyi di pojokan jalan, langsung membalas pesan Sun Woo dengan gaya imutnya "Aku akan kembali secepat peluru, whoooosh"

"Sejak kapan dia jadi seimut ini?"

Bong Sun ternyata benar-benar kembali secepat peluru. Baru saja Sun Woo membaca pesan itu, Bong Sun tiba-tiba muncul mengejutkannya.

Soon Ae bertanya apakah ibunya Sun Woo merasa situasi mereka tadi aneh. Sun Woo tentu saja langsung mengiyakannya "Kau itu selalu aneh, semua orang bisa melihatnya" goda Sun Woo

Tapi begitu melihat wajah Bong Sun, Sun Woo langsung meyakinkannya untuk tidak cemas. Sun Woo menyarankan sebaiknya mereka masuk kamar masing-masing dan istirahat sekarang, lagipula Bong Sun pasti lelah setelah berpesta bersama semua pria itu.

"Aku sudah tidur di motel jadi aku baik-baik saja"

"Ah, tiba-tiba aku jadi kesal lagi. Mulai sekarang, jangan pernah sekalipun menyebut-nyebut kata 'mo' dihadapanku"

"Baik... motel"

"Aaah, dasar! ayo bangun, aku anterin pulang. Dimana rumahmu?"

"Di sana. Kau mengantarkanku pulang yah?"

"Iya"

Hehe... mereka cute banget gandengan tangan nganterin Bong Sun ke kamarnya. Lalu waktu mereka sudah sampai di depan kamar Bong Sun, Sun Woo menyuruh Bong Sun masuk kamarnya tapi Soon Ae ngotot ingin mengantarkan Sun Woo pulang (yang artinya dia ingin masuk kamarnya Sun Woo).

Tentu saja Sun Woo langsung menolak (walaupun senyumnya lebar banget) dan memaksa Bong Sun masuk kamarnya sendiri.

"Ayo kita hitung 1-2-3 lalu masuk, oke?"

1-2-3... tapi Soon Ae malah terus ngotot ingin melihat Sun Woo masuk kamarnya. Sun Woo sampai ketawa sendiri melihat tingkah imut Bong Sun/Soon Ae, lalu mulai ngitung lagi dan akhirnya mau juga Bong Sun masuk kamarnya.

"Dia sangat imut. Selamat malam Na Bong Sun" gumam Sun Woo

Sesampainya di rumah, Hae Young langsung menanyakan tentang Bong Sun pada Eun Hee yang memberitahunya kalau Bong Sun bersikap sangat baik sama sekali tidak seperti anak-anak jaman sekarang.

Tapi Hae Young tidak percaya, dia malah yakin kalau dengan sikap baiknya, Bong Sun pasti bisa merayu pria dengan mudah. Eun Hee heran kenapa akhir-akhir ini semua orang sangat penasaran dengan Bong Sun.

Saat Bong Sun tidur, Soon Ae keluar dari tubuhnya dan masuk ke kamarnya Sun Woo. Memandangi Sun Woo yang tengah tidur lelap dan menyentuh wajahnya sebelum akhirnya dia mulai sadar dan langsung mengingatkan dirinya sendiri karena menyukai Sun Woo padahal dia cuma hantu.

Tapi sedetik kemudian, dia mulai berubah pikiran lagi dan beralasan pada dirinya sendiri kalau dia hanya menikmati perasaan yang tumbuh saat berpacaran.

Bong Sun terbangun dan keluar kamar tepat saat Soon Ae juga baru keluar kamarnya Sun Woo. Tapi Bong Sun sama sekali tidak curiga kalau Soon Ae baru keluar dari kamarnya Sun Woo dan Soon Ae pun berbohong mengatakan kalau dia cuma sedang keliling karena bosan.

Bong Sun senang karena belakangan ini dia tidak pernah lagi melihat hantu dan bisa tidur dengan nyenyak "Semua ini berkat unnie"

Soon Ae langsung canggung mendengar Bong Sun memanggilnya unnie. Bong Sun mengaku kalau dia juga merasa seperti itu, dia tidak pernah menyangka kalau dia akan memanggil hantu dengan sebutan unnie.

"Kenapa kau bicara sendiri tengah malam begini?" Bong Sun kaget tiba-tiba mendengar suara Sun Woo.

Sun Woo bertanya apakah Bong Sun tidak bisa tidur karena kepanasan? Tapi tanpa menunggu jawaban Bong Sun, dia langsung menyuruh Bong Sun masuk kamarnya. Bong Sun langsung menurut dan meninggalkan Soon Ae yang sedih dan cemburu.

Sun Woo sepertinya sengaja masang kipasnya dihadapan Bong Sun buat unjuk kebolehan gitu. Tapi anehnya setelah semua bagian kipasnya terpasang, kipas anginnya malah tidak terasa sejuk sama sekali.

"Oh, baling-balingnya terbalik, chef" ujar Bong Sun

Sun Woo jelas malu tapi mana mau dia ngaku, malah menyalahkan Bong Sun dan menuduh Bong Sun sengaja tidak memberitahunya kalau baling-balingnya terbalik.

