webnovel

My Bodyguard L

Leonardo Bruswilly prajurit pasukan khusus terbaik di thailand yang memgundurkan diri karena memiliki post traumatic stress disorder (PTSD). setelah mundur dari pasukan khusus leo hanya bekerja sebagai Security di sebuah perusahaan swasta di thailand. Hingga pada suatu hari dia mendapatkan tawaran menggiurkan dan gaji yang fantastis untuk menjadi bodyguard. ketika menjadi bodyguard hidup leo mulai berubah

gembul97 · War
Not enough ratings
33 Chs

part 10

Hari sudah menunjukkan pukul 04.00 pm. semua orang sedang berkumpul di ruang tamu. "Jadi bagaimana perkejaan kalian"tanya mr park. "Semua sudah terpasang hyung. Tadi siang aku menyelesaikan semuanya bersama leo" ucap chang wook. Mr park pun hanya tersenyum dan mengangguk.

"Leo bagaimana dengan lukamu" tanya ji hyun. "Its okey. Ini sudah tidak sakit" ucap leo sambil tersenyum. "Really? Wah leonardo kau benar benar benar keren" ucap chaerin. Leo hanya tertawa mendengarnya. 

Ting tong

"Biar aku yang membukanya" ucap chang wook. Mr park hanya mengangguk membiarkan chang wook membuka pintu. Leo menatap jane yang hanya diam dan sibuk dengan ponselnya.

"Leo ada yang mencarimu" ucap chang wook berjalan memasuki ruang tamu bersama seorang lelaki. Leo menoleh ke arah laki laki itu."Hyung" ucap leo sambil berlari memeluk pria itu.

Min hoo pun melepas pelukannya pada leo. "Hai leonardo. Whats up?" Ucap min hoo sambil tersenyum menatap leo. Seisi ruangan menatap leo dan min hoo dengan perasaan bingung.

"Im fine bro. Mr park, dia lim min hoo yang akan membantu kita. Hyung dia mr park seo min" ucap leo. Min hoo pun berjabat tangan dengan mr park dan berjabat tangan dengan jane, chaerin dan ji hyun.

"Hyung, dia chang wook. bodyguard mr park juga"ucap leo sambil menunjuk ke arah chang wook. Chang wook pun berjabat tangan dengan min hoo lalu duduk bersama leo.

"Jadi, penembak terbaik yang di ceritakan leo?" Tanya Mr park. Min hoo pun hanya tertawa menatap leo " hmm dia terlau berlebihan mr park.  Leo lebih hebat dariku. Tapi itu dulu. Sekarang dia hanya seorang pengecut yang tangannya bergetar saat memegang senjata" ledek min hoo sambil tertawa. Seisi ruangan pun tertawa kecuali leo. Leo hanya menatap sinis ke arah min hoo. 

" what?" Tanya min hoo sambil menatap leo. "Shut up" bisik leo. Min hoo langsung terdiam. "Jadi apa hubungan kalian?" Tanya chaerin. " hmm aku sepupu tunangan leo" ucap min hoo sambil tersenyum ke arah chaerin.

"Maksudmu mantan tunangan leo? Yuna?" Tanya chang wook. 

Min hoo menatap chang wook " ya aku sepupu yuna. Aku tidak tau aku harus menyebutnya tunangan atau mantan tunangan kau bisa bertanya pada leo tapi aku masih melihat cincin pertunangan mereka masih melingkar di jari leo" ucap min hoo sambil tersenyum.

Seisi ruangan menatap ke arah jari leo "Kenapa kalian memandang tanganku" tanya leo sambil menyembunyikan tangannya tetapi mr park melihat memang ada cincin yang melingkar di jari manis leo. "Kau benar min hoo. Leo masih memakai cincin pertunangan dengan yuna" celetuk mr park.  Ucapan mr park membuat seisi ruangan tertawa. Tapi tidak untuk leo dan jane. "Aku akan menyiapkan makan malam" ucap leo lalu bergegas meninggalkan ruang tamu menuju dapur.

