webnovel

Moon And Star

Kamu itu seperti angin Yang datang hanya untuk dirasakan Bukan untuk merasakan ~Mawar putri syabulan~ Gadis cantik dan berbakat,dia bisa melakukan apa saja,tapi hanya satu yang sulit untuk dia lakukan yaitu mengungkapkan perasaannya. Rasa cintanya telah membuat hubungannya dengan sahabatnya renggang. Dia banyak berharap dan harapan yang paling tinggi dalam benaknya adalah untuk mendapatkan cinta pertamanya... ♡♡♡ Cintaku itu cuma kamu Hanya saja kamu tidak menyadarinya ~Bintang prabumi~ Pria tampan dan banyak dikagumi oleh kaum wanita. Dia mencintai satu wanita tapi bersama dengan banyak wanita,bukan playboy sih...dia bilang itu hanya untuk main main saja. Mereka saling mencintai,tetapi tidak saling mengungkapkannya. Apakah mereka akan mengungkapkan perasaan mereka?...

Wina_Winengsih · LGBT+
Not enough ratings
32 Chs

Mak Lampir VS Kadal

Bintang"

Bulan melihat Bintang dan Dona sedang tertawa bersama di depan gerbang,mereka terlihat sangat akrab.

"Aku harap itu juga akan terjadi pada kita."kata Bulan dalam hati.

Bulan pun kembali melanjutkan perjalanannya ke kelas tanpa menghiraukan mereka.

Saat Bulan berjalan melewati mereka berdua,tiba tiba Bintang melihatnya dan memanggilnya.

"Bulan"panggil Bintang.

Bulan pun berbalik menatap ke arah Bintang.

"Iya"balas Bulan.

Bintang hanya tersenyum tanpa memberitahu apa tujuannya memanggil Bulan.

Melihat Bintang yang hanya tersenyum saja,Bulan memutar bola matanya malas dan kembali berjalan.

Setelah melihat Bulan yang berjalan cukup jauh,Dona yang sedari tadi bingung,dia pun langsung bertanya kepada Bintang.

"Bintang,ngapain lo manggil Bulan?"tanya Dona.

"Gak papa"jawab Bintang.

"Gue denger katanya lo sama Bulan dulu satu SMP ya"

"Iya"

"Berarti lo udah kenal lama dong sama Bulan."

"Mungkin"

Dona dibuat bingung dengan jawaban dari Bintang yang tidak bisa dia mengerti,setelah sekian lama mereka berbincang mereka pun memutuskan untuk masuk ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi.

♡♡♡

Setelah mereka melakukan pelajaran kini Bulan,Myra,Citra dan Amel sedang berada di kantin untuk mengisi perut dan seperti biasa mereka duduk di pojokan.

"Kalian tau gak kalau Bintang sudah resmi menjadi anggota tim basket kita"ucap Citra.

"Iya gue udah denger berita itu"balas Amel.

"Gak nyangka ya,padahal kan dia murid baru tapi langsung keterima aja buat jadi anggota tim basket"kagum Myra.

"Hebat banget dia ya"sambung Amel.

"Berita tentang Bintang masuk tim basket langsung tersebar dengan cepat di HS"ungkap Myra.

"Iya yah,sekarangBbintang jadi populer kayak Fino"balas Amel.

Bulan hanya terdiam saja mendengarkan gosip dari teman temannya itu,dia juga tidak menyangka kalau Bintang bisa masuk tim basket secepat itu,apalagi kan dia tau pasti sulit untuk bisa masuk tim basket di HS.

"Bulan,lo kenapa diam aja"tanya Nyra.

"Gak papa"jawab Bulan sambil menyeruput minumannya.

"Lo aneh tau gak,setiap kita tanya sesuatu lo pasti selalu jawab gak papa"ucap Citra heran.

"Masa sih,tapi gue pikir itu biasa aja"balas Bulan.

"Bulan,lo lagi ada masalah apa?"tanya Myra.

"Gak ada"jawab Bulan.

Saat mendengar jawaban dari Bulan,mereka di buat terkejut karna kehadiran Tio dan Alex yang tiba tiba.

"Ada masalah dia"ucap Tio tiba tiba.

Tio dan Alex pun langsung duduk dan bergabung dengan yang lain.

"Apa sih lo dateng dateng langsung nimbrung aja"ketus Citra.

"Terserah gue dong"balas Tio.

Bulan langsung menepuk jidatnya pelan bingung dengan apa yang terjadi dihadapannya,apalagi dengan kehadiran Tio yang pastinya akan membuat emosinya meledak.

"Lo kenapa nepuk jidat,ada nyamuknya?"tanya Tio.

"Iya,nyamuknya kayak lo"jawab Bulan.

"Kalau nyamuk nya kayak gue,kalah dong para pria yang lain karna nyamuk lebih ganteng dari mereka"ucap Tio dengan bangga sambil tertawa puas.

