webnovel

Naruto Story : Love, Decision, And Hatred

Dua tahun telah berlalu sejak perang dunia shinobi ke-4. Semua kembali normal Sasuke telah kembali dan menjalani petualangan bersama tim taka. Naruto mulai belajar untuk mengejar mimpinya sebagai Hokage dan Sakura mulai menyadari perasaannya terhadap Naruto telah berubah. Sementara itu sosok misterius muncul mengancam kedamaian dunia shinobi apa yang akan terjadi? Naruto masih milik paman Masashi Kishimoto

VaughnLeMonde · Anime & Comics
Not enough ratings
40 Chs

Chapter 4 : The Moon

Sementara itu disuatu ruangan yang cukup besar, kelima Kage dari masing masing Negara besar sedang mengadakan pertemuan darurat.

"Terima Kasih kepada para kage, yang sudah mau menghadiri pertemuan darurat ini"

"Seperti yang kalian ketahui, sesuatu yang buruk sedang terjadi"

Hokage lah yang meminta diadakannya pertemuan darurat ini, membawa sebuah berita buruk bagi para Kage.

"Bulan sedang bergerak menuju bumi"

Seorang wanita berkaca mata yang berdiri disebelah Kakashi mulai berbicara, menyampaikan berita buruk yang dimaksud. Mendengar hal itu membuat suasana pertemuan lima kage menjadi lebih tegang dari biasanya.

"Biar saya jelaskan lebih detail"

Wanita berkacamata itu, kemudian mengaktifkan sebuah proyeksi yang berada di langit langit ruangan. Membuat semua perhatian para kage tertuju kepada sebuah proyeksi yang menampilkan ilustrasi bongkahan bongkahan bulan sedang bergerak menuju bumi.

"Hmm jadi ini menjelaskan peristiwa tentang hujan meteor yang sering terjadi belakangan ini"

Onoki mempercayai semua perkataan wanita itu, karena menurutnya proyeksi tadi menjelaskan penyebab dari kejadian serangan meteor belakangan ini.

"Maksudmu bulan saat ini sedang jatuh menuju bumi?!"

Gaara masih belum sepenuhnya percaya, setelah melihat proyeksi itu.

"Semua bagian bulan sedang bergerak ke arah bumi, dan jika salah satu bagiannya mencapai orbit bumi, bagian itu akan tertarik oleh gravitasi bumi dan akan membuat umat manusia..." "Musnah"

Belum selesai wanita berkacamata itu menjelaskan, A sudah menjawabnya lebih dulu.

"Jadi apa yang menyebabkan bulan bergerak menuju bumi? Faktor alam atau ada yang sengaja menggerakan bulan?"

Mei sangat pensaran dengan penyebab peristiwa ini, merasa ada yang bertanggung jawab atas peristiwa ini.

"Itu adalah pertanyaan yang sangat bagus"

Mendengar perkataan Kakashi, membuat para kage memasang ekspresi kaget, tidak percaya dengan apa yang dikatakan Kakashi barusan.

"Hokage percaya bahwa ini ada kaitannya dengan salah satu dari keluarga dari rikudou sennin yaitu adik dari rikudou sennin yang bernama Hamura Otsutsuki, yang dipercaya selama ini tinggal di bulan"

Wanita berkacamata kemudian menjelaskan perkiraan Kakashi tentang peristiwa ini, membuat Semua kage semakin kaget mendengar hal itu.

"Tapi bagaimana mungkin? rikudou sennin saja sudah lama mati"

A masih tidak percaya dengan penjelasan wanita berkacamata itu.

"Ini hanya spekulasi dari Hokage, namun dipercaya adik rikudou sennin memiliki keturunan dibulan hanya ini teori yang paling masuk akal"

Wanita itu mencoba menjelaskan alasan yang paling masuk akal dari teori Kakashi, membuat semua Kage mulai mencerna teori gila ini, merasa teori Kakashi ini ada benernya.

"Jadi berapa lama waktu yang kita punya?"

Gaara segera mengalihkan topik pembahasan, menekankan hal yang lebih penting yang harus dibahas saat ini. Segera setelah itu wanita berkacamata membuat segel yang memunculkan sebuah jam di telapak tangan masing masing kage.

