webnovel

MY EVELL

Review Stories *** Bukan aku tidak ingin membantumu, coba ingat terakhir kali dia memperlakukan mu. masih banyak gadis di muka bumi ini selain Evell." lanjut Nandu. *** Kopi mana kopi nya! kalian waktu datang kerumahku tanpa membawa kopi?" Nandu mengingatkan." Astaga Nal aku lupa beli." jawab ucup dengan kaget. *** Menjengkelkan sekali kau jadi Manusia, kau mirip seperti hantu yang membutuhkan sesajen. sepertinya hidup tanpa Kopi berat sekali untukmu Nan." celoteh Ucup. copright Mei 2021

febriankutm · Fantasy
Not enough ratings
17 Chs

MY EVELL - BAB Ketigabelas

Gadis itu menundukan kepalanya, masih dengan menutupi hidungnya dengan satu telapak tangan nya. "Apa Aku salah bicara?" Potongku.

Gadis itu lalu melanjutkan kembali membersihkan Closet dengan Pompa WC yang digenggam nya, seraya menoleh berkata. "Cepat jika Kamu tidak membersihkan toilet ini dengan cepat, hukuman ini tidak akan selesai.

Aku tersenyum melihat Gadis yang baru saja membersihkan Toilet di sepanjang seumur hidupnya. "Jangan terlalu dipaksakan, Kalo Kamu menyerah tinggal berteriak saja, Lagipula ini semua salahku.

Gadis itu menoleh lalu mengerang juga. "Apa kamu bilang? Akan Aku buktikan jika Aku bisa membersihkan closet ini ish!

Evellyn menegakan tubuh dan menoleh ke sekeliling kamar mandi sekolah yang menjadi tempat di hari itu ia dihukum, Kini toilet yang susah payah ia bersihkan sudah menjadi bersih dan nyaman untuk digunakan. "Akhirnya Aku bisa membersihkan tempat ini.

Evellyn tersenyum dan mengamuk walaupun rasa lelah mulai menjalari tubuhnya. Ditambah lagi perut nya sudah mulai berbunyi berbagai macam suara suara aneh didalamnya. Gadis itu lapar dan Ia ingin makan sekarang. "Aku akan pergi ke kantin sekarang, Aku sudah tidak bisa menahan nya. "Sahut gadis itu.

Aku melongo melihat gadis itu bersahut di hadapanku, Aku lupa mengajaknya ke Kantin sewaktu kami sedang membersihkan toilet sekolah. "Astaga Aku lupa hal ini, Tunggu Aku akan ikut bersamamu ke kantin, perutku juga lapar.

Tentu saja ini kali pertama nya membersihkan toilet sekolah, ini membutuhkan ekstra tenaga bagi orang yang tidak biasa. "Pak kami sudah membersihkan toilet sekolah ini, sekarang toilet nya sudah lebih layak dan nyaman untuk digunakan siswa dan siswi sekolah ini.

Guru itu mengangguk. "Ambilah air kemasan dan roti cokelat ini untuk kalian berdua," Katanya seraya berjalan ke sebuah meja untuk meletakan Lembar Kerja Siswa.

Aku bergegas menerima air kemasan itu dan membawakan nya untuk Evellyn. "Terima Kasih" Gumam Evellyn seraya menerima air kemasan dan roti cokelat yang kuberikan.

Di sepanjang perjalanan ke Kantin, Evellyn terdiam sejenak dan tetap menatap laki laki itu di sampingnya, kemudian gadis itu bertanya secara mendadak, "Apa menonton konser musik itu menyenangkan?"

Donal tidak langsung menjawab. Pria itu sedang memikirkan jawaban yang tepat agar gadis itu bisa memahaminya, "Sebaiknya kamu merasakan nya sendiri, agar kamu bisa mendapatkan jawaban nya.

Evellyn mengerjap bingung, Kini rasa penasaran nya semakin menjadi jadi. "Merasakan nya sendiri? Apa yang kamu maksud?"

Sebelum Evellyn membuka mulut, Donal cepat cepat berkata, "Kamu mau pesan apa?" Gadis itu sepertinya masih memikirkan kata kataku beberapa menit yang lalu, Gadis itu tersadar lalu menjawab pertanyaanku. "Bakso dengan Es Teh Manis."

Tepat pada saat itu terdengar seseorang berseru menyebut namaku, suara ini sangat tidak asing di telingaku. Donal menoleh ke belakang dan balas menyerukan sesuatu. Kemudian mereka berdua menatap Evellyn. "Itu sahabatku."

Setelah melambai singkat kepada Ucup dan Nandu, Evellyn menurunkan tangan nya. Spontan gadis itu berkata, bahwa ia menerima ajakanku untuk menonton Konser Musik. "Ya, Aku menerima ajakanmu untuk menonton Konser Musik.

