webnovel

Chapter 4: Pengkhianatan, Keadilan, Dan Kehilangan

"Terima kasih ya sudah menemaniku." ucap Ira

"Ya. Tapi kamu jangan lupa untuk merahasiakan semuanya ya." balas Doni

"Tenang saja, aku akan merahasiakannya." ucap Ira

Doni kemudian berjalan ke arah pintu keluar pusat perbelanjaan

"Tunggu!" sahut Ira

Doni kemudian menoleh ke belakang

"Ada apa?" tanya Doni

"Begini, sebenarnya aku sudah lama menyimpan perasaan untukmu." jawab Ira

"Maksudnya?" tanya Doni

"A...aku...aku mencintaimu. Maukah kamu berpacaran denganku?" jawab Ira

Suasana menjadi hening untuk sesaat.

"Maaf, aku tidak bisa. Aku sudah terlebih dahulu mencintai seseorang." ucap Doni

Ira terdiam dan tidak berkata apa-apa...

"Aku pulang duluan ya, sampai jumpa." ucap Doni

Doni kemudian keluar dari pusat perbelanjaan tersebut dan menuju ke rumahnya. Sesampainya di rumah...

"Aku pulang" sapa Doni

"Mengapa kamu pulang sampai larut malam seperti ini?"tanya ibu

"Tadi aku ada urusan sebentar."jawab Doni

"Ya sudah, sekarang kamu makan malam terlebih dahulu sebelum mandi." ucap Ibu

Doni kemudian pergi menuju ke ruang makan. Sesampainya disana, ia langsung duduk di kursi yang telah disediakan. Tak lama kemudian, Lyla juga turun ke ruang makan tersebut. Ia tak berkata sepatah kata pun saat akan menyantap makan malam.

"Mengapa kamu diam saja,tidak seperti biasanya?"tanya Doni

"..."

Lyla tidak membalasnya dan saat itu suasana menjadi hening. Setelah selesai makan, Lyla kemudian pergi ke kamarnya.

"Ada apa dengannya?" pikir Doni

Doni kemudian melanjutkan makan malam. Setelah selesai makan, Doni pergi ke kamar Lyla, namun pintu kamarnya terkunci. Akhirnya, Doni pergi menuju ke kamarnya lalu tidur. Keesokan harinya...

"Doni, ayo bangun!" teriak ibu dari dapur

Doni kemudian bangun dari tempat tidurnya dan menuju ke dapur.

"Bu, Dimana Lyla sekarang." tanya Doni

"Dia sudah berangkat beberapa menit yang lalu." jawab ibu

"Apa? Sepagi ini?" balas Doni dengan heran

Doni kemudian segera bergegas dan mengambil tas miliknya kemudian berangkat ke sekolah. Saat menuju ke sekolah, Doni melihat Lyla berdiri sendiri di jembatan. Doni kemudian menghampirinya.

"Lyla!" panggil Doni

"..."

Lyla tidak menjawab

"Maafkan aku, aku tahu aku berbuat salah, tetapi ini semua kulakukan untukmu."ucap Doni

"Untukku? Kamu kemarin malah kencan bersama Ira!" balas Lyla kesal

"Itu semua kulakukan untukmu. Aku serius."ucap Doni

"Sudahlah, aku sudah muak denganmu." balas Lyla sambil menuju ke sekolah

"Aku tidak berbohong! Aku bahkan menolak pernyataan cintanya. Semua itu untukmu." ucap Doni

"Benarkah?" ucap Lyla sambil menoleh ke belakang

"Ya, aku serius." balas Doni

"...Untuk kali ini, aku maafkan kamu. Tetapi, jangan ulangi lagi."ucap Lyla

Akhirnya, mereka berdua pun berbaikan dan menuju ke sekolah bersama-sama. Sesampainya di sekolah...