Dia langsung memperbaiki baling-balingnya sambil beralasan kalau dia salah pasang hanya karena masih belum sadar betul dari tidurnya dan bukannya karena dia tidak mengerti tentang mesin. Bong Sun diam saja menerima semua alasannya walaupun diam-diam dia tersenyum geli.

Setelah kipasnya berputar dengan benar, Bong Sun melihat Sun Woo berkeringat dan langsung mengulurkan tangannya mengelap keringatnya Sun Woo yang tentu saja tersenyum bahagia dengan perhatian Bong Sun.

Mereka begitu asyiknya pacaran didepan kipas sementara Soon Ae hanya bisa menatap kemesraan mereka dengan patah hati.

.

Keesokan harinya, semua asisten sibuk menggosipkan tentang pro dan kontranya musim panas. Sun Woo datang dan langsung mengomeli mereka untuk bekerja sekarang juga lalu diam-diam mengiyaratkan Bong Sun untuk mengikutinya.

Sun Woo membawa Soon Ae/Bong Sun masuk ke gudang penyimpanan makanan lalu dengan manisnya memberikan ginseng untuk menambah stamina Soon Ae/Bong Sun di hari sepanas ini apalagi hari ini mereka akan sangat sibuk.

"Bukan aku seorang yang akan kecapekan jadi kita makan bersama saja, chef"

"Tidak, tidak. Aku baik-baik saja, kau saja yang makan" ujar Sun Woo sambil menyuapi Soon Ae

"Sebenarnya daripada ginseng, ini lebih baik sebagai tonik bagiku" ujar Soon Ae sambil menempelkan tangan Sun Woo ke pipinya.

Aigoo mereka cute banget, yah terserahlah mau Bong Sun atau Soon Ae, yang penting kan Sun Woo tahunya dia jatuh cinta sama Bong Sun heee.

Sayangnya momen kebersamaan mereka sirna seketika saat Seo Joon tiba-tiba muncul untuk memberitahu Bong Sun bahwa ada telepon untuknya. Soon Ae bertanya siapa tapi Seo Joon sendiri juga tidak tahu.

Tiba ada seseorang yang mengetuk pintu gudang, sontak saja Sun Woo dan Soon Ae langsung memisahkan diri dan Sun Woo pura-pura memeriksa persediaan minyak. Ternyata Seo Joon lah yang mengetuk pintu untuk memberitahu Bong Sun bahwa ada telepon untuknya.

Hae Young lah yang menelepon Bong Sun tapi karena karena Soon Ae tidak tahu nama ibunya Sun Woo, jadi bingung siapa yang meneleponnya ini.

Hae Young sama sekali tidak menjawabnya malah langsung menuntut Bong Sun untuk memberitahunya tentang tanggal dan waktu kelahirannya dan Soon Ae langsung saja memberitahunya tanpa pikir panjang.

Hae Young membawa informasi itu ke ahjumma dukun yang terheran-heran karena orang dengan tanggal lahir ini sudah lama mati.

Hae Young tentu saja langsung bingung karena Bong Sun jelas masih hidup dan sehat. Ngomong-ngomong, siapa orang yang ingin Hae Young ramal ini? tanya ahjumma dukun.

"Aneh sekali. Orang ini namanya Bong Sook atau siapalah. Dia pegawai yang bekerja di restorannya anakku" jawab Hae Young

Ahjumma dukun langsung terdiam canggung mendengarnya. Hae Young memberitahu ahjumma dukun tentang apa yang dia lihat malam itu di atap restorannya Sun Woo, bahwa Sun Woo sedang bersama Bong Sun berduaan tengah malam.

"Benarkah? Apa yang mereka lakukan?" tanya ahjumma dukun.

"Menurutmu apa yang mereka lakukan?"

"Jangan-jangan..."

"Mereka duduk di bangku kayu"

"Di bangku kayu?"

"Menempel bersama"

Ahjumma dukun udah langsung mikir yang aneh-aneh mendengar kata menempel bersama. Sayang, dia langsung kecewa berat saat Hae Young melanjutkan perkataannya kalau Sun Woo dan Bong Sun saling menempel bersama sambil berbincang saja.

Hae Young lalu meminta ahjumma dukun meramal tanggal lahir orang lain. Dari tanggal lahir itu, ahjumma dukun meramal orang ini pernah mengalami perpisahan di masa lalu tapi orang ini sangat setia dan pekerja keras dalam hidupnya.

Jika awan hitam orang ini sudah menghilang maka hidupnya akan berubah jadi pelangi. Orang ini akan bertemu dengan orang yang ditakdirkan untuknya dan menjalani hidup yang baik. Siapakah orang ini?

Ternyata orang yang ahjumma dukun ramal itu So Hyeong. Sepertinya berkat ramalan baik ahjumma dukun, Hae Young langsung berniat menjodohkan So Hyeong dengan Sun Woo.

