webnovel

Moon And Star

Kamu itu seperti angin Yang datang hanya untuk dirasakan Bukan untuk merasakan ~Mawar putri syabulan~ Gadis cantik dan berbakat,dia bisa melakukan apa saja,tapi hanya satu yang sulit untuk dia lakukan yaitu mengungkapkan perasaannya. Rasa cintanya telah membuat hubungannya dengan sahabatnya renggang. Dia banyak berharap dan harapan yang paling tinggi dalam benaknya adalah untuk mendapatkan cinta pertamanya... ♡♡♡ Cintaku itu cuma kamu Hanya saja kamu tidak menyadarinya ~Bintang prabumi~ Pria tampan dan banyak dikagumi oleh kaum wanita. Dia mencintai satu wanita tapi bersama dengan banyak wanita,bukan playboy sih...dia bilang itu hanya untuk main main saja. Mereka saling mencintai,tetapi tidak saling mengungkapkannya. Apakah mereka akan mengungkapkan perasaan mereka?...

Wina_Winengsih · LGBT+
Not enough ratings
32 Chs

Murid Baru

"Enggak,ngapain juga"jawab bBulan dengan ekspresi biasa aja.

"Ih lo gimana sih masa liat cowok ganteng gak mau"protes Myra.

"Emang se-ganteng apa sih dia?"tanya Bulan.

"Nah,lo mau tau kan?mangkannya ayo kita liat"jawab Myra.

"Males gue lagi baca buku"tolak Bulan.

Bulan kembali ke aktivitasnya yaitu membaca buku,namun tidak lama Bulan membaca,Amel tiba tiba merebut buku tersebut sedangkan Myra dan Citra menarik tangan Bulan dan membawa Bulan ke ruang kepala sekolah untuk apa lagi kalau bukan melihat murid baru.

♡♡♡

Sesampainya di ruang kepala sekolah Bulan tidak menyangka dengan keadaan yang ada di sana,begitu ramai dan berisik.

Semua jendela ruang kepala sekolah di penuhi para murid wanita,bahkan pintu ruang kepala sekolah tidak terlihat gagang pintunya.

"Gila,mereka melihat murid baru atau melihat konser"ucap Myra sambil menggelengkan kepalanya.

"Ruang kepala sekolah yang begitu di takutkan menjadi begitu menyenangkan!"sambung Amel dengan hebohnya.

"Kalau begini keadaannya kita gak bakalan bisa liat tuh murid baru"ucap Myra.

"Lo tenang aja kan ada gue"ucap Citra sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Emang lo mau ngapain?"tanya Amel.

"Kita terobos lah mereka"jawab Citra dengan bangga.

"Lo gila,emang lo kira mereka rumput liar yang ada di belakang sekolah yang bisa lo terobos begitu aja"protes Myra.

"Gak ada yang gak mungkin bagi gue"balas Citra.

Bulan hanya bisa menjadi pendengar.

Lagian dia juga tidak menginginkan untuk datang ke ruang kepala sekolah hanya untuk melihat murid baru.

"Pokoknya kita terobos mereka"ucap Citra dengan semangat yang membara.

Setelah mengatakan rencananya,Citra langsung memberikan perintah kepada Myra dan Amel untuk memegang tangan Bulan dan membawanya untuk ikut menerobos para wanita di depannya.

"Myra,Amel pegang tangan Bulan,dan ikutin gue dari belakang"ucap Citra.

Bulan melebarkan matanya tidak percaya dengan apa yang diperintahkan Citra kepada kedua temannya,dia merasa seperti buronan yang dijaga ketat agar tidak kabur.

Tidak butuh waktu lama Qmel dan Myra memegang tangan Bulan dan mengikuti Citra yang menerobos para wanita di depannya dengan memarahi mereka yang menghalangi jalannya dan juga dengan mendorongnya.

"Citra lo gila"ucap Bulan.

"Semua adil dalam perang"balas Citra.

"Lo kira ini perang apa!"protes Bulan.

Citra tidak menghiraukan perkataan Bulan,dia hanya sibuk menghadang rintangan yang ada di depannya.

Setelah Citra berhasil menghadang semua rintangannya,akhirnya Citra sampai di depan pintu kepala sekolah dengan nafas yang tidak beraturan,tetapi tetap saja mereka terjepit oleh yang lainnya.

"Heyyy jauh jauh sana,jangan di sini cari tempat lain sana"usir Citra kepada para siswi di belakangnya.

"Ih kok lo ngatur ngatur sih"protes siswi lain kepada Citra.

"Heh suka suka gue dong"balas Citra dengan ketus.

