webnovel

MY COOL BOSS

22 Tahun Ibu Clara Daddario hidup,belum pernah sama sekali menjalin hubungan dengan siapapun.jangankan menjalin hubungan merasa tertarik pada priapun Tidak. Tak sedikit yang menginginkannya,namun Clara dengan tegas menolak sebab pendidikan dan impian adalah yang paling diutamakan. Ibu Clara masih awam akan sesuatu mengenai perasaan atau apapun yang berkaitan dengan cinta.Dalam hidupnya selama ini hanya ada belajar dan bekerja keras. Sejak kecil Ibu Clara telah ditinggal lergi oleh kedua Orangtuanya.nadi mau tak mau ia harus belajar mandiri Sementara disatu perusahaan terkenal,ada Seorang laki-laki Tampan yang menjabat sebagai CEO.Iya begitu terkenal sebab diusia yang sangat mudah ia telah berhasil membuka banyak anak cabang perusahaan diseluruh negara. "Nama CEO itu adalah Richard Alexander". Usianya 26 Tahun,Workaholic sekali. Dimasa lalu Richard mempunyai masalah kehidupan yang kelam.tetapi berbeda saat ia bertemu dengan seorang Gadis bernama Jennie Smith.Namun kebahagiaan Richard bersama Jennie tak lama sebab Jennie meninggal,akibat Kecelakaan. Disitulah Richard semakin merasa bersalah dan akhirnya Richard menjadi pribadi yang sangat Misterius,Irit Bicara,Cuek dan Selalu Menampilkan Tatapan Datar diwajah. Namun ada perasaan yang berbeda ketika Ia berdekatan dengan Ibu Clara. "Richard seperti menyalurkan perasaan terpendam dalam dirinya,yang sudah lama ia simpan diam-diam.Akankah kali ini Richard dapat membuka kembali hatinya kepada seseorang dan belajar memaafkan dirinya sendiri". "Apakah Richard Alexander Bisa menemukan Cinta sejatinya Bersama Ibu Clara Daddario? Dan membangun kehidupan Rumah Tangga yang Berbahagia?". "Akankah Air Dan Api Dapat Bersatu? Dan Mengubah Nasib sial menjadi takdir Bahagia".

rini_nome · Urban
Not enough ratings
79 Chs

Mendadak Gugup

Diajak Jalan-Jalan, mendadak Emily Menjadi Gugup.

"Aaah Aku Harus Pakai Baju Apa?".

" Bagaimana Dengan Yang Ini?".Tanya Ibu Emily Yang Sedang Berdiri Didepan Kaca.

"Aaah, Kenapa Aku Gugup Sekali".

"Eum Sepertinya, Aku Butuh Air".

Emily Cepat Menyelesaikan Dandannya Sesudah Itu Iya Langsung Pergi Kedapur Untuk Mengambil Segelas Air.

Meneguknya Hingga Tandas, Beberapa Sekon Kemudian Ponsel Yang Berada Ditangan Emily Bergetar.

Ternyata Pak Leonardo Yang Mengirim Pesan Padanya.

" Hai Mily Aku Ada Diparkiran, Sudah Selesai Belum Dandananmu?".

Membaca Pesan Tersebut Emily, Langsung Tersenyum. " Apa-Apaan Dia...Mily". Seketika Wajah Emily Mendadak Meronah.

" Lebih Baik Aku Cepat², Nanti Pak Leonardo Menungguku".

Emily Langsung Mengambil Tasnya, Tak Lupa Mengisi Ponselnya Kedalam Tas.

Huh...Membuang Nafas sedikit, Ibu Emily Mengatur Detak Jantungnya, Yang Tiba-Tiba Marathon.

" Hai". Sapa Ibu Emily Setelah Tiba Ditempat Parkiran.

" Oh Hai...Kau Sudah Datang". Sapa Pak Leonardo, Sekalian Langsung Membuka Pintu Mobil.

" Silahkan Masuk".

" Terima Kasih". Jawab Ibu Emily Sedikit Tersipu.

" Sudah Siap?".

" Ayo Kita Berangkat".

Pak Leonardo Menghidupkan Mesin Pada Mobilnya, Setelah Itu Mobilnya Telah Melaju.

" Kita Mau Kemana?".

" Lihat Saja, Aku Ada Kejutan Untukmu".

15 Menit Perjalanan, Akhir Mereka Sampai Disebuah Tempat Yang Menarik.

" Ayo Masuk". Ajak Pak Leonardo, Sambil Menggandeng Tangan Ibu Emily.

