1 Bab 1

Seseorang yang pernah singgah di hati kita waktu itu, waktu zaman sekolah yang bisa di bilang cinta monyet oleh kebanyakan orang. Dia hadir kembali dengan waktu yang tidak tepat.

Dulu, Aku tak berani mendekat apalagi menyebut namanya. Rasanya malu untuk mendekatinya dan gugup jika aku berpapasan dengannya. Hal itu yang aku bisa lakukan dulu, saat aku masih sekolah dan aku hanya bisa melihatnya dari jauh. Itulah aku, seorang wanita pemalu dan tak sanggup berdiri lama di hadapannya. Bodoh ya aku.

Setelah waktu lama tak pernah tau keberadaannya. Sekarang seorang teman membuat suatu grup dalam salah satu chat room yang terkenal dalam dunia maya, dia memberitahuku untuk bergabung dengan tujuan supaya mempererat silahturahmi. Well... Aku setuju. Tak apalah, jika kita bisa menambah teman. Kita dapat berbagi. Aku tak masalah. Aku beri nomerku yang aktif dan namaku masuk di sana. Tapi, tak berapa lama, nama dia hadir di sana. Di salah satu kontak teman-teman yang lain dan rasa merinding ku rasakan sekarang. Aku penasaran, aku terkejut dan aku seperti tertembak ribuan peluru. Lebih dari semua itu. Aku deg-degkan membaca nama dia. Gila!! Udah lama kenapa masih kayak gini. Hufh..

Namanya jelas dia, cowok yang ku kenal saat sekolah menengah pertama dan sebuah foto muncul menampakkan wajahnya yang telah berubah setelah sekian tahun berlalu.

Aih... Perasaanku berubah total membaca nama dia yang tertera di sana.

Rama andrean gemilang. Biasa di panggil rama.

Dia cowok yang selalu juara kelas di sekolah waktu itu dan satu dari semua penampakan yang ada di dalam dirinya adalah tampan. Tidak hanya itu, dia juga termasuk cowok yang supel dan pintar. Dari semua anak cowok yang ku kenal, dia satu-satunya cowok yang mempunyai ciri khas tersendiri yaitu lesung pipi yang selalu melekat di pipinya.

Aku bergerak membaca pesan yang tertulis di grub. Semua menanyakan kabarnya ketika dia baru bergabung. Tapi, aku tetap terdiam tak menulis apa-apa. Hanya membaca setiap kata-kata yang teman-teman ketik di grub itu. Selalu dan selalu. Walaupun sebenarnya ingin aku tanya kabar. Tapi, rasanya malu.

Ya..  Ku akui dia cowok terkenal di sekolah karna selalu juara kelas dan di gandrungi para cewek. Well... Istilah kata dia pujaan sekolah dan semua menginginkan dia menjadi pacar. Tapi, bagaimana dengan dia sendiri? Apakah dia mau punya pacar. Sepengetahuanku sih dia nggak pernah tuh punya pacar. Semua teman ceweknya dianggapnya teman. Nggak ada yang nyangkut sekalipun. Bukan berarti dia guy ya.. Mungkin dia nggak ada yang di suka di sekolah.

Itulah sedikit tentangnya. Lalu, perkenalkan sedikit tentang aku, namaku celoxia amerta putri. Panggil aku celo.

Aku seorang wanita muda berusia 23 tahun. Saat ini aku sedang mencari pekerjaan setelah menyelesaikan kuliahku. Aku masih belum menemukan pekerjaan yang layak. Maksudku, pekerjaan yang dapat gaji seperti kebanyakan orang lainnya. Pekerjaan yang ku lakukan sekarang ini hanya serabutan. Membantu orang di toko, menjual susu dan terkadang aku ikut berjualan online.

Jadi, sekarang lebih baik aku mencari pekerjaan yang mapan yang bisa mencerahkan kehidupanku ke depan. Paling tidak, aku bisa mendapatkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhanku. Di usiaku yang masih muda, tentu tidak gampang mencarinya. Tapi, aku akan berusaha. 

###

Hari ini, matahari bersinar terik sekali di bumi dan terasa begitu menyengat, hampir-hampir banyak orang yang berjalan menutupi kepala mereka dengan benda. Entah itu tas, buku atau payung. Tapi, ku akui memang rasanya tak kuat jika seperti ini karna sekarang aku pun berkeringat di seluruh tubuh.

aku duduk di sebuah kursi di depan sebuah perusahaan sambil mengipasi tubuhku. Aku melihat gedung perusahaan ini menjulang tinggi dan bisa di tebak banyak sekali ruangan-ruangan yang ada di sana. Bisa di bilang ini perusahaan berkembang. Elit dan punya banyak pesaing. Perusahaan ini mengeluarkan produk di bidang keperluan rumah tangga yaitu tempat tidur. Ya.. Dan iklannya sering ditayangkan di televisi dan banyak juga yang punya karna mereka mengeluarkan harga dari yang standar untuk kalangan menengah ke bawah sampai harga yang paling mahal untuk kalangan menengah ke atas.

Perusahaan xiang thai, ku baca nama perusahaannya yang terdapat di depannya sebagai simbol dari perusahaan itu. Tulisan berwarna emas itu berdiri gagah menampilkan kesempurnaan dari sebuah perusahaan. Ya.. Ku akui dari sini. Pasti pemiliknya juga sudah tua dan punya pengalaman tinggi. Rasanya, aku menjadi tidak yakin untuk masuk ke sana. Apa aku lanjut atau tidak ya?

Tapi, rasa penasaran masih tertera di hati karna hari ini aku ada panggilan kerja. Ya.. Tepat dimana aku duduk. Di perusahaan inilah, aku mendapatkan panggilan kerja. Aku bersyukur dan rasanya ingin menggila. Aku mendapatkannya setelah lama aku tidak ada yang menghubungi, kemarin aku mendapat telepon. Mungkin ini suatu keberuntunganku kali ini. Setelah aku kemarin berdoa dan memohon akhirnya tuhan mengabulkannya. Yess!!

Mungkin semuanya akan berubah dari tidak yakin menjadi yakin karna siapa tau, keberuntungan berpihak padaku sekarang kan. Aku bertekad dan berkata, Aku pasti bisa. Bisa masuk ke dalam sana dan menjadi salah satu karyawan. Doakan!!

Aku melangkah masuk dan bertanya pada resepsionis karna kemarin aku mendapat panggilan interview dan resepsionis itu mempersilakan aku menunggu.

Aku menunggu dengan resah. Rasanya gemetar tak karuan dan hatiku berdegup kencang. Bunyinya sampai ke telingaku. Dag dig dug.. Kenapa jadi begini? Kayak ujian skripsi aja. Celo... Calm down. Namun, saat aku mengubah posisi dudukku. Dua orang melintas di depanku. Laki-laki, berbadan tegap dan memakai jas hitam. Aku menyipitkan mataku memandangnya.

"Kayak kenal. Tapi, dimana ya?" tanyaku dalam hati

Aku berpikir keras mengingat siapa dia. Sumpah ini kayak ujian matematika. Susah banget ingetnya. Dimana ya. Dia kayak nggak asing. Tapi, siapa? Dan satu detik kemudian sebuah nama terucap dari mulutku.

"Rama?"

avataravatar
Next chapter