"Udahlah Citra lo gak usah berantem kayak gitu,mending sekarang kita lihat murid baru itu"ucap Amel dengan penuh antusias.

"Aduhh Amel lo gak liat apa pintu nya dikunci,bagaimana mau liat"ucap Myra.

Amel hanya menyengir kuda dengan apa yang dikatakan Myra.

Bulan mengibaskan tangannya karna kepanasan.

"Udah mending kita nguping aja"saran Citra.

Citra,Myra dan Amel pun mendekatkan telinganya ke depan pintu untuk mendengar suara murid baru itu.

Sementara Bulan hanya diam sambil mengibaskan tangannya.

Tak lama kemudian pintu ruang kepala sekolah terbuka dan membuat Citra,Myra dan Amel kaget sampai hampir terjatuh.

Keluarlah seorang pria paruh baya yang memakai jas dan dasi.Dia adalah Pak Dika Kepala sekolah HS.

"Ada apa ini,kenapa kalian pada kumpul disini?"tanya Pak Dika.

Semua orang hanya bisa menundukkan kepala mereka karna tidak berani melawan Pak Dika.

Tetapi tidak dengan Bulan,dia hanya diam dan melihat ke arah Pak Dika dengan santai.

"Kamu"panggil Pak Dika sambil menunjuk Bulan.

"Iya pak"balas Bulan.

"Saya mau tanya,kenapa kalian pada kumpul disini bukannya masuk kelas?"tanya Pak Dika.

"Gak tau pak,katanya mereka mau melihat murid baru yang ganteng"jawab Bulan jujur.

Mendengar jawaban dari Bulan,semua orang mendongkakkan kepala mereka dan menatap ke arah Bulan.

Bulan pun membalikkan badannya dan bingung melihat semua orang menatapnya,dia pun buka suara.

"Kenapa?Memang bener kan"ucap Bulan.

Belum sempat Bulan melontarkan pertanyaannya lagi,Bulan di buat bingung dengan ekspresi para siswi di depannya,yang tadinya dengan ekspresi ketakutan tiba tiba mereka melebarkan mata dan membuka mulut mereka sambil menatap ke arah pintu ruang kepala sekolah.

Karna penasaran Bulan pun membalikkan badannya dan mendapatkan seorang pria dengan menggunakan seragam khusus sekolah HS yang sedang membelakangi mereka untuk bersalaman dengan Pak Dika.

Bulan berpikir untuk memperhatikan pria tersebut dari atas sampai bawah,tapi belum sempat Bulan melihatnya sampai bawah,matanya tertuju pada pergelangan tangan kanan pria tersebut.

Tiba tiba jantung Bulan berdetak lebih kencang,dia melihat sebuah jam tangan yang terpasang di tangan kanan pria tersebut.

"Jam tangan itu."kata Bulan dalam hati.

Bulan dibuat terkejut saat melihat pria tersebut membalikkan badannya dan menampakkan bentuk wajah yang sangat ia kenal.

Saat melihat wajah pria tersebut,bulan di buat terdiam tak berkutik.

Sementara Citra,Myra,Amel dan para siswi lainnya berteriak histeris karna mereka akhirnya bisa melihat murid baru yang mereka bicarakan.

Dan benar kata mereka,pria tersebut memang tampan dengan postur tubuh yang tinggi,putih dan wajah yang tampan dengan alis yang tebal,yang membuat siapapun yang melihatnya akan terpesona.

Semua orang berteriak dan berdempetan untuk bisa lebih dekat dengan pria tersebut.

Tetapi tidak dengan Bulan,dia malah memundurkan langkahnya.

Saat Bulan keluar dari keramaian tersebut,dia menundukkan kepalanya dan menarik nafas lalu menghembuskan nafasnya dengan perlahan untuk menenangkan perasaannya.

"Aku tidak tau harus senang atau sedih saat melihatmu kembali."kata Bulan dalam hati.

Setelah menenangkan perasaannya Bulan pergi ke kelasnya.

♡♡♡

Saat Bulan masuk ke kelas,seorang pria berkacamata dengan rambut yang di belah di tengah menghampiri Bulan sambil memegang buku di tangannya.

"Bulan,aku mau ngembaliin buku kamu"ucap pria tersebut dengan suara yang pelan tapi masih terdengar oleh Bulan.

Pria itu pun memberikan buku tersebut kepada Bulan dan Bulan menerimanya tanpa melihat pria tersebut,karna dari tadi bulan hanya menundukkan kepalanya.

Melihat Bulan yang tidak seperti biasanya,pria tersebut memberanikan diri untuk bertanya kepada Bulan.

"Bulan,kamu kenapa?"tanya pria tersebut.

Bulan pun mengangkat kepalanya dan tersenyum.

