webnovel

Moon And Star

Kamu itu seperti angin Yang datang hanya untuk dirasakan Bukan untuk merasakan ~Mawar putri syabulan~ Gadis cantik dan berbakat,dia bisa melakukan apa saja,tapi hanya satu yang sulit untuk dia lakukan yaitu mengungkapkan perasaannya. Rasa cintanya telah membuat hubungannya dengan sahabatnya renggang. Dia banyak berharap dan harapan yang paling tinggi dalam benaknya adalah untuk mendapatkan cinta pertamanya... ♡♡♡ Cintaku itu cuma kamu Hanya saja kamu tidak menyadarinya ~Bintang prabumi~ Pria tampan dan banyak dikagumi oleh kaum wanita. Dia mencintai satu wanita tapi bersama dengan banyak wanita,bukan playboy sih...dia bilang itu hanya untuk main main saja. Mereka saling mencintai,tetapi tidak saling mengungkapkannya. Apakah mereka akan mengungkapkan perasaan mereka?...

Wina_Winengsih · LGBT+
Not enough ratings
32 Chs

Fino Gbastian

Saat Bulan menyadari kehadiran Pak Dito,dia pun langsung menundukkan kepala.

"Gawat hukuman besar sudah di depan mata."kata Bulan dalam hati.

"Bulan,apa yang kamu lakukan!"tegas Pak Dito.

"Saya cuma...emmm gini loh pak saya"ucap Bulan terbata bata.

"Apa..kamu mau bilang apa,mau bilang kalau kamu menyogok Pak Mamat agar bisa masuk tanpa hukuman,IYA!!!"tebak Pak Dito.

Pak Dito membentak Bulan sampai membuat Bulan menutup mata dan telinganya dengan tangan karna ketakutan.

"JAWAB BULAN!!!"

"Maafin saya pak,saya gak ada maksud untuk menyogok Pak Mamat"balas Bulan dengan ekspresi ketakutan.

"Saya tidak butuh maaf dari kamu,saya hanya mau kamu melakukan hukuman karena telah terlambat masuk sekolah dan juga karna kamu sudah berani nyogok Pak Mamat hanya demi menghindari hukuman dari saya"

Bulan hanya diam tidak bisa melakukan apa apa,bahkan untuk melihat wajah Pak Dito saja dia tidak berani.

"Maaf pak,tolong jangan kasih hukuman yang berat sama Neng Bulan,pak..kasian dia pak"pinta Pak Mamat.

Bulan berpikir Pak Mamat membelanya bukan karna tidak ada alasan,pasti ada udang di balik batu.

"Baiklah,Bulan saya akan meringankan hukuman kamu,sekarang kamu pergi ke ruang kebersihan dan ambil Alat Pel setelah itu kamu bersihkan semua Toilet di sekolah ini"ucap Pak Dito.

"Tapi pak saya mau masuk kelas"balas Bulan.

"Saya tidak perduli,sekarang kamu kerjakan hukuman dari saya atau saya akan menambah hukuman buat kamu"

"Baik pak"

"Pak Mamat tolong buka gerbangnya"ucap Pak Dito.

"Baik pak"balas Pak Mamat.

Pak Namat pun membukakan gerbang sekolah dan mempersilahkan Bulan untuk masuk.

Setelah perdebatan terjadi,Pak Dito pergi meninggalkan Bulan dan juga Pak Mamat.

Biasanya Pak Dito akan mengabsen siswa siswi nya yang tidak menaati peraturan sekolah setelah itu dia akan memberikan hukuman.

Bulan melihat punggung Pak Dito sudah semakin jauh termakan jarak,dia pun berbalik dan melihat ke arah Pak Mamat.

"Pak makasih ya udah nolongin Bulan,karna bapak hukuman Bulan diringankan"ucap Bulan.

"Apa sih yang gak bisa bapak lakukan demi gado gadonya Bu Sinta"balas Pak Mamat sambil menaik turunkan alisnya.

Bulan membulatkan matanya tidak percaya bahwa apa yang dipikirkannya ternyata benar,kalau Pak Mamat membela dia di depan Pak Dito pasti karna ada alasannya,yaa ini alasannya karna gado gado Bu Sinta.

