webnovel

Naruto Story : Love, Decision, And Hatred

Dua tahun telah berlalu sejak perang dunia shinobi ke-4. Semua kembali normal Sasuke telah kembali dan menjalani petualangan bersama tim taka. Naruto mulai belajar untuk mengejar mimpinya sebagai Hokage dan Sakura mulai menyadari perasaannya terhadap Naruto telah berubah. Sementara itu sosok misterius muncul mengancam kedamaian dunia shinobi apa yang akan terjadi? Naruto masih milik paman Masashi Kishimoto

VaughnLeMonde · Anime & Comics
Not enough ratings
40 Chs

Chapter 6 : Sakura Feelings

Masih di waktu yang sama...

Tepatnya di desa Konoha, Terlihat keadaan jalanan desa Menjadi lebih sepi dari biasanya, bahkan jika diperhatikan lebih jauh, tidak nampak sama sekali tanda tanda kehidupan, keadaan desa sangat gelap gulita, tak satupun bangunan menunjukkan cahaya lampunya, hanya suara angin malam yang terdengar saat itu, membuat desa yang selalu ramai oleh para penduduknya itu mendadak menjadi sebuah kota hantu.

"Hoi hoi apa yang terjadi dengan desamu ini Sasuke? terlihat seperti markas orochimaru bagiku, suasananya sangat mencekam"

Kata kata Suigetsu berhasil memecah keheningan yang terjadi di jalanan desa, Saat ini tim taka terlihat sedang menyusuri jalanan desa, bergerak ke arah menara Hokage sambil membawa seseorang dipundak Jugo.

"Apa yang kau pikirkan Sasuke?"

Jugo penasaran dengan temannya itu, apa yang dipikirkan Sasuke setelah melihat desa yang ditinggalkannya dua tahun lalu, sekarang telah berubah menjadi sebuah kota hantu.

Sasuke yang sedari tadi hanya diam sambil melihat sekelilingnya, mulai menunjukkan ekspresi khawatirnya.

"Lebih baik kita segera menuju menara Hokage, firasatku mengatakan sesuatu yang buruk baru saja terjadi disini, dan mungkin ada kaitannya dengan dia"

Sasuke mengalihkan perhatiannya kepada seseorang yang tak sadarkan diri dipundak Jugo, merasa orang tersebut tau sesuatu tentang kejadian ini.

"Cih, merepotkan saja"

Suigetsu hanya bisa menggerutu, merasa dirinya kembali dihadapkan dengan masalah yang merepotkan.

"Kerjamu hanya bisa menggerutu Suigetsu"

Karin berusaha menyindir Suigetsu, merasa muak dengan rekannya yang selalu menggerutu itu.

"Ayo"

Sasuke tidak mempedulikan perkataan Suigetsu, dirinya memilih fokus ketujuannya, menyampaikan informasi yang dia dapat kepada Hokage. Sasuke segera mempercepat langkahnya meninggalkan ketiga temannya itu, Jugo yang melihat Sasuke mulai bergerak, kemudian segera mengikuti pemuda berambut hitam itu dari belakang.

Sementara itu disisi lain, Karin dan Suigetsu masih berdebat tidak jelas, tidak Menyadari Sasuke sudah pergi menjauhi mereka berdua, Karin yang merasa sudah tidak melihat keberadaan Sasuke, segera mengikuti kearah perginya chakra Sasuke, meninggalkan Suigetsu sendirian di jalanan yang mencekam.

"Oii tunggu sebentar!"

Suigetsu segera bergerak menyusul Karin, merasa takut dengan susana mencekam jalanan pada malam itu.

Sekarang tim Taka sudah berada di depan menara hokage, dari kejauhan terlihat dua anbu sedang berjaga di depan pintu menara hokage, membuat Sasuke semakin penasaran dengan apa yang baru saja terjadi disini.

Dua anbu itu segera menyadari kedatangan tim Taka dan langsung mengambil Sikap waspada.

"Ohh ternyata kau Uchiha Sasuke"

Salah satu anbu segera menurunkan kunai yang dipegangnya, setelah menyadari sosok yang datang adalah Sasuke.

"Apa Hokage berada di ruangannya? ada sesuatu yang harus kusampaikan langsung kepadanya"

Sasuke tanpa basa basi segera menjelaskan tujuan kedatangannya ke menara hokage.

"Hokage sekarang berada di atap menara dan..."

Perkataan anbu itu terhenti setelah Sasuke langsung pergi meninggalkannya, menuju atap menara di belakangnya. Jugo, Suigetsu, dan Karin yang melihatnya, langsung menyusul Sasuke dari belakang. Sementara dua anbu itu hanya bisa menghela nafasnya, melihat perilaku tidak sopan yang ditunjukkan Sasuke dan timnya.

