webnovel

Nikatanokatsu

Dahulu kala terdapat pedang legenda terkuat bernama Ishikatsu yang rumornya bisa membelah semesta, namun seiring berjalannya waktu pedang itu menghilang dari pandangan manusia. Setelah pedang itu mendadak menghilang muncullah rumor pedang baru bernama Nikatakirin, konon pedang ini terbuat dari serpihan pedang legenda yaitu Ishikatsu. Namun setelah hampir 1000 tahun menghilang banyak penduduk di setiap desa dan kota yang melihat seorang Pendekar pedang memakai pedang yang mirip dengan pedang legenda yaitu Ishikatsu. Belasan tahun berlalu muncullah Tiga remaja bernama Kamizuki Shiro, Takazawa Kazuki dan Kurozuma Naomi yang mempunyai impian menjadi Pendekar pedang. Tetapi mereka bertiga tidak memiliki hubungan darah, Apakah Kamizuki Shiro dan 2 Saudara angkatnya bisa menjadi Pendekar pedang?

KamizukiShiro · Fantasy
Not enough ratings
7 Chs

Ch 4. Nikazuu!!

suara binatang-binatang pegunungan seperti jangkrik, nyamuk dll itu sudah tidak asing lagi di telinga Mikawa, saat ini misi dan waktu berlatihnya sudah cukup dia pun memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya dan juga menahan rindu kepada 3 cucu angkat beserta murid-murid lainnya

"Sepertinya aku akan sampai di desa sekitar 4-5 hari lagi, aku harus bergegas tidak sabar melihat mereka semua setelah kutinggalkan selama 6 tahun" -Mikawa

Saat ini Mikawa sedang berada di Pegunungan Raijou dia tengah beristirahat, sembari memakan bekal yang dia beli di Kota Irozuka.

"Bekal ku juga mungkin habis 2 hari lagi, tapi jika aku hemat mungkin akan habis paling lama 3 harian" - Mikawa

(Kress..kress...kriuk...kriuk) Suara kunyahan Mikawa yang sedang Memakan Onigiri.

Disaat dia tengah makan tiba-tiba muncul Aura yang sangat menakutkan dan juga mematikan.

"Sial, perasaan apa ini kenapa atmosfir disekitar sini tiba-tiba berubah" -Mikawa

(Dengan terkejut Mikawa mengatakannya)

Lalu tiba-tiba dari arah belakang Mikawa

"Lama tidak berjumpa cucu ku" -????

Mikawa yang sedang duduk menikmati makanannya itu langsung sigap berdiri.

"Cucu mu? Siapa kau ini?" -Mikawa

"Sepertinya kau lupa dengan Leluhurmu ini ya" -????

"Leluhur?!! jangan-jangan kau ini.." -Mikawa

<Nikazu!!>

Mikawa mengeluarkan pedangnya lalu dia membalikan badannya dan menyerang sesosok misterius itu.

<Teknik ke 2 Garis Suar!>

Garis Suar berapi biru itu membelah Gunung Raijou. Dan juga apinya menyebar dan membakar pepohonan di Gunung Raijou,

namun yang terpental bukanlah sosok itu melainkan Mikawa dia terpental sangat jauh dari gunung Raijou (Sekitar 2km).

(Uhuk... Uhuk) Suara batuk Mikawa

"Brengsek!, padahal aku sudah sekuat tenaga tapi kenapa itu tidak melukainya sama sekali" -Mikawa

Tiba-tiba dari arah depan Mikawa muncul sekelebat bayangan lalu..

"Itu karena dirimu yang terlalu lemah, kau sudah berlatih penuh selama 6 tahun tapi masih selemah ini aku mengecewakanmu Cucu ku" -????

"Berhenti sebut aku Cucu mu keparat!!, aku mempunyai nama sendiri" -Mikawa

Lalu sosok misterius itu berhenti berjalan didepan Mikawa dan..

"Dan juga jangan panggil aku Keparat, namaku adalah Zengetsu" -Zengetsu

(Dengan mata yang menyala)

Awan mendung sudah menutupi Kawasan Pegunungan Raijou, dan gemuruh petir pun terdengar lalu tidak lama kemudian turun hujan.

"Ze-Zengetsu?! itu tidak mungkin!! Legenda itu mungkin sudah lama mati, kau jangan mengada-ngada" -Mikawa

(Zengetsu tersenyum jahat)

Lalu Mikawa melompat lumayan jauh dari Zengetsu, lalu dia langsung memasang kuda-kuda layaknya ingin segera menghabisi Sang Legenda itu.

<Nikazu!!.....)

Tiba-tiba dari langit muncul sebuah api merah menyala, dan api itu langsung turun masuk ke dalam pedang Mikawa. Ternyata api itu berasal dari Matahari langsung seakan-akan Pedang Mikawa dan Matahari Terhubung satu sama lain. Lalu Api Merah Matahari itu menjadi Biru ketika hampir masuk kedalam Pedang Mikawa.

"Aku akan membakarmu dengan Api Suci ini!!"

-Mikawa

"Hohhhh" -Zengetsu

(Dia menjawab dengan santai seakan tidak peduli apa yang terjadi selanjutnya)

<Teknik ke 9 Api Firdaus!>

Api Firdaus ini jika sekuat tenaga mungkin bisa membakar 1 planet penuh bahkan apinya juga kemungkinan bisa mengimbas ke 2-3 planet terdekatnya. Namun disini karena kondisi Mikawa sudah bukan primanya lagi dan juga faktor usia jadi kemungkinan dia hanya bisa mengeluarkan seperempat kekuatannya.

