webnovel

kampus

30 menit berlalu, Tere baru selesai mandi, lebih tepatnya dia telah siap dengan penampilan nya (mandi, ganti baju, pakai make-up tebal). Dia berjalan menghampiri Daniel untuk menanyakan pendapat dari Bosnya.

Saat Daniel melihat ke arah Tere, dia sempat menelan ludah, karena pakaian minim yang di kenakan Tere dan makeup tebalnya. "Tere kamu hendak kemana?".

"Bos, apa kamu lupa? tadi kan udah bilang kalau aku mau ngampus", Tere mulai berfikir kalau Daniel mengidap penyakit lupa.

"apa?" Daniel kaget. "kamu ngga salah dengan pakaian begitu mau berangkat kuliah?"

"emangnya ada yang salah?" Tere berfikir kalau penampilannya itu sudah perfect. "Bos, setiap kali aku berangkat kuliah tuh emang selalu begini tau" Tere menjelaskan, karena dia baru ingat kalau Daniel belum mengenal dirinya.

Daniel memegang kepalanya dengan satu tangan dan menggelengkan nya. "Tere, bolehkah aku memberikan saran sebagai seorang pria?"

"boleh"

"kamu tuh, sekarang terlihat bukan seperti anak kuliahan loh, tapi seperti wanita penggoda tau, mending kamu ganti baju yang lebih sopan sedikit lah!!" Daniel mencoba menasehati Tere.

"Bos, ini tuh bagiku udah sopan tau,(Tere mendekat ke Daniel lalu berbisik) lagi pula kan aku ke kampus tuh untuk menggait para lelaki tampan." Tere tersenyum lalu pergi duduk di sofa dan mengambil cermin kecil di dalam tasnya untuk memastikan bahwa makeup nya tidak ada masalah.

"Tere, apa kau tidak tertarik dengan diriku?" Daniel berjalan mendekati Tere.

Tere tertawa untuk menutupi rasa terkejutnya, "haha, bos ku harap kau tak bercanda, pertanyaan mu itu sungguh lucu. oh ya bos lebih baik aku berangkat sekarang ya!" Jantung Tere berdetak kencang, sebelum dia gugup lebih baik dia pergi.

saat hendak beranjak pergi, tangan Daniel meraih tangan Tere, "tunggu Tere!!". Di detik itu pula pintu ruangan Daniel terbuka.

Seorang wanita cantik masuk ruangan, dan saat melihat kejadian itu, seolah darah mendidih menjalar ke mukanya. wanita itu segera menghampiri Tere dan langsung ~plaaak~ menampar Tere dengan sangat keras, dan Tere memegang pipinya yang sakit karena tamparan, dia langsung terduduk lesu. Daniel sontak kaget, dia melihat ke arah wanita itu "Sonya, apa yang yang kau lakukan?" Daniel berteriak ke Sonya.

"Daniel teganya kau berteriak padaku demi wanita pelakor ini(menunjuk ke arah Tere)" Sonya memasang wajah sedih. "jadi karena wanita murahan ini, kau membatalkan pertunangan kita?"

Daniel semakin marah, namun menahannya "Sonya, ku harap kau menarik kembali kata katamu itu!! dia bukanlah wanita yang seperti kau pikirkan".

[di sela sela pertengkaran Daniel dan Sonya, Tere berjalan pergi meninggalkan ruangan tersebut.]

"aku akan menarik kata kata ku itu, tapi bila kau menarik kembali pembatalan pertunangan kita!!" Sonya mencoba mengambil kesempatan.

"itu tidak mungkin Sonya, masih baik aku tidak menarik kembali investasi yang kuberikan kepada perusahaan papah mu , setelah penghianatan yang telah kau lakukan di belakangku Sonya." Daniel merasa mulai frustasi bila mengingat kejadian itu.

"Daniel, aku tidak tau maksud kamu? kapan aku berkhianat? asal kamu tau kalau aku tuh sangat mencintai mu Daniel" Sonya langsung memeluk Daniel, dan pura pura menangis.

Sontak Daniel mendorong tubuh Sonya sampai jatuh kelantai, dia sudah tidak bisa menahan emosinya. "Tak sudi diriku di sentuh oleh tubuh kotor mu itu Sonya" Daniel lalu melepas jas bajunya dan langsung melempar kelantai. "Sonya aku sudah tau bahwa kau telah berselingkuh dengan Dodi, dan aku melihatnya secara langsung. Dan apakah kau tau, kalau aku tuh sekarang benar benar jijik terhadap mu".

"jadi kau sudah tahu semuanya"Sonya berkata lirih di sela sela tangisnya.

Daniel berjalan kearah meja kerjanya. membuat sebuah panggilan ke Jordi untuk memanggil sekuriti untuk datang membawa Sonya pergi menjauh dari matanya. Dan menyuruh Jordi membuat peraturan, BAHWA DI LAIN WAKTU UNTUK TIDAK MEMBIARKAN WANITA YANG BERNAMA SONYA DATANG MELANGKAHKAN KAKI KE PERUSAHAAN NYA LAGI.

2 sekuriti datang siap menerima perintah Daniel.

"bawa wanita itu pergi menjauh dari hadapan ku sekarang juga!!" Daniel tak ingin melihat wajah Sonya apalagi menyebut namanya langsung. "dan juga bawa jas itu dan kalian harus membakarnya langsung"

"siap tuan!!" dengan sigap mengambil jas tersebut lalu menghampiri Sonya "mari nona!!".

Seperti mendapat pukulan keras. "aku bisa pergi sendiri, kau tak perlu mengusirku" Sonya pun berlalu di ikuti 2 sekuriti.

..... .....

Daniel membenamkan wajahnya di atas meja. setelah berapa menit "Tere dimana kau?" Dia baru sadar kalau dia membiarkan Tere dalam kesakitan dan berdebat dengan Sonya, sampai sampai tidak menyadari kepergian Tere.

Daniel mencari cari di setiap sudut ruang kerjanya, mulai kamar mandi, ruang baca, dapur, hingga balkon dan tempat istirahat nya. Walau dia tau, kalau Tere tidak mungkin berani masuk keruangan nya dengan sembarangan tanpa seijin darinya. Walau begitu Dia tetap mencoba mencarinya. Tapi tetap hasilnya nihil.

"sorry Tere"

"aaarrghtt" Daniel berteriak kesal terhadap dirinya sendiri...