" dia tidak pernah berubah" gerutu min hoo. "So, bagaimana kalau kita membicarakan tentang pekerjaanmu disini" ucap mr park sambil tersenyum. "ahh soal itu. Aku sudah membawa senjata. Tapi jika anda berkenan aku ingin anda menyiapkan beberapa senjata untukku. Leo sudah menceritakan semuanya" ucap min hoo.

" kau membawa senjata?" Tanya chaerin. Min hoo pun hanya mengangguk. "Bisa kah kau tunjukkan?" Ucap chaerindengan wajah penasaran. min hoo dengan sennag hati membuka sebuah koper yang berisikan berbagai macam senjata api.

"Wah daebak ini banyak sekali. Apa kau ingin membantai satu kota" ucap ji hyun sambil tertawa. Min hoo hanya tersenyum menatap ji hyun.

"Wah aku hanya memiliki sebuah pistol dan kau memiliki sekoper pistol. Kau benar benar berbahaya" ucap chang wook.

Seisi ruangan pun tertawa mendengar ucapan chang wook.

"Aku akan menyiapkan senjata yang banyak untukmu. Lalu bagaimana dengan gajimu?" Tanya mr park dengan wajah serius.

"Mr park, aku disini untuk membantu leo. Bukan untuk mencari uang. Untuk masalah gaji aku tidak pernah mempermasalahkan. Itu terserah pada anda. Aku hanya meminta kamar untukku dan makanan untuk perutku" ucap min hoo dengan serius. Tapi seisi ruangan malah menertawakan ucapan min hoo.

"Sepertinya kau dan leo sangat dekat huh" ledek chaerin. "Ya, kami sangat dekat. Semenjak leo kehilangan yuna dan kedua orang tuanya aku memutuskan untuk mengundurkan diri dari pasukan khusus. Karna aku tidak mau kehilangan keluargaku lagi" ucap min hoo dengan serius.

"Min hoo, yuna sudah meninggal satu tahun yang lalu apa leo tidak pernah menjalin hubungan lagi?" Tanya mr park.

Min hoo pun tertawa mendengar mr park "Mr park. Di thailand leo sangat terkenal. Banyak wanita yang mendekatinya. Tapi leo tidak membuka hatinya sedikit pun hingga saat ini. Aku selalu berharap leo bisa secepatnya menemukan pengganti yuna. Meskipun aku tau kemungkinan itu sangat kecil" ucap min hoo.

"Why?"  Tanya ji hyun.

"hmm leo sangat mencintai yuna. Bahkan jika dia senang ataupun sedih dia selalu membuka dompetnya melihat foto yuna dan berbicara sendiri seperti orang gila" ucap min hoo sambil tertawa.

Mendengar ucapan min hoo jane pun hanya menundukkan kepalanya.

"Kau benar. Leo pernah menunjukkan foto yuna di dompetnya. Asal kalian tau yuna benar benar sangat cantik" celetuk chang wook sambil tertawa.

" apa kalian tidak bosan membicarakanku. Ayo makan malam sudah siap" ucap leo dengan nada datar lalu berjalan kembali keruang makan.

Mereka pun bergegas mengikuti leo.

*** dinning room***

semua orang sedang sibuk dengan makanannnya masing masing.

"Yah leonardo, apa kau sudah menemukan pengganti yuna"celetuk min hoo. Leo menghentikan dan menatap tajam ke arah min hoo. Min hoo yang melihat tatapan leo pun hanya menelan ludahnya sendiri.

"Mianne, aku tau jawabannya. jangan menatapku seperti itu. Itu menakutkan" ucap min hoo. Leo melanjutkan makannya dan hanya terfokus pada makanannya.

Seisi ruangan cekikikan melihat leo dan min hoo. Kecuali jane "Im done"ucap leo lalu berjalan meninggalkan ruang makan.

"Ada apa dengannya?" Tanya mr park. "Aku sarankan kita jangan membahas soal yuna lagi. Atau dia akan membunuh kita" ucap min hoo dengan tertawa. "Benarkah? Ihh itu menakutkan" ucap chaerin khawatir.

