3 #Menghadiri Rapat

Chapter (3)

...

"Tidak apa - apa teman!" Jawab Dipta sambil berdiri berbicara.

"Eh itu, lihat... celana tuan Dipta kenapa ada darah nya, darah masih segar seperti nya." Ucap seseorang.

"Eh iya itu darah..."

"Iya, iya ada darah di celana nya."

"Kenapa bisa ada darah, apa dia sendiri nggak tau kaki nya berdarah?"

Dipta hanya terdiam melihat ke bawah kaki nya, melihat ke celana nya, dia baru sadar kalau celana nya terkena darah wanita tadi.

Ramai - ramai suasana nya ~

"Sudah cukup, diam semua diam, ini ruangan rapat, harap tenang! Sekarang kita lanjut kan lagi rapat nya, dan Tuan Dipta yang tertinggal di awal nanti bisa menyusul." Tegas pak Hasta yang langsung berdiri dan menenangkan suasana nya.

"Oh tidak, tidak... tidak masalah, sebenar nya aku ingin menjelaskan kenapa aku telat hari ini, tapi seperti nya sudah tidak penting lagi. Kalau begitu silahkan lanjut kan lagi rapat nya!" Jawab Dipta sambil tersenyum sinis.

"Maaf pak Dipta, bukan maksud kami begitu." Kata seorang rekan rapat nya.

"Tidak apa - apa, aku tau maksud kalian, tenang saja! Aku tadi hanya membantu orang yang kecelakaan dan tidak sadar celana ku terkena darah nya juga." Jawab Dipta menjelaskan.

"Kecelakaan, apa kau tidak apa - apa pak Dipta?" Tanya pak Hasta.

"Tidak pak, tidak terjadi apa - apa padaku, aku hanya menolong nya saja."

"Oh sukurlah. Kalau begitu mari kita lanjutkan lagi rapat nya!"

"Baik pak!" Jawab semua yang ada di ruang rapat itu.

Dan rapat pun sudah di mulai sekitar 1 jam yang lalu, yang lain sudah selesai dan pergi, sedangkan Dipta masih di dalam ruangan dengan pak Hasta membahas soal rapat yang terlambat tadi.

Setelah sekitar 1 jam lebih akhir nya rapat selesai, dan Dipta pun berpamitan untuk pergi.

"Cukup sampai di sini dulu pak Dipta, ku harap kau mengerti dan mau melanjutkan kerja sama kita yang sudah di bahas kemarin!" Ucap pak Hasta yang mengakhiri rapat nya.

"Em, baik pak Hasta. Saya baca kontrak kerja nya dulu dan nanti akan saya tanda tangani kerja sama kita." Jawab Dipta.

"Baik, terimakasih pak Dipta atas bantuan nya."

"Sama - sama pak Hasta, tak usah sungkan padaku. Kalau begitu saya permisi dulu pak Hasta."

"Oh, baik pak Dipta. Hati - hati di jalan!"

"Hmm..." Jawab Dipta singkat, sambil berjalan pergi keluar ruangan.

Dipta pun segera pergi ke tempat parkir untuk mengambil mobil nya dan langsung pergi menuju ke rumah sakit untuk melihat kondisi wanita tadi.

Beberapa menit kemudian ~

#Rumah Sakit Medika.

Akhir nya Dipta sampai di rumah sakit, dan dia memarkirkan mobil nya dulu, dan setelah nya langsung pergi menuju ke tempat pendaftaran untuk menanyakan dimana tempat wanita itu sekarang.

"Sus, dimana pasien wanita yang tadi saya antar karena kecelakaan?" Tanya Dipta pada suster rumah sakit itu.

"Oh sebentar tuan, saya cek dulu ya!" Jawab Suster.

"....." Dipta hanya diam dan menunggu.

Dari sifat nya yang terkenal dingin dan kejam ternyata Dipta masih mempunyai sisi baik di hati nya.