"Ini.."

"Itu adalah jam prototype yang akan menunjukan berapa lama lagi waktu yang diperlukan bulan untuk mencapai orbit bumi"

Sebelum onoki selesai dengan ekspresi kagetnya setelah melihat sebuah jam muncul secara tiba tiba ditelapak tangannya, wanita berkacamata itu langsung memotongnya dengan menjelaskan fungsi dari jam yang berada di telapak tangannya.

"Kami ingin agar kalian bersiap dengan kemungkinan terburuknya"

Kakashi mencoba menjelaskan tujuannya memberikan jam kiamat itu kepada para kage.

"Di kumo kami memiliki sebuah senjata chakra yang bisa menghancurkan batu sebesar bulan, namun perlu waktu untuk mengisi tenaganya"

A yang merasa keadaan sudah sangat genting, membuat dirinya membeberkan sebuah rahasia desa kepada para kage, demi keberlangsungan hidup umat manusia.

"Baiklah Raikage aku mengerti rencanamu, Kami para Kage akan berusaha memberimu waktu untuk mempersiapkan senjata itu"

Mendengar perkataan Kakashi, membuat para kage saling menatap, lalu diikuti dengan anggukan, mengerti akan rencana dari Raikage dan Hokage.

Esok harinya, berita peristiwa jatuhnya meteor telah menyebar keseluruh desa, membuat kepanikan kecil diantara penduduk desa. Namun hal itu segera diredam oleh hokage dengan mengerahkan para jounin dan chunin untuk membantu evakuasi seluruh penduduk desa ketempat yang lebih aman.

Hokage juga sudah menerima kabar dari Hinata, yang menyebutkan bahwa Hinata dan adiknya sedang diincar oleh sosok misterius bernama Toneri Otsutsuki.

Mendengar kabar tersebut, Kakashi segera mengumpulkan empat orang kepercayaannya, yang terdiri dari Naruto, Sakura, Sai, dan Shikamaru. Hinata juga ikut kedalam pertemuan itu, karena perannya sebagai saksi tunggal dari kejadian semalam.

"Misi kalian adalah menemukan Hanabi dan membawanya kembali ke desa, kalian akan bergerak sebagai tim 4 orang, Shikamaru akan menjadi kapten tim ini, aku juga menyetujui permintaan Hinata untuk mengikuti misi ini"

"Terima kasih tuan hokage"

Kakashi mencoba menjelaskan misi yang akan dia berikan kepada kelima shinobi yang berada didepannya itu, sedangkan Hinata merasa senang setelah Kakashi menyetujui permintaannya untuk ikut dalam misi menyelamatkan Hanabi.

"Sebelumnya angkat telapak tanganmu, Shikamaru"

"Tapi untuk apa?"

Shikamaru hanya menurut mendengar perkataan dari wanita berkacamata yang berdiri di sebelah Kakashi. Setelah melihat Shikamaru mengangkat tangannya, wanita itu segera membuat segel yang sama yang memunculkan jam ditelapak tangan para kage, sedangkan di sisi lain Shikamaru kaget setelah Melihat sebuah benda asing muncul ditelapak tangannya.

"Apa ini?"

"Itu adalah jam prototype rahasia yang hanya dimiliki kelima kage, jam itu akan menghitung waktu yang tersisa sebelum bumi hancur"

Mendengar penjelasan dari Kakashi, sontak membuat kelima shinobi itu kaget bukan main, tidak percaya dengan perkataan Kakashi barusan.

"Aku masih belum mengerti, apa hubungan jam ini dengan misi penyelamatan Hanabi?"

Shikamaru masih belum mengerti, dengan tujuan Kakashi memberikan jam kiamat ini.

"Kami percaya bahwa Toneri Otsutsuki yang berusaha menculik Hinata kemarin, juga bertanggung jawab atas anomali yang terjadi pada bulan"

Mendengar penjelasan dari wanita berkacamata itu, sontak membuat Shikamaru sangat kaget.

