webnovel

Chapter 4: RS Retina dan Harapan Mereka yang Membutuhkan

Beberapa hari telah berlalu sejak keputusan pengaliran dana disampaikan. Saat ini, Estella sedang mengurus transfer uang dari rekeningnya. Sementara itu, Ayana sedang sibuk mempersiapkan hal apa saja yang perlu direnovasi nantinya. Di sisi lain, Ayana menyarankan Jordan dan Arina untuk mengunjungi RS Retina untuk mengetahui lebih lanjut mengenai RS Retina. Keduanya sampai di RS Retina sekitar jam delapan pagi.

"Apa benar di sini tempatnya?" tanya Jordan.

"Ya, aku yakin di sini tempatnya. Paling tidak Ayana mengarahkan kita ke sini," jawab Arina. Ia berulang kali melihat telepon genggamnya untuk memastikan apakah lokasi nya benar atau tidak.

"Kalau memang sudah yakin, ya tinggal masuk saja, tunggu apa lagi?" ucap Jordan.

Mereka berdua kemudian masuk ke dalam rumah sakit tersebut. Di dalam, Jordan berkomentar bahwa desain rumah sakit tersebut cukup bagus untuk sebuah rumah sakit kecil yang berdiri di sebuah taman.

"Wah, ternyata tempatnya cukup besar juga ya," ucap Arina.

"Hmm ... Ya. Kau benar," balas Jordan.

"Tetapi ada satu hal yang membuatku penasaran, apakah fasilitas di tempat ini memadai ya?" tanya Arina.

Tiba-tiba, seseorang menghampiri Arina dari belakang dan berkata,"Tentu. Walaupun ini adalah rumah sakit kecil, tetapi peralatan disini cukup untuk merawat seseorang, terutama untuk perawatan mata.

Orang tersebut kemudian memperkenalkan diri,"Perkenalkan, nama saya Gracella. Saya adalah Ketua Dewan Pengawas rumah sakit ini. Kalian pasti Jordan dan Arina, kan? Saya sudah mendengarnya dari Ayana."

"Senang bertemu dengan anda," ucap Arina.

"Santai saja, tidak usah terlalu formal begitu. Usia kita juga tidak berbeda jauh kok," balas Gracella.

"Boleh kami sedikit bertanya-tanya mengenai rumah sakit ini?" tanya Jordan.

"Tentu, tetapi setelah aku menyerahkan dokumen ini ke bagian administrasi. Kalian tunggu saja di ruang tunggu," jawab Gracella sambil memperlihatkan beberapa lembar kertas.

Gracella kemudian pergi menuju ke Ruang Administrasi.

"Dia orang yang cukup misterius ya," ucap Arina.

"Ah tidak juga. Kurasa dia orang yang cukup bersahabat kok," balas Jordan.

"Mungkin hanya firasatku saja kali," ucap Arina.

"Hmmm ... " balas Jordan.

Tak lama kemudian ...

"Halo semuanya. Maaf membuat kalian lama menunggu. Mari ikut aku ke ruang pertemuan," ujar Gracella yang baru saja tiba.

Gracella lalu mengajak Jordan dan Arina ke ruang pertemuan. Di sana, cukup banya orang berlalu-lalang karena tempatnya memang terbuka.

"Maaf ya kalau agak tidak nyaman," ucap Gracella.

"Tidak apa-apa. Kami juga sudah biasa di tempat umum kok," balas Jordan.

"Jadi, ada apa? Apakah ada sesuatu yang ingin kalian ketahui?" tanya Gracella.

"Emm ... Kalau yang kulihat disini, ada banyak sekali dokter dan staf yang usianya masih cukup muda. Apakah mereka kompeten dalam menangani pasien di sini?" tanya Arina.

"Aku cukup yakin kemampuan mereka memadai. Kalau tidak, rumah sakit ini pasti sudah banyak mendapat komplain dari masyarakat, kan?" jawab Gracella.

"Lalu bagaimana dengan pendanaannya? Pembagian tugas di rumah sakit ini berbeda dengan Retina Park, kan?" tanya Jordan.

