webnovel

My-CEO-

Evereet Long , Generasi keempat . pemegang utama kekuasaan lini bisnis kelurga Long. Pria sombong dan berwatak dingin. PROLOG : Braak , pintu kamar mandi terbuka lebar, nampak pria tinggi tegap menatap celina dengan perasaan haus di kerongkongan, badannya bergetar seperti menahan sakit yang teramat dalam. Wajah putihnya memerah seperti sedang menahan sesuatu dengan keras Pria itu mendekati Celina , menatapnya dan menariknya keluar dari bath up. Celina Hua tercengang kaget. "Maaf Tuan, aku salah aku hanya ingin beristirahat sebentar di bath up ini". Celina menjelaskan sambil mempertahankan tubuhnya agar tidak ditarik keluar. Celina Hua tidak bisa mempertahankan tubuhnya. Tarikan pria itu benar-benar kuat, Tubuh Celina seakan terbang dibuatnya. ____________*********** Buat New Readers Jangan lupa kasih Boom like yah, dan masukan ke List FaVorit kalian. Juga Vote dan beri Author bintang lima ^__^ Arigato- Terima kasih Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jhon_Coplo · Fantasy
Not enough ratings
12 Chs

BERBELANJA

Pagi ini jadwal petugas taman datang, sebelumnya Celina Hua sudah memesan beberapa jenis bunga. Tinggal di Villa besar tanpa mengerjakan apa-apa sungguh membuat Celina merasa bosan akut.

Karena itu lha Celina meminta beberapa bunga untuk dia rangkai. Setiap dua kali sehari rangkaian bunga di Villa spring mansion akan berubah.

Evereet Long yang mendengarkan laporan ini dari Paman yue, pagi itu memutuskan datang ke kantor di siang hari. Evereet berencana menjenguk Celina di pagi hari.

Evereet melihat lirik Hp nya sebentar "wanita itu sekalipun belum pernah memintanya datang, meski hanya satu kali saja". Evereet membatin.

Di Taman Villa spring Mansion, Celina Hua nampak terseyum bahagia merangkai bunga sambil sesekali mengusap perutnya dan terlihat sedang berbicara dengan riang sambil memandang perutnya.

Cahaya pagi yang menyinari wajah Celina sungguh menambah kemerlapan wajah Celina seakan-akan memancarkan sinar yang begitu mensilaukan mata yang memandangnya, dan mempertegas kecantikan yang selama ini tertutup oleh kerasnya hidup Celina Hua.

Evereet terpana melihat sisi Celina yang ini. Evereet tidak menyapa celina Hua, dia hanya berdiri menatapnya lalu berkeliling Villa dan memang dia mendapati ada sesuatu yang beda. Rasa hangat dalam hati menjelajah ke hatinya tatkala melihat dekorasi bunga yang Celina rangkai.

Peletakan isi benda-benda dirumah yang begitu detail. Namun evereet menghapus rasa tersebut dengan memikirkan jika Celina dulu adalah seorang pelayan, maka tak heran jika dia pandai mendekor isi rumah.

Evereet bergegas menuju salah satu Mall yang baru saja dibuka olehnya, itu adalah Mall terbesar di Kota Jiangmen. Celina Hua melihat berita ini di Telivisi dan memutuskan pergi bebelanja kesana.

Celina ingin mengajak Jason pergi kesana. Setelah merapihkan diri Celina pergi menjemput Jason . Sesampainya di Mall Celina mengajak Jason berkeliling membeli barang-barang yang Jason sukai dan beberapa pakaian untuk Ayahnya dan Jason.

Meski Jason mengalami gangguan tapi Celina selalu ingin adiknya ini terlihat tampan. Sambil makan ice cream tiba-tiba celina menghentikan langkahnya di bagian keperluan bayi. Celina memandanginya dan akhirnya masuk ke toko tersebut dan memutuskan membeli beberapa keperluan untuk bayinya.

Jason menyodorkan sepatu kecil mungil yang manis kepada Celina, Entah mengapa Celina merasa bahwa Jason mengetahui jika dia sedang hamil. Celina mengambil sepatu itu dengan senyum haru. Lalu tiba-tiba Jason berjongkok dan mencium perut Celina dengan penuh sayang. Celina membalas dengan ciuman dikening Jason.

Evereet melihat pemandangan ini dengan mata yang penuh kemarahan. "Wanita murahan". Evereet mengutuki Celina dalam hati.

"Baiklah kita pulang sekarang, ayah pasti sedang menunggu kita". Jason mengangguk tersenyum sambil mengandeng Celina.

Sore hari celina sampai di Villa Mansion spring. Celina terkejut melihat Evereet Long sedang duduk di sofa sambil menyilangkan kakinya. Celina berdiri mematung dengan membawa beberapa tas belanjaan pakaian dan peralatan bayi yang baru saja dia beli.

Evereet mendekati Celina, merampas Tas belanjaannya. "Paman Yue, Bakar semua ini". Perintah Evereet dengan marah. Dia tak sudi jika barang keperluan untuk anaknya di pilihkan oleh orang lain. Tepatnya pria yang dicurigai sebagai selingkuhan Celina Hua.

Celina tersentak kaget dan mecoba menghalangi kepergian Paman Yue. "Apa maksud mu Tuan Muda?". Tanya Celina Hua. Celina berfikir apakah Evereet tidak menginginkan anak ini.