Diperlakukan Seperti Itu Membuat Darah Ibu Emily Berdesir Kencang. Sepertinya Ini Tak Baik Untuk Kesehatan Jantungku.

Merema Masuk Kedalam Bioskop Ternyata, Tapi Sebelum Itu Pak Leonardo Mengantri Dan Membeli Popcorn Dan Juga Minuman.

Setelah Selesai, Mereka Langsung Masuk Kedalam Ruangan.

Sudah Mendaratkan Tubuh Mereka Masing-Masing, Akhirnya Pak Leonardo Dan Ibu Emily Menunggu Waktu Untuk Menonton.

Baru Scene Awal Saja Ibu Emily Sudah Dibuat Terkesan. Bukan Berlebihan, Tapi Ini Adalah Impiannya Untuk Menonton Film Yang Iya Suka.

Benar-Benar Beruntung Bukan, Apalagi Gendrenya Romance, Konflik. Mengikuti Jalan Ceritanya Dari Awal Ibu Emily, Sesekali Menyembunyikan Wajahnya Didada Pak Leonardo.

Kali Ini Bukan Mencari Perhatian, Tapi Karena Iya Benar-Benar Terbawa Suasana. Pak Leonardo Yang Mengerti Dengan Suasana Pacarnya Iya Hanya Bisa Memaklumi.

Sambil Mengusap Pelan Pundak Ibu Emily, Pak Leonardo Tersenyum.

" Jadi Begini Rasanya Punya Pacar". Gumannya Dalam Hati Tanpa Fokus Mengikuti Film Yang Sedang Ditayangkan.

Sesekali, Pak Leonardo Menawarkan Popcorn Yang Belum Tersentuh Dan Juga Minuman Yang Mereka Beli.

" Mil...Makan Dulu".

" Makasih". Jawab Ibu Emily Setelah Menerima Popcorn Tersebut.

Mereka Berdua Menikmati Sisa Waktu Dalam Penayangan Film Tersebut.

Akhirnya Sampai Juga Di Penghujung Film Tersebut.

" Apa Kau Senang". Tanya Pak Leonardo Setelah Memperbaiki Tatanan Rambut, Ibu Emily Yang Agak Berantakan.

" Iya Aku Sangat Senang".

Ini Adalah Film Favoritku, Aku Sudah Menunggu Lama, Dan Akhirnya Aku Bisa Menontonnya.

Mereka Berdua Telah Keluar Dari Ruang Bioskop, Sekarang Waktu Sudah Menunjukkan Pukul 20.30.

" Apa Kau Lapar?".

" uhm, Iya".

" Ayo Kita Makan Malam, Setelah Itu, Aku Akan Mengantarmu Pulang".

Mereka Berdua Segera Masuk Kedalam Mobil, Lalu Pak Leonardo Melajukan Mobilnya Kesebuah Restoran Jepang.

Sudah Mendapatkan Kursi, Pak Leonardo Dan Ibu Emily Menunggu Pesanan Makanan Mereka, Mereka Berdua Saling Berbagi Cerita.

" By The Way Mil, Kenapa Kamu Dulu Terlalu Cuek?".

" Aku... Aaah Biasa Saja".

" Tapi Aku Melihat Jika Kamu Terlalu Cuek, Tapi Setelah Kenal Kamu Lebih Dekat, Ternyata Kamu Adalah Gadis Yang Sangat Rewel".

" Yaampun, Kenapa Mulutnya Bisa Sekejam Itu?".

" Aaah Maksudku, Kenapa Kamu Jujur Sekali Mengatakan Jika Aku Rewel".

" Aku Memang Orangnya Sangat Ceria, Tapi Aku Bisa Jadi Kejam Jika Serius".

Untuk Itu, Aku Minta Maaf Jika Aku Banyak Besikap Kasar Dulunya.

" Ahaha, Tidak Apa-Apa , Menurutku Kamu Unik".

" Makasih, Siapa Dulu Pacarmu".

" Leonardo". Jawabnya Sambil Tertawa Kecil, Tak Berselang Beberapa Menit, Akhirnya Pesanan Makanan Mereka Sampai.

" Selamat Menikmati Hidangannya". Setelah Itu Hanya Ada Denting Piring Dan Sendik Yang Berbunyi.

Seusai Membayar Makanan Mereka, Pak Leonardo Dan Ibu Emily Langsung Meninggalkan Restoran Tersebut.

