webnovel

Jing Jing

Tangan Hauw Hauw mengepal melihat wanitanya di perlakukan seperti itu. Akhirnya dia bisa berhadapan dengan rival yang merebut wanitanya selama bertahun tahun.

Kaki tangan Hauw Hauw sudah bersiap melawan Kaki tangan Jimmy setelah selesai dengan urusan mereka. Tanpa di intrupsi mereka sudah tau bila mengganggu Bos dan wanitanya artinya mengangkat bendera perang.

Hauw Hauw terkejut mengurungkan niatnya untuk melayangkan tinjunya.

Plakkkkkkk ...

Sebuah tamparan mendarat ke pipi Jimmy. Pipi Jimmy merah berkat tamparan itu namun hatinya yang lebih terluka. Kaki tangan yang mendampingi Jimmy pun terlihat kaget dengan tamparan yang di dapatkan bosnya itu.

Bam

Bam

Bam

Tembakan menggema di seluruh ruang dansa club itu. Semua kegiatan baku hantam di hentikan begitu terdengar suara peluru.

Beberapa pria berbadan tegap dengan jumlah yang banyak masuk saat di sertai bunyi tembakan. Jumlah mereka lebih banyak dari kaki tangan Jimmy maupun Hauw Hauw. Seorang pria paruh baya berusia 60 tahunan yang memiliki karisma kuat itu lah yang melepaskan tembakan itu.

"Bubar kalian semua! " kata pria itu dengan tegas

Semua mata tertuju pada arah suara itu. Mereka otomatis menyingkirkan diri mereka dan berhenti berkelahi.

"Jing Jing kemarilah sayangku ..." ucap pria itu manja berbeda dengan suara tegasnya tadi

Yang di maksud langsung meninggalkan kedua pria itu dan menghamburkan diri kepelukan pria paruh baya itu.

"Siapa lagi dia! Sial!" batin Jimmy geram.

Tanpa tau siapa pria paruh baya itu mendekati wanitanya. Mau siapapun mereka memanggil dan mengaku ngaku wanita itu adalah istrinya.

"Kau benar benar nakal sayangku! Kau membuat para pria merebutkanmu!" bisik pria paruh baya itu mesra

"Lepaskan istriku pak tua!" Teriak Jimmy kehilangan kesabarannya.

"Hey boys calm down! Nanti ada waktunya kita bicara! Its my time with you my little dady girl! " Balas pria paruh baya itu dengan santai namun tegas

"Dia adalah walikota kita bos." Bisik seorang kaki tangan Jimmy karena memahami bosnya yang tidak tau siapa dia.

"Shit!" batin Jimmy

Sebelumnya dia heran mengapa pria paruh baya itu mencampuri urusan mereka dan mendekati wanitanya. Pantas saja rivalnya pun tetap diam begitu saja.

"Ikut aku!" Perintah Xi Du Wang kepada dua pria itu dengan tegas sambil tetap merangkul putrinya.

Mobik yang di naiki Xi Du Wang dan putrinya adalah mobil khusus yang dibuat untuk dia begitu menjabat menjadi walikota. Otomatis pengendara mobil yang lain menyingkir memberi jalan.

Jimmy menaiki Ferary merah saat itu berbeda dengan Hauw Hauw yang memakai Lamborginy kuning.

Pikiran kedua pria itu sangat kacau memikirkan gadis mereka. Merekapun tak lupa untuk tetap bersaing menjadi terdepan yang mengkuti mobil yang di tumpangi wanitanya.

Mobil mereka pun di ikuti para kaki tangannya. Jumlahnya 21 mobil.

Di dalam mobil walikota sendiri, Walikota bersama putrinya tetap berpelukan dengan mesra. Mereka seperti tidak terpisahkan.

"Apa yang sebenarnya terjadi saat kau menghilang putriku?" tanya Xi Du Wang pada putrinya dengan hati hati

Dia tidak mau membuat suasana hati putrinya yang tersayang memburuk