1 Prolog

Suara riuh mengisi seluruh lorong jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Beberapa mahasiswa berlalu-lalang sambil menggosipkan hal yang entah apa. Tak biasanya jurusan sudah ramai di pagi hari.

"El, lo tahu nggak kalau Miss Deri pindah?"

"Loh, masak? gue nggak tahu Nya."

"Iya, Miss Deri pindah ikut suaminya."

Elvina mengangguk, dia baru tahu kalau ternyata Miss Deri pindah. Saat ini, Elvina sedang duduk di taman depan jurusan bersama Vanya. Kebetulan, pagi ini mereka ada kuliah pagi.

"Nya gue salat dhuha dulu ya, tadi nggak sempet soalnya di kos."

Venya mengangguk, lalu El bergegas menuju musala jurusan. Setelah mengambil wudu, El berjalan menuju musala sambil merapikan lengan bajunya. Tanpa diduga, dia bertabrakan dengan seseorang. El yang terkejut berteriak "Innalillahi,"

El merasakan panas dibagian perutnya, ternyata bajunya sudah basah oleh kopi yang dibawa oleh seseorang yang dia tabrak. Seseorang yang dia tabrak hanya diam tanpa meminta maaf atau melakukan sesuatu. El tahu kalau dia salah karena tidak melihat saat jalan, tetapi apakah orang di depannya ini tidak memiliki nurani. El merasa marah, dia menatap orang di depannya dengan tatapan marah. Tapi El merasa aneh karena tak pernah melihat orang di depannya ini. El beranjak pergi tapi tiba-tiba orang itu mengucapkan kata-kata yang membuat El berhenti melangkah.

"Maaf,"

El menengok sekilas tetapi pada akhirnya kembali berjalan menjauhi orang tersebut. Melihat El yang kembali dengan baju kotor, Vanya terkejut.

"Lo kenapa? Kok baju lo kotor gitu?"

"Kena kopi, gue balik dulu ya mau ganti baju."

"Tapi bentar lagi ada jam, gimana?"

"Iya ya, tapi gimana? Baju sama hijab gue udah nggak berbentuk nih."

"Ya udah, cepetan gih! Nih pakai motor gue!"

El pun menerima kunci motor Vanya dan bergegas ke indekosnya.

***

Sesampainya di indekos, El segera mengganti baju dan hijabnya. Lalu dengan terburu-buru dia kembali ke kampus. Setelah memarkirkan motor dia berlari menuju ruangan tempat kelasnya pagi ini. Tapi, ternyata dia terlambat dosennya sudah masuk. Dengan perasaan was-was dia mengetuk pintu.

"Assalamualaikum, maaf pak saya terlambat." Ujarnya.

El memberanikan diri untuk menatap dosennya tetapi ada yang aneh, kenapa dosennya ganti. Oh ya, dia baru ingat kalau Miss Deri baru saja pindah. Jadi, dia pengganti Miss Deri?

avataravatar
Next chapter