webnovel

23

"First kiss.."

27/12/18

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"akan ku patah kan rahang mu ferguso!" Evan setengah teriak di depan halaman.

"tidak semudah itu martis!" Leo membalas. yang langsung Ian noyor kepala nya si Leo. "itu karakter game nya moonton ngapain di sebut-sebut." kata Ian, "biarin, cuma karakter 2D doang."

Ian langsung dorong tubuh Leo jatuh ke tanah yang lembab itu, "maksud lo apaan ngomong 'cuma karakter 2D doang?' lo mandang rendah kewibuan gue hah?"

Ian bakal emosi kalo ada yang rendahin tentang karakter 2D, karena bagi nya 2D adalah segala bagi nya. 2D lebih tinggi dari pada harga diri nya.

emang gitu ya semua wibu?

"HEY!"

gue spontan balik kebelakang

"HEY TAYO! HEY TAYO!"

bangsat bener nih si bokep.

"DIA BIS KECIL YANG—"

Seseorang ngelempari sendal swallow tepat di wajah gans nya, dan itu membuat nya berhenti melanjutkan nyanyian tayo nya.

mau tau siapa yang lempar?

Kevin

"bacot lu bangsat.."

"apa lo bilang?!"

Kevin mendekat ke arah Handa, dan natap intens dia "Bacot.lu.bangsat." kata Kevin sekali lagi dan Handa sipitin matanya, dia perlahan narik kaos oblong Kevin di bagian leher. "bilang sekali lagi, gue jadiin kaki lu bingkai foto" ancam Handa.

seseorang tolong berhentiin mereka berdua.

"wuaahh💕 sungguh asupan yang mendadak." kata Cery. "maksud lo apaan, itu mereka berdua lagi berkelahi loh." kata gue untuk mencoba menyadarkan Cery dari fantasi laknat nya. tapi itu tidak berhasil. gue bisa melihat ada emot love di dalam manik matanya Cery

gawat!

fanstasy nya makin menjadi-jadi!

"Handa narik kaos nya Kevin, terus sebelah tangan nya Handa masuk kedalam, raba lembut. Kevin menggeliat. mata mereka bertemu, mata yang menandakan ingin merasakan hasrat yang sakit tapi enak! KYAAA! IT'S TIME TO ENA-ENA! 💕"

apa pun itu, yang barusan gue dengar salah satu dosa dari iblis laknat.

apa pun itu..

gusti..

ohya, saat ini KAMI sedang berada di rumah nya Cery.

pesta ulang tahun nya Cery yang ke 18, maka nya kami semua ada disini.

jujur saja..

GUE GA MAU DATANG SEBENARNYA WOI!

tapi tadi, Evan sama Bang Coli..

nyulik gue dan ngebawa gue di rumah nya cery, alhasil gue mandi dan ganti baju nya di rumah cery. makanya gue ada disini.

seandainya itu dua orang engga nyulik gue, gue pasti saat ini masih tidur sambil dengar desahan para loli ku.

"ternyata itu fujo bisa ulang tahun juga ya?" kata Ian pada gue.

gue cuma respon dengan anggukan.

untunglah ulang tahunnya yang sekarang rada normal.

dulu, waktu ulang tahunnya yang ke 12.

ada insiden yang memalukan, bisa dibilang..

SEBUAH KESENGAJAAN YANG PALING PARAH!

bayangin aja, waktu itu. si cery yang masih umur 12th itu menukar kaset lagu happy brithday mama nya dengan kaset desahan yaoi. biasa di sebut BLCD, masalahnya dari mana coba dia dapat cd kayak gituan?

dan.. itu anak ternyata dari kecil memang sudah laknat.

itu insiden yang sangat memalukan, bagi keluarga nya cery maupun bagi gue yang menjadi sahabat nya. namun cery tidak punya malu, DIA MALAH KETAWA GAJE WAKTU ITU YAWLAH!

gue yang ingat, gue yang trauma.

"kira-kira ga bakalan terjadi apa-apa kan?" tanya Evan tiba-tiba pada gue, Evan waktu itu saksinya juga. ada alex juga sih, entah kenapa alex gaada disini.

sibuk kali dengan sekolah transferannya.

"berdoa aja semoga engga." Evan mengangguk

tiba-tiba gue merasa pinggang gue ada yang pegang, gue liat pelakunya. dan itu Justine pemirsa.

iya justine, gue nggak lagi bercanda saat ini.

"lo ga apa-apa? tadi hampir saja lo jatuh." ucapnya, gue speechless seketika.