Mengajak So Hyeong bertemu, memastikan So Hyeong sedang tidak pacaran dengan siapapun lalu mulai mempromosikan berbagai kelebihan Sun Woo.

"Sun Woo tidak melihat saya sebagai wanita"

"Lalu apa kau melihatnya sebagai pria?"

"Tentu saja, dia sangat menarik"

Hae Young langsung mengerti situasi mereka, jadi So Hyeong memang menyukai Sun Woo tapi Sun Woo lah yang tidak mengambil inisiatif untuk memulai hubungan mereka. Hal itu membuat Hae Young jadi semakin bertekad untuk menjodohkan So Hyeong dengan Sun Woo.

Sung Jae datang ke restoran untuk mengantarkan Eun Hee. Sung Jae hendak mencari Sun Woo untuk menyapanya sebelum pergi tapi tiba-tiba dia mendengar suara Bong Sun sedang menyanyikan sebuah lagu yang cukup akrab di telinganya karena dulu dia pernah mendengar Soon Ae menyanyikan lagu yang sama.

Jelas saja segala sesuatu yang berhubungan dengan Soon Ae dalam diri Bong Sun, membuat kecurigaan Sung Jae makin kuat bahkan sesampainya di kantor polisi, dia langsung mencari data informasi tentang Bong Sun.

Sun Woo mengumumkan pada semua asistennya kalau dia mau pergi belanja ke pasar lalu bertanya siapa yang mau ikut? Tapi begitu semua asistennya minta ikut, dia malah langsung memberikan berbagai tugas pada mereka biar mereka sibuk dan tidak bisa ikut ke pasar.

Hanya Bong Sun satu-satunya yang tidak dia beri tugas apapun dan Sun Woo langsung pura-pura mengeluh kecewa "Aaah, aku harus membawa Na Bong Sun yang tidak berguna itu. Ayo pergi Na Bong Sun"

Dalam perjalanan, Soon Ae langsung menyindir Sun Woo yang menyuruhnya untuk tidak bersikap terlalu kentara padahal dia sendiri bersikap kentara sekali.

Tapi sama sekali tidak merasa bersalah, menurutnya dia sama sekali tidak bersikap kentara, dia hanya mengajak Bong Sun ke pasar sebagai bagian dari tugas.

"Iya deh. Tapi chef, apa kau bisa menyetir hanya dengan satu tangan? Pria terlihat keren sekali saat melakukan itu"

"Keren apanya" ejek Sun Woo

Tapi ujung-ujungnya dia langsung menjatuhkan satu tangannya untuk menyetir dengan satu tangan yang menurutnya nggak keren itu. hehe!

Tapi Soon Ae ternyata punya niat lain saat meminta Sun Woo menyetir hanya dengan satu tangan. Karena dengan begitu, dia jadi bisa menggenggam tangan Sun Woo yang lain dan menempelkannya di pipinya lagi.

"Oh, jadi ini yang kau inginkan? Rencanamu bagus juga. Baguslah kau sekarang terobsesi dengan tanganku. Kalau kau terus memintaku melakukan itu, aku pasti tidak akan tahan"

Di pasar, Sun Woo dengan serius mengajari Bong Sun bagaimana cara mengetahui apakah mangga sudah matang atau belum.

"Tekan bagian ujungnya dan jika lunak maka artinya mangga itu sudah matang. Dan jika ada aroma manis dari bagian ujungnya maka itu artinya buahnya bagus"

Soon Ae mendengarkan dengan baik tapi kemudian dengan nakalnya dia mulai menekan-nekan Sun Woo "Lunak dan manis sepertimu yah chef?"

"Aah, berhentilah melakukan ini di tempat seperti ini"

Ahjumma penjual buah yang melihat kemesraan mereka asal menduga kalau mereka berdua suami istri dan berkata bahwa suaminya ini memiliki wajah yang baik.

Soon Ae senang-senang saja Sun Woo dikira suaminya. "Benarkah? Suamiku ini memang memiliki wajah penuh keberuntungan kan?"

"Tentu saja, aku bisa meramal wajah dari pengalamanku yang sudah cukup lama berjualan di pasar ini. Aku bisa langsung tahu kalau kalian akan punya seorang putri nanti (Pfft!). Hubungan pernikahan kalian juga baik" (ini ahjumma beneran ga sih? atau cuma asal aja biar dagangannya laku?)

"Omo! kami bahkan belum mencobanya" pekik Soon Ae kegirangan sementara Sun Woo langsung speechless mendengar semua ramalan ahjumma tapi kelihatan jelas dia sangat menyukai ramalan ahjumma itu.

Tiba-tiba Soon Ae melihat ahjussi Shin sedang berbelanja juga. Soon Ae lalu memperkenalkan Sun Woo dan ahjussi Shin lalu membantu ahjussi Shin membawakan belanjaannya bahkan langsung menawarkan tumpangan naik mobilnya Sun Woo.

Sun Woo diam saja dan agak keheranan dengan keakraban Bong Sun dan ahjussi itu. Sun Woo tampak agak keberatan dengan cara Soon Ae yang asal menawarkan tumpangan pada orang lain tapi bagaimanapun juga dia tetap bersikap sopan, membawakan belanjaan ahjussi dan mengantarkan ahjussi ke pulang ke restorannya.

