webnovel

MCF - Mobil Online

Pada akhirnya Naura memilih untuk melirik ke arah belakang dan dia cukup kaget saat melihat motor yang cukup dia kenali, karena memang pernah dia lihat dalam jarak yang cukup dekat.

Naura cukup kaget saat dia melihat Galang yang sekarang tengah melajukan motornya tepat di belakang mobil yang katanya adalah mobil online yang sudah Galang pesan untuk mengantarkan dirinya pulang.

Hati Naura malam ini benar-benar dibuat berantakan, mulai dari dirinya yang kaget saat mengetahui kedatangan Galang, terus Galang yang tidak ingin dirinya bersama dengan Kenan sampai akhirnya Galang yang tidak ingin kalau dirinya pulang bersama dengan Kenan, terlebih sekarang Galang menjadi mengikuti dirinya.

Sepertinya selama dia menjalin hubungan dengan Galang yang sudah hampir 5 bulan, malam ini adalah malam yang sudah benar-benar membuat hatinya tidak karuan, bahkan berantakan dengan semua sikap Galang yang seperti ini.

Naura memandang ke arah langit malam. Memperhatikan keindahan langit itu sambil membayangkan sesuatu yang tak kalah indah di dihidupnya.

Ayah, Naura di sini aman dijagain sama laki-laki pilihan Ayah.

Benar-benar merasa bahagia, bahkan saat dia memejamkan matanya sebab teringat Ayahnya, kebahagiaan itu muncul sebab dia sadar kalau sekarang dia tidak sendiri, karena dia memiliki Galang.

Di balik sikap keras kepala Galang dan pemarahnya dia, ternyata dia punya cara tersendiri untuk menjaga Naura.

Sekarang saja dia lebih memilih untuk memesan mobil untuk mengantar Naura pulang, karena tidak mungkin jika Naura akan pulang bersama dengannya, sementara kali ini dia menggunakan motor.

Di mana ada cowok seperhatian Galang?

Apakah perlahan Galang akan bisa menerima Naura?

Kebayang gak sih gimana baiknya dan juga perhatiannya Galang kalau dia sudah benar-benar menerima Naura?

*****

"Ngapain lo liatin gue?" tanya Galang dengan cukup serius saat dia menyadari kalau sedari Naura turun dari mobil, dia begitu fokus memperhatikan dirinya.

Naura menggelengkan kepalanya. "Terserah aku. Kalau aku suka liatin kamu gimana?" tanya Naura dengan menggunakan nada bicara yang begitu polos.

Melihat tingkah Naura yang seperti ini membuat Galang tidak bisa marah, karena sikap polos Naura benar-benar membuat dia tidak tega kalau harus memarahinya.

"Kak," panggil Naura dengan cukup serius. Melihat Galang yang melirik ke arahnya, membuat Naura melanjutkan kalimatnya. "Aku juga pengen."

Kening Galang begitu mengernyit, dia tidak tahu apa yang sedang Naura inginkan. "Apa?" tanya Galang dengan begitu datar.

"Aku juga pengen foto bareng sama kamu," ucap Naura dengan penuh kejujuran.

Sedari tadi memang Naura juga ingin foto bersama dengan Galang seperti yang lainnya, tapi dia tidak bisa, karena banyak hal yang jadi penghalangnya.

Melihat bagaimana ekspresi yang sekarang sedang Naura pasang saat menunggu jawaban darinya membuat Galang terdiam sejenak.

"Kalau gak boleh ya gak papa sih. Aku kan gak bisa maksa kamu," lanjut Naura dengan nada bicara yang terdengar begitu tegar.

Melihat Naura yang perlahan mundur menjaga jarak dengan Galang, karena semula Naura cukup dekat dengannya membuat Galang merasa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

"Woy, fotoin gue!" Dengan begitu enteng Galang berucap yang membuat seseorang di dalam mobil itu keluar, karena melihat lambayan tangan dari Galang.

Mendengar hal tersebut membuat Naura merasa kaget. Terlepas dari dia yang kaget saat mengetahui kalau Galang mau mengabulkan keinginannya, Naura merasa kaget dengan cara Galang memanggil orang tersebut.

"Ih! Kamu gak sopan ya, manggil orang kayak gitu?" Naura menegur Galang karia dia tidak suka dengan hal tersebut, bahkan sebelum berucap, Naura sempat memukul Galang.

Galang memperhatikan Naura sejenak dan kemudian berucap, "Dia temen gue."

Mendengar hal tersebut malah membuat Naura kebingungan sambil memikirkan apa yang sudah terjaadi sebelumnya.

Sebuah fakta terungkap kalau ternyata Galang tidak benar-benar membiarkan Naura pulang naik mobil online yang sopirnya entah siapa, ternyata Galang menyuruh temannya untuk mengantar Naura pulang.

Sudah tahu kalau Naura pulang bersama dengan temannya saja masih membuat Galang memilih untuk menemani Naura, bagaimana kalau benar-benar orang yang mengantar Naura pulang adalah orang yang tidak dikenal?

"Oh," ujar Naura dengan begitu enteng. Memang dia sama sekali tidak tahu akan hal tersebut, sehingga Naura spontan menegur Galang.

Galang semakin menatap fokus Naura. "Mau fotonya atau tidak?" tanya Galang dengan begitu datar.

Naura menganggukkan kepalanya. "Mau," jawab Naura menggunakan nada bicara yang terdengar begitu manja.

Spontan senyuman Galang tercipta, ternyata begitu mudah untuk Galang bisa tersenyum saat bersama dengan Naura.

Semoga kalian segera bersama.