"Jadi maksudmu orang dibalik penculikan Hanabi dan bergeraknya bulan adalah orang yang sama?"

Shikamaru mencoba mengambil kesimpulan setelah mendengar penjelasan dari wanita berkacamata itu, sedangkan disisi lain Kakashi hanya mengangguk setelah mendengar spekulasi dari Shikamaru.

"Dari mana semua spekulasi ini berasal?"

Shikamaru masih tidak percaya, bagaimana Kakashi bisa menyimpulkannya secepat itu.

"Ini semua hanyalah firasatku"

Kakashi hanya menjawab singkat pertanyaan Shikamaru, menandakan dia sangat yakin kepada firasatnya, sedangkan Shikamaru hanya bisa mengangguk, percaya dengan firasat tajam Kakashi.

"Baiklah sekarang kalian boleh pergi" "Hai"

Mendengar perkataan Kakashi, membuat kelima shinobi itu sadar, ada tugas penting yang menanti mereka, segera setelah itu mereka pergi dari ruangan hokage dan mulai bergerak menuju ke tempat terakhir tim Hanabi memberikan kontak kepada desa.

Terlihat mereka berlima saat ini berada disebuah hutan, tempat terakhir Hanabi memberikan kontak kepada desa.

"Sai bawalah Hinata bersamamu, cobalah lihat sekitar dari atas langit, segera laporkan jika kalian berdua menemukan sesuatu, sementara Naruto, Sakura dan aku akan mencoba menelusuri hutan"

"Hai"

Shikamaru langsung memberikan perintahnya sebagai kapten, berusaha bergerak lebih efektif setelah melihat jam ditelapak tangannya terus berdetak. Segera mereka berlima berpencar untuk menemukan segala petunjuk.

Saat Naruto sedang menyusuri Hutan, dia tidak sengaja menemukan sebuah kunai yang ia rasa itu adalah milik Hanabi, segera setelah itu dia langsung menghubungi Shikamaru melalui radio.

"Shikamaru sepertinya aku menemukan sesuatu"

"Baiklah, Sai apakah kau dan Hinata menemukan Sesuatu?"

"Aku menemukan sebuah gua yang tidak bisa aku lihat bagian dalamnya dengan Byakuganku sekitar 2000 m ke arah utara titik kami berada"

"Baiklah semua anggota segera menuju gua yang Hinata maksud kita akan berkumpul disana"

"Hai"

Shikamaru segera memberikan perintah lanjutannya setelah mendengar perkataan dari Hinata, Segera semua orang bergerak menuju kearah gua yang dimaksud Hinata.

Terlihat semua orang telah berkumpul di depan gua dan langsung memasuki gua tersebut, sementara Shikamaru mulai menghampiri Naruto yang terlihat sedang membawa beberapa kunai ditangannya.

"Jadi apa yang kau temukan Naruto?" "Aku menemukan beberapa kunai dan shuriken Semuanya sepertinya adalah milik Hanabi"

"Mungkin terjadi sedikit perlawanan saat peristiwa penculikan terjadi"

Mendengar perkataan dari kapten timnya itu, Naruto hanya mengangguk, seakan setuju dengan perkataan Shikamaru. Tidak beberapa lama mereka berjalan di gua, sekarang mereka telah tiba di depan sebuah kolam berisi air yang bercahaya.

"Aku telah melihat semua ruangan di dalam gua ini, namun hanya kolam didepan kita yang tidak bisa kulihat memakai byakugan seakan penglihatanku terdistorsi"

Hinata mencoba menjelaskan informasi yang dia dapat setelah melihat ke arah kolam yang berada di depannya itu.

"Hmm ini aneh, Hati hati mungkin ini jebakan"

Sakura yang mendengar perkataan Hinata, segera memperingatkan kepada timnya untuk tidak dekat dekat dengan kolam tersebut.

"Lihatlah di langit gua itu terlihat sebuah kata yang bila diartikan...ini adalah permulaan? apa maksudnya?"

Sedangkan di sisi lain, perhatian Shikamaru sedang tertuju ke arah langit langit gua yang berada tepat diatas kolam tersebut.