Sesampainya di restorannya ahjussi, Soon Ae langsung bergerak cepat membantu ahjussi memasukkan semua belanjaannya ke kulkas sementara Sun Woo terlihat sangat risih dengan restoran yang keadaannya jelas jauh berbeda dari restorannya itu.

Tapi dia tetap bersikap sopan pada ahjussi dan meminum yogurt yang ahjussi tawarkan padanya.

Ahjussi Shin menyadari ketidaknyamanan Sun Woo dan langsung bertanya.

"Tempat ini sangat jorok yah? Aku yakin tempat ini sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan restoranmu"

Sun Woo dengan sopannya menyangkal bahkan berusaha menyemangati ahjussi dengan berkata bahwa restoran yang jauh lebih tua dan lebih kecil biasanya lebih terkenal.

Ahjussi Shin memberitahu Sun Woo bahwa dulu restoran ini sangat ramai tapi sejak putrinya pergi, para pelanggan mereka tidak ada lagi yang datang kemari.

"Putri anda..."

"Dia pergi sebelum kami... 3 tahun yang lalu"

Sun Woo langsung canggung dan kasihan mendengar kisah pilu ahjussi Shin.

Setelah Soon Ae selesai memasukkan semuanya ke kulkas, tak sengaja dia tersandung selang. Ternyata ahjussi hendak memasang selang air ke keran tapi dia agak kesulitan melakukannya. Mendengar itu, Soon Ae langsung menatap Sun Woo.

Yah, jadilah Sun Woo yang akhirnya membantu ahjussi Shin memasangkan selang airnya ke pipa. Tapi walaupun sudah berusaha keras, selangnya tetap saja tidak mau terpasang.

Lama-lama, Soon Ae mulai cemas dan menyarankan sebaiknya mereka memanggil teknisi saja tapi Sun Woo langsung menolak usul itu.

Sun Woo hendak memasang skrup tapi Soon Ae tiba-tiba berbisik "kebalik, chef"

Seperti biasanya, Sun Woo terlalu angkuh untuk mengakui kesalahannya dan langsung membalik skrupnya dengan penuh harga diri. Soon Ae dan ahjussi Shin diam-diam tersenyum geli melihat Sun Woo.

Setelah berusaha keras sampai keringatan, Sun Woo akhirnya berhasil memasang selang airnya ke keran walaupun dia terus ngotot mengatakan itu pekerjaan yang sangat mudah bahkan bersikeras kalau dia keringatan bukan karena susah memasang selangnya tapi karena cuaca yang sangat panas.

Ahjussi Shin mengiyakannya saja lalu kemudian menawarkan makan nasi untuk Sun Woo. Sun Woo berusaha menolak dengan sopan tapi ahjussi terus bersikeras memaksanya duduk dan makan nasi.

Soon Ae hendak menyelamatkannya dengan memberitahu ahjussi kalau Sun Woo tidak makan nasi. Tapi belum sempat mengatakan apapun, Sun Woo langsung menghentikannya dan menerima tawaran ahjussi Shin.

Saat nasinya sudah terhidang di hadapannya, Sun Woo tampak jelas tidak nyaman. Tapi karena tidak enak pada ahjussi, dia langsung melahap nasi itu dan pura-pura menikmatinya.

Kyung Mo datang tak lama kemudian dan langsung senang melihat Bong Sun. Tapi senyumannya langsung berubah cemberut saat melihat Bong Sun sedang makan bersama Sun Woo.

Kecemburuannya pada Sun Woo makin besar saat ayahnya memberitahunya tentang apa saja yang Sun Woo lakukan barusan dan memuji-muji kehebatan Sun Woo. Saking kesal dan cemburunya, Kyung Mo langsung menyindir ketus semua hal yang Sun Woo ucapkan.

"Kenapa kalian bersama? Kau tidak terlihat seperti seseorang yang seharusnya bersama dengan seorang asisten"

"Aku bukan tipe orang yang mempedulikan masalah senioritas dalam hal belanja ke pasar"

"Ah, jadi kau pendukung sistem kesetaraan dan bukannya sistem hierarki? Keren sekali, bravo!!!"

Gara-gara menghabiskan waktu di restorannya ahjussi, mereka jadi telat di restoran mereka sendiri yang sudah sangat ramai dan sibuk saat mereka kembali.

Saat Eun Hee bertanya dari mana saja mereka, secara bersamaan mereka mengucap kebohongan yang berbeda. Sun Woo bilang mobilnya rusak dan Soon Ae bilang ada kecelakaan di jalan. Eun Hee jelas saja heran.

Tapi Sun Woo bergerak cepat untuk membuat Eun Hee tidak curiga dengan cara menggabungkan kebohongan mereka. Jadi ceritanya mereka telat gara-gara ada kecelakaan di jalan lalu setelah itu mobilnya rusak jadi yah terpaksa dia harus memperbaiki mobilnya dulu.

