webnovel

Chapter 8

"Ah~ nikmatnya berendam air hangat setelah seharian sibuk.."

"Ya, enak sekali setelah menyelesaikan masalah lalu timbul masalah lainnya. Sekarang bisa kau jelaskan bagaimana kau berangkat hanya untuk mencari blacksmith namun pulang membawa mayat monster dan mayat ketua bandit?"

Apa ini?

Kenapa berendam air hangat rasanya seperti di interogasi seolah melakukan kejahatan?

"Ya, bagaimana lagi? Itu bukan keadaan yang di rencanakan" balas ku.

"Memang sih.. tapi bagaimana cara ku menjelaskan adanya monster naga yang berkeliaran dekat pemukiman warga? Mereka akan panik, Hans!"

"Tentang itu, Mercedes dan Chiyuki sedang mengurusnya. Hanya tuhan yang tahu apa yang sedang mereka lakukan setelah mengambil panzerfaust yang tersisa."

"Well, dengan senjata seperti itu aku jadi khawatir dengan monster-monster itu dibandingkan mereka."

"Yah.. namanya juga senjata peledak. Berharap saja mereka tidak merusak alam sekitar."

"Haaaah~"

"Haaaaaah~"

Ayah ku dan aku menghembuskan nafas berat bersamaan. Kami berdua paham mengenai tingkah laku Chiyuki. Setelah kami kembali ke rumah, perhatian orang tua kami tertuju pada benda yang selalu di bawa Chiyuki. Benda itu tidak berbahaya asalkan pin pengamannya masih terpasang.

Reaksi kedua orang tua kami setelah mengetahui benda berbahaya itu adalah terdiam seribu bahasa. Semua tuduhan mengarah pada ku karena membuat Chiyuki terobsesi pada senjata mengerikan.

Mereka terlihat seperti mengingat luka lama yang muncul kembali.

"Oh, ngomong-ngomong.. apa aku boleh mengganti kereta kuda kita? Melihat kejadian yang telah terjadi.. aku lebih suka menabrak mereka daripada berhenti lalu menembaki mereka. Rasanya seperti ada yang kurang.. tapi yah.. aku ingin kereta kuda yang kokoh!"

"..." ayah ku terdiam setelah mendengar keluhan ku.

"Aku merasa, kau dan Chiyuki memiliki kesamaan."

"Hah? Apaan?" aku termenung setelah mendengar ucapan Ayah ku.

"Tidak apa-apa, memangnya kereta kuda macam apa yang kau mau?"

"Pertama, aku butuh kereta yang lumayan besar untuk mengangkut kita semua."

"Hoou, semacam kereta keluarga gitu?"

"Uhuh! Lalu terdapat armor yang melekat di seluruh sisinya."

"Aku sedikit kasihan dengan kuda-kuda yang akan menariknya. Biasanya kereta seperti itu hanya digunakan oleh Jendral saat berperang untuk memastikan keamanannya."

"Tenang saja Ayah, kita tidak butuh kuda untuk mengerakkannya."

"Eh???" kali ini, Ayah ku menatap ku dengan tatapan mata yang tidak biasa.

"Bagaimana pun juga, kereta itu digerakkan oleh generator sihir yang sedang ku kembangkan."

"Tunggu! Kau mengembangkan generator sihir? Bukan kah itu penemuan gagal tahun lalu?"

"Yah, mereka gagal karena beberapa bagian yang dibutuhkan kurang di dalamnya. Sebenarnya mereka butuh katalis sihir yang tepat untuk melancarkan aliran sihir yang disimpan. Namun, generator sihir yang ku rancang ini bukanlah generator sihir yang murni digerakan oleh sihir. Dia membutuhkan sumber daya listrik yang disimpan dalam campuran khusus alchemist untuk menghasilkan energi yang mampu mengerakkan kereta kuda itu."

"Uwah.. rumit sekali, Karl.. bisa dipersingkat?"

"Yah, kita butuh sumber sihir untuk mengisi generator sihir kita demi menghasilkan tenaga listrik yang mampu mengerakkan kereta kuda itu."

"Yep, rumit sekali.. sampai-sampai tidak ada perubahan dari penjelasan sebelumnya. Lalu apa lagi?"

"Kedua.. aku ingin memasang beberapa senjata berat diatasnya seperti senapan mesin, pelontar granat, pelontar tabir asap, pengelihatan thermal, rudal pengunci sasaran, dan perlengkapan anti-sihir."

"Jika sebanyak itu, sepertinya kita butuh kontrak ekslusif dengan mereka."

"Untuk itu.. kuserahkan bagian itu pada mu, Ayah! Lagipula.. ini juga akan menjadi kendaraan militer kita."

"Kau memikirkannya sampai kesana?"

"Yah, lagipula kita butuh sedikit orang yang bisa dipercaya bukan? Memberikan mainan kecil seperti ini untuk pengabdian mereka bukanlah masalah yang besar."

"Yah, kurasa mereka mampu mewujudkan impian mu itu."

"Semoga saja, aku tidak sabar untuk mengedarainya. Kapan kita akan menemui mereka?"

"Bagaimana setelah kita selesai berendam? Lebih cepat, lebih baik bukan? Aku juga penasaran dengan kendaraan yang kau rancang itu. Tapi sekarang.. kita nikmati air hangat ini untuk melepas lelah."

"Ah.. benar juga.."