"ah.. iya.. gue.. gue ga apa-apa!" segera gue lepas tangannya dari pinggang gue dan memaling kan wajah gue kearah yang lain.

anjir, gue ga tau kalau si cery bakal undang Justine juga!

uwaargh!

"just." seseorang manggil nama nya, aneh nya gue yang noleh.

yang manggil dia itu Shuu.

Justine hampiri Shuu, dan mereka berdua berbicara. gue ga tau mereka lagi bicarain apa. tapi melihat mereka berdua berbicara akrab seperti itu membuat gue sedikit kesal.

sejak kapan Shuu dan Justine akrab kayak gitu?

bodo amat ah, dia mau akrab dengan siapa gue ga peduli!

iya sih gue ga peduli, di mulut bilang ga peduli tapi di hati gue kayak ada perasaan kesal gitu.

bangsat!

"pedo!" seseorang nepuk pundak gue, Ian. dengan sebelah tangannya memegang sepiring irisan kue.

"lo kenapa? sembelit lu hah?" tanya Ian pada gue

"eumm.. engga sih.."

"nah terus kenapa? lo sampai keringetan kayak gitu." tanya Ian sambil memakan irisan kue tersebut, gue liat dia seperti itu geleng-geleng kepala.

"itu habisin dulu, baru bicara." kata gue, Ian mengangguk dan memakan irisan kue nya.

"btw Ian—"

"anjing! Kaget bangsat dasar babi! gue baru mau ambil minuman tau-tau ada kudanil, asu!" Teriak Kevin tiba-tiba yang membuatnya menjadi pusat perhatian.

Alner yang berada di samping nya kaget dan langsung nunjuk kecoak yang buat Kevin teriak histeris itu "jadi itu hewan sebener nya anjing, babi, atau kuda nil?" tanya Alner.

Kevin terdiam dan natap alner. "ahh.. kecoak.." kata nya, Alner menggeleng "kalau memaki pikir dulu, akhir nya salah maki kan lo."

Kevin mengangguk.

woi, lo ketua osis kenapa nurut banget sama ketua pengawasan. tingkatan lo lebih tinggi dari dia kevin!

lama-lama gue siku perutnya biar salah urat.

"apaan pedo?" tanya Ian, gue natap dia.

"engga jadi.. lupa gue mau bilang apaan.."

Ian mengangguk-ngangguk.

"ohya.. gue ga pernah liat ayah nya cery." kata Ian tiba-tiba.

gue dan Evan kemudian saling natap.

"mending kayaknya lo ga usah liat deh.." kata Evan kemudian, dan Ian ngasih tatapan bingung.

"emang kenapa?"

"yah.. dia itu su—uphh" segera gue tutup mulut nya Evan, sebelum dia keceplosan.

Evan natap gue terheran-heran. "mending lo gausah bilang deh" kata gue.

"kalo gue ga bilang, sama aja nenen.."

"sama gimana?"

Evan nunjuk ke arah jarum jam 10 dimana disana pintu masuk rumah nya cery, dan di sana ada seorang cowok yang berumur 45th namun wajahny masih gagah seperti layaknya sugar daddy.

dan itu ayah nya Cery.

dengan segala kharisma gagah yang dimilikinya. masalah nya dari mana muncul nya bunga-bunga yang berada di sekitar nya itu?

dari mana coba?

ini bukan komik woi!

tapi kenapa..

ahsudahlah...

"WUANJER ITU BAPAK MIRIP BANGET SUGAR DADDY IMPIAN!" pekik Ian tiba-tiba.

nah, yang kayak ginian nih yang gue takut kan.

kehisterisan..

"pedo! pedo! lo kenal bapak-bapak itu gak!?" tanya Ian yang ga sante.

saat gue udah mau jawab, gue di keduluin oleh Cery yang jawab.

"bokap gue itu."

Ian mematung.

ingin rasa nya gue bilang 'ciee kaget nih ciee' tapi sayang bukan gaya gue yang begituan.

Ian tiba-tiba narik kerah baju gue.

EH ANJIR NGAPA KERAH BAJU GUE DI TARIK SAMA LU WOI!

"itu Bapaknya cery!?" Tanya Ian ngegas, gue mengangguk.

btw, cery ada di samping lo kenapa nanya nya malah ke gue? ngegas lagi. anjir lo wibu.

"sialan lo, kok bisa sih sugar daddy kayak dia bapak nya si cery?!" tanya Ian lagi.

"hoi wibu gue dengar semua pembicaraan lu ya.." kata Cery, Ian hanya memberikannya tatapan memelas.

dan kerah baju gue masih saja di genggam.

"kok bisa sih bapak lo hot gitu?" tanya Ian pada Cery

"emang kenapa kalo hot? lu mau sama dia? gausah plis! lu itu pantes nya sama Juan! lu ga cocok sama orang yang punya kharisma kuat kayak bokap gue!"

