webnovel

Diserang Dua Chimera

"Jangan khawatirkan aku dan pergilah! Aku akan segera menyusulmu jika kau tetap di sini aku tidak bisa melindungimu sambil melawan mereka," kata Anwen.

Sesaat Odette terdiam lalu berkata, "Baiklah."

Setelah itu dia melangkah mundur perlahan, berbalik dan segera berlari namun Chimera yang berdiri di sebelah mereka langsung melompat untuk menerkamnya namun Anwen tidak kalah cepat segera melompat sambil melakukan tebasan vertikal yang membelah dua kepala kambing yang berada di punggung makhluk itu dan membangkitkan kemarahan makhluk tersebut.

ROAARR!

Chimera itu meraung sangat keras dan langsung menyerang Anwen. Pertarungan pun tidak dapat dihindarkan.

ROARR!

Tidak berselang lama, seekor Chimera yang lsinnya meraung keras dan bergabung dalam pertarungan.

Slash!

Anwen berhasil melukai kepala Chimera yang ada di hadapannya dan segera membanting tubuhnya ke samping saat dia menyadari serangan lain datang dari belakang. Gerakannya Anwen membuat serangan tersebut mengenai chimera yang kdpalanya telah terluka.

FOARR!

Chimera itu kembali meraung sangat keras saat cakar tajam temannya menghantam wajahnya dan melukai sebelah matanya.

Anwen yang berguling-guling segera bangkit berdiri dan kembali bergerak saat kedua lawannya kembali menyerang. Sementara itu Odette yang telah bersembunyi di balik pohon memperhatikan Anwen yang saat ini sedang bertarung melawan dua ekor monster.

Dia tidak tahu kalau Anwen begitu hebat tetapi dia tidak bisa membiarkan Anwen melawan kedua monster itu sendirian, dia harus membantu.

Dia melihat tiga bola ungu yang ada di tangannya. Dia tahu benda itu bisa membantu tetapi Anwen harus menjauh dari kedua makhluk itu terlebih dulu.

Dia keluar dari balik pihon lalu berseru, "ANWEN MENJAUHLAH DARI SANA, AKU AKAN MEMBERIKAN MEREKA BOLA TIDUR!"

"AKU MASIH BISA MENGHADAPI MEREKA! SIMPAN ITU UNTUK MENGHADAPI MONSTER YANG LEBIH BUAS!" jelas Anwen sambil terus bergerak.

Apakah gadis itu sadar dengan makhluk yang dia hadapi saat ini? Itu adalah salah satu makhluk terbuas yang menghuni Hutan Randle dan apa yang dia katakan? Lebih buas? Odette bahkan tidak bisa membayangkan makhluk yang lebih buas dari yang dihadapi oleh Anwen sekarang.

"ANWEN TURUTI AKU! AKU TIDAK MAU KAU TERLUKA KARENA AKU!" teriak Odette namun Anwen sama sekali tidak berniat untuk melakukan apa yang Odette katakan.

Gadis itu terus bergerak menghindari serangan-serangan yang dilakukan oleh kedua makhluk itu sambil sesekali melakukan serangan balik. Walaupun Anwen telah mengatakan bahwa dia bisa menghadapi kedua makhluk itu tetapi Odette bisa melihat dengan jelas keunggulan makhluk itu dari Anwen.

Anwen memang sangat cepat dalam bergerak tetapi perlahan-lahan kecepatannya mulai menurun. Saat ini Anwen masih bisa menghindari setisp serangan musuh dengsn baik tetapi itu tidsk aksn berlangsung lama. Kekuatan dan stamina makhluk itu berada di atas Anwen.

***

Sementara itu Rion dan Trish terlihat sudah sampai di pintu masuk Hutan Randle dan mereka bertemu dengan Dan.

Rion segera turun dari kudanya, disusul oleh Trish lalu menghampiri kuda putih milik Anwen. Wajah Rion terlihat cemas. "Apa yang terjadi? Di mana Anwen?"

Dan meringkik pelan seolah mengatakan sesuatu yang tidak bisa Rion pahami.

"Apa dia masuk ke dalam hutan?" tanya Rion asal menebak dan Dan memberikan satu anggukan.

"Lalu kenapa kau tidak ikut bersama mereka?" kali ini Trish yang bertanya dan Dan menggeleng.

"Apa kau takut?" Trish kembali bertanya dan Dan mengangguk.

