webnovel

Chapter 3 Tokyo

Shirosaki tinggal di Yamaghi dan harus pergi ke tokyo untuk berlatih matrial art disaudaranya. Dia melihat Jumlah kursi dan duduk dengan tenang. Dia mengeluarkan earphone-nya dan memainkan lagu Pop rock sambil membaca bukunya tentang Quirk.

Dalam beberapa tahun ini, ia tidak pernah mengeluarkan kemampuannya atau lebuh tepatnya quirks telat tumbuh. karena itulah dia sering disebut Quirkless. Sejak kecil dia dibully teman-temannya saat Tk sehingga menjadi pendiam.

Banyak orang suka menjadi pahlawan karena menurut mereka itu keren. Ada yang tidaksuka mereka karena perbedaan bakat atau tidak punya bakat. Namun jika Shiro memilih antara keduanya, dia secara langsung akan memilih tidak peduli baik yang suka atau tidak. Bagi dia Pahlawan merupakan kerjaan yang merepotkan dan kadang tidak aman bagi keluarganya. Jadi demi bisa melindungi keluarganya dan bisa memakai quirks secara legal, ia ingin jadi Hero bukan seperti All Might .

Shirosaki mengambil Susu Stroberi dari pelayan, memberinya senyum dan membayar. Dia minum dengan tenang sampai tokyo. Dia tahu ini langkah pertama menjadi pahlawan.

■■■■

Rena Kawai ( ibunya shiro dan itsuki) mengambil telpon sambil meminum teh.

" Saudaraku ada apa ?"

" Anakku Shiro akan ke rumahmu, buat ruangan untuknya tinggal dan latih dia dengan baik. Jika tidak anda tahu akibatnya!" kata Ibu dengan lembut.

" Ahh... ya aku siapkan semua dokumennya dan aku akan mengurangi jadwalku demi latih dia"

" Baiklah aku percaya padamu" kata Rena kawai.

Setelah menutup telponnya ia melanjutkan aktivitasnya.

●●●●●

Sementara itu di stasiu tokyo

Shiro menguap dan melihat sekelilingnya orang yang menjemputnya. dia melihat sekelompok orang berjas dan datang kepadanya.

" Apakah anda Shirosaki kawai ? " kata salah satu datang bertanya.

" ya, itu saya. siapa anda?" kata shirosaki yang sedikit curiga. Dia berpikir bahwa yang menjemputnya itu cuma orang biasa karena ayah da ibunya itu orang biasa.

"Ah.. maaf saya, saya pelayan pribadi tuan sakamata Sogu Ishikawa. Saya diminta untuk menjemput anda" kata Ishikawa sang pelayan dengan tenang.

"Baiklah, saya ikut dengan anda" kata Shirosaki menurunkan bahunya mendengar kata itu meskipun belum tentu semua.

Kami keluar stasiun dan menuju kediaman Sakamata. Saat dalam perjalanan, kami berhenti dulu ke toko buku untuk membeli buku tentang pedang dan gerakan dasar.

20 menit kemudian

Shirosaki keluar mobil dan memandang vila di pinggir gunung.

"Wow gila apakah ini dojo apa rumah? besar sekali. Lain kali aku akan ajak Itsuki sekalian kesini." dalam pikir Shirosaki.

saat masuk kerumah, ia melihat seorang yang duduk dengan 10 orang disebelahnya. Saat melangkah masuk tiba-tiba laki-laki yang sedang duduk berkata" Serang dia"

"Sial, apakah ini party selamat datang" Pikir Shiro. Shiro menghindar dengan sebisanya dari setiap serangan.

"Nak, keluarkan kemampuanmu semuanya"kata Laki laki yang duduk didalam bayang.

Shiro mengeluarkan kata-kata dengan pelan dan melemparkan jarum ditangannya ke laki laki itu. Pengawal laki-laki itu memblokir jarum itu dengan mudah, saat jeda berlangsung Shiro langsung menyerang pengawal disekitarnya.

"Pedang" kata Shiro dengan pelan sambil menjauh. Sebuah pedang muncul ditelapaknya dan Shiro menyerang orang terdekatnya.

" Nak, Selamat tidur" kata pria itu dengan sebuah gelombang.

"Sial" kata Shiro terkena gelombang itu dan pingsan.

" Bawa dia kekamar dan jika dia bangun, beritahu saya" kata pria seperti monster paus dengan mata merah. Pria itu masuk ke ruangannya dan tutup pintu kembali.

THE END ( NEXT)