"Saya permisi pak"pamit Bulan.

Bulan melangkahkan kakinya meninggalkan Pak Mamat untuk menjalankan hukuman.

Saat Bulan sedang berjalan dengan santainya tiba tiba ada suara dari belakangnya,siapa lagi kalau bukan suara Pak Mamat.

"NENG BULAN JANGAN LUPA GADO GADO NYA YA...BAPAK TUNGGU LOHHH...JANGAN LUPA PAKE SAMBEL...OK!!!"

Bulan menghentikan langkahnya dan berbalik melihat Pak Mamat yang sedang tersenyum senangnya.

"SIAP KEMBARANNYA STEVEN WILLIAM!!!"

Bulan berteriak tidak kalah kencangnya dengan teriakkan dari Pak Mamat.

Setelah menjawab sahutan dari Pak Mamat,Bulan pun melanjutkan langkahnya untuk pergi ke ruang kebersihan.

Soal Bulan yang selalu memanggil Pak Mamat dengan kembarannya STEVEN WILLIAM,itu memang sudah menjadi kebiasaan Bulan karna Bulan tau kalau Pak Mamat adalah fans berat nya STEVEN WILLIAM dan selalu ingin disebut sebagai kembarannya.

♡♡♡

Saat dalam perjalanan menuju ruang kebersihan seseorang tidak sengaja menabrak Bulan.

Brukkk

Bulan pun terjatuh ke lantai karna terbentur dengan orang tersebut.

Orang itu pun menghentikan lari nya karna merasa menabrak seseorang,dia berbalik dan melihat Bulan yang sudah tersungkur di lantai,dengan cepat dia berlari ke tempat dimana Bulan terjatuh dan mengulurkan tangannya untuk membantu Bulan berdiri.

"Bulan,lo gak papa kan"

Suara yang tidak asing bagi Bulan, sudah pasti Bulan mengetahui siapa yang menabraknya dan memberikan tangannya untuk segera berdiri.

"Gue gak papa kok"balas Bulan.

"Maafin gue ya Bulan,gue tadi buru buru,lo beneran gak papa kan,ada yang luka gak"ucapnya sambil melihat keadaan Bulan dari bawah sampai atas karna takut Bulan terluka.

"Fino...gue tuh gak papa lo gak usah khawatir gitu"balas Bulan.

Ya,orang yang menabrak Bulan adalah Fino Gbastian sang Ketua Osis di HS.

Dia terpilih menjadi ketua osis karna Fino adalah anak yang pintar.

Selain pintar Fino juga terpilih jadi Ketua Osis karna kesempurnaan fisiknya,banyak sekali kaum hawa yang tergila gila padanya,tapi dia tidak pernah menghiraukannya.

Dia sudah menjabat sebagai Ketua Osis selama 3 Tahun.

"Syukurlah kalau lo gak papa,kalau ada yang sakit lo kasih tau gue ya"ucap Fino.

"Gue gak kenapa napa Fino..."balas Bulan.

"Ya,gue cuman takut lo kenapa napa aja Bulan"

Bulan menjawab Fino hanya dengan deheman saja.Bulan melihat wajah Fino yang penuh dengan keringat.

"Fin,lo habis ngapain sih sampe keringetan kayak gitu?"tanya Bulan.

"Biasa gue lagi ngejar siswa yang mau bolos"jawab Fino.

"Wihhhh lo memang pantes jadi Ketos,gak salah semua orang milih lo"

"Apa sih lo Bulan"

Bulan tertawa begitupun dengan Fino yang ikut tertawa dan menyubit pipi Bulan dengan gemasnya,sampai Bulan meringis kesakitan.

"Isshh sakit tau,Fin"

Fino tersenyum melihat Bulan yang meringis kesakitan,Fino memang suka menyubit pipi nya Bulan.

"Lo lucu Bulan,andai saja lo tau perasaan gue."kata Fino dalam hati.

Bulan yang melihat Fino tersenyum sendiri dia pun memegang pundak Fino dan menggoyangkannya.