Saat Min Soo melihatnya, dia langsung mengomeli Sun Woo dengan kesal "Kenapa kau telat sekali? Tamu-tamu sudah mengantri..."

Plak! Sun Woo menghentikan omelan Min Soo dengan tamparan lalu dengan tenangnya mengambil alih tugas Min Soo.

Tapi saat sedang sibuk-sibuknya memasak, Ji Woong memperhatikan sedari tadi Sun Woo menekan-nekan perutnya terus, apa Sun Woo sedang tidak enak badan? Apa jangan-jangan Sun Woo mengalami gangguan pencernaan.

Sun Woo mengiyakannya tapi ia tetap bersikeras menahan sakit perutnya dan terus melanjutkan pekerjaannya. Soon Ae cemas mendengar percakapan mereka.

Saat mereka sudah tidak ada pesanan lagi, Sun Woo langsung menyerahkan tugas akhirnya ke Min Soo karena perutnya masih sakit. Satu per satu para asistennya menyarankan berbagai cara untuk mengobati sakit perutnya tapi tidak ada satupun yang memberikan saran yang baik.

Soon Ae diam-diam menyeretnya ke area yang sepi untuk membantu mengatasi sakit perutnya Sun Woo dengan pijatan di tangan.

Tepat saat itu juga, mereka melihat Seo Joon berjalan ke arah mereka. Sun Woo langsung menarik tangannya dari tangan Bong Sun sambil pura-pura mengomeli Bong Sun lalu mereka saling kabur ke arah yang berbeda. Seo Joon langsung ketawa geli melihat tingkah mereka berdua.

Sung Jae mengeluarkan ponsel berlayar retak yang dia sembunyikan di laci rumahnya. Sebuah ponsel yang mengingatkannya pada masa lalunya.

Flashback,

Tengah malam di sebuah gang gelap dan sepi, Soon Ae melarikan diri dari Sung Jae. Sepertinya dia tertangkap karena tak lama kemudian terdengar suara jeritan Soon Ae.

Entah apa yang terjadi setelah itu, karena tiba-tiba saja Sung Jae sudah berada di rumahnya dan dengan santainya melihat kaki wanita (mungkin Soon Ae) yang terpakar di lantai kamar mandinya.

Kembali ke masa kini,

Sung Jae sepertinya mulai cemas dan memutuskan untuk mengalihkan tempat persembunyian ponsel rusak itu ke sebuah koper. Hmm... sepertinya koper itu berisi berbagai bukti kejahatannya bahkan ada kamera CCTV rusak di koper itu.

Setelah restoran tutup, Soon Ae membantu Sun Woo mengobati sakit perutnya dengan cara menusuk jempolnya Sun Woo. Tapi Sun Woo malah bersikap seperti anak kecil yang ketakutan, takut Bong Sun salah tusuk. Soon Ae meyakinkannya untuk tidak cemas karena dia sudah sangat ahli sejak SMA.

Setelah berhasil menusuk jempolnya Sun Woo, Soon Ae langsung mengomelinya karena makan 2 mangkok nasi padahal Sun Woo tidak suka makan nasi. Apa boleh buat karena ahjussi menambah nasinya jadi tentu saja dia harus memakan semuanya, protes Sun Woo. 

Tidak mungkin dia menolak kebaikan ahjussi lagipula dia kasihan pada ahjussi Shin yang ditinggal pergi oleh putrinya. Soon Ae begitu tersentuh mendengarnya hingga ia terus menatap Sun Woo dengan penuh kekaguman.

"Apa-apaan tatapanmu itu? Kau jatuh cinta padaku lagi yah?" goda Sun Woo

Soon Ae lalu beranjak bangkit untuk membelikan obat buat sakit perutnya Sun Woo. Sun Woo tentu saja langsung cemas dan tidak mau membiarkan Bong Sun pergi sendirian tengah malam begini. 

Soon Ae malarang Sun Woo ikut dan meyakinkannya kalau dia akan baik-baik saja tapi Sun Woo tetap tidak mau membiarkannya pergi sendirian.

"Bagaimana kalau ada hantu muncul?" (Ha! seandainya kau tahu yang dihadapanmu itu hantu)

Setelah meminum obatnya Sun Woo akhirnya merasa baikan dan Soon Ae langsung mengulurkan tangannya, menuntut Sun Woo untuk menggenggam tangannya lagi.

Saat mereka melewati taman bermain, Soon Ae langsung mengajak Sun Woo main disana, Soon Ae yakin kalau mereka main di sana maka sakit perutnya Sun Woo pasti akan sembuh.

Soon Ae lalu merayu Sun Woo untuk bermain tag. Awalnya, Sun Woo protes karena menurutnya itu permainan yang kekanak-kanakan tapi sesaat kemudian, dia langsung mengejar Soon Ae sampai Soon Ae terjatuh.

Sun Woo langsung cemas. Ia lalu mendudukkan Soon Ae di ujung perosotan sambil mengomelinya lalu mencopot sepatu Soon Ae untuk mengecek apakah kakinya keseleo atau tidak. 

