webnovel

My Fience and My First Love

Umur dan status bukan halangan untuk cinta kita - Tarina Aldeon Adriano. Berpikirlah menggunakan otak bukan hati. aku sama sekali tidak marah ataupun dendam dengan apa yang terjadi dimasa lalu. karena buatku tak ada gunanya membahas hal itu lagi. aku sudah bahagia sekarang dan tidak ingin mengingat itu lagi - Rose Anyalia Xavier. perbedaan umur dan status tak menjadi halangan untuk cinta Anya dan Deon. anya, seorang gadis muda yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA harus berperan selayaknya seorang ibu rumah tangga untuk mengurus Deon sang tunangan yang merupakan duda muda beranak satu. namun, sifat posesif Deon membuat anya lelah hingga depresi bahkan sampai kecanduan dengan minuman. tetapi sifat dewasanya membawa anya kembali ke jalan yang benar. ia kini memutuskan untuk memulai karirnya sebagai penulis dan juga model serta melanjutkan hobinya untuk terus bermotor dengan motor ninjanya, mengingat dirinya dulu yang selalu di bully karena penampilan yang buruk membuatnya ingin bangkit mencapai kesuksesan. dan malangnya, kini cinta pertama serta sang pujaan hati dimasa lalunya kembali datang dengan penuh penyesalan karena penampilan dan kesuksesannya. tentu saja hal itu tidak mengenakkan untuk hubungannya dengan sang tunangan. akankah anya sanggup menghadapi semua kejadian itu?? apakah ia akan kembali pada cinta pertamanya ataukah tetap bersama sang tunangan?? ataukah mengorbankan karir serta masa mudanya dan mengikat janji suci pada sang tunangan??

Risya_Virnanda · Teen
Not enough ratings
4 Chs

03. Sekolah

anya pun tiba dikelasnya, ia langsung duduk dikursinya.

ia merasa sedikit lelah, dan karena pelajaran belum dimulai, anya memustukan untuk menidurkan kepalanya diatas lengan yang sudah berada di meja.

dan tak lama, teman sebangkunya pun tiba. anya sama sekali tak memperdulikannya, ia masih tetap berada diposisi nya.

"nya... aku lapar, belum sarapan. mau nggak temenin aku makan dikantin?"

anya pun langsung beranjak dari posisinya dan kini ia sudah duduk menghadap temannya.

"kapan sih kamu pernah nggak lapar?" canda anya.

gadis dengan tag-name qila itu hanya menyengir memperlihatkan gigi putihnya itu.

"yaudah ayok... mumpung aku lagi boring juga"

keduanya pun beranjak dari kelas dan menuju kantin.

setelah tiba disana, mereka langsung duduk dan seorang pelayan pun datang dengan buku pesanan ditangannya.

"mau pesan apa mba qila sama mba Anya?"

"saya nasi goreng seperti biasa ya bi... terus sama teh hangat. kamu pesan apa nya?" tanya qila.

"saya pesan kopi aja bi" ujar anya.

"kopi lagi? nggak bosan apa?" tanya qila lagi.

"nggak. aku ngantuk tau la"

"makanannya mau apa mba?"

sang pelayan kembali bertanya disela-sela percakapan dua orang siswi itu.

"nggak usah bi. minum saja"

"baik mba, tunggu sebentar ya"

sang pelayan pun pergi menyiapkan pesanan kedua siswi itu.

lamanya menunggu pesanan mereka tiba, kini 2 orang siswa menghampiri mereka.

"pantes nggak ada dikelas. dikantin rupanya" ujar salah satunya.

"kamu kayak nggak tau aja perut si qila gimana. baru juga nyampe kelas udah ngajak aku ke kantin" ujar anya yang mulai nyerocos.

"yeeu... kamu juga tuh, kenapa mau aja aku ajak kesini" ucap qila yang tak ingin mengalah.

"boring oon"

waduh, anya malah ngegas wkwk🤣🤣.

"nya, ntar balik sekolah bareng mau nggak? makan siang bareng dulu" ucap salah seorang pria yang lainnya.

"nggak janji. aku pikir dulu"

"yah nya... kebanyakan mikir kamu mah. udah, terima aja ajakan radil"

"bacot mulu kamu la. tuh mulut nggak bisa diam apa kalo nggak ada makanan?"

qila malah menggeleng dengan pertanyaan anya.

"kenapa malah ribut sih? yaudah nya, ntar kalo mau langsung cabut ke parkiran aja sama qila. aku tunggu di sana bareng tama"

percakapan pun berakhir setelah pesanan mereka tiba diatas meja.

mereka pun menyantap sajian makanan tersebut hingga abis. dan pada akhirnya, bel masuk pun berbunyi berarti para siswa sudah diharuskan untuk masuk kelas untuk memulai dan mengikuti pelajaran.