webnovel

Moon And Star

Kamu itu seperti angin Yang datang hanya untuk dirasakan Bukan untuk merasakan ~Mawar putri syabulan~ Gadis cantik dan berbakat,dia bisa melakukan apa saja,tapi hanya satu yang sulit untuk dia lakukan yaitu mengungkapkan perasaannya. Rasa cintanya telah membuat hubungannya dengan sahabatnya renggang. Dia banyak berharap dan harapan yang paling tinggi dalam benaknya adalah untuk mendapatkan cinta pertamanya... ♡♡♡ Cintaku itu cuma kamu Hanya saja kamu tidak menyadarinya ~Bintang prabumi~ Pria tampan dan banyak dikagumi oleh kaum wanita. Dia mencintai satu wanita tapi bersama dengan banyak wanita,bukan playboy sih...dia bilang itu hanya untuk main main saja. Mereka saling mencintai,tetapi tidak saling mengungkapkannya. Apakah mereka akan mengungkapkan perasaan mereka?...

Wina_Winengsih · LGBT+
Not enough ratings
32 Chs

Perubahan Penampilan David

Bintang tersadar dari lamunannya...

"Berisik lo berdua"tegur Bintang.

"Nah akhirnya kembaran gue sadar,gue mau tau lo kemasukan jin apa?"tanya Tio asal.

"Jin cinta lah"potong Alex sambil tertawa puas.

"Lo lagi suka sama cewek ya?"tanya Tio penasaran.

"Iya"jawab Bintang singkat.

"Suka sama siapa?apa jangan jangan lo suka sama si Dona"ucap Tio.

"Gak mungkin Bintang suka sama cabe cabean itu"balas Alex.

"Iya juga sih,selera kembaran gue ini kan sama kayak gue,selera tinggi gitu"ucap Tio dengan bangga.

"Lo gak mungkin suka sama Dona kan"ucap Alex kepada Bintang.

"Gak mungkin"balas Bintang.

Tio melompat dan menatap ke arah Dona yang duduk di kursi paling belakang di pojokan dengan kaca di depannya,sedang apa lagi kalau bukan mempercantik diri.

"HEYY DONA LO DENGAR KAN TADI BINTANG BILANG APA?KALAU DIA GAK MUNGKIN SUKA SAMA LO...JADI LO JANGAN DEKETIN DIA!!!"teriak Tio.

Dona memutar bola matanya.

"BUKAN URUSAN LO!!!"balas Dona berteriak.

"SELERA BINTANG ITU TINGGI BUKAN RENDAHAN KAYAK LO!!!"sambung Tio.

"BISA DIEM GAK SIH LO!"teriak Dona emosi.

Saat Tio akan kembali berteriak,Alex langsung menutup mulut Tio dengan tangannya.

"Udah diem lo"ucap Alex.

Bintang menepuk jidatnya pelan,pusing dengan kelakuan temannya yang gila itu.

Tak lama kemudian Pak Dito memasuki kelas dan membuat keadaan kelas menjadi hening.

"Ada apa ini?kalian itu seharusnya belajar,baca buku,ini kalian malah berisik gak jelas!"tegur Pak Dito.

Semua murid terdiam tidak bisa melawan Pak Dito yang galaknya melebihi harimau jantan.

"Sekarang buka buku kalian dan pelajari!"sambung Pak Dito.

Semuanya langsung membuka buku mereka dan memfokuskan mata mereka kepada buku yang mereka pegang.

Sementara itu Pak Dito masih berdiri tegak di depan papan tulis untuk mengawasi.

♡♡♡

Saat ini Fino sedang berada di ruang osis dan seperti biasa dia duduk di kursi kekuasaannya.

Dia menyenderkan punggungnya ke kursi sambil melihat ke arah Formulir yang terletak di atas meja.

"Apa gue ikut kompetisi ya"

Lalu Fino teringat akan kata kata Bintang...

Flashback On

"Bulan gak akan mau sama lo"ucap Bintang.

"Kenapa lo bilang gitu?"tanya Fino.

"Karna Bulan hanya mencintai satu pria saja"jawab Bintang.

Flashback Off

Fino berdecak kesal dengan apa yang Bintang katakan.

"Gue harus cari tau apa yang di maksud Bintang"

Lalu Fino mengambil Formulir kompetisi dan mengisikan data dirinya.

Ya,Fino memutuskan untuk mengikuti Kompetisi Menyanyi.

Faisal yang menjabat sebagai wakil ketua osis datang menghampiri Fino dan terkejut melihat Fino yang sedang mengisi data diri di formulir kompetisi.

"Fino,lo mau ikut kompetisi"ucap Faisal tidak percaya.

"Iya"balas Fino.

"Kalau lo ikut terus nanti siapa yang jadi pemimpin acara?"tanya Faisal.

"Gue serahin tanggung jawab itu sama lo"jawab Fino.