Di lain tempat Naruto sedang duduk di tepi kolam, mencelupkan tangannya ke dalam kolam seakan tidak mendengarkan peringatan dari Sakura tadi. Sakura menyadari apa yang akan dilakukan Naruto, segera dia bergerak menghampiri pemuda bodoh berambut pirang itu.

"Baka apa yang kau lakukan? kau tidak menghiraukan peringatanku ya"

Sakura segera menjitak kepala Naruto, karena Naruto yang tidak menghiraukan peringatannya.

"Ittai..Sakura chan, tenanglah ternyata air ini tidak berbahaya lihat tanganku tidak basah ini hanyalah air palsu"

Naruto hanya bisa memegang kepalanya tepat dimana Sakura menjitaknya.

"Ya terima kasih sekali lagi kepada Ninja paling tidak bisa ditebak nomor satu di konoha berkatnya kita mengetahui airnya tidak berbahaya"

Shikamaru hanya bisa tersenyum, setelah melihat apa yang Naruto dan Sakura sedang lakukan.

"Coba kulihat di dalam buku yang aku baca seorang perempuan akan bertindak sedikit kasar untuk menyembunyikan kekhawatirannya pada orang yang dicintainya"

Sai dengan polosnya mengatakan hal itu, merasa familiar dengan apa yang dilakukan Sakura kepada Naruto.

"Urusai"

Mendengar perkataan Sai membuat rona merah muncul disekitar pipi Sakura, segera dia mengalihkan pandangannya kepada pemuda bekulit pucat yang berdiri di belakangnya. Naruto hanya melihat Sakura dengan ekspresi kebingungan, menyadari rona merah yang muncul disekitar pipi Sakura

"Sepertinya Sakura san benar benar menyukai Naruto kun" batin Hinata

Hinata hanya bisa berekspresi sedih melihat ke arah Sakura yang sedang menjitak Sai, merasa perkataan Sai itu ada benarnya, Namun Hinata segera tersadar setelah mendengar perintah Shikamaru.

"Baiklah ayo kita masuk"

Shikamaru segera masuk ke dalam kolam, melihat hal itu semua anggota tim segera mengikutinya dari belakang.

Tidak beberapa lama mereka berenang, akhirnya mereka sampai diujung lain dari kolam tersebut, Saat mereka keluar dari kolam, mereka melihat sebuah ruangan yang dipenuhi gelembung yang bercahaya telah menanti mereka.

Namun tanpa mereka sadari gelembung gelembung itu telah menelan mereka,

menyebabkan satu persatu dari mereka tertidur didalam gelembung tersebut. Gelembung itu juga terlihat membuat orang yang terjebak didalamnya bermimpi tentang memori masa lalu mereka.

Memasuki dunia mimpi, terlihat Naruto sedang memimpikan kejadiannya sewaktu genin dulu.

"Ayo Naruto jangan sampai kau kalah oleh kiba!!"

Mendengar seseorang meneriakan namanya, Naruto segera mengalihkan pandangannya ke arah sumber suar tersebut. Dari arah itu dia melihat Sakura yang sedang berusaha menyemangatinya, melihat hal itu membuat Naruto hanya bisa berekspresi bingung sambil Menempatkan kedua tangannya dibelakang kepalanya, masih belum mengerti tentang apa yang baru saja terjadi padanya.

Terlihat suasana ujian chunin tahap tiga pertarungan antara Kiba Inuzuka melawan Naruto Uzumaki.

"Baiklah aku mulai"

"Ehh tunggu.."

Belum sempat Naruto menyelesaikan perkataannya Naruto merasakan sesuatu yang keras menabrak dirinya.

"Eugh"

Walaupun dalam keadaan tertidur, Naruto masih bisa merasakan Sakit yang diakibatkan oleh Kiba.

Terlihat sekarang Naruto sedang tertidur di dalam gelembung bersama Sakura, perlahan syal hijau milik Naruto mulai bergerak menuju tubuh Sakura, berusaha menggabungkan kilasan memori mereka berdua.

"Naruto! oi Naruto"

Naruto segera tersadar setelah mendengar Sakura kembali memanggil namanya.