Dan setelah memastikan kakinya baik-baik saja dan cuma kotor terkena pasir, Sun Woo dengan manisnya membantu Soon Ae membersihkan kakinya lalu memakaikan sepatunya. Yah... gimana Soon Ae ga jatuh cinta, Sun Woo-nya manis banget.

Soon Ae begitu tersentuh sampai-sampai dia tidak bisa melepaskan pandangannya dari Sun Woo dan mengaku terang-terangan kalau dia menyukainya "Aku menyukaimu, chef. Sangat"

Mereka lalu main ayunan bersama dimana Soon Ae mengaku belakangan ini dia bisa melakukan banyak hal yang sebelumnya tidak bisa dia lakukan dan semua ini terjadi berkat Sun Woo. 

Misalnya bergandengan tangan dengan orang yang disukainya, bersepeda bersama dan berbincang bersama di taman bermain seperti ini. Semua itu adalah hal-hal yang tidak pernah dia alami bahkan tidak pernah sekalipun ia memimpikan hal-hal semacam ini akan terjadi dalam hidupnya karena dulu dia terlalu sibuk.

"Apa lagi yang belum pernah kau lakukan?"

"Banyak sekali. Aku tidak perah pergi ke taman hiburan. Aku juga belum pernah pergi ke Namsan. Aku juga belum pernah berpesiar. Dan bepergian... kurasa MT kita kemarin adalah perjalanan pertamaku sejak aku beranjak dewasa"

Sun Woo heran memangnya dulu apa saja yang Bong Sun lakukan sampai tidak bisa melakukan semua hal-hal itu? Sibuk mencari nafkah, jawab Soon Ae.

"Terima kasih, chef. Karena membiarkanku mengalami hal-hal yang tidak pernah kulakukan"

Semua pengakuan Soon Ae itu langsung membuat Sun Woo menetapkan pikiran dan hati untuk mengajak Bong Sun liburan 2 hari 1 malam seperti yang Bong Sun inginkan kemarin. 

Soon Ae tentu saja langsung senang, akhirnya Sun Woo mau juga liburan bersamanya. Tapi kenapa Sun Woo mendadak berubah pikiran "Apa kau takut akan melompat padamu?" goda Soon Ae.

Betapa terkejutnya Soon Ae saat Sun Woo tiba-tiba menyatakan bahwa kali ini dia tidak akan menahan diri lagi. Tapi walaupun Sun Woo akhirnya mau menuruti keinginannya, Soon Ae malah jadi gelisah karenanya.

Saat mereka kembali ke kamar masing-masing. Sun Woo tampak antusias sekali untuk menyiapkan acara liburan 2 hari 1 malam mereka nanti. Ia bahkan tidak tidur hanya untuk mencari informasi penginapan yang oke.

Soon Ae begitu bingung dan gelisah hingga ia langsung keluar dari tubuh Bong Sun dan pergi menemui ahjumma dukun dan hampir saja membuat ahjumma dukun jantungan gara-gara kemunculannya yang begitu tiba-tiba ditengah malam seperti ini.

Soon Ae menceritakan rencana perjalanannya bersama Sun Woo tapi dia sama sekali tidak merasa bahagia walaupun dia menyadari dendamnya akan bisa tuntas dalam perjalanan ini.

"Aku sangat menyukai chef. Segala yang dia katakan padaku, caranya memandangku, perasaan saat dia menggenggam tanganku. Semua ini adalah perasaan-perasaan yang tidak pernah sekalipun aku rasakan saat aku masih hidup. Perasaan yang sangat hangat dan membuat hatiku melunak"

Soon Ae menyadari betul kalau dia bukan Bong Sun, dia hanya meminjam tubuhnya saja. Soon Ae benar-benar sedih, kenapa semua ini tidak pernah sekalipun ia alami saat ia masih hidup dulu? 

Kenapa dia malah mengalaminya setelah dia mati? Ahjumma dukun cepat menyelanya dan memperingatkan Soon Ae untuk sadar karena hal paling berbahaya bagi hantu adalah perasaan.

Perasaan akan membuat Soon Ae mengira kalau dia adalah manusia dan lama kelamaan dia akan jadi serakah. Roh jahat pun demikian, mereka serakah dan ingin terus tinggal di dunia. 

Tapi hantu biasa dan roh jahat itu berbeda terutama dalam hal merasuki tubuh manusia, roh jahat tidak akan pernah mati, roh jahat akan selalu menempel pada orang yang jahat dan akan selalu melakukan kejahatan.

"Kau harus sadar dan tuntaskan dendammu dan pergilah ke tempat yang lebih baik. Kalau kau terus menunda maka kaulah yang akan terluka"

Keesokan harinya, Soon Ae sudah kembali merasuki tubuh Bong Sun. Tapi gara-gara percakapannya dengan ahjumma dukun kemarin malam, hari ini Soon Ae jadi sangat murung. 