Lalu dengan secepat kilat Mikawa meluncur kearah Zengetsu, dan ketika dia meluncur seluruh pepohonan yang dilewatinya ikut terbakar. Dan kali ini dia berhasil mengenai Zengetsu

"Kau menarik juga cucuku" -Zengetsu

(sedikit kata sebelum terkena serangan dahsyat dari mikawa)

Dampak serangan yang sangat begitu Dahsyat, Api biru yang sangat besar itu seperti sedang melahap 1 Kawasan Pegunungan Raijou bahkan lebih besar. Setelah serangan itu selesai Asap mengepul tebal menutup pandangan mata Mikawa yang sedang terengah-engah, Baju Mikawa pun hangus terbakar dan hanya menyisakan celana panjangnya itupun ikut terbakar sampai ke dengkul, dan kaki satunya hingga betis.

"Huhhh...huhhh apa aku berhasil membakar habis si Legenda Palsu itu" -Mikawa

(Tekkk...) Suara jentikan jari lalu seketika Asap yang mengepul tebal itu sepenuhnya hilang.

1 Kawasan Pegunungan Raijou hilang seketika bahkan mungkin melebihi Kawasan Pegunungan Raijou. Semuanya berubah menjadi tanah yang gosong akibat terbakar, bahkan Gunung Raijou yang besar itu ikut terbakar habis dan hanya menyisakan sedikit jejaknya.

"Tadi itu sedikit menghiburku, ternyata kau kuat juga ya aku terlalu meremehkanmu"

-Zengetsu

"Sialan!, bagaimana bisa kau masih hidup bahkan setelah aku mengeluarkan Api Firdaus" -Mikawa

(Mikawa sangat-sangat terkejut)

"Aku tidak bisa merasakan sakit, namun aku bisa terluka tapi terluka juga percuma bagiku karena akan langsung sembuh dengan sendirinya" -Zengetsu

"Kauu... siapa kau sebenarnya?!" -Mikawa

"Aku adalah sesuatu yang seharusnya tidak ada di semesta ini, aku ini tidak hidup dan tidak mati. Dan juga aku seharusnya tidak memiliki wujud tetapi aku tetap ada dan berada di dunia ini" -Zengetsu

"Aku mengakuimu sebagai Leluhurku, namun semuanya akan kuakhiri disini Zengetsu!"

-Mikawa

Mikawa yang terengah-engah itu langsung berdiri tegak dan mengeluarkan hawa yang panas

Lalu tiba-tiba Zengetsu teringat dengan sesosok orang yang mengatakan kata yang sama di masa lalu.

("Bersiaplah aku akan mengakhiri ini semua disini!" -Sesosok orang yang berada di ingatan lama Zengetsu)

"Hahh?! siapa dia?" -Zengetsu

"Aku tidak peduli jika aku mati disini!"

-Mikawa

<NIKAZUU!!!!!!> Mikawa menyedot seluruh hawa panas yang berada di alam semesta ini

Mata Zengetsu langsung terpaku akan keindahan Api Biru menyala-nyala yang mengitari seluruh tubuh Mikawa

"Menarik!... ini menarik sekali, sepertinya aku juga akan melancarkan 1 serangan kali" -Zengetsu

(Didalam hati Mikawa)

"Sialan ini sakit sekali, maafkan aku Shiro , Naomi , Kazuki dan Murid-Muridku yang aku sayangi"

Teknik rahasia terkuat Nikazu ini langsung membunuh penggunanya dikarenakan suhu panas yang luar bisa panas, itu sebab pengguna menyedot seluruh hawa panas di alam semesta ini dan kemungkinan suhu terpanas di alam semesta ini ikut tersedot.

"Bersiaplah kau keparat Zengetsu!" -Mikawa

Tiba-tiba seluruh planet termasuk Matahari mengeluarkan Cincin Api Biru yang besar. Cincin Api Biru itu keluar di satu persatu planet termasuk matahari dan mengitarinya, lalu seperti ada garis terhubung masuk ke dalam Bumi. Dan ternyata garis itu berhenti di Pedang Nikazu milik Mikawa

(Ada kemungkinan jika Cincin Api Biru ini juga Mengitari Alam semesta ini)

<NIKAZU!! TEKNIK KE 10 CINCIN GARIS SURGA!>

Dengan tubuh terbakar api biru dan mata menyala mengeluarkan api biru juga. Mikawa langsung meluncur dengan kecepatan penuh menuju Zengetsu

"Hehh... apa boleh buat" -Zengetsu

<Ishikatsu Teknik ke 2 Meraung Rembulan>

Seketika hempasan kecil pedang itu membersihkan seluruh awan, dan shockwavenya bergerak memutari tata surya dan membelah seluruh Planet yang berada di tata surya, namun tidak hanya planet bahkan Matahari pun ikut terbelah dan juga Cincin Api Biru besar itu pun ikut terbelah.

-Di Desa Matsuri-

"Ada apa ini kenapa siang yang tenang ini ada gempa sialan" -Shiro

Shiro pun keluar dari rumahnya

"Hei Shiro kau baik-baik saja kan, dimana Kazuki?" -Naomi

"Aku tidak tahu dia keluar rumah semenjak pagi tadi" -Shiro

Lalu tiba-tiba angin kencang lewat dan.....

"Hei lihat awannya!"

"Apa-apaan itu"

Seluruh warga di Desa Matsuri sangat terkejut dan heboh karena melihat awan yang tersapu bersih secara tiba-tiba

"Shiro aku tidak bermimpi kan?" -Naomi

(Naomi juga sangat terkejut)

"Ya aku juga melihatnya sendiri" -Shiro

(Shiro pun ikut terkejut)

-Bersambung.