Sekarang keadaan memperlihatkan dirinya berada di jalanan desa tepatnya berada diantara Sai dan Sakura.

"Kalian pergilah duluan aku akan melaporkan beberapa hal kepada Kakashi Sensei"

"Okey Sakura chan"

Sakura perlahan pergi menjauhi mereka berdua, sementara Naruto hanya bisa tersenyum khasanya sambil mengacungkan jempolnya.

"Kau tidak akan memberitahunya?"

"Ehh apa maksudmu Sai?"

Naruto yang mendengar perkataan Sai segera mengalihkan pandangannya pada pemuda berkulit pucat yang berdiri disebelahnya, merasa bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Sai.

"Kau menyukai Sakura kan?"

Sai segera memperjelas pertanyaannya, membuat Naruto menundukkan kepalanya lalu mulai mengalihkan pandangannya kepada Sakura yang perlahan bergerak menjauhi dirinya.

"Bagaimana bisa? aku bahkan tidak bisa menepati janjiku kepadanya"

Setelah mengatakan hal itu, Naruto mulai merasakan Keadaan disekitarnya mulai berubah.

Terlihat sekarang Naruto sedang terbaring tak sadarkan diri dipangkuan Sakura yang sedang mengobati lukanya.

"Yamato Taichou apakah kau bisa mengajarkanku jurus yang tadi kau lakukan pada Naruto?"

Naruto yang asli hanya bisa melihat dalam diam, sementara Sakura dan Yamato mulai berbicara kembali.

"Sayangnya itu tidak mungkin, jurus itu hanya mengaktifkan chakra yang berada di kalung Naruto dan untuk mengaktifkannya kau butuh Dna dari hokage pertama"

"Selalu begini yang bisa kulakukan kepada Naruto hanyalah hal kecil dan tidak berarti"

Sementara gambaran memori diri Sakura hanya bisa menunduk lesu mendengar perkataan dari kapten timnya itu.

"Bukan ukuran yang kau lakukan yang harus dihitung yang terpenting adalah perasaanmu kepada Naruto aku bisa melihatnya kau sangat.."

"Eugh Sakura chan.."

Belum sempat Yamato melanjutkan perkataannya, gambaran diri Naruto sudah kembali sadar sambil memanggil Sakura.

Naruto yang asli hanya bisa memasang ekspresi sedih melihat wajah Sakura yang sedih.

Tidak beberapa lama setelah itu, Keadaan mulai berubah kembali menampilkan kilasan memori perang dua tahun lalu.

Terlihat dua bongkah pasir sedang bergerak dengan sangat cepat menuju suatu tempat. Di salah satu bongkahan itu terlihat Naruto yang terbaring tak sadarkan diri dengan sakura yang sedang memberikan nafas buatan kepada Naruto.

"Selama aku berada disisimu aku tidak akan membiarkanmu mati"

Sakura terus memberikan nafas buatan kepada Naruto, sementara Naruto yang asli hanya bisa kembali menunjukkan ekspresi sedihnya.

Keadaan terus berubah seiring berjalannya waktu, sekarang Naruto sedang melihat kilasan memori Sakura, Saat dirinya dan Ino sedang berada di cafe.

"Hey aku kan sudah minta maaf Sakura dan lagi aku sekarang mengerti permasalahanmu"

"Kau menyukai Naruto kan?"

"Apa?"

Ino menunjukkan ekspresi menggodanya kepada Sakura, sementara Naruto asli yang terlihat sedang memakan ramen hanya bisa menaikan salah satu alisnya, sadar dengan maksud dari perkataan Ino.

Keadaan berubah kembali, memperlihatkan Naruto kecil yang sedang dijauhi oleh kerumunan orang yang menatapnya dengan sinis. Dibalik kerumunan orang itu terlihat Sakura kecil sedang menatap Naruto kecil dari belakang dengan wajah penasaran.

"Ibu, kenapa dengan anak itu?"

"Tidak apa apa Sakura, ayo kita pergi"

Sakura segera ditarik menjauh dari kerumunan orang itu oleh ibunya.