Sekarang mereka berempat telah tiba di atap menara, dan sedang melihat kearah Kakashi dan beberapa jounin yang sedang berdiri di salah satu tepi menara.

"Kakashi.."

Sasuke segera memanggil Kakashi yang sedang membelakanginya, melihat ke arah bulan purnama yang berada diatas langit malam itu.

"Oii Sasuke! kau sudah kembali rupanya"

Kakashi segera berbalik, setelah mengenal suara yang memanggilnya dari belakang.

"Apa yang terjadi?"

Sasuke tanpa basa basi segera bertanya kepada gurunya itu, mencari jawaban dari semua rasa penasarannya.

"Hm kau masih saja seperti dulu Sasuke"

Kakashi hanya bisa tersenyum kecil melihat Sasuke, merasa Sasuke tidak pernah berubah, selalu tanpa basa basi dan langsung menuju poin intinya.

"Hanya keadaan darurat Siaga 1, membuat semua penduduk desa harus dievakuasi ketempat yang lebih aman"

Kakashi hanya bisa menjawab santai seperti biasanya, membuat Sasuke semakin penasaran, apa yang dimaksud oleh gurunya itu dengan keadaan darurat. "

"Kau terlihat ingin menyampaikan sesuatu? ada apa Sasuke?"

Kakashi segera menunjukkan ekspresi penasarannya, setelah menyadari salah satu teman Sasuke membawa sesuatu di pundaknya.

"Aku membawa ini"

Tidak lama setelah itu, Jugo langsung membaringkan Hiashi di lantai di depan Kakashi berdiri.

"Dimana kau menemukannya?"

Kakashi sangat kaget setelah melihat Hiashi yang dalam keadaan tak sadarkan diri, sudah berada tepat di depan matanya.

"Kami menemukannya tertimbun reruntuhan gua, di dekat sini"

Sasuke tidak tertarik untuk menjawab pertanyaan dari Kakashi, membuat Karin segera mengambil alih tanggung jawab itu, dengan menjawab pertanyaan dari Kakashi.

"Hmm begitu yaa... Sasuke aku punya misi untukmu dan timmu, segera susul tim Shikamaru dalam misi penyelamatan Hanabi, terakhir mereka terlihat di sebuah gua tak jauh dari sini, sekitar 10 kilometer ke arah timur"

Setelah mendengar penjelasan dari Karin, Kakashi tanpa basa basi segera memberi misi baru kepada Sasuke.

"Hm"

Sasuke hanya menjawab singkat, namun terlihat sedikit ekspresi ketertarikan di wajahnya, membuat dirinya tanpa basa basi segera berbalik dan menghilang dari pandangan Kakashi. Anggota tim Taka lainnya segera mengikuti langkah Sasuke, dengan mulai menghilang satu persatu, mencoba menyusul kearah kemana perginya Sasuke.

Beralih ke kota hantu tempat tim Shikamaru berada. Terlihat Shikamaru dan Sai sedang membicarakan sesuatu tentang apa yang mereka lihat dan dengar saat di ruang bawah tanah tadi.

"Orang yang sangat mirip dengan adik rikudou sennin itu menyebut Hinata dengan sebutan putri byakugan dan Naruto dengan sebutan reinkarnasi Asura, untuk Naruto aku sudah mengetahuinya, dia dan Sasuke adalah reinkarnasi dari anak rikudou sennin Sasuke sebagai Indra dan Naruto sebagai Asura namun untuk Hinata aku masih tidak paham"

Shikamaru masih penasaran dengan maksud dari perkataan sosok misterius yang muncul di ruang bawah tanah tadi.

"Apa mungkin berkaitan dengan Hinata sebagai keturunan keluarga utama Hyuga?"

Sai yang sama bingungnya dengan Shikamaru mencoba mengambil kesimpulan dengan mengaitkan hal ini dengan sistem keturunan klan Hyuga.

"Dan lagi apa maksudnya dengan Hentikan Tomura dan Toneri, juga tentang menyelamatkan Dunia yang kakaknya buat?"

Shikamaru segera mengalihkan topik pembicaraan, setelah teringat kembali dengan penjelasan Naruto saat mereka keluar dari ruang bawah tanah itu.

"Hari sudah larut kita lanjutkan misi ini besok pagi, Sai segera cari tempat yang bagus untuk berkemah!"

Sementara itu Naruto dan Hinata sepakat untuk tidak memberitahu keseluruhan penglihatan mereka, hanya memberitahu informasi yang sudah jelas tujuannya.

Sekarang mereka berlima sudah siap berkemah di sebuah Hutan, tak jauh dari letak kota hantu sebelumnya.