"Tapi Pak Dito..."

"Nanti gue yang bicara sama Pak Dito"potong Fino.

Faisal pun mengiyakan permintaan Fino dan langsung duduk di depan Fino.

"Kenapa tiba tiba lo mau ikut kompetisi?"tanya Faisal penasaran.

"Gue mau menang"jawab Fino.

"Menang dari siapa?"

"Bintang"

♡♡♡

Tringgg

Bel berbunyi menandakan jam pelajaran sudah selesai dan waktunya pulang.

Kini Bulan sedang berjalan bersama David di koridor sekolah untuk menyerahkan formulir ke panitia acara.

"Lo udah isi formulirnya kan?"tanya Bulan.

"Udah"jawab David.

"Bagus,kalau gitu kita serahin formulir nya dulu setelah itu lo ikut gue ke rumah"ucap Bulan.

"Mau ngapain"heran David.

"Pokoknya lo ikut aja"

David menganggukkan kepalanya.

Tak lama merekapun sampai di aula dan  menyerahkan formulir pendaftaran mereka kepada Faisal.

Bulan heran kenapa Faisal yang menerima formulir bukan Fino.

"Faisal,kenapa lo yang ada di sini?Fino mana?"tanya Bulan.

"Dia udah pulang tadi"jawab Faisal.

Bulan menyeritkan dahinya heran.

"Kenapa Fino langsung pulang?kenapa dia gak jaga di aula."kata Bulan dalam hati.

"Oh iya Bulan,jangan lupa kompetisinya besok siang"sambung Faisal.

"Oke"

Bulan pun memutuskan untuk langsung pulang dan mengajak David ikut bersamanya.

Saat Bulan menunggu di luar gerbang,Pak Ujang pun datang dengan mobil.

Bulan dan David langsung memasuki mobil tersebut dan pulang ke rumahnya Bulan.

♡♡♡

Sesampainya Bulan dan David di rumah,mereka heran karna melihat rumah  yang sepi.Lalu Bulan melihat Bi Susi pembantu yang bekerja di rumahnya.

"Bi Susi"panggil Bulan.

"Ada apa non"ucap Bi Susi.

"Bunda sama ayah kemana"tanya Bulan.

"Mereka sedang menghadiri undangan dari temannya tuan"jawab Wati.

"Oh begitu ya,makasih ya Bi"

"Iya non,kalau gitu saya permisi dulu ya,mau ke dapur"

"Iya"

Bi Susi pun pergi ke dapur untuk membuatkan minuman.

Sementara Bulan mengajak David untuk duduk di sofa ruang tamu.

"Rumah kamu bagus,Bulan"ucap David kagum.

"Iya,makasih"balas Bulan.

"Oke sekarang lo tunggu disini,gue ke atas dulu"sambung Bulan.

Bulan naik ke atas dan masuk ke kamarnya.

David heran sebenarnya apa yang direncanakan Bulan sampai dia harus datang ke rumahnya.

Tak lama kemudian Bulan turun dari tangga dengan membawa kotak besar berisi alat alat yang dia gunakan untuk merias diri.

"Bulan bawa apa?"tanya David.

"Gue bawa barang barang yang akan merubah penampilan lo"jawab Bulan.

"Merubah penampilan bagaimana Bulan"heran David.

"Katanya lo gak pede sama penampilan lo buat ikutan Kompetisi Menyanyi besok"jelas Bulan.

"Iya,tapi Bulan mau ngapain?"

"Gue mau bikin lo jadi cowok populer di sekolah"

Bulan membuka kecamata yang David kenakan lalu menyisir rambut David dan melakukan hal lainnya.

Bulan juga memakaikan lensa mata khusus agar David bisa melihat dengan jelas tanpa kecamata.

Kemudian Bulan memberikan baju baru kepada David dan menyuruhnya untuk memakai baju tersebut.

David pun masuk ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya,setelah selesai David langsung menemui Bulan dengan penampilan yang berbeda.

Kini David tidak menggunakan kecamata,rambutnya terlihat lebih rapi dan keren.Bulan tersenyum senang melihat David yang begitu berbeda dari sebelumnya.

"Lo ganteng banget"kagum Bulan.

"Ini beneran cocok sama aku,Bulan?"tanya David.

"Cocok banget"jawab Bulan.

"Nah sekarang lo harus selalu tersenyum"sambung Bulan sambil memegang kedua pipi David dan mengembangkan senyumnya.

David pun tersenyum dengan memperlihatkan gigi nya yang putih dan rapi.

"Kalau lo kayak gini,lo itu bisa ngalahin oppa oppa korea loh"ucap Bulan.

"Masa sih Bulan"

"Iya"

Tak lama kemudian Bi Susi datang membawakan beberapa camilan dan minuman,dia heran dengan kehadiran pria yang terlihat berbeda di depannya.