Tidak beberapa lama, keadaan berubah kembali memperlihatkan gambaran diri Sakura dan Hinata sedang berjalan di jalanan desa.

"Lalu hadiah itu untuk siapa Sakura san?" "Ahh.. ini untuk...Naruto"

Sakura melihat kotak kecil yang dipegangnya sambil tersenyum dan memunculkan rona merah disekitar pipinya. Naruto asli hanya bisa mendengarkan pembicaraan mereka berdua sambil menyenderkan punggungnya di sebuah tiang.

"Naruto.."

Muncul suara berat dikepala Naruto membuat Naruto sadar kembali, sekarang terlihat Naruto sedang berdiri di depan sebuah raksasa, yang tak lain adalah temannya Kurama.

"Naruto sampai kapan kau akan tertidur?"

Kurama berusaha menyadarkan Naruto dari mimpinya.

"Ehh yang tadi itu mimpi jadi apa yang kulihat tadi?"

"Genjutsu atau lebih tepatnya kilasan tentang memori kau dan Sakura"

Kurama mencoba menjelaskan hal yang terjadi pada Naruto, membuat Naruto menaikkan salah satu alisnya, masih bingung dengan penjelasan dari teman bijuunya itu.

"Berarti yang tadi itu semua nyata dan berarti Sakura chan.." Batin Naruto.

Melihat Naruto yang kembali melamun, membuat Kurama segera mencoba menyadarkannya kembali.

"Apakah kau ingin tidur lagi?"

"Tentu tidak ayo kita bangunkan yang lain!"

Naruto yang sudah bersemangat segera bangun dari mimpinya itu, mencoba membangunkan teman temannya, dimulai dari Sakura yang masih tertidur disebelahnya.

"Sakura chan.. Sakura chan"

Mendengar seseorang memanggilnya, Sakura segera membuka matanya, dan seketika itu kaget melihat Naruto yang sedang memegang kedua pundaknya.

"Euh apa yang terjadi Naruto?"

"Tidak ada waktu untuk menjelaskannya, kita harus bangunkan yang lain dulu"

Naruto segera keluar dari gelembungnya menghampiri gelembung milik Shikamaru, mencoba membangunkan kapten timnya itu, Sementara Sakura melihatnya dengan ekspresi kebingungan, masih tidak paham dengan apa yang barusan terjadi padanya, sebelumnya dia merasakan sedang melihat kilasan memorinya dan memori Naruto juga, hal itu membuatnya sedikit bingung.

"Kenapa aku memimpikan memorinya? apakah dia melihat memoriku juga?" batin Sakura.

Namun Sakura segera menghapus pikirannya itu, fokus kepada perintah Naruto tadi untuk membangunkan teman temannya.

Terlihat sekarang mereka berlima telah bangun dari mimpi memori mereka masing masing. Sekarang mereka bergerak menuju ujung ruangan lainnya berusaha mencari jalan keluar dari ruangan ini.

"Beruntung sekali kita membawa Jinchuriki yang tahan terhadap genjutsu"

Shikamaru hanya bisa memuji Naruto, tidak tahu apa yang akan terjadi jika Naruto tidak ada didalam timnya. Sementara di sisi lain, Naruto tidak menggubris pujian Shikamaru kepadanya, fokusnya sekarang hanya tertuju kepada Sakura yang berjalan disampingnya.

Tidak beberapa lama, Sampailah mereka diujung ruangan yang terlihat seperti kolam air. Shikamaru masuk duluan ke dalam Kolam diikuti oleh Sai, Sakura dan Naruto dibelakangnya. Saat Hinata ingin menyusul teman temannya dirinya dikagetkan dengan kemunculan Toneri yang tiba tiba sudah berada di depannya.

Hinata yang kaget segera mundur beberapa langkah dan mengambil sikap bertarung.

"Mau apa kau datang kemari?"

"Nona Hinata menikahlah denganku"

Toneri segera menunjukkan senyumnya kepada Hinata, sedangkan Hinata hanya bisa berekspresi kaget setelah mendengar perkataan dari Toneri.

"Hah Menikah?!"

To Be Continued