74 Sadewa (Chapter 95)

Di malam hari, Benny sedang membereskan barang-barangnya dibantu oleh Dewa dan juga Amor. Benny menatap sebuah bingkai foto dirinya saat masih kecil bersama dengan Rio dan Rima. Ia tersenyum melihat foto itu.

"Nggak terasa, waktu berlalu begitu cepat," gumam Benny. "Tapi sekarang, Mama udah nggak ada,"

Dewa dan Amor hanya bisa merangkul pundak Benny dan menepuknya. Benny lalu memasukkan bingkai itu ke dalam kopernya.

"Ayo," ajak Benny. Mereka pun pergi dengan membawa barang-barang yang diperlukan oleh Benny.

Namun sebelum menutup pintu, Benny melihat ke dalam rumah. Keputusannya untuk meninggalkan rumah ini sudah bulat. Ia pasti akan sangat merindukan rumah ini. Namun, ia tidak ingin berada di rumah ini dan terperangkap dalam kenangan-kenangan manis di dalam rumah ini.

Bagaimanapun juga, dia harus melangkah maju ke depan ...

*****

Pagi telah tiba. Dewa dan Benny masih tidur. Mereka berdua tidur satu kamar. Mereka tidur di kamar Dewa.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter