webnovel

awal mula nevadia

Di tengah pegunungan terpencil, tersembunyi dari pandangan dunia luar, terletak sebuah klan kecil bernama Nevadia. Klan ini hidup dalam kesederhanaan, namun memiliki kekuatan dan semangat yang tak tertandingi. Pemimpin mereka, Elder Zara, adalah seorang wanita bijaksana yang selalu bermimpi untuk melihat klannya berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar.

Elder Zara berdiri di depan tenda besar di pusat desa, mengamati angin yang membawa kabar dari lembah. Di usianya yang sudah senja, matanya masih menyala dengan semangat dan keyakinan. Di sampingnya, berdiri cucunya yang setia, Raine, seorang pemuda dengan pandangan yang tajam dan tekad yang kuat.

"Raine, hari ini kita akan mengadakan pertemuan penting," kata Elder Zara dengan suara yang penuh otoritas. "Kita harus bersiap untuk masa depan yang tidak pasti."

Raine mengangguk, merasa berat akan tanggung jawab yang mulai diletakkan di pundaknya. "Apa yang harus kita lakukan, Nenek?"

Elder Zara tersenyum, meletakkan tangan keriputnya di bahu Raine. "Kita harus memperkuat persatuan dan persiapan kita. Ada ancaman dari kerajaan Atheria yang tidak bisa kita abaikan."

Klan Nevadia telah mendengar desas-desus tentang ekspansi agresif dari kerajaan Atheria yang lebih besar dan lebih kuat. Meskipun terpencil, Nevadia tidak kebal terhadap ancaman dari luar. Elder Zara tahu bahwa klannya harus siap menghadapi apapun yang datang.

Saat matahari mulai terbenam, anggota klan berkumpul di sekitar api unggun besar di pusat desa. Wajah-wajah mereka yang hangat dan penuh harap memandang ke arah Elder Zara yang berdiri tegak di depan mereka.

"Anak-anakku, saudara-saudaraku," mulai Elder Zara, suaranya menggema di udara malam yang sejuk. "Kita menghadapi masa yang penuh tantangan. Kerajaan Atheria mengincar tanah kita. Mereka kuat, tetapi kita memiliki sesuatu yang lebih berharga: persatuan dan semangat juang."

Salah satu pejuang muda, Jaxon, berdiri dan berbicara dengan suara lantang, "Kami akan berjuang untuk melindungi Nevadia, Elder Zara. Kami tidak akan membiarkan siapa pun merampas tanah kita."

Sorakan setuju terdengar dari seluruh klan. Semangat mereka berkobar seperti api yang menyala di tengah mereka. Raine merasakan tekad yang sama mengalir dalam darahnya. Dia tahu bahwa ini bukan hanya tentang bertahan hidup; ini adalah tentang masa depan mereka.

Pertemuan itu berakhir dengan rencana untuk memperkuat pertahanan dan meningkatkan pelatihan. Elder Zara dan pemimpin klan lainnya bekerja sama untuk merancang strategi, sementara Raine dan Jaxon memimpin pelatihan pejuang-pejuang muda.

Keesokan harinya, Raine dan Jaxon memulai latihan pagi mereka di dataran tinggi di atas desa. Mereka berlatih dengan gigih, setiap gerakan mereka penuh disiplin dan kekuatan. Raine, dengan keterampilan memanahnya, dan Jaxon, dengan keahlian pedangnya, menjadi duo yang tak terpisahkan.

"Raine, kita harus siap untuk apa pun," kata Jaxon di sela-sela latihan. "Nevadia bergantung pada kita."

Raine mengangguk, mengencangkan genggamannya pada busur. "Aku tahu, Jaxon. Kita akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi klan kita."

Saat hari berganti malam, Raine dan Jaxon berdiri di tepi tebing, memandang ke arah bintang-bintang yang bersinar di langit malam. Mereka tahu bahwa jalan di depan penuh tantangan, tetapi mereka juga tahu bahwa dengan persatuan dan tekad, Nevadia akan bangkit dari bayang-bayang dan menjadi sesuatu yang lebih besar dari yang pernah mereka bayangkan.

Dengan semangat yang berkobar dalam dada mereka, Raine dan Jaxon berjanji untuk melindungi dan membawa Nevadia menuju masa depan yang cerah. Babak pertama dari perjalanan panjang mereka baru saja dimulai, dan mereka siap menghadapi apa pun yang datang.