webnovel

My Husband, My CEO

Setelah ditinggal oleh calon suaminya tanpa alasan yang jelas, Keyla Amira Pratama dijodohkan oleh orang tuanya dengan seorang pria yang tidak dia kenali. Keyla tidak ada pilihan lain selain menerima perjodohan dari orang tuanya, dan ternyata pria yang dijodohkan oleh Keyla adalah CEO di kantor tempat dia bekerja. CEO yang terkenal dengan ketegasan dan sangat acuh kepada semua karyawan, bahkan dia jarang sekali menunjukkan dirinya di hadapan semua orang. Akankah Keyla berhasil menaklukan hati sang CEO yang kini sudah menjadi suaminya? Temukan jawabannya dalam cerita ini.... Follow akun sosmed author FB: Fitri Laxmita Dewi IG: @fitri_laxmita

Dewi_Laxmita · Urban
Not enough ratings
325 Chs

Keluarga Bahagia

Saat ini, Keyla dan Tristan sudah tinggal di rumah Lidya, Tristan memutuskan tinggal di rumah Lidya untuk sementara waktu, sebelum keadaannya benar-benar aman.

Keyla pun masih belum diijinkan untuk masuk kantor oleh Tristan, karena Tristan masih khawatir kalau Keyla akan diincar lagi oleh musuhnya, sampai saat ini pun si pelaku kekacauan masih belum juga ditemukan.

Saat ini, Keyla sedang berada di dapur, dia sedang memasak untuk makan siang, semenjak menikah Tristan selalu makan siang di rumah, karena Tristan sangat menyukai masakan istrinya itu.

"Kamu mau masak apa, Sayang?" tanya Lidya.

"Key cuma masak cah brokoli, ayam goreng, dan telur balado, Ma," jawab Keyla.

"Wah enak tuh, Anaya sama Nabila juga mau datang ke sini, Nabila kangen sama kamu katanya," ucap Lidya.

"Iya, Ma, Key juga masak banyak kok, kita makan siang sama-sama," ucap Keyla, dia kembali melanjutkan memasak dibantu oleh Lidya.

"Ma, semuanya udah selesai, tinggal di tata aja di meja makan, Key mau sholat dulu sekalian ganti baju, Key gerah banget," ucap Keyla.

"Iya, Sayang, biar nanti Mama dan bi Narti yang menyiapkan makanannya di meja makan," ucap Lidya, Keyla pun segera masuk ke kamarnya untuk ganti baju dan shalat.

"Assalamu'alaikum!" ternyata Tristan dan Ryan baru saja tiba.

"Wa'alaikum salam!" sahut Lidya.

"Keyla mana, Ma?" tanya Tristan.

"Ada di kamar, katanya mau shalat dulu," jawab Lidya.

"Oh!" ucap Tristan lalu dia pergi dar dapur.

"Kamu mau ke mana?" tanya Lidya.

"Ke kamar, aku juga belum shalat," jawab Tristan lalu segera pergi menyusul Keyla ke kamar.

"Aku kira setelah menikah kakak gak akan berubah, Ma, ternyata dengan kehadiran kak Keyla, kak Tian bisa seperti dulu lagi," ucap Ryan.

"Iya, Mama, juga sangat bersyukur, sepertinya Tristan bahagia bersama dengan Keyla, sekarang kapan kamu akan menyusul kakakmu itu?" tanya Lidya.

"Loh kok jadi bahas itu sih, kita kan sedang bahas soal kak Tian sama kak Keyla, Ma," jawab Ryan.

"Kamu itu sama saja kayak Tian dulu, apa mau Mama jodohkan juga?" tanya Lidya.

"Gak, Ma, aku udah punya calon, tapi sayangnya dia gak tau kalau aku suka sama dia," jawab Ryan.

"Ya usaha dong, kamu kan laki-aki, menangin proyek aja bisa, giliran naklukin hati perempuan susahnya minta ampun," ledek Lidya.

"Seharusnya, Mama mendo'akan aku bukan malah meledek aku," ucap Ryan.

"Tentu saja, Mama selalu mendo'akan yang terbaik untuk anak-anak, Mama!" ucap Lidya

***

Di kamarnya, saat Keyla keluar dari kamar mandi, dia melihat Tristan yang duduk di sofa dengan kepala yang dia sandarkan.

"Kamu udah pulang, Mas?" tanya Keyla.

"Hmm ... baru aja," jawab Tristan.

"Kamu ke kamar mandi dulu sana, biar aku siapin pakaian kamu," ucap Keyla.

"Ya, sebentar, kepalaku sakit," ucap Tristan.

"Mau aku pijitin dulu?" tanya Keyla.

"Gak usah," jawab Tristan, lalu dia beranjak dari sofa dan masuk ke kamar mandi, Tristan ingin mengguyur tubuhnya dengan air dingin, berharap jika dia akan merasa sedikit lebih segar.

Tristan pun keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sedikit lebih segar dari sebelumnya.

"Kamu udah wudhu belum?" tanya Tristan.

"Sudah, Mas," jawab Keyla, lalu mereka bersiap untuk melaksanakan sholat dzuhur.

