webnovel

188

Keputusan

Arta memasuki restoran itu dengan santai. Sebenarnya Arta gugup dari tadi. Bertemu dengan orang tua Kesha bukan pertama kalinya bagi Arta. Karena selama Kesha di rumah sakit dulu, Arta sering bertemu kedua orang tuanya.

Tapi kali ini masalah yang dihadapinya sudah beda lagi. Dan bukan hal yang bisa dibuat mainan. Tentang perjodohan ini, Arta tidak munafik jika sebenarnya ia keberatan. Akan tetapi, ia tidak pernah membantah kedua orang tuanya jika menyangkut hal yang serius.

Penolakannya mungkin justru akan berdampak buruk untuk keluarga dan pertemanan Papanya. Maka dari itu, pasrah mungkin menjadi jalan yang terbaik.

"Gimana, Arta?" tanya Bram pada Arta yang baru saja sampai.

Arta tersenyum simpul sambil membalikkan tubuhnya. Memberi instruksi bahwa ada seseorang dibelakangnya. Dia adalah Kesha. Kesha memutuskan untuk tidak meninggalkan kedua orang tuanya begitu saja. Dan menyusul kembali mereka di restoran tadi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com