"Sepertinya aku merasakan sesuatu yang aneh." ucap Doni

"Mungkin. Entah kenapa semua orang yang kita temui hari ini menjauhi kita." balas Lyla

Mereka kemudian menghiraukannya dan masuk ke kelasnya

"Hei Lyla! Apakah kamu sudah mendengarnya? Ada guru pengganti yang akan masuk ke kelas kita hari ini." tanya Emma

"Memangnya ada apa dengan Bu Reion sampai berhenti mengajar?" tanya Lyla

"Entahlah. Bu Reion tiba-tiba saja berhenti mengajar." jawab Emma

Tak lama kemudian, bel masuk sekolah berbunyi. Seorang guru baru terlihat memasuki kelas.

"Selamat pagi semua." sapa guru tersebut

"Selamat pagi,bu!" sahut semua murid di kelas

"Nama saya Liselle. Saya akan mengajar di kelas ini sebagai guru undangan sampai ada guru baru yang mengajar di kelas ini. Apakah ada pertanyaan?" ucapnya

"Mengapa Bu Reion mendadak berhenti mengajar?" tanya Emma

"Bu Reion pindah ke luar kota sehingga tidak bisa mengajar disini." jawab bu Liselle

"Baiklah, kita mulai saja pelajarannya."ucap Bu Liselle lagi

Pelajaran pun dimulai.Sepulang sekolah...

"Baiklah, cukup sampai disini pelajarannya. Lyla dan Doni nanti tolong ke ruang guru sebentar. Selamat siang."ucap Bu Liselle

"Selamat siang bu!" sahut seluruh murid di kelas

Bu Liselle kemudian meninggalkan kelas.

"Memangnya ada apa sampai kita berdua dipanggil,ya?" tanya Doni kepada Lyla

"Entahlah. Lebih baik kita ke ruang guru sekarang." balas Lyla

Mereka berdua pun kemudian segera menuju ke ruang guru.

"Permisi bu, ada apa memanggil kami kesini?" tanya Lyla

"Baca ini." ucap Bu Liselle sambil meminjamkan laptopnya kepada Doni

"Berdasarkan laporan dari Ira, kamu telah melakukan sesuatu yang tidak pantas untuk dilakukan kepada Lyla." ucap Bu Liselle

"Itu tidak benar bu!" bantah Lyla

"Ira juga melaporkanmu karena telah berpacaran dengan Doni." ucap Bu Liselle

Lyla dan Doni terdiam.

"Ini adalah hasil keputusan Dewan Guru. Karena kamu telah melakukan hal yang melanggar aturan, orangtua kalian akan dipanggil." Bu Liselle

"Tetapi saya tidak melakukan hal yang tidak pantas." ucap Doni

"Walaupun begitu, berita tentangmu sudah menyebar luas. Ibu tidak mempermasalahkan jika kamu berpacaram dengan Lyla, karena memang itu diperbolehkan selama tidak melanggar batas tertentu. Namun berita yang menyebar ini adalah berita tentang kamu melakukan perbuatan yang tidak pantas." jelas Bu Liselle

"Untuk itu, Lyla akan dikeluarkan dari sekolah ini." ucap Bu Liselle

"Apa??? Dikeluarkan???" sahut Doni

"Sebenarnya bukan dikeluarkan, Lyla akan dipindahkan ke sekolah lain. Tenang saja, pihak sekolah akan merahasiakan kejadian ini.Selain itu, ibu juga akan memberi sanksi kepada Ira apabila benar terbukti ternyata Doni tidak melakukan sesuatu kepada Lyla." ucap Bu Liselle lagi

"Kalau begitu,saya permisi sebentar bu. Saya mau memanggil seseorang yang tahu tentang kejadian ini." balas Doni

Doni kemudian keluar dari ruang guru. 15 menit kemudian, Doni kembali bersama Elna.