"Hehhh lo kenapa sih senyum senyum sendiri,apa jangan jangan lo lagi kasmaran lagi sama cewek,cieeee akhirnya temen gue ini bisa jatuh cinta juga"ledek Bulan.

"Emang lo pikir gue gak bisa jatuh cinta apa?"ucap Fino.

"Iya,lo kan gak punya hati"balas Bulan dengan wajah polosnya.

Mereka berdua pun kembali tertawa bersama,Fino memang dekat dengan Bulan,sampai orang orang berpikir kalau Bulan lah cewek yang paling deket dengan Fino Sang Ketua Osis,sampai mereka dikira pacaran karna sangking dekatnya.

"Eh lo ngapain di sini,kenapa gak dikelas?"tanya Fino.

"Gue telat,Fin"jawab Bulan.

"Tumben lo telat,biasanya juga lo paling rajin"heran Fino.

"Heyy yang rajin juga bisa telat"balas Bulan.

"Iya deh iya,sekarang lo mau kemana?"

"Gue mau ke ruang kebersihan mau ngambil lap pel"

"Lo dihukum sama Pak Dito"

"Ya gitu deh,siapa lagi yang bisa kasih hukuman sama gue kalau bukan Pak Dito?"

"Gue"

Mendengar jawaban dari Fino,Bulan langung menutup mulutnya.Dia lupa kalau Fino adalah Ketua Osis yang sudah pasti dia juga akan menghukum siswa yang telat.

"Aduhhh Bulan kenapa kamu malah kasih tau Fino kalau kamu telat,bisa nambah ni hukuman kamu."kata Bulan dalam hati.

Melihat tingkah Bulan yang aneh,Fino langsung mengerti apa yang sedang Bulan pikirkan.

Pasti Bulan takut kalau hukumannya bertambah.

"Lo tenang aja Bulan,gue gak bakalan kasih lo hukuman karna lo telat"ucap Fino.

"Beneran lo?"tanya Bulan memastikan.

"Iya"jawab fino.

Setelah Bulan mendengar jawaban dari Fino,dia berteriak dan meloncat loncat sangking senangnya.

"AHHH FINOO LO MEMANG TEMAN GUE YANG PALING TERBAIK"puji Bulan dengan berteriak.

Tanpa sadar Bulan langsung memeluk Fino dengan eratnya,dan ekspresi Fino jangan ditanyakan lagi,sudah pasti dia sangat terkejut dengan apa yang Bulan lakukan,saat sadar Bulan pun langsung melepaskan pelukannya.

"Eh maaf,gue gak sengaja"ucap Bulan.

"Iya gak papa,oh ya lo dihukum apaan sama Pak Dito?"

"Gue disuruh bersihin toilet"

"Mau gue bantu?"tawar Fino.

"Gak usah,ini kan hukuman gue jadi gue yang harus ngerjain"tolak Bulan.

"Beneran gak mau dibantuin"

"Iya beneran,yaudah gue pergi dulu ya"pamit Bulan.

"Iya,semangat ya"balas Fino.

"Pastiii"

Bulan pun pergi dan masuk ke Ruang Kebersihan untuk mengambil Lap Pel dan segera pergi ke Toilet untuk membersihkannya.

♡♡♡

Beberapa saat kemudian...

Setelah selesai menyelesaikan hukuman dari Pak Dito,Bulan segera pergi ke Kantin karna bel istirahat sudah berbunyi,sangking lamanya bBulan menjalani hukuman,dia harus rela ketinggalan pelajaran pertamanya.

Saat Bulan sampai di Kantin,keadaan Kantin sudah ramai seperti biasa dikerumuni para siswa-siswi yang kelaparan.

Bulan langsung mencari keberadaan teman temannya,Bulan pergi ke meja paling pojok karna itulah tempat favorit Bulan dan teman temannya.

Selain mejanya yang lebih lebar,suasana di pojokan lebih tenang dan tidak terlalu berisik.

Dan benar saja ke-3 teman Bulan sedang duduk di meja favorit mereka.

Mereka sedang mengobrol dan menyantap makanannya masing masing.

Bulan pun menghampiri mereka dan ikut bergabung.

"Hai semuanya"

"BULAN!!!"