1 SATU

Skylar sedang menuangkan susu bubuk coklat kedalam gelasnya kemudian ia menambahkan air panas lalu mengaduknya. Setelah itu ia membawa minuman panas itu ke tempat ternyaman yang ia miliki. Bagian bawah di meja belajarnya. Tidak, bukan benar-benar bawah meja. Melainkan dibawah mejanya itu ada sebuah pintu kecil yang terhubung pada sebuah tempat serta hanya bisa dimasuki dengan merangkak atau merayap. Pintu itu akan menghubungkannya pada sebuah ruangan besar dengan berbagai alat elektronik atau mesin dan buku-buku yang tersusun di rak dengan rapi seolah terlihat sebagai pajangan saja. Bagi seorang Skylar, tempat seperti itu adalah surga baginya.

"Skylar, apa kamu ingin membaca kelanjutan buku yang kamu baca kemarin?" tanya Hugi setelah melihat Skylar duduk di sofa.

"Ya. Tolong ambilkan, Hugi." pintanya.

"Baik, akan aku ambilkan untukmu." Tak lama kemudian Hugi sudah kembali dengan sebuah buku novel yang dipinta Skylar.

Dalam beberapa detik saja sesaat membuka bukunya, Skylar sudah dapat memasuki ruang imajinasinya dengan membayangkan cerita yang sedang dibacanya.

___________

"Skylar! Bangunlah! Sekarang sudah pagi!" Hugi mengoyang-goyangkan tangan Skylar. Hugi lalu menyingkirkan buku yang menutupi wajah Skylar.

"Hugi, jam berapa sekarang?" tanya Skylar yang masih setia memejamkan matanya.

"Sudah pukul sembilan. Apa kamu mau sarapan sekarang? Aku akan menyiapkannya untukmu."

"Ya. Aku akan cuci mukaku dahulu." ujarnya dengan beranjak ke kamar mandi.

Sesaat kemudian Skylar sudah menyelesaikan sarapannya. Pagi ini ia hanya memakan roti dan susu.

"Apa hari ini kamu mau pergi keluar?" tanya Hugi sembari membereskan piring dan gelas yang tadi digunakan Skylar.

"Tidak. Aku ingin di rumah saja."

"Oke. Apa kamu perlu sesuatu?"

"Tidak ada. Aku akan kembali melanjutkan pekerjaanku saja." sahut Skylar.

Sebenarnya, yang disebut pekerjaan oleh Skylar adalah hal yang sama sekali bukan jenis pekerjaan sesungguhnya untuknya. Melainkan sebuah hobi yang sedang ia kerjakan. Skylar pandai membuat robot. Tapi tidak untuk ditunjukkan pada orang lain apalagi dijual. Ia membuat itu hanya untuk kepentingan dirinya sendiri. Sejauh ini ia sudah dapat membuat berbagai macam robot pembersih di rumahnya. Skylar sekarang berencana untuk membuat robot bertangan panjang yang geraknya bisa disuruh hanya dengan menggunakan isi kepalanya. Ketahuilah, bahwa bagian kiri dari isi kepala Skylar sendiri adalah robot, tapi tentu saja itu bukan buatan tangannya. Jadi, dia akan menggunakan bagian kepala itu untuk mengontrol robot yang sekarang ini lagi ia kerjakan.

Skylar hanya hidup sendiri. Orangtuanya meninggal sejak umur Skylar 13 tahun. Ia tidak memiliki keluarga lain entah dari pihak ayah atau ibunya. Selepas ditinggal orangtuanya, Skylar sempat tinggal dengan beberapa asisten rumah tangganya hingga ia lulus sekolah. Skylar memberikan modal sebanyak mungkin pada mereka ---yang tadinya bekerja untuknya--- agar tidak merasa kesulitan setelah keluar dari rumahnya. Beberapa hari setelah ditinggalkan sendirian dengan rumah yang besar, Skylar pun juga meninggalkan rumah tersebut. Baginya, karena tidak ada sama sekali kenangannya pada rumah tersebut, maka lebih baik dijual saja.

Maka disinilah ia tinggal sekarang. Rumah kecil sederhana berlantai dua dengan jarak lumayan jauh dari rumah tetangga sekitarnya. Skylar benar-benar seperti mengisolasi dirinya dari keramaian. Karena merasa rumahnya hanya terdengarkan suara AC saja dan itu cukup sepi. Skylar akhirnya membuat berbagai robot untuk dijadikan sebagai temannya. Salah satunya adalah robot laki-laki bernama Hugi. Hugi berbentuk nyaris menyerupai manusia. Nama Hugi sendiri diambil dari kata hug yang berarti peluk. Itu maksudnya agar ketika Skylar butuh pelukan, Hugi akan datang padanya. Dan benar saja, ketika Skylar merasa moodnya sedang turun, Hugi akan datang dan memeluknya.

avataravatar
Next chapter