1 University Trauman

Aku Elisabeth Bracellin

Aku sudah menginjak umur 17 tahun, aku sudah bisa melihat sesuatu yang aneh, yang tidak bisa kalian lihat sejak umur ku menginjak 5 tahun.

Dari kecil aku tidak mempunyai teman, semua teman yang kumiliki menganggap ku aneh, karena aku sering teriak histeris dan menangis tiba-tiba.

Mereka semua menjauhi ku, mereka hanya bisa mengatai ku dari belakang, aku hanya diam saja aku tidak perduli dengan apa yang mereka katakan.

Aku aneh, dan orang tua ku juga aneh. Mungkin karena mereka sangat membenci ku, mereka berdua menganggap ku sebagai patung dirumah itu.

Mereka menganggap ku seperti  sudah tiada dari dunia ini, padahal aku sangat menyayangi mereka, aku kuliah di University Trauman.

Dari luar Universitas Trauman terlihat sangat indah, banyak pohon-pohon yang rindang disana. Aku melihat luar kampus yang sangat indah, tetapi di dalam kampus tersebut tersimpan banyak misteri.

Aku pernah bertanya kepada salah satu mahasiswa disana.

"Mohon maaf, apakah saya boleh bertanya sesuatu tentang kampus ini?"  Ucap ku kepada salah satu mahasiswa kampus di Universitas Trauman.

"Tentu saja" Jawab nya dengan percaya diri.

"Kenapa kampus ini dibilang angker?" Tanya ku kepada nya.

"Karena... sebelumnya maaf, saya tidak bisa memberitahukan anda tentang kampus ini" Ucap nya pasrah.

"Kenapa?" Tanya ku.

"Sekali lagi saya minta maaf" Ucap nya dan pergi begitu saja.

Aku semakin penasaran dengan kampus ini, jadi aku memutuskan untuk menjadi mahasiswi di kampus ini.

●○●○●

Aku sangat menikmati pemandangan kampus tersebut, satu langkah lagi kaki ku akan memasuki gerbang kampus Trauman. Aku merasakan hawa negatif dimana-mana, mereka ada dimana-mana, kekuatan mereka lebih kuat dari pada yang aku bayangkan.

Aku berjalan perlahan dengan senyuman penasaran tentang kampus Trauman ini, aku berpura-pura tidak bisa melihat mereka, aku hanya berjalan dengan pandangan ke bawah. Sebenarnya aku juga takut dengan mereka, tetapi aku akan tetap berusaha untuk tidak takut.

Aku sudah memasuki kampus Trauman, aku merasakan hawa negatif yang lebih kuat dari pada diluar kampus. Aku sempat terkejut melihat mereka, mereka sangat mengerikan dan menyeramkan. Mungkin kalian bisa membayangkan nya sendiri, ada sosok hantu yang berjalan menggunakan perutnya, kaki dia tidak ada, aku tidak tau kenapa sebabnya, bau darah dimana-mana, mungkin yang bisa mencium nya hanya anak-anak indigo.

Dan banyak sosok lain lagi! aku tidak bisa menjelaskan nya lebih lama lagi, karena aku sudah terlanjur mual mencium darah itu.

Aku segera pergi dari tempat itu dan segera mencari kelas ku, setiap kelas memiliki lorong masing-masing. Aku bingung, jadi aku bertanya kepada salah satu mahasiswa di kampus ini.

"Permisi" Ucap ku sambil melambaikan tangan kepada nya.

"Ya, apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya nya kepada ku.

"Iya, saya mencari kelas 1.A" Ucap ku.

"Wahh kelas kita samping-sampingan" Ucap nya sambil tersenyum manis.

Baru kali ini aku melihat orang tersenyum tulus kepadaku, aku dan dia sama-sama mencari kelas kami masing-masing, aku selalu menatap lorong-lorong yang kulewati, di setiap lorong yang aku lewati memiliki penghuni yang berbeda. Akhirnya aku mendapat kelas ku, kelas ku terletak di sudut lorong, dan dia juga mendapat kan kelasnya, aku dan dia belum sempat berkenalan, tetapi aku akan tetap mengingat wajahnya.

Aku membuka pintu kelasku, aku melihat hanya beberapa orang saja yang baru menepati kelas tersebut, mungkin yang lain belum pada datang. Aku memilih duduk di bangku paling depan, yang bisa berhadapan langsung dengan dosen.

Aku sangat bahagia, walaupun tidak sebahagia dulu. Belum ku ceritakan semua kisah ku kepada kalian, aku hanya berharap ada teman yang bernasib sama sepertiku, yang memiliki penglihatan yang sama. Aku memainkan pulpen ku sekalian menunggu dosen masuk ke kelas kami, tanpa sengaja aku menjatuhkan pulpen ku. Aku perlahan mulai menggapai pulpen ku, aku melihat ke kiri, disana ada kaki yang menggantung, aku terkejut dan segera mengambil pulpen dan langsung duduk dengan tegak, kali ini aku tidak berteriak hanya saja terkejut.

