1 Batu Nisan

Selamat pagi Surabaya,,,, hari ini cuacanya bersahabat yah, langit Surabaya begitu cerah dan indah, membuatku bersemangat memulai aktifitas hari ini.

"Ting..."

Hpku berbunyi, sepertinya ada pesan whatsapp masuk,

"Selamat ulang tahun dan happy anniv yang ke 2 sayang, maaf baru ngucapin, tadi malam aku ketiduran karna kecapean :). Semoga panjang umur, sehat dan bahagia selalu ya. Dan somoga niat baik kita di tahun ini juga tercapai ya, Amin... I love you sayang" tulis Aldo (pacar Risma) di chat whatsapp.

"tunggu aku disitu ya!, sekarang aku lagi otw untuk jemput kamu" sambung Aldo di pesan whatsappnya.

"Ok bi, happy annive juga ya... selalu menjadi penyemangatku ya.... terimaksi sudah selalu ada untukku selama dua tahun ini, oh ya kamu hati-hati ya nyetirnya, love you bi" jawabku sambil tersenyum membalas chat darinya.

Namaku risma, Mahasiswa kedokteran disalah satu universitas negeri di Surabaya. Aku lahir dan besar di Jogja tapi sekarang tinggal di Surabaya untuk melanjutkan pendidikan disini.

Hari ini bisa dibilang hari yang sangat spesial bagiku, tepat ditanggal ini 21 tahun yang lalu risma kecil lahir dan tepat ditanggal ini pula 2 tahun lalu di ulang tahunku yg ke 19 tahun aku menjalin komitment dengan laki-laki baik hati dan sangat penyabar bernama Aldo. Aldo adalah sosok lelaki yang penyayang, perhatian dan bertanggung jawab, pokoknya pria idaman semua perempuan lah. Beruntung sekali aku bisa mendapatkan pasangan seperti dia.

Hari ini berhubung kuliahku sedang libur panjang, kami berdua berencana mau pergi ke rumahku di Jogja, sudah lama aku tidak balik kesana. Sekalian mau kenalin Aldo ke keluargaku sebagai bentuk keseriusan kami berdua. Meskipun sebenarnya hubungan kami sedikit ditentang oleh orang tuaku, tapi aldo ingin buktikan ke mama papa bahwa dia layak menjadi pendampigku.

Tuhan.... hari ini sudah 21 tahun Risma hidup di dunia ini, terimakasih atas kebahagiaan yang Tuhan beri pada Risma. Semoga diusia Risma yang sekarang ini Risma bisa menjadi manusia yg lebih baik lagi dan selalu bersama dengan orang-orang yang Risma sayangi, Amin.

Jam di hpku sudah menunnjukkan jam 11 siang dan sudah 3 jam aku nunggu si Aldo tapi dia tak kunjung tiba, perasaan bete dan khawatir pun bercampur menjadi satu. Gak tau kenapa tiba-tiba firasatku jadi gak enak, sepertinya ada hal buruk akan terjadi. Tiba-tiba hujan turun deras sekali, perasaan khawatir itu kian menjadi-jadi, semoga saja firasatku ini salah sambil berdo'a dalam hati semoga semua baik-baik saja.

"Tit... tit..."

Setelah sekian lama menunggu tiba-tiba terdengar bunyi klakson mobil Aldo dari luar kosanku, dengan muka sedikit bete saya langsung keluar dan bergegas masuk kedalam mobil.

"Maaf ya telat, soalnya tadi macet banget di depan, kayaknya baru ada kecelakaan" terang Aldo.

"Oh ya udah" jawabku dengan nada sedikit ketus

Dalam perjalanan kita ngobrol seperti biasa, tapi hari ini aku merasa ada yang aneh pada Aldo, mukanya hari ini datar dan matanya kosong, seperti ada yg hilang darinya. Tapi aku berusaha untuk berpikir positif saja padanya.

"Bi,,, kamu ok kan?" tanya Risma

"Aku ok, cuman sedikit capek dan lagi fokus nyetir aja karena diluar lagi hujan" jawab Aldo sambil mengelus rambutku.

"Aku perhatikan kayak ada yang kamu fikirkan dari tadi, apakah ada masalah di kantor? Cerita donk bi" kataku sambil melihat matanya

"Semua baik-baik saja kok, gak usah khawatir ya" jawabnya sambil tersenyum padaku

Karena hujan semakin deras dan kebetulan juga sudah jam makan siang kami memutuskan untuk singgah di warung bakso langganan kami kalo lewat jalan ini.

"Sendirian aja kak" sapa abang tukang bakso sambil tersenyum.

Saya hanya membalas senyumnya kemudian langsung masuk dan duduk di tempat biasa. Waktu itu kebetulan aku saja yang pesan makan sedangkan Aldo hanya nemenin aku makan dan pesan segelas air putih saja. Tidak seperti biasanya, padahal ini makanan favoritnya.

Setelah selesai makan kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, kebetulan waktu itu hujannya sudah sedikit reda. Didalam mobil tiba-tiba Aldo menanyakan pertanyaan yang cukup aneh menurutku.

"Yang.... kalau ternyata kita gak ditakdirkan untuk berjodoh gimana perasaan kamu?"

"Kamu kok nanya gitu bi?"

"Gak papa kamu jawab aja, kan cuman seandainya"

"Kamu sudah lupa ya? kita kan sudah janji bi untuk hidup berdua selamanya. Kamu sudah bosan ya sama aku?"

"Gak kok , ya udah lupain aja pertanyaanku yang tadi" jawab aldo sambil tersenyum dan menggenggam erat tanganku.

Setelah itu aku tertidur dengan nyenyak sekali, dalam tidurku itu aku bermimpi bahw Aldo sedang memelukku dengan erat sekali, rasanya itu seperti nyata dan kemudian dia pergi begitu saja tanpa sepatah katapun.

Setelah itu aku terbangun karena mendengar suara banyak orang di sekelilingku, ketika aku buka mata aku bingung, aku sudah ada disuatu tempat dimana banyak orang dengan raut kesedihan dimukanya, mereka semua memakai baju senada berwana putih dan hitam sambil membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an. Disitu pula aku melihat beberapa orang yang sangat aku kenal, mereka adalah orang tua dan kakaknya Aldo, aku lihat mereka sedang menangis sambil menaburkan bunga mawar di kuburan baru yang ada didepannya, sepertinya ada orang baru meninggal yang dikuburkan. Aku shock karena setelah aku perhatikan diatas kuburan itu ada batu nisan bertuliskan nama Aldo Firmansyah Bin Rahman.

avataravatar
Next chapter