"budu amat! lagian gue cuma heran aja. masa bapak yang kek sugar daddy impian gitu anak nya kucel dan laknat kek gini." tunjuk Ian pada Cery sambil merhatiin penampilan cery dari atas sampe bawah

bhaks! kali ini gue setuju dengan perkataannya si wibu sampah ini.

"gini gini gue tetep anak nya loh.. darah daging nya loh.. katain aja gue, MASO GUE UDAH SAMPE TAHAP PRO. nyehahaha!"

bangsat...

gue lupa kalau Cery maso akut, di katain maupun di ejek sudah biasa bagi nya.

dia maso nya sudah sampai tahap atas.

"trus cowok yang lagi bicara sama Juan itu siapa?" tanya Ian sambil nunjuk ke arah jam 3, gue dan Cery bersamaan liat siapa yang Ian maksud.

disitu memang ada seorang cowok lagi bicara sama Juan, ciri-cirinya:

dia memiliki model rambut poni kedepan tapi panjang dan lurus agak tipis juga, bentuk wajahhnya sedikit oval, mata nya agak belo dan bermanik coklat terang. bibirnya tipis dan bewarna pink, pake pelembab bibir pasti dia.

dan kulit nya kuning langsat.

gue tau siapa cowok yang sedang ajak bicara Juan itu.

dia itu..

"oh kakak laki-laki gue tuh." jawab Cery padahal baru saja gue mau jawab, udah di keduluin.

gue noleh ke Ian, dan sekali lagi Ian shock gaes.

"ma-ma-ma-maksud lo.. cowok yang mirip Boyband korea itu kakak lo!?" histeris dia gaes.

"mirip boyband korea dari mana nya njir!? muka lebar kayak dia ga pantes di jadiin member kuriya!" ucap Cery yang tidak terima kakaknya di bilangi mirip boyband korea.

"sialan lo cery.. bapak lo sudah kayak sugar daddy, tambah lagi dengan kakak lo yang mirip boyband korea, tapi kenapa lo model nya malah buluk kayak gini, ga terima gue dengan semua ini woi!"

"gue ga peduli sih, yang penting gue ga terlalu menonjol di antara mereka berdua" kata Cery bangga.

"anjir lo jadi anak perawan."

"lo kenapa yang sewot sih wibu humu?"

"fak gue ga humu njerr.."

"fudanshi yang humu lebih berkelas dari pada yang ga humu." kata Cery

"jadi maksud lo gue mesti humu supaya gue berkelas?"

"ohh tentu saja sayang!"

dan dua orang laknat itu berbincang tentang humu dan berkelas.

kalau di pikir-pikir, gue sejak kapan berteman dengan mereka berdua?

setelah beberapa jam akhir nya Ultah nya cery di mulai, segala macam tutur kata di berikan pada cery dan sekeluarga nya. dan kini saat nya tiup lilin kue ultah.

"sebelum tiup lilin, adek cery harapan nya apa?" tanya sang pembawa acara tersebut. Cery mengambil mice yang di pakai pembawa acara itu dan mulai tersenyum.

"harapan gue, semoga papa dan kakak bisa berduaan di kamar yang telah saya dekorasi semalaman ini."

hening.

berduaan di kamar?

bapak dan kakak lo?

ga salah dengar nih gue?

"eh? tapi kan ry!" belum selesai kakak nya bicara, Cery ngelanjutin bicara nya.

"dan semoga diri ku yang mirip ariana ini sehat selalu, panjang umur nya, dan tentu nya tabungan banyak tanpa menabung."

Cery, lo bicara ga pakai otak atau memang gimana?

itu lo bicara pake mice, otomatis orang-orang pada liatin lo kebingungan.

ohya..

gue lupa kalau cery urat malunya udah putus dari dulu.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

_

"pedo habis ini anak-anak mau karakoean lo mau ikut ga?" tanya Evan.

gue liat jam tangan gue, sekarang jam 8.

"karaoke nya berapa jam?" tanya gue

"tunggu gue nanya dulu sama mereka." Evan kemudian teriak "WOI KITA KARAOKE NYA BERAPA JAM?!" ngegas dia pemirsa.

"sampai mencapai limit!" jawab Kevin

"kalau bisa sampai tutup itu tempat karaoke!" lanjut Handa.

dua orang anak ini selalu sekali memberikan jawaban yang seenak jidat nya.

"gausah cepat-cepat pulang lah, kita ini masih muda! dan juga.... jomblo.." kata Leo dan di akhir kata gue bisa merasakan keterpurukan milik nya.