"Permisi bu, ini orangnya." ucap Doni

"Apakah benar kamu tahu sesuatu tentang Doni dan Lyla?" tanya Bu Liselle

"Ti-ti-tidak. Saya tidak tahu apa-apa." ucap Elna

"Jujur saja. Ibu akan memberimu sanksi apabila kamu tidak jujur." balas Bu Liselle

"Saya diancam oleh Ira. Jika saya membongkar kebohongannya,maka ia tidak akan membiayai biaya asrama saya. Saya tidak bisa berbuat apa-apa karena saya sudah tidak memiliki orangtua lagi dan hanya hidup sendiri dengan bantuan keluarga Ira." jelas Elna

"Apakah kamu memiliki bukti?" tanya Bu Liselle

"Ada. Saya memiliki screenshot chat saya dengan Ira. Saya sudah mengingatkannya, namun tidak berhasil." ucap Elna

"Kirim ke ibu sekarang." ucap Bu Liselle

Elna kemudian mengirimkan bukti chatnya dengan ira ke Bu Liselle.

"Baiklah. Ibu akan memasukkan berita ini dan masalah Elna ke forum Dewan Guru." ucap Bu Liselle

"Terima kasih,bu." ucap Elna

"Dan untuk kalian berdua, ibu akan membuat berita di forum murid malam ini sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Ibu tidak tega melihatmu dikucilkan." ucap Bu Liselle

"Terima kasih bu." balas Lyla dan Doni

"Kalian boleh keluar sekarang." ucap Bu Liselle

Kemudian Elna,Lyla, dan Doni keluar dari ruang guru.Lyla dan Doni kemudian langsung pulang ke rumah.

Sesampainya di pintu gerbang sekolah...

"Lihat! Ada orang cabul lewat." teriak seseorang dari taman

Beberapa orang kemudian menghindar dari Doni ketika ia lewat. Doni hanya bisa diam dan merasa sedih. Sesampainya di rumah...

"Maafkan aku. Aku sudah membuatmu terbebani seperti ini." ucap Lyla

"Tidak apa-apa. Ini bukan salahmu." balas Doni

Sementara itu...

"Lihat! Ini akibatnya jika menolakku." ucap Ira kepada Elna

"Dasar jahat! Jangan berbicara denganku lagi. Aku tidak mau berteman dengan pembohong sepertimu." balas Elna

Elna kemudian pergi meninggalkan Ira sendirian.

Keesokan harinya...

"Doni! Ayo bangun!" teriak ibu dari ruang dapur

"Iya." Sahut Doni

Doni kemudian bangun dari tempat tidurnya dan turun menuju ruang dapur.

"Dimana Lyla?" tanya Doni

"Lyla ada di ruang tamu,sedang membaca sesuatu." jawab ibu

"Oh ibu dengar dari Lyla kalau ibu akan dipanggil oleh pihak sekolah. Ada apa sebenarnya?" tanya ibu

"Begini bu, ada temanku yang mengancamku. Karena aku tidak memenuhi permintaannya, dia memfitnah Lyla dan aku." jawab Doni

"Memangnya kamu melakukan apa sampai bisa diancam seperti itu?" tanya ibu

"Begini bu, aku sempat berpacaran dengan Lyla, mungkin dia cemburu dengan hal itu." jawab Doni

"Oh tentang itu. Lyla memang pernah meminta izin untuk berpacaran denganmu dan ibu mengizinkannya.Namun, ibu tidak menyangka hasilnya akan seperti ini." ucap ibu

"Ya sudahlah, lebih baik kamu makan dulu sekarang." ucap ibu lagi sambil menyerahkan sepiring nasi kepada Doni

Doni kemudian pergi menuju ruang tamu dan bertemu Lyla.

"Apakah kamu sudah membaca berita terbaru?" tanya Lyla dengan ekspresi senang

"Berita apa?" tanya Doni

"Baca ini." jawab Lyla sambil menyerahkan ponsel miliknya

"Kasus Doni dan Lyla Ternyata Hanya Fitnah. Menurut Elna (saksi), dalang dibalik pemfitnahan tersebut adalah Ira dari kelas 12B.....(Pembuat Berita: Liselle,Guru)"

"Wah,Bu Liselle baik sekali sampai mau memperbaiki nama baik kita." ucap Doni

"Bukannya itu memang tugas seorang guru untuk membantu muridnya?" balas Lyla

"Aku sekarang malah mengkhawatirkan Elna." ucap Doni

"Ya aku juga mengkhawatirkannya. Semoga Elna dan Ira masih tetap berteman."balas Lyla

"Lebih baik kita ke sekolah sekarang." ucap Doni

Mereka berdua kemudian bergegas dan pergi menuju ke sekolah. Saat di jalan...