"kita akan beristirahat disini untuk shift jaga pertama Naruto yang akan melakukannya"

Naruto sedang duduk di sebuah batang pohon sambil mengingat perkataan Shikamaru yang membuatnya terjebak dalam situasi yang membosankan, dirinya juga masih terus memikirkan tujuan sosok itu menampilkan kilasan pertempuran yang dia sendiri masih belum paham apa yang menyebabkan hal itu terjadi, memikirkan hal itu membuatnya melamun, namun segera menyadari ada yang sedang bergerak menuju kearahnya.

Saat dia melihat kebawah pohon, ternyata itu adalah Sakura yang sedang berjalan menuju kesesuatu tempat, melihat hal itu Naruto hanya bisa berekspresi heran.

"Ehh mau kemana dia? bukannya Shikamaru bilang jangan pergi jauh jauh dari tempat berkemah"

"Ahh lebih baik aku ikuti saja dia"

Naruto segera bergerak perlahan mengikuti Sakura. Sementara Sakura masih belum menyadari seseorang sedang mengikutinya dari belakang.

Sekarang terlihat Sakura sedang duduk disebuah batu yang terletak di tepi danau sambil memegang sebuah kalung ditangannya.

"Aku selalu saja berbuat jahat kepadanya" batin Sakura.

Sakura hanya bisa berekspresi sedih sambil memandang kalung yang dipegangnya. Dia kembali mengingat kejadian yang terjadi padanya saat di dalam gelembung genjutsu itu, muncul beberapa kilasan memori, mulai dari saat Naruto membuat janji seumur hidupnya, untuk membawa Sasuke kembali, dirinya masih mengingat Senyum Naruto saat itu yang terlihat menyembunyikan ekspresi kesedihan dalam hatinya, membuat Sakura merasa bersalah, merasa dirinya yang dulu sangatlah egois. Ingatan yang lain mulai muncul, sekarang terlihat ingatan pernyataan cintanya kepada Naruto di negara besi, perasaan Sakura disana campur aduk ada perasaan bersalah dan khawatir kepada Naruto yang ada di hatinya namun disisi lain hatinya masih menyukai Sasuke dan masih ingin berusaha menyelamatkannya. Perasaan itulah yang membuatnya melakukan kesalahan besar kepada Naruto dengan memanfaatkan perasaan Naruto kepadanya.

"Yang kulakukan hanya membuat kesalahan" batin Sakura.

Tanpa Sakura sadari, air matanya mulai menetes, dan mulai membasahi kalung yang dipegangnya.

Naruto masih bersembunyi dibalik pohon sambil melihat Sakura yang dicintainya menangis, mengingatkannya kepada peristiwa waktu itu di gerbang konoha dulu, saat Sakura yang memintanya membawa Sasuke kembali, tangisan Sakura waktu itu sangat menyakitkan bagi hatinya dan sekarang dia kembali melihat tangisan itu, namun entah kenapa rasanya menjadi lebih sakit, seakan dialah yang menyebabkan Sakura menangis.

Tanpa Naruto sadari tubuhnya bergerak sendiri mencoba mendekati Sakura. Sakura yang menyadari kedatangan Naruto segera mengusap bekas air matanya dan berdiri di depan Naruto.

"Naruto sejak kapan kau ada disana?"

"Aku.." "

Naruto berusaha memikirkan alasan, takut dirinya ketahuan telah mengikuti Sakura dari tadi.

"Naruto apa kau melihat memoriku?"

Mata Naruto mulai melebar, tidak percaya dengan yang dikatakan Sakura barusan.

"Apa mungkin dia melihat memoriku juga?" batin Naruto.

Dirinya segera menunduk lesu, merasa sedikit lancang melihat memori Sakura tanpa izin.

"Sakura chan maafkan aku...aku tidak bermaksud-"

"Tidak apa apa Naruto, harusnya aku yang meminta maaf kepadamu, setelah apa yang selama ini aku lakukan padamu...aku selalu saja membuat kesalahan dan tidak pernah peduli padamu dan aku takut aku masih seorang gadis kecil yang egois dan mudah menangis.."

Sakura segera memotong perkataan Naruto, mencoba menjelaskan siapa yang seharusnya meminta maaf disini. Naruto hanya bisa mendengarkan dalam diam, tidak tahu harus bahagia atau sedih mendengar kejujuran hati Sakura.

"Dan Sepertinya aku masih berhutang satu hal lagi padamu...arigatou Naruto"

Sakura melanjutkan perkataannya yang sempat terhenti sambil tersenyum dengan mata sembab. Mendengar hal itu membuat Naruto perlahan mendekati Sakura.

Tanpa aba aba Naruto langsung memberikan pelukan hangat kepada Sakura sambil berkata.

