1 Chap 1 ( New House )

Reslie baru saja membeli sebuah rumah tua di pinggiran kota.

Dengan harga yang cukup murah dan sangat bersahabat, ia berhasil mendapatkan sebuah rumah bertingkat dua yang cukup besar tanpa adanya kesulitan yang berarti.

Pemilik rumah yang lama memberikan diskon cukup besar untuk rumah tuanya karena menurutnya ada banyak bagian dalam rumah yang masih perlu untuk direnovasi kembali jika pemilik rumah yang baru ingin meninggalinya.

Secara garis pandang mata, rumah itu cukup layak untuk dipakai jika dilihat dari luar. Walaupun katanya sudah lama sekali rumah itu tidak ditinggali dan dibiarkan begitu saja. Sehingga ada banyak tanaman liar menjalar di sekitaran rumah. Dan bangunan itu terlihat cukup kuno untuk dikategorikan sebagai rumah masa kini.

Tapi di dalam rumah tersebut, terdapat banyak sekali ornamen kayu dan furnitur yang masih sangat lengkap dari si pemilik rumah. Karena mereka tidak sempat memindahkan barang-barang miliknya ke rumah mereka yang baru. Dan kemudian sengaja menghadiahkan itu untuk pemilik rumah yang baru, Reslie tidak mengalami kerepotan apapun dalam hal mengisi seluruh perabotannya di dalam rumah barunya.

Semua perabot masih bagus dan berfungsi dengan baik. Bahkan satu perangkat piano besar di ruangan tengah milik anak pemilik rumah juga mereka tinggalkan begitu saja di sana tanpa ada niatan untuk mengambilnya kembali.

Dengan begini bisa dikatakan, Reslie mendapat untung besar dengan membeli sebuah rumah beserta isinya sebagai bonus dengan harga yang sangat terjangkau.

Menurut informasi, rumah itu dijual karena pemilik rumah berencana tinggal selamanya di luar negeri. Sehingga karena alasan tidak akan kembali lagi ke kota ini, pemilik rumah yang lama mau tidak mau harus menjual rumah lamanya ini untuk biaya hidup barunya di negaranya orang.

Alhasil, setelah mencari di internet dan tidak sengaja menemukan iklan rumah ini di salah satu situs terpecaya, Reslie secara cepat bisa menghubungi sang makelar properti dan bernegosiasi dengannya untuk membeli rumah tersebut.

Proses pindah tangan dan sebagainya berjalan dengan cepat tidak kurang dari dua minggu. Dan hari ini akan menjadi hari pertama Reslie tinggal di rumahnya yang baru, tanpa adanya embel-embel lain yang mengganggu.

Sungguh sangat mendebarkan, pikir Reslie.

Reslie yang berpikir ini akan menjadi awalnya yang baik untuk hidup sendiri dan jauh dari hiruk-pikuk kota yang menyesakkan, tidak pernah membayangkan ini akan menjadi hari-hari yang menegangkan sepanjang hari dalam hidupnya.

Reslie seharusnya memeriksa terlebih dahulu rumah itu sebelum membelinya. Rumah bergaya Eropa klasik yang entah bagaimana sangat membuat Reslie tertarik saat pertama kali ia melihatnya. Dan memutuskan untuk langsung membelinya. Hingga seiring berjalannya waktu, rumah itu akan memberikan banyak mimpi buruk untuknya.

Di hari pertama ia menempati rumah itu, Reslie hanya membawa sedikit barang miliknya ke sana. Di tambah dengan beberapa bahan makanan untuk mengisi kulkasnya. Reslie tidak mengalami kesulitan apapun untuk menemukan barang-barang lain yang ia perlukan untuk ia tambahan isinya.

Mungkin ia perlu membeli beberapa alat pembersih lantai dan jendela serta kemoceng panjang untuk membersihkan setiap sekat yang berdebu. Dan tentunya saja perlu usaha yang sangat besar untuk membersihkan debu yang menempel akibat lamanya waktu rumah itu tidak pernah dibersihkan.

