webnovel

Ada apa dengan Aldo

setelah perdebatan antara Angga dan Chandra masalah tadi malam .

kini mereka melanjutkan perjalanan menuju dalam hutan lagi .

"dimana si ujung,ko dari tadi engga ketemu- ketemu." ucap Gisel sambil menghela nafas

"Lo cape ?" tanya Chandra dan di balas dengan anggukan dari Gisel.

"ini kita udah 3 hari perjalanan tapi ko engga sampai -sampai si ke ke tempatnya ?" tanya Angga sambil memperhatikan sekitar nya .

"iya benar tapi untungnya kita engga muter kek waktu itu . sumpah kalau di ingat-ingat lucu juga kita berjalan tapi di tempat, engga sia-sia belajar Pramuka dulu waktu sekolah ." ucap Aldo dan di balas dengan pukulan di pundak dari Angga .

"si setan bisa aja . tapi iya si masih mending, setidaknya kita engga mengulang jalan yang sama ." ucap Angga .

"ingat sekali jebakan akan ada jebakan kedua ." ucap Chandra .

"iya juga si. ya udah hati-hati aja lah buat semua nya ." ucap Gisel .

"eh Chand, gua mau kencing dulu nih . tunggu sebentar ya ." ucap Aldo sambil memperhatikan sekitar nya .

"ya elah tinggal kencing apa susah nya ?" tanya Angga .

"woy di sini ada Cewe, yakali gua kencing sembarang. nanti burung gua malu di liatin cewe kaya Gisel. eh tapi kalau Gisel mau, gua si gpp mau-mau aja ." ucap Aldo dan langsung mendapatkan lemparan batu dari Chandra.

"itu mulut ya, lancar kali ngomong kek gitu ." ucap Angga sedangkan Chandra mengepalkan tangannya ke arah Aldo.

"becanda ya elah pada sensi mulu jadi cowok." ucap Aldo sambil berjalan menuju ke semak-semak .

"neng Gisel jangan ngintip Abang Aldo ya ." ucap Aldo .

"kencing mah kencing aja engga usah teriak-teriak. berisik." ucap Angga sedangkan Gisel tertawa pelan.

"ngapain ketawa?" tanya Chandra sambil memperhatikan Gisel.

"kenapa kalau gua ketawa, engga boleh gitu?" tanya Gisel.

"di tanya baik-baik ngegas, di cuekin dia ngegas juga ." ucap Chandra sambil memutar bola mata dengan malas

"Lo itu hoby banget cari masalah sama gua. punya dendam apa di Lo sama gua?" tanya Gisel sambil berdecak pinggang,

"hidih siapa juga yang nyari masalah buat ngurusin hidup Lo, kagak ada guna tahu gak?" tanya Chandra sambil mendudukkan bokong nya di tanah.

"woy udah belum lama amat jadi cowo?" teriak Angga

"mampus baru aja Lo duduk, berdiri cepat ." ucap Gisel sambil menarik tangan Chandra sedangkan Chandra tetap pada posisi duduknya tanpa bergerak sedikitpun

"ya Allah ampuni dosa Chandra yang berat pake banget . ringankan beban dosa yang ada di badan dia ." ucap Gisel sambil mengadahkan kan tangan ke atas

" ya elah Gis, doa nya dalem banget si sampai ke hati ." ucap Angga sambil menahan tawa karena di pelototi oleh Chandra

" ya elah bangun Chand, Aldo bentar lagi mau ke sini ." tanya Gisel sambil menarik lengan Chandra

"dari mana Lo tahu?" tanya Chandra sambil mengangkat alis

"ya elah berapa lama si orang buang air kecil?" tanya Gisel dan Chandra mulai berdiri.

setelah 15 menit kemudian tapi Aldo tak kunjung datang juga .

"ko lama ya si Aldo, padahal udah 15 menitan ." ucap Gisel dan di balas dengan anggukan dari Angga

"susul sana si Aldo, ngaret mulu kek cewe." ucap Gisel sambil menyuruh si Angga.

"ya udah gua susul dulu, siapa tahu dia ke sasar kemana lagi kan repot ." ucap Angga dan di balas dengan anggukan dari mereka berdua . setelah itu Angga pun berjalan menuju sebuah pohon besar dan tak lama Angga dan Aldo muncul berbarengan.

"Lo kemana aja si, ngaret benar dah jadi cowo," ucap Gisel sedangkan Aldo hanya diam saja .

