webnovel

Number One Hunter

Beberapa tahun yang lalu terjadi sebuah peristiwa aneh.Tiba-tiba saja di berbagai tempat di dunia muncul sebuah portal berwarna biru.Dan dari dalam portal tersebut muncul berbagai macam monster yang menyerang orang-orang.Setiap negara kemudian mengerahkan seluruh kekuatan militer mereka untuk melawan monster-monster tersebut.Namun kekuatan dari para monster jauh lebih kuat.Selain munculnya portal ada sebuah kejadian aneh lainnya.Beberapa orang tiba-tiba saja mendapatkan kekuatan super.Dengan kekuatan super tersebut mereka dapat memusnahkan monster-monster yang ada.

MrAdyaksa · Fantasy
Not enough ratings
11 Chs

Permukaan

Korvin sedang menarik nafas dengan dalam. Usai menarik nafasnya, dia langsung berlari sekencang mungkin dan melompat dari satu puing ke puing-puing lainnya. Dia menggunakan puing-puing sebagai pijakan untuk tetap berada di udara. Dia melompat hingga dia berada di depan danau.

"Ini masih tidak cukup, dengan kecepatan seperti itu tidak akan cukup untuk ke atas." Korvin melihat ke arah lubang cahaya. "Tapi aku terkejut dengan tubuhku, aku tidak menyangka bisa bergerak seperti ini."

Korvin kemudian melihat ke lubang cahaya. Dia kemudian menggigit bibirnya karena kesal.

"Haruskah aku meningkatkan statku?"

Korvin kemudian memunculkan layar status miliknya. Dia kemudian mencoba untuk meningkatkan statusnya. Akan tetapi saat hampir menyentuh layar, dia menjadi diam sejenak.

"Tidak, aku tidak boleh meningkatkan statku begitu saja. Aku perlu menyimpannya."

Korvin kemudian berjalan kembali ke tempat dia memulai lompatannya. Korvin kembali menarik nafasnya dengan dalam. {Aku harus lebih cepat. Sepertinya aku harus mencoba untuk menggunakan Light Steps}

Setelah mengaktifkan Light Steps, Korvin langsung berlari sekencang yang dia bisa. Light Steps miliknya membuat dia dapat melangkah dengan lebih cepat. Dia dapat sampai di depan danau tiga detik lebih awal dibandingkan sebelumnya.

"Haah.. Haah... Sepuluh detik, ini jauh lebih cepat. Tapi ini akan sangat melelahkan."

Saking lelahnya Korvin sampai menjatuhkan tubuhnya ke tanah. Nafas milik Korvin jauh lebih terengah-engah dibandingkan terakhir kali dia memakai Light Steps.

"Ini memang lebih efektif jika aku memakai Light Steps. Tapi ini terlalu melelahkan dengan kecepatan yang aku miliki. Sepertinya aku sudah tidak punya pilihan lainnya."

Korvin memunculkan layar status miliknya. Tanpa ragu, Korvin meningkatkan status miliknya.

Level : 15

Class : None

HP : 3000

MP : 1200

Stat :

Strength : 25 Intelligence : 14

Agility : 24 Defense : 06

Setelah meningkatkan status miliknya, Korvin menutup kedua matanya. Dia kemudian menghela nafasnya dan tersenyum kecil.

" Sepertinya aku akan menyesal karena menaikkan statusku tanpa pikir panjang. Ya sudahlah sekarang lebih baik istirahat saja."

Karena kelelahan Korvin tertidur dengan pulas. Setelah tertidur cukup lama, Korvin terbangun dengan keadaan yang lebih segar. Dia berdiri dengan senyuman percaya diri.

"Sepertinya aku perlu memeriksa seberapa cepat sekarang diriku."

Korvin berjalan kembali ke ujung. Setelah sampai ujung, Korvin langsung berlari dan melompat. Hanya dengan berlari biasa saja, Korvin sudah menjadi sangat cepat. Tanpa dia sadari, dia sudah sampai di ujung danau. Korvin tersenyum dengan lebar karena sangat senang.

"Hanya dengan berlari biasa saja sudah sama cepatnya saat aku menggunakan Light Steps. Tidak bahkan ini jauh lebih cepat! Sepertinya sekarang aku sudah bisa untuk mencoba melompat ke atas."

Korvin kemudian berbalik dan mendekati puing-puing yang ada. Dia mengambil bongkahan puing-puing dan membawanya ke depan danau. Korvin mengumpulkan banyak puing-puing di depan danau.

"Sekarang aku harus melempar dengan sangat cepat."

Korvin menggenggam puing-puing dan melemparnya ke atas. Dia melempar sebanyak dan secepat yang dia bisa. Setiap lemparannya semakin kencang dan juga semakin tinggi. Korvin kemudian menatap tajam ke udara untuk menemukan celah.

