1 Pengkhianatan! (Rewrite)

Di Rumah yang memiliki suasana yang gelap dan kelam terdapat pria dengan rambut hitam pendek dan mata berwarna hitam gelap, dia terbaring dengan di dalam genangan darah dengan ekspresi benci, marah, dan sedih di wajahnya.

''Kenapa...'' Dia berbisik kepada dirinya sendiri. Darah mengalir dari mata hitam yang di penuhi dengan kegelapan yang dingin.

''Kenapa...''

''Kenapa, hanya karena aku miskin dan tidak memiliki harta seperti dirinya!''

''Ha ha ha...Hahahahahahahaha!'' Teriak nya dengan penuh rasa sarkastik terhadap diriku sendiri.

''Ke..na...pa!''

-------

-------

-------

Seorang pemuda sedang menatap keluar jendela dengan senyum di wajahnya, kalau kita lihat dari ekspresi wajahnya, kita tau kalau dia sedang membayangkan sesuatu yang indah.

Nama pemuda ini adalah adalah Putra, Dia lahir dari pasangan suami istri di negara ini, namun sayangnya karena kecelakaan dia harus hidup sendiri dari saat dia berumur 16 tahun.

Walaupun dia tinggal sendiri, dia masih punya cukup uang untuk hidup sendiri, dan sebuah rumah peninggalan otang tuanya.

''Apa yang sedang dia lakukan sekarang, yah...'' Dia bergumam.

''Jenny...''

''Mungkin ini saatnya...'' kata putra sambil melirik kotak cincin di tangannya.

Jenny adalah pacar putra mereka sudah saling kenal dari kecil, dan akhirnya berpacaran saat awal kuliah. setelah berkerja selama lebih dari lima tahun dia akhirnya punya cukup uang untuk membeli cincin untuk melamar jenny.

Berjalan dengan santai kerumah jenny, Putra bisa melihat pemandangan di sekitarnya.

''Hmm, Aku sudah lama tidak pergi jalan-jalan dengan jenny.'' Dia bergumam, karena beberapa bulan inii dia selalu sibuk bekerja.

''Mobil siapa itu!'' Kata Putra dengan sedikit terkejut saat melihat mobil mewah di depan rumah jenny, walaupun tidak jarang ada mobil yang parkir di sini, tapi tidak mungkin kan mobil mewah seperti parkir sembarangan.

Senyum di wajah putra menghilang, dana firasat buruk mulai menelan dirinya. berlari ke arah rumah jenny dengan cepat dia bisa melihat kalau pintu rumah jenny sedang terkunci.

''Untungnya aku masih memiliki kunci kembar pintu ini denganku...'' Katanya dengan cepat sambil mengambil sebuah kunci dari kantong celananya.

*Click.*

Setelah membuka pintu, Putra dengan perlahan masuk kerumah, dan dia bisa mendengar samar-samar suara erangan seorang pria dan wanita.

(Jenny!) Dia pikir sambil mempercepat langkahnya. saat sampai di depan kamar rumah jenny, dia bisa mendengar suara jenny yang membuat langkah kakinya berheti.

''Jadi bagaimana dengan Putra...Bukannya kamu berpacarannya dengannya'' Kata seorang pria yang mana suaranya sangat familiar di kuping Putra.

''Tch.. apaan putra, dia itu miskin, jelek, dan gak ada bandingannya sama kamu'' kata Jenny yang terdengar oleh Putra, yang mana wajahnya sekarang berubah menjadi pucat dan suram.

''iya kan....Reza!'' Lanjut Jenny yang mana membuat hati Putra menjadi hancur, dan membuat ekspresinya kemudian berubah menjadi merah yang dipenuhi dengan kemarahan.

(REZA!!!) Pikir Putra yang marah dan siap untuk mendobrak pintu kamar Jenny, tapi dia kemudian hanya bisa berhenti untuk mendinginkan kepalanya tapi hatinya tetpa hangat karena kemarahannya terhadapa jenny!