Setelah kenikmatan dunia yang kami berdua rasakan, tersimpan sebuah rencana kasar untuk memaksa seseorang membuat kereta kuda dalam waktu semalam.

[...]

Pagi ini, kediaman kami dikejutkan oleh orang-orang yang tergeletak di lantai.

"Mereka benar-benar bisa melakukan, bukan?" ucap Ayah ku.

Ini semua berawal dari Ayah ku yang tiba-tiba datang ke pabrik pembuatan kereta kuda, menculik orang-orang yang bertanggungjawab, lalu memaksa mereka membuat kereta kuda yang ku rancang.

Awalnya, ku kira Ayah ku sedang bercanda setelah mengertak salah satu dari mereka dan memaksa untuk membuat kereta kuda dalam waktu satu malam. Tapi, ternyata mereka benar-benar bisa melakukannya dalam satu malam!

Keajaiban apa yang telah terjadi? Jangan tanya aku! Siapa sangka jika manusia akan bekerja keras dengan pisau di leher mereka.

Kereta kuda yang ku maksud adalah Armored Personnel Carriers. Menggunakan meriam utama 40mm, senapan mesin 20mm, pelontar granat, pelontar tabir asap, modul rudal kendali, radar, dan peralatan anti-sihir.

Karena kereta kuda ini sangat berat, jadi kami membangunnya di halaman kediaman kami. Menyeret langsung orang-orang yang berbakat dan memaksa mereka membuat cetak biru ku. Hasilnya, aku tidak sabar untuk menguji coba kendaraan ini.

Hanya saja..

Sumber tenaga utama yang ku butuhkan masih belum pulang.

"Are? Master?"

Aku dikejutkan oleh kemunculan Mercedes yang datang tiba-tiba. Disampingnya terdapat Chiyuki yang dipenuhi oleh bau amis dan noda berwarna merah di pakaiannya.

Sepertinya, mereka telah selesai bersenang-senang.

"Master, kita telah mendapatkan itu."

"Oh! Sudah dapat itu!" aku merasa senang setelah mendengar kabar itu.

Yang Mercedes lakukan adalah mencari bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan generator sihir ku. Untuk itu, dia memburu kulit naga yang dibutuhkan dan hasilnya.. aku bisa melihat beberapa kantung yang diisi penuh dengan sisik naga.

Sebenarnya aku hanya butuh skala kecil untuk menstabilkan pengeluaran sihir tapi melihat kerja keras mereka rasanya aku sedikit bersalah.

"Kerja bagus kalian semua!" ucap ku.

"Sekarang, kalian butuh membasuh tubuh kalian dan beristirahat. Kalian pasti sangat kelelahan."

Mendengar perkataan ku, Sebastian yang bersiap-siap di samping ku segera membawa Chiyuki masuk ke dalam rumah. Sementara Ayah ku yang penasaran dengan cara kerja kereta kuda spesial ini masih berdiri bersama ku.

Aku segera menambah komposisi yang kurang dan kereta kuda besi ini siap digunakan.

"Selesai!!" ucap ku.

"Jadi, apa yang bisa dilakukan kereta kuda ini?" tanya Ayah ku.

"Oh, tentang itu.. mari kita masuk ke dalam" ajak ku.

Di dalam kendaraan ini yang masih terasa panas, aku segera menghidupkan kendaraan ini dan menyalakan pendingin udara.

"Panas sekali disini.. oh! Udara dingin apa ini?" Ayah ku yang penasaran segera mendekat dan mendinginkan tubuhnya.

"Akan sangt panas di dalam sini, jadi ku buat pendingin udara di dalamnya."

"Bagus juga ide mu, kereta kuda kita yang lama tidak memiliki pendingin seperti ini. Kau pakai sihir apa?" tanya Ayah ku.

"Well, ada berbagai macam sihir yang digunakan. Sihir pendeteksi, sihir pendingin, sihir pemberat, sihir pelindung, yah.. ini adalah kereta kuda yang dipenuhi peralatan sihir dan anti-sihir."

"Hoou.. lalu apa titik-titik merah itu?"

"Sihir pendeteksi sepertinya bekerja dengan sempurna, kita bisa melihat keadaan sekitar hingga jarak sepuluh kilometer."

"I-ini! sebenarnya teknologi mana yang kau buat sih?"

"Fufu.. janga anggap remeh otak anak mu ini."

"Ngomong-ngomong.. Karl. Kenapa titik yang satu ini bergerak cepat?"

"Huh?"

Aku melihat jangkauan radar yang di maksud Ayah ku. Memang benar ada satu titik yang bergerak cepat ke arah kami.

Melihat situasi yang tidak wajar ini, aku segera mengaktifkan penguncian target yang terhubung pada sihir pendeteksi.

"Kurasa.. kita akan mengetes senjata ini sekarang"

"Heh?? Apanya?"

"Yah, situasi yang berbahaya mungkin sedang datang ke arah kita dan kita akan menembak jatuh sesuatu itu."

Layar yang ada di hadapan ku menunjukkan status terkunci dan langsung saja ku luncurkan rudal kendali yang ada di kendaraan ini.

Mendengar suara berisik yang tiba-tiba muncul, Ayah ku sedikit panik.

"Apa! Itu Karl?!"

"Rudal pengendali kita."

Tiba-tiba saja, Sebastian muncul di hadapan kami.

"Maaf Tuan, sepertinya ada naga yang mengamuk tidak jauh dari sini."

Oh, sepertinya kita tahu titik kecil apa yang bergerak cepat itu.

[...]