"Sekarang!"

Dia kemudian berlari dan melompat ke udara. Puing-puing yang dia lempar, dia gunakan sebagai pijakan untuk melompat ke atas. Hanya dengan beberapa lompatan saja Korvin sudah dapat menyadari kalau dia akan gagal. Bahkan dia belum sampai setengah perjalanan, sudah banyak puing-puing yang terjatuh ke tanah.

"SIAL!" Korvin berteriak dengan kenang sambil terjatuh ke dalam danau.

*blurr!*

Danau tersebut rupanya lebih dalam dari yang dia kira. Korvin memerlukan waktu untuk berenang ke atas.

"HAA!" Setelah sampai atas danau Korvin dapat kembali menarik nafas.

Dia kemudian berenang ke tepi. Saat sampai di tepi, Korvin langsung berbaring di tanah. Dia juga mengatur nafas dengan perlahan-lahan.

"Sial ini tidak berhasil, aku tidak punya cara lain!"

Dia kemudian berdiri dengan kesal. Saking kesalnya, Korvin meninju tanah dengan sekuat tenaga. Tanah yang Korvin tinju menjadi retak. Saat melihat retakan tanah, Korvin mendapatkan sebuah ide baru.

Korvin kemudian mengambil salah satu bongkahan puing-puing. Dia kemudian melempar bongkahan tersebut ke udara. bongkahan tersebut. Bongkahan tersebut tersangkut di langit-langit dan membuat retakan.

"Jadi masih tidak cukup kuat ya." Korvin mengambil bongkahan dan melemparnya ke arah retakan. "Sekarang!"

Setelah lemparan bongkahan, sebagian langit-langit gua menjadi hancur dan beberapa puing-puing mulai berjatuhan. Korvin kemudian melompat dan menggunakan puing-puing yang berjatuhan sebagai pijakannya. Dengan banyaknya puing-puing yang berjatuhan, Korvin menjadi tidak merasa takut untuk kehabisan pijakan. Nampaknya dia akan berhasil untuk mencapai lubang cahaya.

"AAA!!"

Hanya dengan satu lompatan saja Korvin dapat menyentuh lubang. Namun dia kehabisan puing-puing. Karena itu Korvin terjatuh ke dalam danau. Korvin berenang ke tepian dengan wajah kesal.

Tanpa ragu dia mengambil bongkahan dan melemparnya ke atas. Sebelum melempar bongkahan kedua, dia mengambil dua bongkahan di tangannya. Korvin kemudian memegang erat kedua bongkahan dan melempar salah satunya.

"Sekarang aku harus mengeluarkan semua yang aku punya!"

Sebelum melompat Korvin menggunakan Light Steps pada kedua kakinya. Puing-puing kemudian berjatuhan satu persatu ari langit-langit. Dia kemudian melompat secepat yang dia bisa. Dengan menggunakan Light Step tentu saja membuatnya lebih cepat. Namun tetap saja banyak kekurangannya.

"Ini menjadi jauh lebih melelahkan. Ditambah dengan membawa bongkahan ini kecepatanku tidak meningkat dengan signifikan."

Meski begitu, Korvin dapat melangkah dengan baik. Dia sudah hampir mendekati lubang cahaya. Seperti yang dia duga, dia akan kehabisan batu lompatan. Karena itu dia melempar bongkahan yang dia bawa. Bongkahan tersebut dia gunakan sebagai pijakan terakhir untuknya.

*grab*

Korvin dapat meraih lubang tersebut dengan salah satu tangannya. Saat menyentuh permukaan lubang, Korvin dapat merasakan tanah. {Tidak salah lagi ini bukanlah tanah yang sama dengan yang ada di gua!} Hal tersebut membuatnya semakin bersemangat.

Dengan sekuat tenaga Korvin mencoba untuk meriah lubang tersebut dengan kedua tangannya. Saat dia berhasil meraihnya, dia melemparkan dirinya ke atas. Korvin berhasil mendarat di atas tanah. Karena merasa senang, dia mencoba menikmati tanah tersebut denagn berbaring di atas sambil mata terpejam.

Setelah merasa cukup untuk beristirahat dia kemudian membuka kedua matanya. Kedua mata Korvin menjadi lebar saat melihat apa yang ada di atasnya. Dia melihat sebuah rumput yang sangat besar. Setidaknya rumput itu mempunyai tinggi yang sama dengannya.

"Apa yang sebenarnya terjadi!" Korvin berdiri dari tidurnya.

Dia kemudian melihat sekitarnya. Tidak hanya rumput, pepohonan yang ada di dekatnya juga lebih besar. Bahkan Korvin hanya seukuran daun saja.

"Tunggu dimana sebenarnya aku? Tidak,pakah tubuhku yang mengecil?!"

Dengan kebingungan Korvin bertanya-tanya pada dirinya sendiri.