webnovel

Part 4

"Maaf Chilla, kamu terpaksa ibu skors, dan ini surat panggilan orang tua untuk kamu, wali kamu besok harus datang kemari" Kara menatap Chilla dengan tak enak hati

"Tapi buk.."

"Mau apa pun masalahnya tidak bisa menggunakan kekerasan. Saat ini Karissa sedang dibawa ke kerumah sakit untuk memastikan kesehatan mereka"

"Bu... tapi kan Karissa sama temen-temennya yang salah bu. Mereka suka ngebully orang bu. Masalah ini juga ngak boleh dibiarin dong"

"Ya masalah pembullyan akan ibu tindak lanjutkan juga. Tapi ini sudah menjadi keputusan sekolah buat menskors kamu selama empat hari"

"Huu... oke bu, saya permisi" Chilla mengambil surat panggilan orang tua itu dengan setengah hati dan melangkahkan kaki nya dengan lesu keluar dari ruang BK

"Ish tu anak, awas aja. Trus gue sekarang mau kemana? Pasti Reyhan masih belajar. Trus cara ngasih tau ayah sama bunda gimana? Mati gue yang ada semua fasilitas bakalan di sita. Gak gak gak  enak aja yang salah kan bukan gue, dia duluam yang nyari ribut" sepanjang koridor yang dilewati Chilla, Chilla tak pernah berhenti mengoceh melampiaskan kekesalanya

"Mending gue ke mall aja. Ya ide bagus, dari pada pulang pasti ketauan sama bunda" Chilla melangkahkan kaki nya kearah kelas dengan tujuan mengambil tasnya

Tok tok tok

Chilla membuka pintu kelasnya "Permisi bu, saya mau mgambil tas"

"Kamu mau kemana?"

"Hehe kena skors bu" ujar Chilla dengan santainya dan berjalan mengambil tasnya yang mampu membuat bu Rika menggelengkan kepalanya melihat salah satu tingkah siswinya itu.

"Chill..." Nella menatap Chilla dengan tak enak hati.

"Ngga papa... cuma di skors juga"

"Tapi... berapa hari"

"Cuma empat hari.... udah ah by" Chilla menyalimi tangan Bu Rika dan kembali melanjutkan langkah nya ke arah parkirandan tidak lupa meletakan surat panggilan orang tua tersebut di dalam tasnya. Ia akan membawa mobil milik Reyhan. Nanti ia akan menjemputnya bila sudah jam pulang sekolah

*

Sudah satu jam Chilla berkeliling Mall yang ada dipusat kota Jakarta ini seorang diri. Menikmati masa santainya alisa masa skors nya. Ia tidak akan menyia nyiakan masa libur geratis ini dengan rasa takut. Takut dimarahi ayah, bunda, dan abangnya.

Ting

Renyet!

'P'

'Woy chil lo dimna?'

'P'

'Ktanya lo di skors?'

'Emang bener?'

'Hehe yoi'

'Gue pinjem mobil lo ya. Ntr pulang sklh gue jemput'

'Lo bikin masalah apa sih nyampe di skors segala?'

'Iya, skrng lo dimana?'

'Dimall, udah ah ntr aja gue jelasin panjang soalnya'

'Yaudah, jan lupa jemput gue'

'Siap'

Chilla kembali meletakan ponselnya kedaalam saku rok spam nya dan kembali melajukan langkahnya menuju cafe terdekat, karena ia merasakan lapar.

Setelah memesam makanan yang di ingin kan Chilla kembali memainkan ponselnya sekedar membolak balikan layar depan nya saja untuk mempersingkat rasa bosan nya.

"Permisi mbak, ini makanan nya" pelayan tersebut meletakan makanan yang dipesan Chilla dihadapan nya.

"Makasih"

"Sama sama. Permisi mbak" Chilla hanya mengganggukan kepalanya dan memulai memakan makanan yang terhidang dihadapannya.

Setelah menghabiskan seluruh makanannya serta membayar tagihan makananya, Chilla segera beranjak dari duduknya dan keluar dari cafe tersebut.

"Hu sekarang gue kemana ya, masih lama lagi pulang sekolah ?" Chilla berusaha keras menggingat tempat apa yg ingin dia kunjungi.

"Aha, lebih baik gue kerumah pohon aja deh" setelah itu Chilla melajukan langkahnya keluar dari dalam mall menuju parkiran dan mengemudi mobil nya menuju rumah pohon miliknya dan Reyhan.

*

Setelah menempuh 45 menit perjalaan yang macet, akhirnya Chilla sampai di rumah pohon miliknya dan Reyhan.

Rumah pohon itu lumayan dekat dengan rumah keduanya, dan memiliki sejarah.

"Hu capek bener gue, padahal cuma jalan jalan aja" Chilla mendudukan bokongya di atas kursi kayu yang berada didalam rumah pohon tersebut.

Chilla mengedarkan pandangan nya kesekeliling rumah pohon yang banyak di gantungi oleh fotonya bersama Reyhan semasa kecil hingga sekarang.