"Emang lo ganteng"ledek Bulan.

"Iya lah,lo gak nyadar apa!"ucap Tio mulai emosi.

"Sampai kapan pun gue gak akan pernah sadar kalau untuk menyadari ke gantengan lo"balas Bulan malas.

Mendengar jawaban dari Bulan,Tio langsung berdiri dari duduknya begitupun dengan Bulan dan yang lainnya.

"Hei,lo itu harus ngakuin kalau gue itu ganteng"ucap Tio.

"Lo akuin aja diri lo sendiri"balas Bulan.

Tio dibuat geram dengan kata kata dari Bulan.

"Dasar Mak Lampir"ledek Tio.

"Dari pada lo Kadal"balas Bulan.

"Mak lampir"

"Kadal"

"MAK LAMPIR!"

"KADAL!"

"LO MAK LAMPIR!"

"LO KADAL!"

Melihat perang dunia yang sedang terjadi lagi antara Bulan dan Tio.

Alex,Citra,Amel dan Myra menutup kedua telinga mereka.

Perdebatan terus terjadi antara Bulan dan Tio sehingga membuat para penghuni kantin melihat ke arah mereka sambil melakukan aktivitasnya,ada yang sedang makan,jalan,dan juga ada yang sedang memesan makanan sambil melihat ke arah Bulan dan Tio.

Sampai tiba tiba pandangan mereka yang tadinya melihat perang antara Bulan dan Tio kini beralih melihat dua orang cowok paling populer datang memasuki kantin dengan menggunakan kaos basket.

"Mereka ganteng banget"

"Iya keren"

"Gila,itu Bintang dan Fino kan"

"Cool banget"

"I love you"

"Bintang ganteng banget"

"Fino juga ganteng"

Kira kira begitulah teriakan para kaum hawa yang berada di kantin,bahkan Bu Sinta pedagang di kantin ikut ikutan berteriak.

"Mereka langganan di warung ibu"

Begitulah teriak Bu Sinta dengan bangganya.

Semua orang menatap kehadiran Bintang dan Fino begitupun dengan Myra,Citra,Amel dan Alex.

Sementara Bulan dan Tio masih saja berdebat tidak jelas.

Sampai pada akhirnya Bintang dan Fino berjalan menghampiri Bulan dan Tio yang masih saja berdebat.

"Tio Prasetio"panggil Fino dengan tatapan tajam.

Tio yang merasa namanya di panggil,dia langsung menatap ke arah samping dan mendapatkan Fino yang sedang menatapnya.

"Eh Fino..."ucap Tio sambil menyengir kuda.

"Lo mau gue kasih hukuman"ancam Fino.

"Hehehe jangan dong Fin,kan bukan gue aja yang salah,Bulan tuh yang ngeledek gue terus"adu Tio kepada Fino.

"Apa!bukannya lo duluan yang ngeledek gue"ucap Bulan emosi.

"Lo yang bilang gue kayak Kadal"ucap Tio.

"Lo juga kan yang bilang gue Mak Lampir,amesia lo ya"balas Bulan emosi.

Bulan tidak memperdulikan lagi image nya, dia sudah terlanjur hancur dengan kelakuan teman gilanya itu.

"Ingatan gue itu masih jernih"ucap Tio bangga.

"Terserah lo lah pusing gue"ketus Bulan.

"Kalau pusing itu minum obat jangan ledekin gue"sindir Tio.

Bulan berdecak kesal.

Sementara Bintang yang melihat itu merasa iba karna dia tau Bulan orangnya tidak akan mudah marah kalau belum ada yang memulainya.

"Tio,lo ngalah dong sama cewek"ucap Bintang dengan bijak.

"Tuh dengerin"sambung Bulan.

"Aduh...tolong ya kembarannya Tio Prasetio,lo jangan ngebela nih Mak Lampir ok"ucap Tio sambil menunjuk Bulan.

"Tuh kan,lo manggil gue Mak Lampir,dasar Kadal Gila!"ucap Bulan emosi.

"Lo juga manggil gue Kadal"balas Tio.

Bulan benar benar sudah kehilangan ke sabaran,dia mengepalkan tangannya lalu memukul meja yang berada di dekatnya.

Brukkk

"BULAN!"teriak teman temannya Bulan kaget.

Fino langsung menghampiri Bulan dan melihat tangan Bulan yang masih terkepal di atas meja.

"Lo kenapa gebrak meja,tangan lo bisa luka"ucap Fino sambil melihat keadaan tangannya Bulan.

Bintang ikut terkejut dengan apa yang dilakukan Bulan.

"Lo benar benar berubah."kata Bintang dalam hati sambil tersenyum.

Bulan melepaskan tangan Fino dari tangannya lalu menghampiri Tio yang sedang menatap Bulan tidak percaya.