"Gue gak papa kok"jawab Bulan.

"Bulan lagi sedih ya"

"David...gue gak papa kok"

David Prayoga,nama pria yang sedang bercengkrama dengan Bulan.

David dikenal sebagai cowok culun tapi pintar,dia selalu dibuly atau dihina oleh teman temannya,tapi tidak dengan Bulan.

David orangnya penakut dan suka malu malu.

David hanya berani bertanya kepada Bulan saja tidak dengan yang lain,karna hanya Bulan yang baik padanya sejak pertama bertemu sampai sekarang.

"Beneran Bulan gak papa"tanya David memastikan.

"Iya gue gak papa,yaudah kita duduk yuk"jawab Bulan.

David pun menganggukkan kepalanya.

Setelah melihat jawaban dari David, Bulan melangkahkan kaki nya untuk duduk di tempatnya.

Meja bulan terletak di barisan ke-2 setelah mejanya Amel,sedangkan meja Fino berada di samping Bulan dan David dia duduk di depan meja Fino.

Setelah Bulan duduk di mejanya,dia terus saja memikirkan kejadian tadi,Bulan terus membayangkan wajah murid baru tersebut.

David terus memperhatikan Bulan yang bersikap tidak seperti biasanya,yang selalu ceria dan banyak bicara.

"Bulan kenapa ya?kok dia kayak sedih gitu?apa dia lagi ada masalah."kata David dalam hati.

Tidak lama kemudian Amel,Myra dan Citra datang menghampiri Bulan yang sedang melamun.

Mereka mengagetkan Bulan dan murid lainnya dengan menggebrak meja di depan Bulan sampai membuat Bulan sadar dari lamunannya.

Brukkkkk

"BULANNN!!!"teriak mereka secara bersamaan.

"Kalian apa apaan sih berisik tau"tegur Bulan.

"Yeee lo sih ngelamun mulu,kenapa sih lo"tanya Myra.

"Gue gak papa"jawab Bulan.

"Gak papa kok ngelamun"potong Amel.

"Terserah gue dong"ketus Bulan.

"Eh lo kenapa pergi tadi,gue nyariin tau"tanya Citra.

"Gue pegel berdiri terus"jawab Bulan dengan malas.

"MASAAA!"jawab mereka ber-3 secara bersamaan.

Bulan memutar bola matanya dengan malas dan menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Tapi lo liat kan tuh murid baru?"tanya Myra.

Bulan hanya berdeham sebagai jawaban dari pertanyaan Myra,sambil menundukkan kepalanya dan mengangkatnya kembali.

"Gila ganteng banget ya"kagum Myra.

"Hemmm"

"Gue sempet kenalan loh sama dia,katanya namanya BINTANG PRABUMI"ucap Citra dengan menekan kata akhir.

Mendengar nama tersebut Bulan langsung menutup matanya dan membukanya kembali.

"Aku masih gak percaya kalau aku bisa melihatmu lagi."kata Bulan dalam hati.

"Namanya bagus banget ya"kagum Amel.

"Iya,gue jadi pengen lebih mengenal dia"balas Citra.

Mendengar jawaban dari Citra,Bulan langsung menatap Citra yang sedang tersenyum senyum sendiri.

"Apa aku akan mengalami hal seperti dulu."kata Bulan dalam hati.

"Gue denger dia daftar sebagai siswa kelas 12 IPA,kira kira dia bakal masuk kelas mana ya"tanya Myra berpikir.

"Gue harap dia masuk ke kelas IPA 1,supaya gue bisa ngeliatin dia terus"jawab Amel.

"Gak,gue yakin dia bakalan masuk kelas gue,kelas IPA 2"ucap Citra.

Tidak lama kemudian bel pun berbunyi menandakan jam pelajaran akan segera dimulai.

Tringgg

"Eh udah bel kita ke kelas yuk"ajak Myra kepada Citra.

"Yaudah kita pergi dulu ya"pamit Citra.

"Iya"balas Bulan dan Amel bersamaan.

Myra dan Citra pun keluar dari kelas IPA 1 dan menuju kelas mereka.

Setelah mereka keluar Amel kembali membalikkan badannya dan bertanya kepada Bulan.

"Gue harap Bintang masuk kelas kita ya"ucap Amel.

"Hemmm"sahut Bulan.

Tak lama kemudian Bu Tuti pun masuk ke kelas untuk mengajar.Bu tuti adalah Guru Biologi.

"Oke anak anak kita mulai pelajaran hari ini"ucap Bu Tuti.

Saat Bu Tuti akan mengajar tiba tiba ada orang yang datang.

"Maaf bu saya terlambat"