webnovel

Mada...Gaskar..? ya, Madagaskar..!

" gila... bener-bener gila...? Apa yang kulakukan sampai dibilang melawan polisi dan bertindak anarkis..?" Tanya Mada.

" kamu tidak membuat laporan kejadian, malah bertindak sendiri, dan melawan saya dengan tidak mau diborgol..!" Jawab Sang polisi.

" Saya cuma mau komplain pokoknya komplain...!!! bukan ngelawan polisi tapi tindakan memborgol bapak itu kalau penjahat..! Saya ini orang baik-baik bukan penjahat dan saya tidak melakukan kejahatan..!!" Jawab Mada.

sang polisi hanya menggelengkan kepalanya saja ternyata masih ada gadis yang sangat berani melawan petugas Kepolisian, bayangkan di Jakarta atau di manapun salah sedikit main ciduk dan gadis ini berani dan lantang melawan petugas Kepolisian..? sungguh gadis yang berani sekali.

" kalau begitu saya kawal, Kalau benar orang itu yang salah saya sendiri yang akan menangkapnya beserta rekan-rekan saya yang lain..!" ucap Sang Petugas kepolisian, yang saat ini sedang ditugaskan berpatroli di Jalan Utama untuk memantau para anak buahnya yang sedang berjaga memperhatikan pengendara agar tertib berlalu lintas.

madasari gadis pemerah ini tidak punya pilihan lain kalau dia harus mendatangi kantor pusat yang tertera di dalam kemasan botol masker itu, mendatangi langsung adalah hal yang benar sebab kejadian yang dialami oleh adiknya ini sangat merugikan apalagi saat ini nyawanya terancam dengan alergi yang dideritanya, Ratna mengidap sebuah syndrome yang tidak biasa sebelah kelainan kulit yang sangat sensitif terhadap minyak, ya harus menggunakan produk yang berbahan dasar air.

" tolong Mada jangan buat keributan, lihat adik kamu, lagi sakit gitu..., kamu jangan buat keributan lainnya nanti panjang urusannya..!" peringatan sang bibi, yang bernama tante Marini ini.

" tante nggak usah ikut campur, ini urusan Mada, Mada kan' udah janji sama ayah dan ibu, untuk ngejaga Ratna baik-baik, Terus kalau ada apa-apa dengan Ratna gimana..? Made harus ngomong ke ayah dan ibu..?" ucap Mada menjawab larangan sang bibi.

" Mada Tolong dengarkan tante baik-baik, ini demi kebaikanmu, nanti kalau kamu terseret kasus lain lagi gimana..? sifat kamu yang gampang banget marah itu apa nggak bisa diredam sedikit...?" tanya Sanga Bibi, yang sekali lagi mengingatkan gadis ini sebelumnya berangkat bersama sang petugas kepolisian yang bernama Gunawan ini.

" Tante udah deh nggak usah mikir macam-macam, kita ini di posisi yang benar..! justru mereka yang salah ngirim barang ke orang yang salah, lihat gimana kalau Ratna meninggal apa Bibi masih melarang Mada untuk komplain...?" jawab Mada sekali lagi bersikukuh, atas larangan sang Bibi.

akhirnya sang Bibi sudah tidak bisa melarang Mada lagi, ya berangkat dengan petugas kepolisian tapi tidak membawa mobil pick up rongsok nya itu, Iya Ikut dibonceng oleh petugas kepolisian itu Ia berpikir kalau yang menggunakan pick up nanti ya kan disalahkan dengan mengebut di jalanan akan tetapi kalau petugas kepolisian yang melajukan motornya dengan kencang tidak akan ada yang melarang, contoh siasat licik dari Mada.

" Gadis pintar dia bisa memanfaatkan ku ternyata " benak Gunawan seorang petugas kepolisian yang terseret dengan kasus Mada, yang berawal hanya ingin menilangnya saja ternyata ia harus ikut kesana kemari bahkan ikut Mada, yang ingin komplain.

" Pak tolong dikerjakan lagi dong, biar cepet nyampenya kalo nggak bisa, sini aku yang bawa..?" ucap Mada yang semakin cerewet bahkan memerintah pak polisi ini.

" Eh non, saya ini polisi kok jadi saya yang disuruh-suruh sih, saya ngedampingin kamu, biar kamu enggak anarkis ngerti enggak...?" jawab Sang Polisi.

" Bapak ini ngebantu orang yang bener Oma saya ini posisinya sebagai korban bapak nggak lihat Adik saya lagi dirawat tadi? kalau ada apa-apa dengan adik saya gimana ? Pokoknya saya mau komplain ke perusahaan ini Nggak jauh kok tempatnya dari sini, mesen lain yang dikirim lain...?" jawab Mada.

akhirnya mereka berdua tibalah di salah satu kantor di sebuah gedung bertingkat di bilangan Jakarta itu adalah sebuah kantor pusat dari sebuah merek kosmetik yang bisa dikatakan sebagai distributor sebuah under license dari sebuah kosmetik luar.

" Tolong saya mau ketemu pimpinan perusahaan ini atau manajernya saya mau komplain...!" ucap Mada, Setibanya di gedung ini yang berkata kepada seorang resepsionis bagian penerima tamu di lobby utama gedung ini.

suara Mada lantang Yang nyaring terdengar kencang ini membuat semua orang menoleh padanya Siapa kira-kira gadis yang datang marah-marah itu?

" bisa saya lihat identitasnya, sebenarnya Anda mau komplain tentang apa...?" tanya Sang resepsionis.

"ini......!" jawab Mada yang memberikan identitasnya, sementara sang resepsionis setelah melihat nama gadis ini sedikit tercengang dan melompat seperti tidak yakin bahwa ini nama seseorang.

"Mada....? Gaskar...???? ". tanya sang resepsionis yang masih tercengang sepertinya syok, melihat tulisan yang tertera di atas KTP milik Mada ini.

" Madagascar...!! yah Namaku memang MADAGASKAR...! apa yang salah dengan nama itu? keberatan loh..?" tanya Mada yang sedikit kesal, sebab nama ini selalu mendapat bulian teman-temannya sejak ia masih duduk di tingkat SD, Mungkin ini yang menyebabkan sifat Mada yang tempramen, selalu marah-marah ketika orang bertanya tentang namanya yang tidak biasa.

"fufftttt....xixi..." suara kikikan Gunawan, sang petugas kepolisian mendengar nama Mada yaitu Madagaskar.

" apa...? memangnya di mana lucunya...?" ucap Mada yang kembali naik pitan, belum aja ngomongin komplainan malah diledekin, karena namanya yang tidak biasa, oleh petugas kepolisian dan sang resepsionis.