Donal tersenyum lebar dan memeriksa kembali tiket Konser Musik yang sudah ia pesan beberapa hari yang lalu di file ponselnya secara online. "Kurasa ini pertama kali kita kencan ya?"

Evellyn tersendak dan langsung meminum Es Teh Manis yang sudah diletakan di meja dengan cepat. "Astaga sepertinya Aku memakan bakso ini terlalu cepat, hingga Aku tersendak." Lalu melanjut. "Tidak, ini kedua kalinya kita kencan, yang pertama apa Kamu tidak ingat?

Aku memiringkan kepalaku seraya menahan nya dengan lengan sebelah kiri ku, Lalu menjawab. "Tidak, Aku tidak ingat.

Evellyn menoleh dan hanya terdiam mendengar kata kataku.

Aku menoleh ke arah Evellyn lalu melanjut. "Tidak mungkin Aku tidak ingat, Aku pasti ingat meskipun itu hal hal kecil yang kubuat bersamamu."

Evellyn mengangkat lengan lalu menepuknya tepat di jidatku. "Gombal.

Gadis itu meletakan mangkuk bekas bakso yang telah kosong ke sudut meja yang tidak jauh dari lengan nya berada, Lalu melihat jam tangan yang dikenakan nya siang itu. "Sepertinya seusai pulang sekolah Aku ingin minum Es Kelapa deh.

Aku meletakan mangkuk bakso yang satu per empat yang telah Aku makan di siang itu, Lalu bergegas menjawab pertanyaan nya. "Es Kelapa? dengan buah nya?

Evellyn melongo melihatku lalu melanjut membalasnya. "Dimana? Apa tempatnya tidak jauh dari sekolah? "Jaraknya lumayan dari sekolah sekitar tiga puluh menit jika menggunakan motor. "Balasku dengan cepat.

Mata cembung gadis itu melebar, lalu dilanjut berdiri menggebrak meja. "Kita pergi ke tempat itu seusai pulang sekolah yah.

Bel jam pulang sekolah berdering dengan keras, tanda kegiatan belajar mengajar telah usai. "Aku harus pergi sekarang, Gadis itu pasti menunggu.

Evellyn memandang berkeliling di sekitar tempat itu. sementara Donal sedang menunduk menatap kelapa yang ditunjukan oleh pedagang es kelapa. Lalu tiba tiba Ia mengangkat wajah dan bertemu pandang dengan Evellyn. sebelum Evellyn sempat berfikir apa yang harus dilakukan nya, Donal tersenyum sekilas kepadanya dan kembali memusatkan perhatian nya kepada kelapa yang disuguhkan oleh pedagang es kelapa.

Donal mendapati dirinya tersenyum melihat gadis itu yang sibuk selfie dengan ponsel nya dengan berbagai macam pose. Setelah memesan es kelapa untuk kami berdua, lantas Aku menghampiri gadis itu dan bertanya singkat. "Sedang apa?

Gadis itu lalu mematikan ponsel nya lalu berbalik dan menjawab. "Aku sedang selfie di tempat ini, Ini tempat yang bagus. Banyak view yang bisa di ambil disini. "Aku mendengarkan lalu melanjut. "Kamu sangat percaya diri ya untuk selfie di tempat umum, beda denganku.

Lalu gadis itu, tiba tiba melontarkan ungkapan yang pernah ia baca di sebuah buku. "Aku pernah membaca ungkapan di sebuah buku, ungkapan ini sangat bermanfaat untuk diri kita sendiri. Apa kamu mau mendengarnya?

Aku memodekan ponselku ke mode pesawat, supaya orang lain tidak mengganggu momen siang ini yang Aku buat bersama Evellyn. "Ungkapan apa?

Evellyn terlebih dahulu membuat poni lalu menguncir rambut hitam panjangnya menggunakan kuncir rambut berwarna pelangi. "Aku pernah peduli dengan seseorang, tapi tidak di hargai sedikitpun.

Aku melongo melihat Gadis itu, tidak tau harus berbuat apa. "Itu bukan ungkapan, sepertinya hanya kalimat yang kamu ucap barusan. Baik akan kutambahkan, Jangan pernah mengharap sedikitpun balasan dari orang lain karena hanya akan membuatmu kecewa.

Gadis itu lalu merespon nya dengan cepat. "Bagaimana denganmu, Kamu juga sama hal nya bukan? mengharapkan agar Aku jatuh cinta denganmu? Bagaimana Kamu akan menjawab ini?

"Baik akan kujawab, ini kesempatan bagus setelah sekian lama yang kutunggu. Kamu unik berbeda dengan yang lain. "Aku menjawab seraya memberikan Es kelapa tidak lupa dengan buahnya yang sudah diantarkan tepat di hadapan kami berdua.

****