1 Prolog

Tap... Tap...

Suara langkah kaki berasal dari lorong sekolah, terlihat seorang gadis yang sedang berjalan sambil membawa buku dan tas dipunggungnya, gadis itu bernama Neka dia ingin mengembalikan buku yang dia bawa keperpustakaan dan menemui kedua temannya yang sedang menunggu disana.

"Ku harap mereka berdua sudah tidak peduli dengan isi buku aneh itu, aku yakin buku aneh itu pasti hanya memberitahukan hal bohong."

BOOM!

Terdengar suara yang seperti ledakan, merespon hal itu Nekapun langsung berlari, dia merasa kalau suara itu berasal dari perpustakaan karna itu dia berlari, dia berharap semoga firasat dia salah.

Namun setelah sampai didepan gedung perpustakaan Neka melihat kalau atap gedung itu sudah hancur.

"Apa yang sudah terjadi!"

Nekapun membuka pintu perpustakaan dan masuk ke dalam. Namun dia kaget karna melihat hal yang sangat tidak bisa dipercaya.

"A..."

Neka melihat Rena mencekik lehernya Tia.

"Apa yang sebenarnya ter-"

Sebelum Neka menyelesaikan perkataannya kesadarannya tiba tiba menghilang dan diapun jatuh pingsan.

◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆

Neka perlahan membuka matanya.

"Kamu sudah sadar ya."

Mendengar suara itu. Neka langsung menghadap ke arah suara, itu adalah suara seorang Guru.

"Ibu... Dimana ini?"

"Di UKS sekolah, apakah kamu ingat apa yang sudah terjadi?"

Neka mengingat apa yang terakhir dia lihat, Nekapun mengambil posisi duduk dan menjelaskan apa yang dia lihat.

"Jadi itu yang terjadi."

Ibu guru itu terdiam sejenak.

"Orang yang kami temukan diperpustakaan hanyalah kamu dan mayat Tia."

"Tia... Jadi yang aku lihat benar, Rena sudah membunuh Tia."

Neka menundukkan kepalanya, dia merasa sangat sedih, karna dia tidak pernah menyangka kalau kejadian seperti ini akan terjadi.

"Rena menghilang dan kasus ini akan kami selidiki lebih lanjut."

Suara itu berasal dari depan pintu, Neka dan ibu guru yang mendengarnya langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu UKS.

"Pa Kepala sekolah."

"Sekolah cukup beruntung karna banyak siswa yang sudah pulang dan sisa siswa yang belum pulang tidak tiba di tempat kejadian sebelum para guru datang. Ini jelas bukan kejadian biasa dan keberadaan orang yang memiliki kekuatan yang tidak dimiliki orang biasa tetap harus dirahasiakan. Kamu hanya harus merahasiakan kejadian ini, sisanya sekolah yang akan menanganinya."

"Baik pa."

Walaupun Neka berkata begitu dia masih tidak percaya dengan apa yang sudah dia

lihat dan dia berniat untuk mencari tahu apa yang sebenarnya telah terjadi.

'Aku pasti akan menemukanmu Rena'

Sambil memikirkan kejadian itu, beberapa tetes air mata Nekapun terjatuh.

avataravatar
Next chapter