webnovel

MCF - Coba Cium

"Coba lo cium gue, nanti gue cepat tidur."

Kedua bola mata Naura membelalak mendengar kalimat tersebut, dia menatap Galang dengan penuh keseriusan, sebenarnya ada apa sih dengan Galang yang sekarang?

Naura merasakan ada banyak perubahan yang begitu signifikan dengan Galang yang sekarang dan sampai saat ini Naura masih tidak tahu apa alasannya.

Sebenarnya Naura suka dengan Galang yang sekarang, hanya saja karena tidak terbiasa, maka banyak pertanyaan yang muncul dalam diri Naura.

"Nagapain bengong? Cium sekarang," ucap Galang lagi yang membuat lamunan Naura buyar saat itu juga.

Tangan Naura menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal. "Emang gak papa kamu aku cium kamu?" tanya Naura dengan begitu polosnya.

Sebuah senyuman terukir dengan begitu jelas di bibir Galang. "Memangnya akan ada apa?" tanya balik Galang yang sama-sama ikut menggunakan nada bicara yang seperti Naura.

Galang yang biasa marah-marah dan begitu tidak suka saat Naura mendekatinya sekarang lupa jarang pulang, karena Galang yang sekarang jauh berbeda dengan Galang yang itu.

"Ya kamu gak marah gitu kalau aku cium kamu?" tanya Naura yang masih merasa tidak percaya dengan apa yang sudah Galang minta.

Sebelumnya Galang bisa lebih mudah marah saat Naura yang tiba-tiba menggandeng tengannya atau bahkan menyentuh dirinya, tapi kenapa sekarang Galang malah meminta Naura untuk menciumnya?

"Gue yang minta, kenapa harus marah?" Dengan begitu enteng Galang menjawab dengan sebuah alasan yang singkat.

Apa yang baru saja Galang ucapkan memang benar, karena kalau dia akan marah, maka dia tidak akan meminta Naura untuk menciumnya.

Mendadak Naura merasakan yang namanya gerah, AC yang ada di Ruangan ini mendadak terasa tidak berfungsi dan semakin lama perasaan Naura semakin tidak karuan.

Perlahan tanpa sadar Naura melumat bibirnya yang semula terasa kering dan sekarang kembali lembab, dia mantap Galang yang sekarang tengah memperhatiakannya.

Cuppp

Dengan penuh kelembutan Naura mencium pipi Galang, kasih sayang serta cinta yang dia miliki dia berikan dalam kecupannya.

Gue merasakannya.

Dalam hati Galang berucap seperti itu. Dia menelan salivanya perlahan sambil memperhatikan gadis cantik yang baru saja sudah menciumnya.

Melihat Naura mengukirkan senyumannya yang terlihat begitu imut, membuat Galang merasa gemas dan mendadak sebuah perasaann yang susah untuk dijelaskan dia rasakan.

Dengan perlahan Naura mengelus-ngelus kepala Galang, dia berusaha untuk membuat Galang tertidur, meski sebelumnya ada sebuah perasaan takut dalam diri Naura saat dia akan menyentuh kepala Galang.

"Good night, my fiancé."

Kalimat itu keluar dengan begitu lembut dari bibir Naura saat dia sudah melihat Galang yang sepertinya sudah tertidur dengan begitu pulas.

Naura menarik selimut untuk menutupi sebagian tubuh Galang. Cara Naura menidurkan Galang begitu baik, bahkan dalam setiap elusan yang Naura berikan menimbulkan kenyamanan untuk Galang.

Memang elusan yang disertai oleh sebuah perasaan tulus dan juga penuh kasih sayang akan terasa berbeda untuk yang dielusnya, karena tidak perlu ditunjukkan rasa itu bisa dia rasakan dengan sendirinya.

Sebelum Naura meninggalkan Ruangan ini, Naura menatap serius laki-laki yang sekarang tengah tetidur, menatap keindahan wajah laki-laki tersebut yang tak lama dari itu memberikan sebuah efek bahagia dalam dirinya.

Ayah. Laki-laki yang kau kenalkan pada Naura, akan Naura sayangi seperti Naura menyayangi Ayah.

Senyuman Naura terukir dengan begitu jelas setelah dia memikirkan kalimat tersebut dan dengan perlahan Naura menutup pintu kamar ini meninggalkan Galang yang sudah tertidur.

Masuk ke kamarnya ternyata bukan langsung berbaring dan bersiap-siap untuk tidur, Naura malah membuka handphone-nya.

Naura memperhatikan beberapa foto antara dirinya dan juga Galang. Dari setiap banyak hari, sepertinya hari ini adalah hari yang begitu sulit untuk Naura lupakan.

Apakah malam ini menjadi awal di mana hubungan Galang dan juga Naura akan berjalan seperti pasangan pada umumnya?