"Kadal jadi jadian"ucap Bulan dengan menahan emosi.

Setelah mengucapkan itu Bulan langsung pergi dari kantin,sedangkan Tio di buat melongo dengan tingkah Bulan,dia pikir Bulan akan memukulnya karna Bulan sudah mengepalkan tangannya.

"Apa,gue kadal jadi jadian"ucap Tio tidak percaya.

"Udahlah lo sabar aja ok"ucap Alex menenangkan.

Fino dibuat bungkam dengan sifat Bulan,dia berpikir apa Bulan marah padanya karna kejadian tadi malam.

Bintang hanya tersenyum dan langsung pergi meninggalkan kantin tanpa mengucapkan apa apa.

"Bintang lo mau kemana"ucap Citra.

"Bintang"sambung Alex.

Bintang sama sekali tidak menjawab pertanyaan yang diberikan teman temannya,dia hanya terus berjalan entah kemana.

♡♡♡

Saat ini Bulan sedang berada di taman belakang sambil duduk dan memijit kepalanya yang pusing.

Tio benar benar membuatnya harus mengeluarkan tenaga ekstra karna bualannya.

"Dasar kadal gak tau diri"ucap Bulan.

Bulan terus merutuki Tio dengan mulut pedasnya.

Tiba tiba Bintang datang dan langsung duduk di samping Bulan,dan itu membuat Bulan terkejut.

"Lo ngapain disini?"tanya Bulan.

"Lagi nemenin Mak Lampir yang kepalanya mau meledak"jawab Bintang asal.

"Sekarang lo mau sebut gue Mak Lampir juga"

Bintang tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Ternyata Tio benar,kalian itu emang kembar,sama sama nyebelin dan gak punya perasaan"ucap Bulan dengan kesal.

"Kita emang sama sama nyebelin,tapi gue masih punya perasaan tidak seperti Tio"balas Bintang.

Bulan langsung dibuat tertawa karna perkataan dari Bintang.

"Kenapa lo ketawa?"tanya Bintang.

"Jadi sekarang lo ngakuin kalau lo emang kembarannya Tio"ucap Bulan sambil tertawa puas.

Bintang langsung tersenyum bahkan akan mengeluarkan tawanya.

Disana Bulan kembali tertawa tanpa hentinya.

"Kalau Tio kadal berarti lo..."ucap Bulan sambil memikirkan sesuatu.

"Apa"ucap Bintang sambil tertawa.

"Katak"

Disana tawa Bintang dan Bulan pecah,mereka terus tertawa sampai tanpa mereka sadari kalau Fino melihat semuanya dari belakang.

"Mereka kayak akrab banget,apa dulu mereka memang dekat."kata Fino dalam hati.

Fino pun langsung pergi dari sana.

Awalnya Fino mau menemui ulan tapi saat tau Bintang sedang bersama Bulan,dia mengurungkan niatnya.

"Kadal dan Katak itu gak kembar"ucap Bintang.

"Tio dan Bintang juga kan gak kembar"balas Bulan.

Meraka lagi lagi tertawa bersama.

Bintang senang melihat Bulan yang sedang tertawa.

"Ini yang mau gue lihat dari lo."kata Bintang dalam hati.

Bulan tidak menyangka kalau dia akan mengobrol dan tertawa bersama dengan Bintang.

"Aku gak nyangka ini akan terjadi."kata Bulan dalam hati.

Setelah merasa lelah mereka menghentikan tawa mereka dan bersender ke kursi yang mereka duduki sambil menatap langit.

"Bulan"

"Iya"

"Lo apa kabar?"

"Baik"

"Lo berubah ya"

"Enggak juga"

"Lo jadi kuat"

"Kuat"

"Iya,kayak tadi lo sampe gebrak meja tanpa merasakan sakit"

"Gue lagi kesel aja"

"Berarti kalau lagi gak kesel,sakit dong"

"Bukan sakit lagi,nyesek"

Bintang langsung tertawa dengan puas.

"Udahlah jangan ketawa lagi, capek"ucap Bulan.

"Yaudah kalau kayak gitu sekarang mau apa"ucap Bintang menatap bulan lekat.

Tatapan mereka bertemu cukup lama.

Sampai pada akhirnya mereka tersadar satu sama lain karna mendengar bel berbunyi.

Tringgg

"Udah bel,gue masuk duluan ya"ucap Bulan.

"Gue juga mau masuk"balas Bintang.

"Oh"sambung Bulan.

"Kenapa"bingung Bintang.

"Biasanya kan lo gak akan ingat masuk kelas"

"Gue dah tobat"

"Tobat ya"ledek Bulan.

Mereka kembali tertawa dan pada akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke kelas masing masing.

♡♡♡

Sesampainya Bulan di kelas,Fino langsung menghampirinya.

"Bulan,lo marah sama gue"ucap Fino.