"Lo kenapa, tumben diam aja ?" tanya Gisel sambil mengangkat alis

"gua gpp. ya udah ayok jalan." ucap Aldo sambil mendahului Chandra . ketika Angga mau berteriak akan tetapi tangannya di tahan. oleh Gisel

"udah gpp, mungkin dia mau memimpin kita ." ucap Gisel .

"Al, emang lo tahu jalan gitu?" tanya Angga sedangkan Aldo membalas dengan gelengan kepala.

"terus nanti kalau kita ke sasar gimana?" tanya Angga lagi

"udah ikuti saja jalan ini ." ucap Aldo sambil menundukkan kepalanya .

"Al, Lo kenapa ko kaya beda gitu?" tanya Chandra .

"gua gpp, cuman lagi engga enak badan aja ." ucap Aldo sambil memijat bahunya

"mau istirahat engga ?" tanya Gisel .

"engga usah, kalau kita istirahat terus gimana mau sampai nya ." ucap Aldo .

"ya udah kalau gitu. gua nurut aja apa kalian aja ." ucap Angga sambil berjalan di belakang Aldo.

kami berempat istirahat terlebih dahulu, duduk di bawah pohon yang rindang dan sedikit memakan yang kemarin malam

"untung aja ya kemarin nemu makan ini, meski engga terlalu enak ya setidaknya ini bisa mengganjal perut ." ucap Angga sambil mengelus perut nya

"masih belum kenyang juga Ngga?" tanya Gisel kepada Angga

"dia mah mana kenyang makan sekali Sel." ucap Chandra

"si bos tahu aja dah . top markotop Deh ." ucap Angga

"Al lo mau lgi engga?" tanya Gisel kepada Aldo dan di balas dengan gelengan kepala

"Lo kenapa deh jadi orang geleng sama ngangguk mulu .kaya anjing aja tahu gak ?" tanya Angga .

"Angga kamu ini ya berdosa banget ." ucap Gisel mencairkan suasana ketika Aldo menatap Angga dengan wajah seram .

"ya elah mas Aldo sensi amat. pengin berak tapi engga jadi ya ?" tanya Angga dan di balas dengan geplakkan dari Gisel, " bisa diam engga sih Lo jadi cowo. itu mulut kek cewek aja ," ucap Gisel sambil menggeplak kan tangan di bahu Angga

"iya udah minta maaf. gua bakalan diam, dedek bakalan diam, tersakiti aku tuh." ucap Angga sambil mendramatisir kan .

"dasar kecebong hanyut." ucap Gisel .

jam silih berganti dan tak terasa juga sudah mau menuju malam, malam semakin mencekam ketika suara dedaunan yang saling bergesekan

"ini kita mau di sini bikin tenda nya ?" tanya Angga sambil menengok ke arah Gisel dan Chandra

"gua sih terserah kalian aja ." ucap Gisel sambil memperhatikan sekelilingnya.

"ini kan Deket tebing, lebih baik kita cari yang lebih aman." ucap Chandra.

"menurut Lo gimana Al?" tanya Angga ke Aldo dan hanya gelengan yang di dapatkan dari mereka bertiga .

"ya elah Al, kenapa si Lo, di tanya geleng terus sama anggukan . emang engga ada yang lain apa ?" tanya Angga yang mulai geram melihat tingkah Aldo sedangkan Aldo mendelik ke arah Angga.

"udah deh diam daripada kita berantem, mendingan kita bikin tenda yang jauh dari sini ." ucap Gisel sambil melerai .

"ya udah kuy lah mau dimana?" tanya Angga .

Gisel POV.

sejenak aku berfikir ada apa dengan Aldo.

aku sedari tadi memperhatikan perubahan dalam diri Aldo, ada yang beda dengan Aldo .

"Chand ...., syut...., ada yang beda dari diri Aldo. Lo merasakan engga?" tanya Gisel kepada Chandra sambil berbisik-bisik dan di balas dengan anggukan dari Chandra .

"itu kenapa ya, apa jangan-jangan dia kemasukan setan dari gunung ini ya ?" tanya Gisel .

"halu." ucap Chandra .

lihat kan sendiri gimana engga bikin darah tinggi, jika jawabannya tidak sesuai dengan pertanyaan .

"gua serius Chand?" tanya Gisel.

"terus menurut lo, gua becanda gitu?" tanya Chandra.

"ngomong sama Lo cape sendiri gua nya ." ucap Gisel .

"engga nyuruh."ucap Chandra dan di balas dengan jari tengah dari Gisel sedangkan Chandra terkekeh pelan bahkan dia tidak takut pun dengan Gisel cuman dia merasa terhibur ketika melihat raut wajahnya yang merah padam karena menahan emosi.

Gisel End POV

"

"

Next chapter