175 175. Janji Dan Dendam

Kediaman Diego ramai dengan para pimpinan, klien, teman, anggota, dan yang lain sampai rumah itu terasa sesak, tidak cukup menampung sekian ribu orang yang datang untuk melayat.

Jenazah Diego sudah masuk ke dalam peti. Mereka semua antusias menunggu kedatangan Diego. Mereka semua turut berduka atas gugurnya Diego.

"Kakak, ternyata kau memang sangat tampan. Mau dalam kondisi apapun," ucap Naura lirih.

Diego didandani memakai pakaian formal hadiah dari Naura. Peti putih yang sangat indah. Foto Diego yang gagah juga terpampang.

Bunga untuk taburan sudah tersedia. Naura juga menyiapkan sebuket bunga mawar putih kesukaan Diego.

Delice mendampingin Naura tanpa henti. Tanpa jarak di antara mereka. Delice siaga, siap menompang tubuh Naura yang bisa drop kapan saja.

"Sayang, kau harus kuat ya," bisik Delice.

"Emmm... Iya!" jawab Naura sembari menggangguk.

Ratusan mobil mengiringi satu ambulance yang membawa satu peti berisi jasad Diego.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter