1 My Emotion No.8

Malam.

Bagaimana aku bisa sampai menyukainya? Apakah dari pandangan mata? Atau dari pemikirannya? Tunggu dulu, kami baru saja kenal dan mungkin dia tidak mengenaliku, lagi pula aku ini siapa? Hanya kebetulan saja kami masuk ke dalam pekerjaan yang sama dan kebetulan saja merasakan ada sesuatu yang aneh di dalam dirinya. Sangat menyebalkan, andaikan saja aku mengenalnya lebih lama lagi, andai saja satu atau dua tahun yang lalu, andai saja bukan hari ini, mungkin saja kami bisa mengenal satu sama lain lebih dekat.

"Hm? Ada apa?" hanya memalingkan wajah, menyembunyikan penyesalan dan juga rasa malu, hanya itu yang aku bisa. Tapi bagaimana pun, ada satu pertanyaan yang ada di dalam pikiranku, bagaimana bisa aku tertarik padanya?

 Hujan.

 Hari sudah malam dan tidak terasa semua pekerjaan kami selesai, hanya ada beberapa rekan kerja saja yang masih tetap tinggal di markas dan kau ada di sana, ingin rasanya memanggil dan memintanya mengantarkan aku ke stasiun kereta terdekat, apa boleh? "Ada apa?" tatapannya yang sangat dingin, tapi kenapa hanya untukku saja dia memberikan tatapan itu? Jika kau tahu, kau sudah membuatku beku.

"Sudah malam, ayo pulang..." ucapmu dengan santai, apa kau baru saja mengajakku pergi bersamamu? Ini hari apa? Apa ini mimpi yang kebetulan saja lewat?

Hujan 2.

Seiring waktu kami saling mengenal, memahami pekerjaan kami walaupun tetap saja ada rahasia yang kelihatannya masih disembunyikan olehnya, satu hari penuh kita bersama, panas bukan halangan untuk menepati janjimu, dan dingin menjadikanmu sosok kesatria hitam untukku dengan memberikan jaket yang sedikit hangat yang sudah kau sematkan di tubuhku. Kau membuatku semakin panas sekarang, aku jadi semakin bertanya, kenapa kau ada di saat seperti ini dan ada apa denganku? Jika aku bisa egois, aku ingin kau bertanggung jawab sekarang.

Lelah.

Terima kasih sudah mau menjadi sandaranku, aku sangat lelah dan mungkin beberapa menit lagi aku akan tertidur di pelukanmu, hari sudah malam dan tubuhku yang semakin lemas, ingin rasanya bermanja-manja denganmu tapi, seperti ada sesuatu yang mengganjal di dalam pikiranku, tidak tahu kenapa tapi seperti ada yang kurang. Aku tidak peduli, yang terpenting aku bisa bersandar denganmu.

Hujan 3.

Akhirnya terjawab sudah, aku sudah lelah sekarang, aku tidak ingin melukaimu lagi tapi, aku juga tidak ingin jauh darimu. Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi, dulu aku menyukaimu tapi aku tidak tahu kenapa, rasa sukaku padamu yang dulu menjadi bumerang yang sangat tajam, di mana aku semakin membencimu, kita berbeda dan aku tidak bisa selalu menekanmu, bukan bermaksud menekanmu tapi, aku sudah menyerah.

Hujan 4.

Aku mau pulang, maaf aku hanya bisa berdiam diri dan tidak memperdulikan janjimu padaku, mungkin lain hari kita bisa berbicara empat mata, lagi-lagi hujan, kenapa jadi semakin dingin? "Pakai ini..." kau memberikan jaket hitammu padaku, percuma saja aku menolaknya, namun pada akhirnya kau juga yang memakaikannya dengan paksa. Baiklah hujan semakin deras, waktunya untuk kita berdua berteduh.

Kau.

Di sana kau menceritakan semuanya, keraguanku dan juga semua penjelasan yang kau berikan, berharap aku kembali berpikir positif sama seperti aku berada di dekatmu dan mengenalmu dulu, aku butuh penjelasan dan aku membutuhkanmu, aku tidak ingin menyakitimu dan tidak ingin mengubahmu, aku tidak ingin membuatmu seperti mainan yang selalu aku ubah tapi, aku hanya ingin kau mengerti.

 "Apa hanya karena alasan itu kau ingin ?"

Hanya bisa mengangguk tanpa berani menatap matanya, jujur saja semua ini adalah kesalahanku, tapi semua juga kesalahanmu karena sudah membuatku menyukaimu dulu.

"Apapun yang terjadi, aku akan selalu berada di dekatmu, selama kau membutuhkanku, lagi pula... Hujan tidak sepenuhnya mengerikan, dibalik hujan pasti ada pelangi" ucapmu.

Kau tidak mengerti, mungkin beberapa hari aku ingin kita tidak bertemu, dan biarkan kerinduan yang sangat membuatku kembali memikirkanmu, aku mohon mengertilah.

"Apapun, akan aku lakukan..." ucapmu kembali dengan tersenyum.

Aku heran, kenapa aku bisa menyukaimu? Kenapa aku sangat menginginkanmu lebih? Kenapa, kenapa saat ini aku tidak merasakan kenyamanan yang dulu hadir? Siapa yang mencurinya? Mungkin aku harus beristirahat dan aku ingin kau mengerti. Sekali lagi, maaf dan terima kasih untuk semuanya.

avataravatar