"Jangan menangis lagi Sakura chan"

Sakura sedikit kaget saat Naruto memeluknya, membuat air matanya kembali mengalir, dan  segera membalas pelukan Hangat itu dengan memberikan pelukan Hangat kepada Naruto.

Di malam yang indah itu akhirnya perasaan Sakura menjadi jelas, dia mencintai Naruto, dan saat itu pula Naruto mulai merasakan suatu perasaan yang baru, merasa dia lah yang sekarang harus membuat Sakura bahagia bukan Sasuke atau siapapun di dunia ini.

Segera setelah itu mereka melepaskan pelukan mereka memandangi satu sama lain sambil tersenyum dalam keheningan, tidak ada rasa canggung, hanya perasaan nyaman yang menyelimuti mereka berdua. Naruto segera menyadari kalung berwarna hijau yang dipegang Sakura.

"Hei bukankah itu kalungku?apakah kau memperbaikinya?"

"Ahh...ini..iya, aku memperbaikinya untukmu"

Rona merah mulai muncul disekitar pipi Sakura, tersipu malu setelah Naruto menyadari kalung yang dipegangnya.

"Bolehkah?"

Naruto segera mengulurkan tangannya dan sedikit menundukan kepalanya, meminta hadiah yang telah Sakura siapkan untuknya. Sakura tidak memberikan kalungnya kepada tangan Naruto melainkan langsung mengalungkannya kepada leher Naruto dengan kedua tangannya.

Hal itu sukses membuat rona merah muncul disekitar pipi Naruto.

"Hihihi"

Sakura hanya bisa tertawa kecil melihat ekspresi Naruto. Naruto hanya bisa tersenyum sambil memegang kalung yang sudah dipakainya itu.

"Arigatou Sakura chan"

Naruto hanya bisa berterima kasih Sambil tersenyum kepada Sakura. Sementara disisi lain, Sakura kembali menunjukan rona merah dipipinya bahkan lebih merah dari yang sebelumnya.

Tanpa mereka Sadari Hinata melihat semua hal yang mereka lakukan dari balik pohon. Sebenarnya bukan mengintip yang jadi tujuan awal Hinata, melainkan dia ingin memberitahu semua hal tentang Toneri dan hal tentang penglihatan yang dia lihat di ruang bawah tanah kepada Naruto.

Hal yang dilihat Hinata barusan membuatnya menjadi lebih yakin untuk mulai melupakan Naruto dari sekarang. Ada sedikit perasaan sakit dan kecewa dihatinya tapi disisi lain dia sangat bahagia melihat Naruto yang akhirnya menemukan kebahagiannya.

"Dan itu bukanlah diriku" batin Hinata.

Lalu terlihat perubahan ekspresi dari Naruto, setelah dirinya melihat kearah danau yang berada dibelakang Sakura, menandakan ada seseorang yang tak diundang datang menghampiri dirinya dan Sakura. Terlihat jelas sekarang sosok itu, datang dari arah danau mendekati mereka menggunakan sebuah benda yang membantunya melayang di atas danau.

"Siapa kau?"

Naruto segera berdiri di Sakura, mencoba melindungi Sakura dari sosok misterius itu.

"Perkenalkan Namaku Toneri dan disini aku hanya ingin menjemput seseorang, benar begitu Nona Hinata?"

Penjelasan Toneri sontak membuat Sakura dan Naruto kaget dan mulai melihat ke arah mata Toneri melihat. Dari arah itu muncul Hinata dari balik pohon dan mulai berjalan ke arah mereka bertiga.

"Hinata..sudah berapa lama kamu disitu?"

Sakura kaget melihat Hinata yang mulai berjalan kearahnya. Sedangkan Hinata hanya bisa tersenyum kepada Sakura dan berjalan melewatinya menaiki benda yang dinaiki oleh Toneri.

"Terima kasih dan Selamat tinggal Naruto-kun"

Hinata mengucapkan salam perpisahannya kepada Naruto sebelum menaiki benda tersebut.

"Apa maksudmu Hinata? kenapa kau ikut dengannya?"

Naruto hanya bisa berekspresi bingung, tidak mengerti dengan maksud dari perkataan Hinata barusan.

Pertanyaan Naruto menjadi sia-sia karena setelah Hinata Naik, benda tersebut mulai terbang jauh meninggalkan Sakura dan Naruto dibawahnya. Naruto hanya terdiam memikirkan perkataan Hinata tadi kepadanya.

"Naruto!! apa yang kau tunggu? kita harus menyelamatkan Hinata!"

Panggilan Sakura kepada Naruto sukses membuat Naruto kembali sadar.

"Ahh.. iya Ayo kita selamatkan Hinata"

Segera Naruto mulai fokus dan pergi bersama Sakura mencoba menyusul kemana Toneri dan Hinata pergi.

To Be Continued