1 Prolog

Kakak janji gak bakal tinggalin aku kan?'

'Iya kakak janji dek,Kakak gak mungkin ninggalin kamu'

'Tapi kenapa kakak setuju waktu mereka bilang akan membawa kakak?kakak tahu Ibu dan ayah terlihat sedih saat itu..'

'Dek kakak setuju juga demi kita,suatu saat jika kakak sudah sukses karena mereka kakak akan mengubah hidup kita"

'Hidup kakak bukan hidup kami'

'Nabilah, tolong ngerti yah kakak janji bakal sering kerumah'

'Terserah,asal kakak tidak lupa dengan ibu dan ayah hanya karena harta'

.

.

.

.

.

"M-melody..."

Suara rintihan serta lirih berselihan dengan tatapan sendu yang penuh kerinduan itu membuat seorang anak berusia 7 tahun tak lagi bisa mempertahankan air matanya, kala melihat kondisi fisik ibunya yang sangat lemah terbaring dengan alas tipis karpet

Rumah kecil tak layak dipakai dan hujan malam ini menjadi saksi kesedihannya hari ini,dia terisak dan menangis sambil berdoa untuk kesehatan ibunya.satu satunya keluarga yang dimilikinya

"Ibu jangan khawatir ya pasti nanti kak Melody datang ko.."

Ini adalah hari dimana kakak darinya berjanji untuk datang menemui nya setelah 2 tahun tidak bertemu hingga sang ayah pun meninggal.dia berharap kakaknya itu datang kerumahnya demi kesehatan ibu mereka

"Nabilah ibu sudah tidak kuat..."

Nabilah menggeleng, gadis itu dilanda ketakutan yang amat besar.dengan peluh diwajahnya dia menggenggam tangan ibunya"Ibu tenang ya,Nabilah bakal datang kerumah kak Mel sekarang juga"

Tak dijawab, Nabilah langsung pergi ke luar rumah usai meminta tetangganya yang baik hati untuk menemani ibunya.meski hujan tak sedikit pun dia perdulikan,karena tujuannya kini hanya datang ke salah satu rumah besar yang alamatnya dia dapatkan tahun lalu

Dia tersenyum diwajah pucatnya saat menemukan rumah mewah bertingkat dihadapannya.dengan sedikit teriakan dibibir mungilnya yang membiru kedingingan satpam rumah itu pun mendengarnya

"Pak saya adik Kak Melody,boleh saya ketemunya pak?"

Nabilah harap kali ini jawabannya 'ya' karena dia pun tidak tahu mengapa kakaknya tidak pernah menemuinya sejak pergi dari rumah tapi yang kini dia inginkan hanya kesehatan ibunya

"Adik?tapi nona Melody tidak pernah berkata seperti itu"

Perasaan sedih dan marah bercampir aduk memukul bergantian hatinya,apa kakaknya itu sudah melupakannya dan keluarga kandungnya demi sebuah harta?Sekuat mungkin Nabilah berusaha menahan tangisnya yang siap pecah kapan saja

"Pak saya mohon panggilkan saja Melody" Mohonnya,dia hanya ingin meminta Melody untuk bertemu ibunya karena tidak sedikit pun terbesit keinginan lain dihatinya

"Baik lah.."

Ditengah derasnya hujan,Nabilah terus menunggu sambil menahan hawa dingin ditubuhnya hingga seorang wanita dan seorang gadis datang menghampiri nya.Nabilah yang melihat kehadiran Melody pun tersenyum senang

"Kak!aku kangen!" Langkahnya terlihat girang,dia melebarkan tangannya bersiap untuk memeluk seseorang yang dirindukannya namun...

Bruk!

"Jangan sentuh anak saya!" Wanita disamping Melody mendorong kuat tubuh kecil Nabilah hingga terjatuh dengan kepalanya tepat dibawah kaki wanita tersebut

"Jangan pernah kemari lagi!" Tanpa kasihan wanita itu dengan santainya meletakkan kakinya di atas kepala Nabilah lalu menekannya kuat hingga Nabilah merasa kesakitan dan memohon ampun saat wanita itu menginjak telinganya kuat

"M-maaf!aku cuman mau bertemu kakak!" Pandangannya meringis meminta pertolongan pada Melody tapi gadis itu justru tersenyum sinis melihat penderitaan adiknya

Wanita itu tertawa puas menginjak kepala Nabilah lalu menjauhkan kakinya"Jangan temui Melody karena sekarang dia bukan lagi kakak mu!"

Nabilah menangis,merasakan sakit ditelinganya yang berdarah karena injakan tadi bahkan dia merasa jika tulang kecil di telinganya sudah retak atau gendang telinganya pecah hingga dia tidak bisa mendengar dengan telinga kirinya

"Ibu sakit kak!dia cuman mau bertemu kakak sebentar!"

Bukannta khawatir, Melody justru terlihat tak perdulu dan menyandarkan tubuhnya pada wanita disampingnya "Mama aku baik baik saja ko,jadi mending sekarang kamu pergi dan jangan pernah mengenalkan diri kamu sebagai adikku!"

Hancur sudah pertahanan Nabilah, dia menangis keras dan memohon tapi kakaknya itu tak perduli dan memilih pergi meninggalkan nya bersama wanita itu.Satpam yang melihat pun tidak tega lalu menyuruh Nabilah untuk pulang karena kedatangannya hanya sia sia saja

.

.

.

.

"Maaf Bu,Nabilah gagal bawa kak Melody kesini.." Lirih Nabilah berjalan gontai menyusuruhi jalan menuju rumahnya

Dia berhenti sejenak saat menatap keramaian dirumahnya,bahkan beberapa orang terlihat masuk keluar dengan wajah gelisahnya.tak dipungkiri ada rasa takut dihatinya Nabilah langsung saja berjalan cepat menghampiri rumahnya yang dikerubumi banyak orang

"Nabilah!Alhamdulilah kamu datang!"

Nabilah mengerngit binging tak mengerti "Ada apa ya pak?" tanya pada tetangga dekatnya itu

Bukannya menjawah,pria tua itu menuntun Nabilah masuk kedalam rumahnya sendiri hingga pemandangan tak mengenakan terlihat jelas di mata Nabilah

Ibunya

Wanita yang melahirkannya kini tergantung bebas di atas atap rumahnya dengan tali dilehernya,bahkan tubuhnya pun terlihat kaku dan dingin seperti mayat

"IBU!!!!"

jeritan histeris Nabilah menggema,dia bergegas menurunkan ibunya dari atas dengan air mata yang mengalir deras.dipeluknya tubuh ibunya yang sudah kaku dan dingin itu dengan tangisan keras yang membuat siapan mendengarnya ikut menangis

"Maafkan bapak jak,sewaktu bapak tinggal sebentar ibu mu tiba tiba saja sudah tergantung bunuh diri disini,awalnya dia bilang jika hidupnya sudah berarti dan bapak pikir dia tidak senekat ini nak,maafkan bapak.."

Nabilah tak menjawab dia terus menangis meraung sambil memeluk ibunya yang bunuh diri karena stress dan frustasi menahan sakit ditubuh juga sakit batin karena kehilangan seorang anak.Nabilah menyesal meninggalkan ibunya tapi jauh dihatinya percikan kebencian mulai tercipta diantaranya dan sang kakak

Melody..

avataravatar
Next chapter