5 #Perjodohan

Chapter (5)

...

"Iya, ya .. dasar perempuan gatel!"

Wanita tadi hanya terdiam di keramaian yang sedang membicarakan nya. Sebut saja nama nya Lala.

"Hei, kalian bubar - bubar! Ada apa malah ramai - ramai di sini? Nanti bos bisa marah kalau tahu yang kalian lakukan!" Kata seorang satpam yang membubarkan mereka.

"Sudah ayo kita bubar!"

"Ayo, ayo .. dasar wanita jalang."

Akhir nya mereka semua bubar meninggalkan tempat itu dan kembali ke tempat mereka masing - masing.

"Huh, akhir nya mereka semua pergi juga." Kata Lala merasa lega.

"Kau tidak apa - apa Nona?" Tanya pak satpam pada Lala.

"Oh tidak pak tidak, terimakasih atas bantuan nya. Berkat bantuan bapak mereka semua bubar, dan pergi dari sini."

"Oh tidak masalah Nona, tidak perlu sungkan. Ini sudah tugas ku sebagai satpam."

"Hemm, oke lah pak."

"Ehemm .. Ada apa ini?" Tanya seorang dari belakang mereka berdua.

"Eh, pak Dicky. Maaf pak." Jawab satpam itu.

Ternyata yang datang adalah Dicky.

Dicky adalah teman dekat nya Dipta, sebut saja sebagai sahabat nya.

"Ada apa? Kenapa tadi ku lihat ramai sekali di sini?" Tanya Dicky pada pak satpam itu.

"Oh begini pak, tadi wanita ini di bully oleh para pekerja di sini." Jawab pak satpam memberitahu.

"Kok bisa? Memang nya kenapa sampai - sampai di bully banyak orang?" Tanya Dicky lagi, penasaran.

"Begini, tadi pak bos Dipta tidak sengaja menabrak nya, dan dia terjatuh, lalu pak bos Dipta memberikan bantuan dengan tangan nya untuk dia bangun. Tapi malah para pegawai lain melihat nya sepihak, dan setelah pak bos Dipta pergi mereka membully Nona ini." Pak satpam menjelaskan kejadian nya pada Dicky.

Lala masih di samping pak satpam, dan hanya menyimak mendengarkan.

"Ternyata yang tadi itu adalah bos Dipta, Dipta Ramadhan, pemilik perusahaan ini. Pantas saja mereka langsung seperti itu, tidak suka!" Kata Lala dalam hati nya.

"Oh. Apa kamu pegawai baru di perusahaan ini?" Tanya Dicky pada Lala.

"Iya pak, saya hanya siswi magang di grup Emperor ini." Jawab Lala memberitahu.

"Siapa nama mu?" Tanya Dicky lagi.

"Nama ku, nama saya Lala pak."

"Oh, oke .. Nama ku Dicky (Mengulurkan tangan mengajak berkenalan dengan bersalaman) Aku adalah sahabat nya Dipta, pemilik perusahaan ini. Beruntung kamu bisa magang di sini. Jangan sampai membuat masalah, dan kerja lah dengan baik. Semoga kamu betah ya!"

"Iya pak Dicky, baik. Saya usahakan saya bekerja dengan baik di sini, dan saya jamin saya bisa betah sampai masa magang saya berakhir."

"Bagus kalau gitu! Semangat kerja nya!" Kata Dicky, dan dia langsung berjalan pergi meninggalkan Lala.

"Nona, saya juga permisi dulu ya. Mau jaga - jaga lagi." Kata pak satpam yang berpamitan.

"Oke pak, terimakasih." Jawab Lala.

"Tidak perlu sungkan Nona." Kata pak satpam, dan berjalan pergi.

"Hemm .." Jawab Lala.

Setelah mereka semua pergi Lala pun ikut pergi menuju tempat nya berkerja. Setelah 30 menit kemudian Dipta selesai membereskan masalah di perusahaan nya, dan kantor sudah kembali normal seperti semula.

"Beep beep ... Beep beep ..." Suara ponsel Dipta berbunyi panggilan masuk. Dipta mengambil ponsel nya di saku nya, dan melihat siapa yang menelepon nya. "Ada apa lagi ini?" Kata Dipta sedikit menggerutu setelah melihat siapa yang menelepon, lalu Dipta langsung menjawab nya.

"Halo mah, ada apa?" Tanya Dipta, ternyata yang menelepon Dipta adalah ibu nya.

"Hai nak, tidak ada apa-apa kok. Kamu lagi apa, bagaimana kabar mu?" Jawab ibu nya, dan menanyakan kabar Dipta.

"Em, aku baik kok mah .. Mamah tenang saja tidak perlu khawatir dengan keadaan ku di sini. Mamah sendiri gimana, sehat kan? Dipta yang berbalik tanya kabar mamah nya.

"Mamah sehat, tapi ya seperti ini lah kondisi mamah saat ini, seperti biasa nya." Jawab ibu nya.

"Jaga kesehatan mu mah, ayah sendiri sedang apa?"

"Ayah di sini lagi ikut mendengarkan suara mu."

"Ada apa nak? Kau tidak rindu pada ayah mu ini?" Kata Ayah Dipta yang ikut berbicara.

"Mamah kangen sama kamu. Kapan kamu pulang ke rumah kami?" Seru ibu nya yang bilang merindukan Dipta.

"Aku juga rindu pada kalian, tapi gimana urusan ku masih belum kelar, mungkin lusa kalau luang aku akan pulang ke rumah." Jawab Dipta memberitahu ke dua orang tua nya.

"Baik lah nak, sejujur nya kami menelepon mu ingin bertanya pada mu dengan apa yang pernah kita bicarakan sebelum nya. Bagaimana, apa sudah ada?" Ibu nya Dipta bertanya tentang hal yang membuat Dipta tertegun.

"Itu ..... Apakah bisa kita bicarakan lain waktu saja?" Jawab Dipta sambil melihat ke sekeliling nya dengan berbicara perlahan. Sepi, tidak ada siapa pun. Dipta pun melanjutkan pembicaraan nya.

Tiba-tiba di belakang Dipta ada yang lewat, tapi Dipta tidak menyadari kalau ada seseorang. Orang itu mendengar pembicaraan Dipta dengan orang tua nya, namun tidak pergi dan malah bersembunyi untuk mendengar lebih lanjut apa yang sedang di bicarakan, karena orang itu penasaran, kenapa wajah Dipta terlihat gugup.

"Tapi mah, aku masih belum menemukan seorang yang cocok di hati ku, bagaimana bisa aku harus secepat nya menikah. Aku tidak mau menerima perjodohan yang mamah tawarkan! Aku akan berusaha mencari nya sendiri." Jawab Dipta dengan tegas pada ibu nya tapi dengan suara perlahan, takut terdengar orang, namun siapa sangka kalau ternyata ada yang menguping pembicaraan nya diam - diam.

Pembicaraan masih berlanjut, Dipta masih di tempat itu dan belum beralih.

"Oh, ternyata pak Dipta sedang mencari calon istri karena di paksa orang tua nya. Wahh .. Cocok nih kaya nya. Haha" Kata seorang yang menguping pembicaraan Dipta diam-diam.

"Sudah lah mah, kalau begitu aku tutup dulu ya. Aku mau lanjut kerja lagi, masih banyak pekerjaan yang belum aku selesaikan!" Kata Dipta pada ibu nya ingin mengakhiri pembicaraan mereka.

"Seperti nya sudah mau selesai, kalau begitu aku harus pergi pelan - pelan." Kata seorang yang menguping pembicaraan Dipta tadi.

"Baik nak, mamah akan menunggu keputusan mu, karena mungkin umur mamah sudah tidak lama lagi. Jadi tolong usahakan lah!" Kata ibu nya Dipta yang mengancam nya.

"Oke lah mah, akan ku coba. Mamah jangan bicara seperti itu lagi, atau aku nanti malah tidak akan menikah sekalian! Sudah dulu ya mah!" Jawab Dipta dengan sedikit kesal.

**Bersambung .....

#Jangan Lupa Kasih Bintang, Batu Kuasa/Power Stone Kalian, dan Tambah ke Daftar Favorit Kalian yaa.. Makasih😉

avataravatar
Next chapter