1 harapan

Cuaca hari ini sangat cerah. Udara di kota Seoul terasa hangat, sehangat, hati dr,Bae hana. Sejak semalam iya tak sabar menunggu saat ini tiba. Hari ini, Choi min-ho akan pulang, kekasihnya itu di tugaskan ke London untuk mendapatkan pelatihan menajemen rumah sakit selama dua bulan. Dan terakhir ia berbicara dengan min-ho sebelum kekasihnya pergi. Min-ho berjanji akan melamarnya sepulangnya dari sana. Hana sudah membayangkan begitu indah dan romantisnya momen lamaran min-ho nanti. Karma itu ia tak sabar menunggu pertemuannya dengan min-ho hari ini.

                 🍃

Pukul 20.30 KST, tapi Hana belum juga melihat tanda-tanda kemunculan min-ho dari terminal kedatangan pesawat internasional di Incheon internasional airport ini. Mata mulai lelah sedari tadi memperhatikan setiap orang yang lalu lalang, dalam email terakhir, min-ho bilang akan tiba hari ini pukul 19.21 KST. Di bandara ini, mungkinkah min-ho berganti jadwal pesawat tanpa sepengetahuan Hana ?

Sekali lagi Hana melihat papan digital pengumuman kedatangan pesawat, Korea air dari London memang sudah tiba sejak 19.21 tadi. Tapi, di mana min-ho ? Berkali-kali Hana mencoba menghubungi ponsel min-ho, tetapi ponselnya tidak aktif. Apakah min-ho telah mengganti nomornya dengan nomor lokal Korea? Hana memutuskan masih ingin menunggu, ia harus sabar. Ia telah menunggu dua bulan lamaya. Apalah artinya menunggu beberapa jam.

                 🍃

Beberapa jam sudah iya menunggu tapi masih belum ada tanda-tanda kehadirannya. Tentunya ini aneh , jika min-ho menunda keberangkatannya seharusnya ia memberi kabar kepada Hana, sungguh keterlaluan min-ho membiarkannya menunggu selama ini tanpa kepastian. Hana menghela nafas panjang sepertinya penantiannya harus berakhir sekarang. Ia harus segera kembali ke Seoul yang berjarak satu jam perjalanan dari Incheon.

" Min-ho, apa maksudmu dengan semua ini ?"

                 🍃

Penantian ini sungguh membuat pikiran Hana kalut. Pagi ini ia berdandan rapih seperti biasanya. Siap berangkat kerja tepat pukul tujuh pagi. Melahap sarapan yang di siapkan ibunya bersama-sama adik perempuan dan ibunya. Setelah selesai ia berpamitan dan melangkah keluar rumah.

Hana bekerja di salah satu rumah sakit terbesar di seoul. Sejak ayahnya meninggal, Hana lah yang menjadi tulang punggung keluarga,

Hana menghela nafas pasrah, kehilangan kekasih, akh benarkah ia sudah kehilangan kekasih? Lenyapnya min-ho tanpa kabar telah mengantarkan nya firasat buruk,

Sesampainya di ruangan tempat iya bekerja seperti biasa yang ia kerjakan selama ini. Memeriksa pasyent nya.

Sampai dokter Lee Donghae teman satu tempat pekerjaan datang menghampirinya

"Tok tok tok "

Terdengar suara ketukan pintu dan luar

"Masuklah" dengan senyuman nya dokter tampan itu masuk keruangan mu

🍃

"Hana ada apa dengan mu aku lihat hari ini berbeda dari hari kemarin, kemarin aku lihat kamu begitu bersemangat, beda dengan sekarang?"

"Bagai mana aku tak seperti ini Lee, kekasihku min-ho, ?"

"Ada apa dengan Min-ho? Apa dia belum menemui mu Hana ?"

Dengan wajah yang sedikit murung dan pasrah Hana mencoba menceritakan apa yang sebenarnya sedang ia rasakan.

"Lee, kemarin aku menunggu Minho di bandara. Tapi selama beberapa jam aku menunggunya tak kunjung datang. Malah sampai hari ini dia belum pernah mengabariku sama sekali"

"Apa maksudmu Hana, Min-ho dari kemarin malam sudah datang. Maka dari itu aku kesini untuk mendengarkan rencana kalian,?"

"Bagai mana bisa Lee, ?" Hana begitu kaget mendengar ucapan sahabatnya itu, sungguh keterlaluan min-ho bagai mana bisa dia berbuat seperti ini padaku

"Kemarin aku lihat Minho bersama perempuan lain, mereka terlihat begitu akrab, aku pikir kau sudah tau dari awal hana, maafkan aku Hana?"

"Baik lah Lee, aku akan pergi keruangan'a dan menemuinya" Hana pun pergi meninggalkan ruangan nya dan begegas menemui Minho.

                

                  🍃

Saat ia hendak menemui kekasihnya itu. Ia melihat sosok yang ia sangat kenali berjalan menuju kantin rumah sakit, Hana mengerjapkan matanya, penglihatannya tidak salah. Itu adalah Min-ho kekasihnya yang di tunggu kemarin di bandara Incheon! Ternyata ia ada di sini! Hana membelalakan matanya. Dan Min-ho tidak sendiri, benar apa yang di katakan dokter Lee. Ia berjalan mesra dengan perempuan lain.

"Kurang ajar!" Maki Hana dalam hati.

Ia kembali mengarahkan pandangannya ke sosok lelaki itu. Hana tidak mungkin salah mengenali orang. Itu benar-benar Minho.

"Apa yang mereka lakukan di belakangku selama ini"?

Hana mendadak merasa sakit di dalam hatinya. Minho telah tega membuatnya khawatir, ternyata Min-ho sudah berada di Seoul dan terlihat bahagia bersama perempuan lai. Apa arti semua ini ?

"Min-ho awas kau min-ho ! Berani-beraninya kau menghianatiku" ujar Hana di dalam hatinya. Perasaanya kacau seketika.

Apakah ada penjelasan lain dari pemandangan yang di lihatnya ini? Min-ho dan perempuan itu memang tidak bergandengan atau berangkulan, tapi mereka saling menatap, tersenyum dan berbicara satu sama lain seperti sepasang kekasih. Tidak. Rekan tidak akan memandang dengan cara seperti itu, Hana yakin ada hubungan spesial diantara mereka.

"Min-ho menghianatiku?" Kata itu diulangnya lagi.

Hana berlari keruangan dokter Lee ingin rasanya meluapkan semua kekecewaan yang ada di hatinya saat ini

"Kamu kenapa Hana? Apa kamu sudah bertemu dengan Min-ho?" Lee berjalan mendekati sahabatnya itu mencoba untuk menenangkan nya.

" Aku ,,,, Lee aku melihat dia bersama perempuan lain, benar kata mu ?"

"Tapi apa kamu sudah bertanya mengenai perempuan itu kepada Min-ho ?"

"Mungkin lain kali aku akan menanyakan padanya. Untuk saat ini aku rasa aku harus memutuskan hubungan ku dengan Min-ho, karna aku takut terlalu lama akan semakin dalam rasa sakit nya"

"Baiklah Hana , semua terserah mu " dokter Lee mencoba terus menenangkan sahabatnya itu.

avataravatar