"Ya, memang betul kalau rumah sakit ini merupakan instansi yang terpisah dengan Retina Park, namun dari segi keuangan kita masih saling terkait satu sama lain. Karena memang rumah sakit ini didirikan khusus untuk perawatan mata, segala perawatan yang berhubungan dengan kesehatan mata akan kami layani secara gratis, namun untuk perawatan umum, kami masih harus memberikan biaya tersendiri bagi pasien. Aku sedih mengatakan hal ini, tetapi dari situlah satu-satunya pendapatan dari rumah sakit ini. Segala kekurangan biaya kami dapatkan dari keuntungan Retina Park. Dengan bagitu, rumah sakit ini masih dapat berjalan sampai sekarang," ujar Gracella.

"Maksudmu semua keuntungan Retina Park?" tanya Jordan.

"Saat Eleana masih memimpin Retina Park, keuntungan taman akan dibagi dua. Sebagian untuk maintenance Retina Park itu sendiri, sebagian lagi untuk biaya operasional rumah sakit ini. Namun belakangan ini, pengalihan dana sedikit ... terganggu," jawab Gracella.

"Terganggu? Maksudnya?" tanya Arina.

"Rumah sakit ini mendapatkan dana yang lebih besar karena seluruh keuntungan taman dialokasikan untuk rumah sakit ini. Aku senang dengan hal tersebut, tetapi aku malah jadi khawatir dengan efek jangka panjangnya. Kalau semua keuntungannya untuk rumah sakit ini, bagaimana dengan Retina Park itu sendiri? Akan sia-sia saja kalau sampai Retina Park ditutup," jawab Gracella.

"Hm ... Kami mengerti," ujar Arina.

"Tolong bicarakan dengan Ayana mengenai hal ini, atau setidaknya ke bendahara yang menangani keuangan Retina Park," balas Gracella.

"Akan kami usahakan," ucap Jordan.

"Aku sangat mengharapkan bantuan kalian. Sebagian masyarakat di Tanah Merah adalah pindahan dari kota. Mereka yang pindah ke sini rata-rata adalah buruh pabrik yang memiliki masalah kesehatan. Jadi apabila rumah sakit ini sampai tutup, mereka akan cukup kesulitan," balas Gracella.

"Pindahan dari kota?" tanya Jordan.

"Biar aku yang jelaskan. Karena pada saat ini penjelajahan angkasa sedang berkembang, para pengembang sedang berlomba lomba mengembangkan teknologi antariksa. Baru-baru ini, mereka sedang meneliti tentang sistem navigasi," jawab Arina.

"Mereka mulai memproduksi alat navigasi untuk kebutuhan pasar. Sayangnya, mereka tak memberikan perlindungan yang baik bagi para pekerja di pabrik. Banyak dari mereka terkena radiasi sinar ultraviolet dan mengalami masalah pada tubuh mereka, terutama kulit dan mata," balas Gracella.

"Baiklah, aku mengerti inti permasalahannya. Aku akan coba untuk mengusahakan keuangannya semaksimal mungkin dan agar semua pelayanan di rumah sakit ini dapat diberikan secara gratis," balas Jordan.

"Terima kasih," balas Gracella.

Tiba-tiba, seseorang menghampiri Gracella dan berkata,"Permisi, ada pasien yang sudah menunggu anda."

"Ya, aku akan segera ke sana," balas Gracella.

"Maaf aku harus duluan karena ada urusan," ucap Gracella kepada Jordan dan Arina.

"Kalau begitu kami pamit undur diri," balas Arina.

Arina dan Jordan kemudian pergi dari RS Retina. Mereka langsung kembali ke Retina Park untuk melanjutkan pekerjaan mereka di sana.

"Menurut pendapatmu, apakah Gracella merupakan orang yang cocok untuk menjadi pasanganmu?" tanya Arina.

"Loh kok tiba-tiba begitu sih," jawab Jordan.

"Aku hanya penasaran saja," ucap Arina.

"Entahlah," balas Jordan.

"Oh," ucap Arina.