"Mungkin nanti, jika aku sudah ada waktu luang. Aku akan mengecat ulang semua warna yang sudah usang ini. Untuk sementara, lantai satu sudah berhasil aku bersihkan sekedarnya sampai ke sudut-sudut tempat yang terbengkalai. Hufh! Sejauh ini, sudah lumayan."

Reslie memandangi kembali keadaan di sekitar rumahnya. Ternyata setelah ia sudah membersihkan setiap sudut dengan cermat, rumah itu kini menjadi rumah yang sangat layak dipakai.

Sebuah usaha pasti membuahkan hasil. Itulah yang dipikirkan Reslie ketika ia selesai membenahi semua barang yang ada di dalam rumahnya itu sendirian.

Waktu telah menunjuk pukul 4 sore. Dan ini sepertinya waktu yang tepat untuk mandi dan memasak makanan untuk makan malam.

Reslie berjalan ke salah satu kamar yang ada di lantai bawah. Ia menempati ruangan itu sebagai kamar pribadinya sendiri, setelah melihat kamar itu adalah satu-satunya kamar yang memiliki ventilasi udara keluar yang paling baik di antara kamar-kamar lain yang ada di rumah ini.

Wilayah bagian atas, Reslie putuskan untuk mengabaikannya sejenak. Sampai ia benar-benar telah terbiasa dengan rumah barunya ini, yang sebenarnya menurutnya terlalu besar untuk ia tinggali sendirian.

Sehingga daripada ia capek-capek membersihkan tempat yang belum tentu akan menggunakannya dalam waktu dekat ini, lebih baik ia membiarkan saja wilayah itu seperti itu sampai ia punya lebih banyak waktu untuk membenahinya.

Jika dihitung dengan lengkap, rumah ini memiliki 4 kamar tidur. Dua di lantai atas dan dua di lantai bawah. Dengan masing-masing desain kamar yang entah kenapa dibuat berbeda, Reslie memilih kamar yang paling mendekati dirinya.

Sebuah kamar yang terlihat cukup feminim dengan sebuah ranjang queen dan meja rias serta satu lemari pakaian yang luas dan klasik.

Selesai mandi dan merapikan diri, Reslie berjalan menuju ke dapur dan membuat beberapa salad serta daging untuk makan malamnya. Tidak lupa ia juga membuat secangkir teh hangat untuk pelengkap.

Oia, di sini juga ada alat khusus untuk membuat kopi. Reslie berpikir akan menggunakan itu besok pagi untuk menemaninya mengukus roti sambil ia membuat secangkir kopi yang hangat.

Reslie tersenyum senang.

Pas sekali untuknya menyambut pagi hari yang cerah di tempat yang baru dan menikmati udara yang sejuk di sekitar pekarangan rumah yang rimbun.

Sambil bersenandung kecil, ia menumis beberapa lauk di dapur. Ketika ia pikir ia telah menaruh garam di samping meja kirinya, ia menoleh kebingungan menatap meja kosong di sampingnya.

"Bukankah aku baru saja menaruh kotak garam di sini?" gumamnya pelan sambil mencari-cari kotak garam yang pikirnya telah ia letakkan sangat dekat dengannya tetapi ternyata tidak.

"Ah, ternyata sudah di sana."

Reslie mengambil kotak garam yang ada di wadah khusus bumbu, menaburi sedikit garam pada masakannya, lalu meletakkan kembali kotak garam itu di tempatnya. Ia kemudian bersenandung kecil kembali sambil mengaduk-aduk masakannya.

Dengan satu goyangan kecil, dia menggerakkan kepalanya ke atas dan ke bawah mengikuti alunan lagu yang disenandungkannya. Setelah makanan matang, ia mengambil semangkuk piring dari dalam rak, lalu menyajikannya di atas piring.

***

识字大王

avataravatar
Next chapter