"Ini tuan, pasien di rawat di kamar VVIP 1 No.4 tuan. Dari sini tuan lurus saja terus nanti tuan belok kanan masuk lift ke lantai bawah, ruangan nya terletak di lantai 1 bawah tanah, nanti di situ tinggal sesuai kan nomor saja." Jawab si Suster dan menunjukan arah jalan nya.

"Oke!" Jawab nya singkat.

Dan Dipta langsung pergi berjalan sesuai petunjuk yang di beritahu suster tadi.

Setelah sampai di lantai 1 bawah tanah Dipta pun langsung mencari - cari nomor kamar yang tadi di beritahu suster itu. Di ruangan itu hanyalah orang - orang kaya yang bisa memasuki nya. Kamar rumah sakit yang elit seperti kamar - kamar di hotel berbintang 5.

Dan akhir nya Dipta menemukan kamar yang tadi di beritahukan oleh suster itu, VVIP 1 NO.4. Dipta langsung membuka pintu kamar nya dan masuk. Benar saja Dipta melihat wanita itu yang sedang terbaring di atas ranjang rumah sakit, dan memakai pakaian khusus pasien rumah sakit.

Seperti nya wanita itu sedang tertidur. Dipta meletakan tas nya di meja ruangan itu, dan dia langsung mendekat ke si wanita, dan memandangi wajah wanita nya.

"Wajah nya terlihat manis, walau tidak cantik seperti wanita - wanita yang selalu ada di sekeliling ku, tapi dia terlihat manis seperti anak - anak." Kata Dipta dalam hati nya.

Saat Dipta ingin memegang rambut nya tiba - tiba wanita itu tersadar dan ia langsung duduk terbangun.

"Kau, kau sudah datang?" Tanya nya pada Dipta.

"Hemm, iya. Bagaimana kabar mu?" Jawab Dipta dan bertanya.

"Aku baik - baik saja, terimakasih." Jawab si wanita itu. "Jika bukan karena mu mungkin saat ini aku sedang di kremasi, terimkasih banyak!" Ucap nya lagi.

"Tidak, tidak masalah, kau tidak usah sungkan. Maafkan aku yang tadi tidak bisa langsung membantu mu." Kata Dipta yang merasa bersalah.

"Tidak tuan, kau tidak usah meminta maaf. Ini semua memang salah ku sendiri, itu kehendak ku, dan bukan salah mu! Aku yang seharus nya minta maaf karena telah merepotkan mu!" Jawab nya yang 2x lebih merasa bersalah.

"Hemm, okelah." Kata Dipta.

"Oh ya, kita belum berkenalan kan? Perkenal kan nama ku Andini Putri, panggil saja Andin! Lantas siapa nama mu?" Tanya wanita itu, ternyata nama nya Andin.

"Aku, nama ku Dipta Ramadhan. Panggil saja Dipta!"

"Ah apa, Dipta Ramadhan? Bukan kah dia orang yang terkenal itu? (Ucap Andin dalam hati nya merasa terkejut). Oh oke tuan Dipta."

"Tidak perlu pakai tuan, panggil saja langsung, Dipta!"

"Apa tidak apa - apa?"

"Memang kenapa?" Tanya Dipta penasaran.

"Em, tidak apa - apa kok. Ngomong - ngomong apa kau pemilik grup Emperor yang terkenal di kota ini?" Tanya Andin yang penasaran ingin memastikan.

"Ya, kenapa?" Jawab Dipta sambil mendekat kan wajah nya ke wajah Andin.

"Eh... (Dalam hati Andin) em tidak, tidak ada apa - apa, aku hanya bertanya. Apa kau keberatan?" Kata Andin yang gemetar, karena dia pernah mendengar kabar kalau Dipta adalah orang yang keji.

"Kenapa aku harus keberatan? Aku menolong mu saja tidak merasa berat, kenapa kau bertanya aku harus keberatan?" Jawab Dipta sambil mengelus lembut rambut Andin.

**Bersambung .....

#Jangan Lupa Kasih Bintang, Batu Kuasa/Power Stone Kalian, dan Tambah ke Daftar Favorit Kalian yaa.. Makasih😉

avataravatar
Next chapter