"Wah...wah...wah...Sepertinya aku bertemu artis nih."ucap Emma yang tiba-tiba saja muncul

"Artis?" tanya Doni

"Coba lihat forum sekolah. Semua artikel dan berita utama adalah tentangmu." ucap Emma

"Masa sih?" tanya Doni tidak percaya.Ia pun mengambil ponsel miliknya dan membuka forum sekolah.

"Benar,kan?" tanya Emma

"Ya." jawab Doni kebingungan

"Hei ayo jalan,kalian mau terlambat?" sahut Lyla dari kejauhan

Merekapun melanjutkan perjalanan ke sekolah.Sesampainya di sekolah...

"Maafkan aku ya, karena sudah membicarakanmu kemarin." ucap seorang adik kelas yang sudah menunggu Doni di pintu gerbang

"Ya, tak apa." balas Doni

Doni dan Lyla kemudian segera masuk ke kelas.

"Hei Doni, kudengar orangtuamu akan diberi pilihan oleh sekolah." ucap Joshua

"Pilihan apa?" tanya Doni

"Entahlah. Aku juga tidak tahu." jawab Joshua

Tak lama kemudian,bel masuk berbunyi.

"Selamat pagi." sapa Bu Liselle yang baru saja masuk

"Selamat pagi, bu!" sahut seluruh murid di kelas

"Mulai hari ini sampai akhir pekan minggu depan nanti,Ira akan tidak hadir ke sekolah. Saya mohon setiap harinya ada satu orang yang mengantarkan tugas-tugas ke rumahnya." ucap Bu Liselle

"Memangnya kenapa Ira tidak masuk?" tanya salah satu murid

"Dia diskors karena melakukan pelanggaran berganda. Ini adalah balasan atas kasus yang menimpa Doni dan Lyla baru-baru ini." balas Bu Liselle

"Baiklah, sekarang kita mulai saja pelajaran pada hari ini." ucap Bu Liselle lagi sambil membuka buku matematika

Sore harinya...

"Sampai disini dulu pelajaran pada hari ini. Pastikan murid yang belum menyelesaikan tugas masuk pada Sabtu esok hari. Selamat menikmati akhir pekan." ucap Bu Liselle sambil meninggalkan kelas.

"Doni,kita ke pantai dekat sini yuk!" ajak Lyla

"Ayo." sahut Doni

Doni dan Lyla kemudian pergi ke pantai terdekat dengan menaiki bus kota. Sesampainya di pantai, mereka duduk di sebuah kursi untuk melihat matahari terbenam.

"Suasananya indah ya." ucap Lyla

"Ya, sangat indah." balas Doni

"Sebenarnya aku sedikit sedih." ucap Lyla

"Ada apa?" tanya Doni

"Jika aku pindah ke luar kota, aku akan sangat merindukanmu." balas Lyla

"Boleh kupegang tanganmu?" tanya Doni

"Boleh, untuk apa?" balas Lyla

"Ambil ini" ucap Doni sambil memberikan sebuah liontin pada Lyla

"Apa ini?" tanya Lyla

"Ini adalah bukti janjiku. Aku akan selalu ada untukmu selama aku hidup.Ya, selamanya..." ucap Doni

Tiba-tiba ponsel milik Lyla berbunyi.Ternyata itu adalah penggilan masuk dari ibu.

"Lyla,Doni! Ayo cepat pulang. Ada kabar yang ingin ibu sampaikan." ucap ibu

"Ya,kami akan segera pulang." balas Lyla

Telepon kemudian ditutup.

"Ayo kita pulang, hari sudah larut malam." ajak Doni

"Ya." jawab Lyla

Merekapun pulang ke rumah karena sudah malam. Mulai saat itu juga,Doni berjanji pada Lyla untuk selalu berada di sisinya.Mereka kembali dengan menggunakan bus kota dengan perasaan senang.