Handa dan Kevin langsung menepuk pundak Leo, "gue tau apa yang lo rasakan sekarang bro.." kata Kevin

"maka dari itu.. AYO KITA BERTERIAK SAMPAI PAGI!" Handa teriak dengan semangat, dan gue melongo melihat nya.

ini drama picisan ya?

"jadi gimana pedo?" tanya Evan.

"gue ikut tapi sampai jam 10 saja ya."

dan evan memberikan gue dua jempol.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

_

di dalam ruangan karaoke ini, semua nya pada semangat teriak ngegas, gue bingung. ini mereka karaoke atau lagi melampiaskan kemarahan?

disini gue hanya diam sambil minum jus.

"NYANYI WOI NYANYI! HIYAAA!" -Evan

"AKUH TANPAH MUHH! BUTIRAN DEBUHH UHUUU WOOO!!" -Kevin

ngegas mereka pemirsa.

gue liat jam, sudah jam 10.

saat nya gue pulang, soal nya besok sekolah. yakali gue bolos kalau ujian akhir semester lagi sebulan.

"gue cabut duluan ya." pamit gue, Evan genggam tangan gue otomatis gue tatap dia dengan ekspresi bingung.

"genggam tangan ku~ bersama jatuh cintaa~"

"lepas ga? atau gue jadiin lo batu pancoran."

Evan segera lepas genggaman nya dan tersenyum pada gue "maaf mas tadi saya cuma nyanyi kok hehehe."

"hm, gue balik duluan ya!"

"dadah nenen!" kata mereka semua dan gue mengangguk.

gue segera keluar dari ruangan tersebut, setelah keluar gue hela napas panjang.

dari tadi gue ga istirahat.

"nen?"

spontan gue natap siapa yang manggil nama gue.

Alex!?

Deg!

deg!

dia kenapa ada di sini?

segera gue lari dari hadapan nya!

anjir! anjir! kenapa gue mesti bertemu sama dia di situasi seperti ini!?

dan kenapa gue harus lari!?

deg!

deg!

deg!

JANTUNG GUE JUGA KURANG AJAR BANGET!! DEBARANNYA LEBIH KENCANG DARI KEMARIN!

"Nen!"

gue noleh kebelakang, Alex ngejar gue!

allahuakbar!

TOLONG GUE YA ALLAH!

gue lari hingga keluar dari tempat karaoke tersebut, tapi tenaga gue mencapai limit. soalnya kalau malam energi gue ga banyak seperti di pagi hari.

jadi gue berhenti dan atur napas.

"Nen!" Alex menemukan gue, dia hampiri gue. tapi sama kayak gue, atur napas.

"lo... lo kenapa lari liat gue!?" tanya Alex dengan napas terputus-putus.

"lo sendiri kenapa ngejar gue?" tanya gue balik.

dan kami berdua pun terdiam.

"ya itu karena.. gue sapa lo, lo malah lari.." jelas nya.

gue terdiam, dan kemudian tertawa.

"kayaknya kita pernah seperti ini deh.. ingat ga?"

Alex natap gue, dan kemudian megang kedua pipi gue.

"perasaan gue masih sama, maaf jika gue lancang nen.."

Perlahan Alex memiringkan kepala nya, dan bibir milik nya mendarat dengan pas di bibir gue.

setuhan daging yang basah dan lembut itu menyentuh bibir gue, gue terpatung dan shock.

napas gue yang tadi nya tersengal-sengal kini berhenti, giliran jantung gue yang berdebar lambat.

Alex cium gue.

Alex kemudian melepaskan ciuman nya dan menatap gue yang masih shock dan mematung.

dia kemudian tersenyum gentle pada gue, dan hasil nya membuat jantung gue kembali berdebar kencang.

"nenra?"

seseorang manggil nama gue, spontan gue noleh ke samping.

itu justine yang manggil gue.

Justine!?

dia natap gue dan alex secara gantian.

"oh.. dan anggota osis.." lanjut Justine.

"apa yang kau lakukan malam-malam begini?" tanya Alex, Justine mengangkat kantung kresek alfamart nya.

"hanya berbelanja, maaf jika menganggu." kata Justine yang kemudian berbalik pergi.

Justine pergi, dan gue merasa aneh dengan perasaan gue sendiri.

apa-apaan perasaan ini?

kenapa...

kenapa gue merasa kecewa?

"nen.." Alex manggil gue, tapi pandangan gue masih menatap punggung Justine yang sedikit demi sedikit menjauh dari pandangan gue.

apa ini salah satu cobaan mu Tuhan?

.

.

.

.

.

.

.

.

-To be Continued-

Next chapter