Bahkan saat Sun Woo membisikinya tentang rencana liburan mereka (mereka akan pergi malam ini), Soon Ae tampak tidak terlalu antusias.

Tanpa tahu tentang rencana Sun Woo malam ini, Min Soo mengajak Sun Woo untuk minum-minum bersamanya nanti malam. Sun Woo menolaknya tapi Min Soo malah ngotot sampai membuat Sun Woo emosi.

"Aku bilang aku tidak mau pergi! Kau tidak mengerti juga yah? Bahkan sekalipun langit terbelah, aku tidak akan pergi! Kalian pergi saja tanpaku!"

Soon Ae minta izin keluar sebentar ke restorannya ahjussi. Soon Ae menatap ayahnya dengan sedih tapi dia langsung tersenyum saat ayahnya menyadari kehadirannya. 

Yakin dirinya akan mengakhiri dendamnya hari ini dan pergi ke surga meninggalkan semua orang dicintainya di dunia, Soon Ae langsung mengajari dan menasehati ayahnya tentang berbagai cara yang lebih mudah dalam menyajikan makanan.

Ahjussi Shin menyadari keanehan sikap Bong Sun hari ini dan bertanya heran apakah Bong Sun mau pergi ke suatu tempat yang jauh hingga mereka tidak akan bertemu lagi? 

Soon Ae menyangkalnya dengan canggung dan beralasan kalau dia cuma akan sangat sibuk saja dan tidak akan bisa berkunjung kesini lagi.

Soon Ae berusaha menahan air matanya saat dia berpesan agar ahjussi berhenti minum-minum dan menjaga kesehatannya dengan baik. 

Dalam hatinya ia menambahkan... "Ayah, aku tidak akan bisa bertemu denganmu lagi. Kau harus berhenti memikirkanku dan hiduplah bahagia bersama Kyung Mo"

Hae Young makan siang bersama ahjumma dukun tapi anehnya hari ini ahjumma dukun yang mentraktir Hae Young. 

Ahjumma mengaku bahwa dia mentraktir Hae Young karena dia merasa bersalah tapi dia tidak mau memberitahu alasan apa yang membuatnya merasa bersalah pada Hae Young (dia takut terjadi apa-apa dengan Sun Woo setelah melakukan itu dengan Soon Ae).

Hae Young jadi curiga dan menduga jangan-jangan ahjumma dukun mau pergi jauh dan meninggalkannya. Hae Young tidak terima kalau itu alasannya, ahjumma dukun adalah satu-satunya teman wanitanya, dia pasti akan menangis kalau ahjumma pergi meninggalkannya.

"Apa kau menyukaiku?"

"Iya, aku menyukaimu. Aku kan sudah bilang kalau aku sudah muak dengan pria"

Pengakuan Hae Young itu membuat ahjumma dukun memutuskan untuk berubah pikiran, karena toh ahjumma dukun yakin kalau dia (Sun Woo) pasti tidak akan terlalu kenapa-kenapa hanya karena melakukan itu sekali dengannya (Soon Ae). 

Karena ahjumma dukun bicara tanpa menyebutkan siapa dan apa maksudnya, jelas saja Hae Young bingung.

Sun Woo menutup restorannya jauh lebih cepat daripada biasanya sampai membuat semua asistennya terheran-heran. 

Sun Woo beralasan kalau hari ini cuacanya sangat panas dan dia hanya mencemaskan para pegawainya saja yang jika mereka terus bekerja didepan kompor panas maka mereka pasti akan pingsan.

Lalu diam-diam Sun Woo mengisyaratkan Bong Sun untuk bicara berdua dengannya dan menyuruh Bong Sun bersiap-siap sekarang juga. Soon Ae pura-pura antusias padahal dia sangat gelisah.

Saat tengah mengepak barang-barangnya, Soon Ae mengomeli dirinya sendiri "Aku harus pergi, apa lagi yang harus kau lakukan? Memangnya kau mau tinggal disini selama 1000 atau 10000 ribu tahun sebagai roh jahat? 

Kau tidak boleh ragu, Shin Soon Ae. Kau harus pergi dan menuntaskan dendammu. Hari ini adalah hari bersejarah"

Tapi saat mereka hendak pergi, Sun Woo malah ditelepon ibunya yang katanya sedang minum-minum. Sun Woo jadi stres, dia sudah harus pergi tapi malah harus menjemput ibunya yang mabuk. Soon Ae tampak agak lega mendengar Sun Woo harus pergi ke tempat lain. 

Tapi Sun Woo ternyata tidak berniat membatalkan rencana mereka, malah menyuruh Soon Ae untuk menunggunya didepan stasiun kereta sementara dia akan pergi sebentar untuk mengurus ibunya.

Soon Ae termenung sedih mengingat segala kenangan indahnya bersama Sun Woo. Tapi kemudian dia memutuskan pergi.

Dia pergi tanpa menyadari kehadiran Sung Jae yang langsung naik ke kamarnya Bong Sun. Sepertinya dia sedang mencari petunjuk tentang Soon Ae tapi yang dia temukan malah pedang tombak, salib, jimat, serenteng bawang putih, dll. Sama sekali tidak ada sedikitpun petunjuk tentang Soon Ae hingga membuatnya sangat frustasi dan marah.