Aku mulai menenangkan diriku dengan keadaan yang berada di sekitarku, aku mendengar suara langkah kaki seseorang, dan seseorang tersebut mulai membuka pintu kelas kami.

"Selamat pagi anak-anak" Ucap orang itu, Ternyata itu dosen.

"Selamat pagi pak" Jawab kami semua.

"Hari ini saya akan memberi kalian informasi, saya akan memberi tahu kalian dimana saja letak-letak tempat yang ingin kalian tuju seperti perpustakaan! 1. Toilet perempuan terletak di lantai dasar yang berada di sebelah timur, dan toilet laki-laki berada di lantai pertama di sebelah barat! 2. perpustakaan terletak di lantai pertama di sudut sebelah kanan! 3. Laboratorium terletak di lantai dua di sudut sebelah kiri. Dan yang lain kalian cari tahu sendiri, saya capek" Ucap dosen itu sambil duduk di bangku nya.

Kampus ini benar-benar luas, mungkin pada waktu makan siang, aku akan berkeliling kampus ini.

●●●

Benar-benar sangat luas! aku sudah berada di lantai 3, aku berjalan perlahan, aku hanya fokus ke satu pintu, pintu itu di kunci dengan rantai yang sangat kuat, aku mulai mendekati pintu itu, aku berjalan perlahan, dan akhirnya aku sampai di depan pintu tersebut! aku benar merasakan hawa yang tidak enak, tapi aku tetap memberanikan diri. Sedikit lagi aku bisa memegang pintu itu, tiba-tiba ada yang menegur ku.

●○●○●

"Hey!" Ucapnya

"Kenapa kamu kesini? bukannya kelas nya ada dibawah?" Ucapnya kepadaku.

"Apa salah nya jika saya ingin mengunjungi tempat lain?" Ucap ku kepadanya, sepertinya ia adalah dosen yang berada di sekolah ini.

"Tidak! tapi kenapa kamu ingin membuka ruangan itu?" Ucap nya dengan nada yang tak teratur.

"Saya tidak ingin membukanya, saya hanya ingin memegang pintu nya saja. Apa salah?" Tanya ku kepada nya, pertanyaan ku membuat nya kebingungan.

"Baiklah, ini yang pertama dan terakhir kalinya kamu akan memegang pintu ini" Ucap nya dengan pelan.

Tanpa aba", aku langsung memegang pintu, tidak sampai 5 detik aku langsung menyingkirkan tangan ku sendiri dari pintu itu. Perlahan aku menjauhi pintu itu, aku sangat takut, sekarang ketakutan ku mulai lebih tinggi dari pada biasanya.

"Aku harus turun dari lantai 3 ini" Ucapku pelan, dan berjalan dengan cepat untuk menuju tangga.

"Kamu kenapa? apa ada yang salah?" Tanya dosen itu seperti tidak bersoda.

"Tidak, saya hanya merasa tidak enak badan, mungkin saya harus kembali ke kelas" Ucapku dan langsung pergi begitu aja.

Aku mendengar suara mereka, saat aku menyentuh pintu itu, suara tangisan, jeritan, dan rasa sakit yang mendalam. Aku tidak tau apa yang terjadi, kenapa aku bisa mendengar suara mereka dengan menyentuh pintu itu?, apa aku berhalusinasi? atau ini beneran nyata?. Apa maksud dari suara mereka itu? hanya satu kata yang masih aku ingat, kata tolong... dengan suara yang diiringi tangisan. Apa Rahasia yang ada di dalam ruangan tersebut?.

"Aww" Ucapku dan langsung menatap ke depan, dan dihadapanku ada dinding.

"Kenapa? sakit?" Ucap seorang laki-laki.

"Tidak" Jawabku.

"Lain kali, fokus kedepan! jangan ngelamun! disini terlalu banyak arwah yang ngincar tubuh kamu yang lemah" Ucapnya kepada ku dengan serius.

"Aku tau. Tunggu! kamu tau dari mana disini banyak-"

"Aku bisa melihat apa yang orang lain tidak bisa lihat" Ucapnya dan segera pergi.

Aku sangat bahagia, akhirnya aku bisa menemukan sesorang yang sama seperti ku. Walaupun dia sedikit ngeselin, mungkin aku bisa berteman dengan nya, dan aku akan menanyakan sesuatu tentang ruangan di lantai 3 kepadanya, mungkin dia tau sesuatu tentang itu.

Aku fokus ke depan dengan pandangan mata yang sangat bahagia hingga tiba dj kelas ku. Akhirnya aku bisa memperhatikan kelas ku dengan baik, aku duduk di bangku ku, dan aku melihat di sudut kelas tersebut, aku melihat sebuah buku. Memang di sudut kelas kami ada seperti rak buku kecil, tapi anehnya kenapa judul buku nya mistis-mistis semua?, aku mengambil satu buku, yang berjudul ₭Ɇ₥₳₮ł₳₦.

"Kematian? " Ucapku pelan

●○●○●

Salam

NazwaSyfrd

avataravatar
Next chapter