Setelah mendapat jawaban dari kuda putih itu, Rion dan Trish kembali menaiki kuda mereka namun kuda-kuda mereka memberikan reaksi seperti yang diberikan Dan sebelumnya.

Kuda-kuda itu tidak ingin meninggalkan tempat mereka dan berlari memasuki hutan, bahkan kuda Rion yang telah menemani Rion dalam berbagai perang pun tidak ingin beranjak dari tempatnya berdiri saat ini.

Rion dan Trish akhirnya menyerah dan memutuskan untuk meninggalkan kuda-kuda mereka di pintu masuk Hutan Randle bersama Dan setelah itu mereka mulai memasuki hutan namun seketika mereka dibuat terkejut dengan suara raungan keras yang berasal dari dalam hutan. Hal itu membuat jantung Rion berdebar-debar memikirkan adiknya.

"Ayo!" ucapnya segera berlari diikuti oleh Trish.

***

Kegaduhan terjadi di tengah hutan terlarang. Anwen masih bertarung menghadapi kedua chimera. Noda darah terlihat menghiasi beberapa bagian dari pakaiannya.

Dia bergeser ke kiri menghindari hantaman cakar makhluk buas itu lalu berputar dan memberikan sayatan melintang pada otot yang membungkus rusuk makhluk itu namun di saat yang bersamaan dia tekena patukan ular dari ekor chimera yang lain.

Secara naluriah, Anwen berbalik dan memotong kepala ular tersebut namun punggungnya mendapat hantaman keras dari cakar chimera yang ada di belakang.

"ANWEN!" Odette terpekik saat melihat Anwen jatuh tersungkur di depan kaki salah satu Chimera sedangkan chimera yang lain berdiri di belakangnya.

Luka di punggung Anwen mengeluarkan banyak sekali darah membuat baju putih-ungu yang dia kenakan menggelap karena menyerap darah.

"Ahk." Anwen meringis, dia merasakan rasa perih yang mengerikan menyengat punggungnya ketika dia berusaha untuk bangun.

Melihat Anwen bergerak, kedua makhluk itu langsung bersisp untuk menerkam dan memberi serangan penyelesaian namun sebelum mereka sempat menyentuh gadis itu kepala mereka dihantam oleh sebuah batu.

"JANGAN SENTUH DIA MAKHLUK JELEK!" teriak Odette berkecak pinggang sambil melotot dan membuat wajah seram agar kedua makhluk itu berpikir bahwa dia kejam.

Makhluk itu menoleh dan menatap Odette dengan tatapan sangat tajam sambil meraung pelan. Hal itu sudah membuat Odette menelan ludah dan merasa ingin mengompol di tempat. Namun dia harus bisa mengalihkan perhatian makhluk itu dan membuat mereka bergerak menjauhi Anwen.

"Nona Ody …." Anwen berucap lirih.

"Jangan menatapku seperti itu atau aku akan mencongkel mata kalian, mematahkan batang leher kalian dan memakan jantung kalian! Aku ini psikopat kejam!" kata Odette membual.

Kedua chimera itu mulai bergerak dan berjalan perlahan meninggalkan Anwen.

Odette kembali menelan ludah saat dua ekor monster tersebut mulai mendekat ke arahnya. Dia melangkah mundur dengan kaki gemetar sambil berkata,"A-ayo maju a-agar aku bisa menghancurkan kepala kalian hingga be-berkeping-keping."

ROARRR!

"AAAAGH!"

Kedua makhluk itu meraung keras yang membuat Odette segera berbalik dan lari terbirit-birit sementara itu Anwen segera bangun, meraih pedangnya dan memotong kepala ular dari ekor salah satu makhluk itu, membuat makhluk itu berbalik menyerangnya sementara yang lain mengejar Odette.

Di sisi lain, Rion dan Trish yang kembali mendengar raungan keras dari dalam hutan semakin mempercepat larinya.

Raut wajah Rion terlihat tegang, dia diliputi kecemasan. Kadang-kadang dia merasa menyesal karena telah mengajari Anwen cara berkuda dan cara bertarung, karena semua itu Anwen menjadi gadis barbar yang tidak berpikir dua kali untuk datang ke tempat berbahaya yang bisa mengancam nyawanya.

'Saat ini kau baik-baik saja, kan? Jika kau dalam masalah atau sedang dalam bahaya, bertahanlah sebentar lagi kakak akan segera datang untuk menyelamatkanmu.' Mata Rion menatap tajam ke arah yang ada di depannya.