1 Prolog

Marsha seorang model papan atas, wajah cantik namun terkesan angkuh itu selalu menjadi langganan di berbagai media. Karier nya di dunia model membesarkan namanya, hingga dirinya beberapa kali ikut serta dalam sebuah film atau sinetron. Wajah cantik yang terkesan angkuh itu selalu di salah artikan jika dirinya pun memiliki kepribadian yang serupa---sombong. Namum Marsha bukan wanita yang sering dituduhkan, malah kebalikannya.

Marsha wanita ramah yang selalu menampilkan senyum cerianya, tidak pernah terlibat percintaan selama dirinya bekerja di dunia hiburan. Dia juga tidak pernah terlibat skandal dengan pria dari kalangan manapun. Ia selalu berhati-hati dalam setiap pekerjaan yang di ambilnya, meskipun begitu tetap saja ada yang tidak menyukainya.

Sampai suatu hari dirinya mendapati sebuah foto dirinya yang tengah mencium seorang pria. Dia tidak bisa menampik jika itu bukanlah dirinya, karena jelas-jelas itu dirinya.

Marsha melemparkan sebuah tabloid yang memarkan foto itu ke sembarang arah. Wajahnya memerah menahan marah, dia tidak tahu siapa yang menyebarkan berita tersebut, yang jelas kini dirinya menjadi buah bibir di masyarakat. Rusak sudah citranya yang selama ini ia bangun tanpa gosip apapun, kini dirinya malah terjebak dengan skandal seperti ini.

"Aku tidak tahu selama ini kau punya hubungan dengan CEO Lambo." interupsi seorang pria tinggi yang sudah ia anggap sebagai kakak.

Marsha melirik sekilas pria yang memasuki ruangannya. Pria dengan surai hitam kecokelatan itu berjalan ke arahnya dengan langkah mantap. Marsha memutar bola matanya malas begitu melihat tab yang disodorkan ke arahnya tengah menampilkan beberapa foto dan dirinya dan pria mapan tersebut.

"Kau tidak mau menceritakannya?" pancing Leo dengan seringainya, yang menurut Marsha begitu menyebalkan.

"Bisa kau bicarakan langsung, apa jadwalku selanjutnya?" seru Marsha jengkel.

Leo terkekeh melihat wajah Marsha.

"Untuk hari ini kau hanya menghadiri acara talkshow."

Marsha mengeluh, pasti berita soal itu.

"Bisakah kita batalkan saja? Kau hanya perlu mengeluarkan beberapa lembar uang saja untuk mengganti kerugiannya?"

Leo yang mendengar kalimat Marsha seketika mendengus tidak suka. Apa yang dikatakan wanita itu memang benar, dia bisa saja untuk mengganti rugi. Hanya saja ia tidak mau menjadikan Marsha wanita yang menyepelekan sesuatu, apalagi ini menyangkut tentang pekerjaannya.

"Terserah, lakukan apa pun yang kau mau. Tapi aku tidak akan membantumu jika kau mempunyai masalah." balas Leo sambil tersenyum sinis, karena dia tahu dengan begitu Marsha akan menurutinya.

"Menyebalkan!" gerutu Marsha yang sering dijuluki wanita angkuh.

Leo tersenyum puas mendengar balasan wanita itu.

"Kalau begitu, aku tunggu di luar." kata Leo yang mendapat anggukan sebagai balasan dari Marsha.

.

.

.

.

avataravatar
Next chapter