Selesai shalat, Keyla dan Tristan keluar dari kamar, bersamaan dengan Anaya dan Nabila yang baru saja datang, Nabila langsung berlari dan memeluk Keyla.

"Bila, jangan lari-lari dong, Nak, gak sabar banget sih ketemu, Tante Keyla," ucap Anaya.

"Bila kan kangen sama Tante, Umma," ucap Nabila.

"Jadi, sekarang cuma kangen sama Tante nih? Nabila udah lupa sama, Om," ucap Tristan berpura-pura sedih.

"Iya, sekarang Bila kalau ke sini pasti yang dicari Tante Key aja, Om Ryan kan juga kangen sama Bila," ucap Ryan.

"Bila juga kangen kok sama Om Tian dan Om Ryan tapi kangennya cuma sedikit!" semuanya tertawa mendengar ucapan Nabila.

"Nabila udah makan atau belum, Sayang?" tanya Keyla.

"Belum, Tante," jawab Nabila.

"Kita makan sama-sama yuk, Tante udah masakin makanan kesukaan, Nabila!" ajak Keyla lalu menggendong Nabila menuju ruang makan.

"Aku kok gak diajak sih!" ucap Tristan pura-pura merajuk.

"Mas, jangan kaya anak kecil deh, malu tau," ucap Keyla.

Lalu Tristan tertawa, Lidya bahagia sekali melihat anak dan menantunya bahagia seperti ini, akhirnya Tristan yang dulu selalu ceria kembali lagi karena kehadiran Keyla.

"Ma, kenapa?" tanya Anaya karena melihat air mata yang menggenang di pelupuk mata Lidya.

"Mama bahagia, Nay, akhirnya Mama bisa melihat Tristan ceria seperti dulu lagi, kamu juga tau kan, semenjak papa kalian meninggal, Tristan sudah jarang sekali tertawa, bahkan nyaris tidak pernah," jawab Lidya.

"Iya, Ma, Nay juga bahagia lihat perubahan Tristan sekarang, semoga Tristan dan Keyla hidup bahagia sampai maut memisahkan mereka," ucap Anaya.

"Aamiin, semoga saja, Nay," ucap Lidya.

"Ya udah, Ma, kita makan siang, Nay udah lapar juga nih, gak sabar pengen makan masakannya Keyla," ucap Anaya, lalu Lidya dan Anaya pun pergi ke ruang makan, untuk makan siang bersama.

Makan siang kali ini terasa sangat hangat kerena kehadiran Nabila, gadis kecil yang cantik itu sangat manja kepada Keyla, Keyla pun tak segan untuk menuruti semua keinginan keponakan cantiknya, tak jarang perbuatan Nabila mengundang gelak tawa semua orang.

"Key, Mama boleh minta tolong?" tanya Lidya.

"Boleh, Ma, ada apa?" jawab Keyla.

"Nanti malam akan ada pengajian di sini, keluarga kita selalu mengadakan acara pengajian setiap sebulan sekali, sekalian Mama juga belum mengadakan syukuran pernikahan kalian kemarin, Mama mau minta tolong sama kamu, tolong beliin keperluan untuk menjamu para tamu dan ustadzah, kamu bisa kan, Nak?" tanya Lidya.

"In sya Allah, Key bisa Ma, atau Key aja yang bikin camilan buat para tamu, biar nanti Key beli bahan-bahannya aja," jawab Keyla.

"Jangan, nanti kamu kecapean," ucap Tristan.

"Gak apa-apa, Mas, lagian ada bi Narti juga yang bantu aku," ucap Keyla.

"Oke deh, nanti aku yang nemenin kamu belanja," ucap Tristan.

"Emangnya, Mas gak pergi ke kantor lagi?" tanya Keyla.

"Enggak, lagi pula aku udah gak ada jadwal meeting lagi, tinggal memeriksa beberapa berkas aja, nanti Ryan akan mengirimkan semua berkasnya sama aku," jawab Tristan.

"Beneran gak ngerepotin, Mas?" tanya Keyla.

"Enggak," jawab Tristan

"Iya santai saja, Kak, bahaya juga kalau Kakak pergi sendiri," ucap Ryan.

"Tante, Bila juga mau dibuatin cake cokelat dong!" rengek Nabila.

"Iya, Sayang nanti Tante bikinin Bila cake cokelat juga," ucap Keyla, dengan senang hati dia menuruti keinginan Nabila.

"Gak usah, Key, nanti malah ngerepotin kamu," ucap Naya.

"Key gak repot, Kak, biar nanti sekalian bikin untuk para tamu," ucap Keyla.

"Inilah yang membuat Nabila lengket banget sama kamu, kamu selalu aja menuruti kemauannya Nabila," ucap Anaya.

Setelah selesai makan siang, Keyla dan Tristan pergi belanja ke supermarket, Keyla sangat antusias memilih bahan-bahan untuk membuat kue, sedangkan Tristan yang mendorong troli, banyak pasang mata menatap mereka kagum kepada mereka, mereka terlihat sangat serasi.

Saat Keyla akan mengambil kotak susu, Keyla tidak sengaja ingin mengambil kotak yang sama dengan orang lain, Keyla melihat siapa orang itu dan ternyata dia adalah ....

"Hai, Key, apa kabar?"

Bersambung....