Sesampainya di restoran yang dimaksud ibunya, Sun Woo mendapati ibunya ternyata tidak mabuk sama sekali. Tepat saat itu juga, So Hyeong juga datang. 

Hae Young jelas-jelas berniat menjodohkan mereka karena begitu So Hyeong datang, dia langsung meninggalkan mereka berduaan bahkan memberi mereka sebuah kupon spa untuk pasangan dan mengabaikan protesnya Sun Woo. 

Sun Woo jelas tidak suka dan tidak nyaman dengan situasi ini sementara So Hyeong senang-senang saja apalagi memang ada yang harus dia bicarakan dengan Sun Woo.

Mereka lalu jalan-jalan bersama di kampus lama mereka. So Hyeong mengaku bahwa dia sebenarnya memperhatikan Sun Woo jauh sebelum dia bertemu dengan Chang Kyu. Dia selalu memperhatikan Sun Woo tapi Sun Woo tidak pernah memperhatikannya sama sekali. 

Baru belakangan inilah, So Hyeong menyadari hubungannya dengan Sun Woo sudah terlalu familier dan terlalu nyaman hingga dia jadi bingung sendiri dengan perasaannya.

So Hyeong ingin menyatakan perasaannya pada Sun Woo tapi belum sempat melakukannya, Sun Woo langsung menyela dan memberitahu So Hyeong bahwa dia sudah menemukan seseorang yang dia sukai. 

So Hyeong benar-benar malu dengan situasinya sekarang sampai ia kebingungan bagaimana nantinya dia harus memandang Sun Woo lalu cepat-cepat berlalu pergi.

Sun Woo pun langsung menelepon Soon Ae tapi Soon Ae ternyata tidak menunggunya di stasiun. Soon Ae malah sedang berada di taman bermain dan memutuskan untuk tidak mengangkat teleponnya Sun Woo karena dia tidak ingin pergi liburan sekarang. 

Soon Ae tidak ingin pergi begitu saja seperti ini. Soon Ae menyadari dirinya mulai sekarah tapi dia hanya ingin waktu sedikit lebih lama.

Beberapa saat kemudian, Soon Ae kembali ke atap dan mengetuk pintu kamarnya Sun Woo untuk mengecek apakah Sun Woo sudah pulang atau belum. 

Sun Woo datang terburu-buru dan langsung meminta maaf karena telah membuat Bong Sun menunggu lama. Sun Woo makin cemas saat Bong Sun tidak menanggapinya dan mengira Bong Sun marah padanya.

Karena Bong Sun belum makan, Sun Woo langsung memasakkan steak spesial VVIP khusus untuk Bong Sun lengkap dengan cocktail romantis khusus yang dia bilang bisa melelehkan hati Bong Sun.

Steak itu sangat enak tapi ada makanan lain yang sangat Soon Ae inginkan dan dia yakin sekali makanan yang diinginkannya itu bukan keahlian Sun Woo.

"Apa itu?" tanya Sun Woo

"Sundae goreng. Aku suka sekali makanan itu. Kau tidak pernah membuat makanan itu kan? Kau tidak bisa kan?"

"Siapa bilang? Tidak ada yang tidak bisa kulakukan. Aku akan memasakkannya"

Sun Woo benar-benar merasa bersalah karena dia merasa dialah yang telah merusak rencana mereka. Tapi sebagai gantinya, Sun Woo berjanji akan membuat Bong Sun merasa seperti sedang liburan. Caranya?

Dengan membangun tenda di atap seolah mereka sedang kamping. Sun Woo lalu membuatkan Americano yang sangat lezat untuk Soon Ae sambil memuji-muji dirinya sendiri yang menurutnya jauh lebih hebat daripada barista. 

Setelah mencicipi kopi buatannya Sun Woo, Soon Ae langsung menyetujuinya. Kopi buatan Sun Woo memang enak sekali. Apa Sun Woo juga punya sertifikasi barista?

"Aku hanya mengikuti petunjuk" jawab Sun Woo (soalnya kopinya kopi instan. He!)

Sun Woo akhirnya mengaku kalau tadi dia bertemu So Hyeong berkat rencana ibunya yang berniat menjodohkan mereka. Tapi dia memberitahu So Hyeong bahwa dia sudah menemukan seseorang yang dia sukai. 

Sun Woo lega akhirnya dia bisa melepaskan perasaannya pada So Hyeong. "Karena itulah, kau harus bertanggung jawab. Kau akan mati kalau kau meninggalkanku"

Soon Ae begitu tersentuh mendengar semua pengakuan Sun Woo. Ia menyentuh wajah Sun Woo langsung menggenggam tangannya dan menciumnya.

Sun Woo menciumnya, mendorong Soon Ae masuk ke tenda dan mulai melepaskan kancing baju mereka, sementara Soon Ae sangat amat gugup menyadari apa yang akan mereka lakukan.