"Ya, lebih baik kita tidak membicarakan tentang masa lalunya lagi Atau nasib kita akan sama dengan pembunuh yuna" ucap min hoo dengan tertawa. Tapi seisi ruangan hanya terdiam menatap min hoo.

Min hoo pun terdiam melihat semua mata menatapnya. "Why" tanya min hoo. "Apa maksud ucapanmu?" Ucap chang wook dengan nada serius. "Hmm leo membunuh semua orang yang berada di depan matanya saat orang tuanya dan yuna meninggal" ucap min hoo dengan nada serius.

chaerin pun tersedak mendengarnya. "Itu menakutkan. Chang wook setelah makan tunjukkan pada min hoo kamarnya. Aku tidur dulu" ucap mr park sambil berjalan menuju kamarnya

*** living room***

Leo pov

"Kenapa mereka selalu membicarakanku itu membuatku tidak nyaman" gerutuku. "Leo, kau tidak tidur?" Tanya mr park. Aku terkejut saat mr park berjalan dari arah ruang makan. "Nanti. Aku sedang mencoba cctv di rumah ini lewat ponselku" ucapku sambil tersenyum.

"Kau tidak butuh ruang khusus untuk melihat cctv itu?" Tanya mr park. "Tidak perlu mr park. Aku bisa memantaunya lewat ponselku" ucapku.

"Baiklah. Selamat bekerja" ucap mr park lalu berjalan menuju kamarnya. Aku melanjutkan kesibukanku dengan melihat cctv melalui ponselku.

Leo pov end

Jane pov

Aku terbangun dari tidurku tenggorokanku terasa kering. Aku bergegas turun ke arah dapur. Saat menuruni tangga kulihat leo sedang tidur sofa. Aku kembali ke kamar untuk mengambil selimut lalu ku pasangkan untuk menutupi tubuh leo agar tidak kedinginan.

(Aku mencintaimu leo. Aku tau peluangku kecil. Karena di hatimu cuma ada nama yuna. Tapi aku akan menunggu) batinku. Lalu berjalan ke arah dapur.

Aku membuka kulkas dan mengambil botol berisikan air. Saat aku berbalik kulihat leo sedang berdiri di depanku. Sontak botol air yang aku pegang pun terlepas dari tanganku. Tapi dengan sigap leo menangkapnya.

" apa yang kau lakukan?" Tanya leo. "Aku ingin minum. Kau mengagetkanku" ucapku gugup. "Duduklah. Aku akan mengambilkannya untukmu" ucap leo. Aku hanya mengguk dan duduk di depan meja dapur. "Ini" ucap leo sambil memberikan segelas air untukku. Kulihat cincin melingkar di jari manis leo air mataku serasa ingin turun tapi aku berusaha menahannya. "Terimakasih" ucapku lalu meneguk air yang leo berikan.

"Jika sudah, kembalilah ke kamarmu" ucap leo. Sambil mengembalikan botol air ke dalam kulkas. "Apa kau tidak tidur di kamar bersamaku?" Tanyaku. "Tidak. Aku akan tidur di ruang tamu" ucap leo sambil memainkan ponselnya. "Tapi punggungmu bisa sakit" ucapku khawatir.

"Its okey ms kim" ucap leo sambil tersenyum menatapku. (Ms kim?) Batinku.

"Leo, kau boleh menolak cintaku. Aku tidak memaksamu untuk menerimaku. Tapi tolong jangan bersikap dingin dan berbicara formal kepadaku. Itu menyakitkan untukku. Aku tidak pernah berharap bahwa aku menyukaimu. Rasa ini tumbuh begitu saja dalam hatiku. Jika aku bisa memilih lebih baik aku tidak menyukaimu atau bahkan memilih untuk tidak mengenalmu" ucapku sambil meneteskan air mata kemudian berlari meninggalkan leo.

Jane pov end

Leo terkejut mendengar kata kata jane. Leo hanya menghela nafas kemudian berjalan ke arah sofa dan kembali tidur.