"Kek nya baru sebulan gue ngga kesini, tapi kek lama banget ya" Chilla melangkahkan kaki nya ke arah salah satu foto yang mengantung, dimana didalam foto tersebut Chilla kecil sedang dicium pipinya oleh Reyhan. Foto itu sengaja diambil karena permintaan Reyhan kecil.

"Hehe lucu banget ya gue" Chilla memuji dirinya sendiri saat melihat keimutan wajah kecilnya.

"Ah gue ngantuk mending tidur aja deh, jugaan masih lama pulang sekolah" Chilla kembali melajukan langkahnya kearah pintu coklat dimana didalamnya merupakan sebuah kamar yang terdapat kasur kecil berseprei abu abu.

Chilla menjatuhkan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya, dan tak  sadar jam terus berjalan cepat.

*

"Ish mana sih tuh Bochil, lama benget. Tadi aja bilangnya bakalan jemput" gerutu Reyhan mondar mandir di pagar dan tak henti hentinya menghubungi, dan menchetting Chilla, tapi tak pernah diangkat.

"Awas aja lo Bochill... nyebelin banget" Reyhan memilih untuk duduk di halte bus depan sekolahnya.

Sedangkan di rumah pohon Chilla baru saja terbangun dari tidur panjangnya.

"Huaaa" Chilla menguap serta merentangkan tangannya. Saat Chilla akan bangkit dari duduknya tak sengaja Chilla melihat jam didinding menunjukan angka 15:25, yang berarti sudah lebih dari satu jam waktu pulang sekolah

"OMG... GUE LUPA JEMPUT REYHAN" teriak Chilla histeris, dan segera menyambar tas sekolahnya dan berlari menuruni anak tangga rumah pohon yang lumayan tinggi.

Setelah menempuh perjalanan yang terasa lebih lama dari biasanya akhirnya Chilla sampai di gerbang sekolahnya. Chilla melihat Reyhan yang sedang duduk sambil memejamkan mayanya di halte bus depan sekolahnya.

"Yampun kesian banget sih" Chilla keluar dari dalam mobil dan menghampiri Reyhan yang sepertinya tertidur saat menunggu Chilla.

"Re..." Chilla memegang pundak Reyhan dengan tak enak hati. Ini semua salah nya yang tertidur terlalu lama.

"Hu.." Reyhan membuka matanya dan menatap Chilla dengan kesal. Reyhan melajukan langkahnya tanpa berbicara terlebih dahulu dengan Chilla dan memasuki mobil sebelah kiri miliknya. Dan dengan cepat Chilla mengejar Reyhan.

"Re"

"Re..." Chilla memasuki bangku pengemudi milik Reyhan.

"Re gue minta maaf, tadi gue ketiduran" ujar Chilla memegang tangan Reyhan yang masih memalingkan wajahnya ke arah luar jendela.

"Re..."

"Cepet jalan" ujar Reyhan dingin.

"O...oke" dengan sigap Chilla menjalankan mobil milik Reyhan membelah jalanan kota.

Setelah sampai di garasi rumah Reyhan, masih belum ada percakapan yang terjadi diantara keduanya. Yang satu malas bicara yang satu takut untuk bicara.

Dengan keberanian penuh Chilla memberanikan diri untuk membuka percakapan terlebih dahulu

"Re, jangan marah. Gu..gue takut" ujar Chilla gugup menundukan kepalanya dengan meremas jemarinya

Tidak ada respon dari Reyhan "Ya...yaudah aku... aku pamit dulu. Sekali lagi maafin gue ya" saat Chilla akan membuka pintu mobil milik Reyhan, Reyhan menahan lengan Chilla.

"Jangan diulangin lagi" ujar Reyhan dengan sedikit tersenyum untuk menenangkan hati Chilla. Dan dengan senang hati Chilla menghambur kepelukan Reyhan.

"Jangan marah ya" ujar Chilla dengan pelan

"Iya, tapi jangan diulangin lagi. Gue lama nunggunya" Reyhan mengacak puncak kepala Chilla dengan gemas.

"Iyaa... maaf, tadi gue ketiduran di rumah pohon karena engga tau mau ngapain" Chilla menjelaskan dengan pelan dan menarik tubuhnya menjauh dari Reyhan.

"Kenapa lo bisa di skors" tanya Reyhan menatap Chilla dengan curiga.

"Hehe... tadi tuhhhh" dan mengalirlah cerita tentang kejadian tadi pagi

"Nella temen sebangku lo?" Tanya Reyhan

"Iyaa, kenapa?" Tanya Chilla saat tak sengaja melihat senyum tipis yang ditunjukan oleh Reyhan.

"Hehe engga papa, yaudah sana lo pulang, mandi udah bau" ujar Reyhan dengan menutup hidungnya.

"Ish nyebelin, yaudah by" setelah itu Chilla keluar dari mobil Reyhan dan menuju rumahnya yang tepat berada didepan rumah Reyhan.

***