"Non,ini temanya yang baru ya?teman non yang tadi kemana?"tanya Bi Susi.

Bulan tertawa...

"Bi Susi,ini itu teman Bulan yang dari tadi sama Bulan,gak ganti"jawab Bulan.

"Tapi kok ini lebih ganteng ya"heran Bi Susi.

"Dari dulu juga David itu udah ganteng,hanya saja dia tidak mau menunjukkannya"balas Bulan.

David tersenyum senang karna dia bisa menjadi orang yang berbeda dan banyak di puji oleh orang lain.

Bi Susi kembali pergi ke dapur.

Bulan terus memperhatikan David dari bawah sampai atas,lalu dia mengeluarkan ponsel nya untuk memotret David.

"Sekarang lo harus gue foto"ucap Bulan.

David berdiri tegak dan melebarkan senyumnya.

Bulan terus mengomel karna David tidak bergaya sama sekali.

"Ayo dong David,jangan kaku gitu pake gaya fotonya"omel Bulan.

David terlihat kebingungan lalu dia mengangkat kedua jarinya membentuk huruf V keatas.

"Nah gitu dong"

Bulan mulai memotret David beberapa kali dan memperlihatkan hasilnya kepada David.Mereka tertawa bersama melihat hasil dari foto tersebut,lalu Bulan melakukan selfie bersama David.

Karna hari sudah semakin sore,David memutuskan untuk pulang ke rumahnya.

"Bulan,aku pamit pulang dulu ya,udah sore"pamit David.

"Iya,lo hati hati ya di jalan,jangan lupa untuk berlatih"balas Bulan.

David menganggukkan kepalanya dan pergi meninggalkan rumah Bulan dengan Ojek Online yang menjemputnya.

♡♡♡

Bulan memasuki kamarnya dan mengambil ponsel nya untuk menelpon Fino.

Tak lama Fino langsung mengangkat telepon dari Bulan.

"Hallo Bulan"

"Fin,lo tadi kemana?kok gak ada di aula"

"Gue pulang duluan tadi"

"Kenapa?"

"Gue mau latihan buat kompetisi besok"

"Lo ikut kompetisi"

"Iya"

"Tapi kan lo pemimpin acara"

"Gue udah serahin tugas itu sama Faisal"

"Kenapa tiba tiba lo jadi ikutan kompetisi?"

"Gue mau mengalahkan orang"

"Siapa?"

"Bintang"

Bulan terdiam.

"Apa maksud Fino?kenapa dia mau ngalahin Bintang,apa mereka ada masalah?"kata Bulan dalam hati.

"Hallo Bulan,lo masih di sana kan"

"Iya gue masih disini"

"Kenapa lo langsung diem?kaget ya karna gue pengen ngalahin Bintang"

"Iya,kalau boleh tau kenapa?"

"Karna gue rasa dia nantangin gue"

"Gue harap lo sama Bintang jangan sampai musuhan"

"Kita liat nanti aja"

"Kalau gitu gue tutup dulu ya teleponnya"

"Iya"

Bulan menutup teleponnya dan meletakkan ponsel nya di meja.

"Ada apa sih antara Bintang sama Fino"

Bulan terus berpikir akan masalah Fino dan Bintang.Lalu tiba tiba ponsel nya Bulan berdering dan ada panggilan dari Citra.Bulan langsung mengangkatnya.

"Hai Bulan"

"Hai,ada apa Citra?kok tumben nelepon gue"

"Gue ada rencana,lo mau kan bantuin gue"

"Rencana apa?"

"Besok gue mau ngungkapin perasaan gue sama Bintang"

"Lo yakin"

"Iya gue yakin,makannya lo bantuin gue ya"

"Gue harus apa?"

"Besok sebelum kompetisi di mulai,lo suruh Bintang datang ke taman belakang sekolah ya,nanti gue nunggu di sana"

"Gue coba besok"

"Makasih Bulan,lo memang teman terbaik gue,gue bahagia banget lan"

"Gue juga bahagia"

"Kalau gitu gue tutup teleponnya ya"

"Iya"

Citra pun menutup teleponnya.

Bulan menyimpan kembali ponsel nya dan menghembuskan nafasnya pelan.

"Semoga Bintang bisa menerima Citra,dan aku harus bisa lupain Bintang"

Bulan berdiri dari duduknya lalu mengambil foto yang tepajang di dinding kamar Bulan.

"Aku harus bisa lupain kamu bintang"ucap bulan sambil mengelus foto yang ada di tangannya.

Selama ini bulan memang menyimpan fotonya Bintang saat SMP.

Hanya untuk menghilangkan rasa rindunya selama 3 tahun ini,dia tidak bisa melihat Bintang.

"Sekali lagi aku tidak bisa memiliki cintaku"

Bulan meneteskan air matanya dan kembali mengingat kejadian 3 tahun yang lalu.