(Kenapa!) Putra lanjut berpikir sambil memegang gagang pintu kamar jenny, dengan suram dia melihat kotak cincin di tangannya.

''Jenny!'' Kata Putra dengan nada datar dan kemudian membuka pintu dengan ekspresi muka yang datar.

Sedangkan Jenny yang masih belum sadar kalau Putra telah masuk ke kamarnya terus bermesaraan dengan Reza!

namun Reza yang dalam posisi menghadap pintu langsung melihat Putra yang memiliki eskpresi datar di wajahnya.

''Oh, coba kita lihat siapa yang ada disini!'' kata Reza dengan senyum kemenangan di wajahnya

''Hmm, siapa'' balas Jenny yang kemudian berbalik dan melihat Putra yang berdiri di depannya dengan muka datar.

''P....Put.....Putra'' kata Jenny yang sedikit takut saat melihat pacarnya!

''Jenny apa yang aku perbuat sampai kau harus mengkhianti dari belakang'' kata Putra yang mengenggam kotak cincin lamarannya dengan erat karena situasinya.

''Aku...aku...aku...hany..''

Sebelum Jenny bisa menyelesaikan kata-katanya, Reza langsung memotongnya dengan senyum sombong di wajahnya.

''Kau tidak cocok untuk Jenny..Putra, Lebih baik kau menjauh darinya'' kata Reza yang kemudian mencium Jenny di depan Putra.

Sedangkan Jenny yang sedang berada di dalam ciuman Reza hanya bisa mengeraskan hatinya untuk membuang Putra dari hidupnya.

''Putra kita sekarang putus karena aku merasa kau tidak cocok denganku'' Kata Jenny dengan rasa superioritas.

Sedangkan Reza yang mendengar pernyataan Jenny langsung tersenyum lebar di wajahnya dan menunggu reaksi dari Putra.

''Jadi begitu!....'' Kata Putra yang kemudian berjalan kembali ke rumahnya, namun kalau orang melihat Putra sekarang kita bisa melihatnya berjalan dengan tidak seimbang seperti orang yang mabuk.

''Putra!'' gumam Jenny yang melihat sosok putra menghilang dari pandangannya.

''Tenang saja Jenny dia tidak bisa melakukan apa-apa denganmu'' Kata Reza yang terus memeluk Jenny dengan erat, namun kita bisa melihat senyum penuh nafsu di wajahnya.

''Dia juga tidak mungkin berani menyerang salah satu orang terkaya di kota ini, kan'' Lanjutnya dengan senyum sombong di wajahnya.

''Um'' Gumam Jenny sambil mengangukan kepalanya.

--- Di malam harinya---

Di malam hari di rumah Putra kita bisa melihat 3 bayangan hitam yang masuk ke kamar putra dengan niat yang tidak baik.

''Uhuk...kenapa kalian menyerangku'' Kata putra yang sekarang muntah darah dengan luka tusukan di perutnya.

''Heh...jadi kau masih belum mati walapun sudah di tusuk'' jawab salah satu siluet itu yang mana merupakan suara seorang pria

''Kau seharusnya tidak melawan tuan muda Reza''jawab siluet lain yang mana terdengar seperti suara pria perubaya.

''Tch...cepat bunuh'' Kata Siluet terakhir yang mana merupakan Suara Reza Sendiri.

''REZA!'' Teriak Putra sambil melihat siluet hitam di depannya dengan marah!

Setelah menusuk Putra di jantung, Trio pun pergi meninggalkan Putra yang berbaring di genangan darah.

dia memiliki darah yang mengalir dari mata hitam yang di penuhi dengan kegelapan yang dingin.

''Kenapa....Kenapa, hanya karena aku miskin dan dia kaya, Hanya karena dia lebih tampan dariku''

''Ha ha ha...Hahahahahahahaha!'' Teriak ku dengan penuh rasa sarkastik terhadap diriku sendiri.

''Ke..na...pa!''

---------

--------

(ding!)

(Selamat kepada Tuan Rumah karena sudah membangkitkan...)

(Mystical Journey System)

avataravatar
Next chapter