" Jangan Dilirik Wajahku Terus, Aku Tau Aku Memang Tampan". Ucap Leonardo Tanpa Menoleh. Emily Mulai Salah Tingkah Karena Tertangkap Biasa.

Kini Mobil Leonardo Sudah Terparkir Aman Di Basement. Leonardo Membuka Pintu Mobil Samping Kemudi Lalu Mengulurkan Tangannya Ke Emily.

Apa Pak Leonardo Memang Bersikap Manis Seperti Ini Pada Wanita? Emily Mengguman.

" Mily, bangun, Kita Sudah Sampai."

Kesekian Kalinya Pak Leonardo Menggerakkan Tangan Mily Yang Tertidur, Tapi Sayangnya Tak Ada Tanda-Tanda Akan Membuka Mata.

Apa Wanita Ini Memang Tidur Seperti Orang Mati? Padahal Baru Setengah Jam Mereka Diperjalanan. Tangan Pak Leonardo Terangkat mendorong Pelan Kening Itu menggunakan telunjuknya, lalu...

Duk!

Kepala Mily Terbentur Kaca Mobil, Dan Akhirnya Kelopak Mata Itu Terbuka. Leonardo Mengawasi Pergerakkan Bulu Mata Lentik Mily Sampai Mata Ibu Mily Menatapnya.

" Ayo Turun Kita Sudah Sampai" Ucap Leonardo Cepat Lalu Keluar Mobil Dan Berjalan Ke Sisi Samping Kemudi Membuka Pintu Untuk Mily.

"Terima Kasih".

" Mau Mampir Atau Tidak?".

" Terima Kasih Kurasa Ini Sudah Larut, Lebih Baik Kau Istirahat Saja Oke". Jawab Leonardo, Sesekali Mengusak Lembut Rambut Mily.

" Baiklah Selamat Malam, Terima Kasih Untuk Hari Ini".

" Sama-Sama".

Mily Langsung Pergi Menuju Lift, Sedangkan Pak Leonardo Memerhatikan Punggungnya Yang Sudah Menghilang.

Pukul 22.15 Akhirnya Pak Leonardo Tiba Diapartemennya.

Setelah Memasukan Beberapa Digit Angka, Akhirnya Pintu Apartemen Terbuka.

Melepas Sepatu, Lalu Pak Leonardo Memakai Sandal Santai.

Pak Leonardo Berjalan Menuju Kamar Yang Diyakini, Kamar Itu Adalah Kamar Ibunya.

Menggeser Knop Pintu Perlahan-Lahan, Akhir Pak Leonardo Mendapati Wajah Pulas Ibu Dea.

Pak Leonardo Mendekat Keranjang, Lalu Memperbaiki Posisi Selimut Yang Melurut Dari Tubuh Ibunya.

" Selamat Malam, Semoga Mimpi Indah". Ucap Leonardo, Setelah Itu Mematikan Kembali La.pu Tidur.

Pak Leonardo Kekamarnya, Lalu Membaringkan Tubuhnya. Sepertinya Kencan Hari Ini Berhasil Tapi, Tubuhnya Juga Ikut Lelah.

Mengistirahatkan Tubuhnya, Dalam Hitungan Beberapa Menit, Akhirnya Pak Leonardo Sudah Tertidur Pulas.

Sementara Dimansion Pak Richard, Clara Sedang Berbaring Menatap flapon. Tam Ada Yang Serius Hanya Saja, Sepertinya Iya Terkwna Insomia.

" Aaah... Sudah Berapa Kali Mataku Melotot, Kenapa Aku Tak Bisa Tidur". Kesal Clara.

Karena Tak Bisa Tidur, Clara Beranjak Dari Ranjangnya, Lalu Pergi Menuju Dapur Untuk Meminum Segelas Air Putih.

Setelah Meneguk Segelas Air, Clara Kembali Kekamarnya. Tiba-Tiba Saja Iya Menjadi Resah.

" Apa Aku Mempunyai Penyakit Serius, Kenapa Seminggu Ini Tak Bisa Tidur?".

" Hah...Sebaiknya Aku Pergi Saja Kekamar Richard".

" Tok...Tok...".

Ternyata Tak Ada Jawaban Dari Pak Richard.

" Dia Bahkan Sudah Tertidur Pulas".

Clara Naik Keatas Ranjang Pak Richard, Lalu Iya Ikut Berbaring Disamping Pak Richard.

" Kenapa Rasanya Nyaman Sekali?". Guman Clara, Setelah Itu Iya Berhasil Menyusul Richard Dialam Mimpi.