webnovel

JANJI SEORANG KAKAK

Tak terasa 2 minggu sudah berlalu semenjak kecelakaan itu,setelah selesai dengan aktifitas nya, julian lebih sering menghabiskan waktu di Rumah sakit menemani xiau lu.Rasa bersalah slalu datang ketika dia memandang xiau lu yang terbaring lemah dengan oksigen yang menutupi hidung dan mulut nya.

"xiau lu bangun lah sayang ini sudah 2 minggu kamu tertidur,sampai kapan kamu akan tertidur pulas,apa kamu mendengar suara paman,xiau lu ? paman merindukan mu,kapan kamu akan merespon suara paman seperti biasa ?"

Julian terus menggenggam tangan xiau lu,berharap xiau lu merespon suara julian,dan menggerakan tangan nya.

Tiba-tiba julian teringat ketika terakhir xiau lu merespon suara julian,masih teringat jelas ketika xiau lu yang bersimbah darah berada di pangkuan julian menyentuh wajah nya dan berusaha untuk tersenyum.

Kemeja putih yang ketika itu di kenakan julian berubah sebagian dengan warna merah darah xiau lu. Julian terus berbicara berharap bisa membangunkan xiau lu dari tidur nya.

"xiau lu lihat lah paman selalu memakai gelang pemberian mu ini,lihat lah xiau lu" Julian tertunduk merasa sedikit frustasi.

Tak lama kemudian kimmy,tina dan brian datang ke ruangan itu,Julian bahkan tak menyadari ke datangan mereka.

hanya julian Orang yang sampai saat ini tak dapat menyembunyikan kesedihan.

"Yoo julian apa kau masih ingin di sini..?" tanya brian. Julian tersadar rupa nya mereka yang tadi pamit untuk makan sudah kembali. "kalian sudah kembali..?kenapa aku tak mendengar suara kalian masuk..?"

mereka tersenyum seakan-akan tau apa yang terjadi dengan julian.

"Itu karna kau hanya melamun dan memandang xiau lu,jadi kami masuk pun kau tidak mendengar nya"jawab tina seraya meletakan tas di meja.

julian hanya terdiam dan terpaku memandang xiau lu.

"paman ayo sebaiknya kita pulang ini sudah jam 8 malam". Julian terlihat masih ingin menemani xiau lu yang tertidur itu.

"kimmy benar julian,lebih baik kau pulang di sini ada aku dan brian jadi kamu jangan khawatir" Tina mencoba membujuk julian. "Tina benar,kau jangan khawatir,aku janji jika xiau lu siuman,aku akan segera menghubungi mu"

Akhir nya julian memutuskan untuk pulang bersama kimmy,Kimmy dan julian pun pamit.

Siang itu di Rumah sakit seperti biasa tina dan brian menemani xiau lu.Tina terus memandang adik nya yg terbaring lemah.

"Xiau lu kapan kau akan bangun ?Apa kau tau xiau lu,kau ini sudah seperti putri tidur, sudah 2minggu lebih tak bangun-bangun.Dengan cara apa agar kau bisa bangun ?apa harus aku meminta Julian orang yang kamu cintai itu mencium mu ?" Mendengar itu Brian yang sedang membaca koran di sofa berusaha menahan tawa.

"haa..haa.. kamu ini kenapa sayang orang lagi koma masih di becandain" Tina pun tersenyum dengan berbicara seperti itu dia seolah-olah sudah ke habisan akal dan kata untuk membuat xiau lu siuman.

Ketika Tina dan Brian sedang asik ngobrol tiba-tiba pandangan brian tertuju kepada hal yang membuat dia terkejut sekaligus senang.

"sayang coba lihaaat..!!"dia menunjuk ke arah tangan xiau lu yang perlahan mulai bergerak. tanpa basa-basi tina meminta brian untuk memanggil dokter.

Brian berlari untuk mencari dokter,tina yang harap-harap cemas terus mengamati xiau lu,perlahan xiau lu membuka mata nya.

"xiau lu..xiau lu ohh tuhan trimakasih akhir nya dia membuka mata".

Tak lama kemudian Dokter pun datang,dia meminta tina dan brian untuk menunggu di luar selagi dia memeriksa xiau lu.

Sementara di ruang kerja julian terlihat sedang sibuk menanda tangani beberapa berkas. Tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu dari luar,tookk..tokk..took

"masuk.."seorang pria memasuki ruangan dia adalah sekretaris julian.

"Tuan hari ini kita ada meeting dengan klien untuk membicarakan kerja sama dengan perusahaan XXX". Julian pun bergegas untuk menemui klien nya tersebut.

Ketika julian baru memasuki lift tiba-tiba handphone nya berdering.

"Iya brian ada kabar apa ?" julian merasa penasaran kabar apa yang akan di terima nya dari brian

"Apa..?benarkah..?okey kalau begitu aku segera ke sana"

Julian terlihat senang mendapat kabar dari brian.

"Sekretaris Mue, tolong batalkan semua pertemuan saya hari ini dan beritahu supir untuk siapkan mobil." Tanpa banyak bicara sekretaris mue meng iya kan permintaan julian "baik tuan".

Sementara itu dokter terlihat sibuk memeriksa xiau lu,xiau lu mulai membuka mata dengan normal.

"saya dimana,anda siapa kenapa saya berada di sini ?" Dokter pun menjawab

"nona lu saya dokter disini,anda sedang dalam perawatan kami,apa anda tidak ingat apa yang terjadi ?"

xiau lu berusaha mengingat nya namun dia malah merasa kesakitan.

"arrgghhh dokter saya tidak ingat kenapa saya bisa sampai di sini"

Dokter pun membiarkan xiau lu untuk tidak berusaha keras mengingat nya.

"baik lah nona saya mengerti lebih baik nona istirahat tidak usah dulu memikirkan apa-apa kalau begitu saya permisi dulu".

Dokter pun ke luar pergi meninggalkan xiau lu.

Tina yang berdiri di depan ruangan dengan segera menghampiri Dokter.

"Dokter bagaimana ke adaan adik saya ?" Dokter pun menjawab

"Nona lu sudah sadar,anda bisa masuk untuk melihat nya,tadi saya sempat memberikan beberapa pertanyaan namun nona lu kesulitan menjawab nya,yang saya khawatirkan dia mengalami Amnesia Retrograde.

Karna dari itu untuk saat ini jangan biarkan nona lu berpikir terlalu keras,itu akan membuat dia merasa kesakitan di kepala"

Mendengar itu Tina merasa cemas.

"Dokter apa itu berbahaya ?" Dokter pun menjelaskan apa yang terjadi.

"Amnesia retrograde adalah hal yang biasa terjadi kepada orang yang mengalami cidera di kepala,tergantung dari serius tidak nya luka yang di alami oleh pasien,Dan untuk saat ini kami belum bisa memastikan serius tidak nya luka yang di alami oleh nona lu kami masih memantau perkembangan nona lu mungkin untuk beberapa hari kedepan kami baru bisa memastikan hal tersebut"

Mendengar penjelasan dari Dokter Tina tertegun untuk sesaat,dia khawatir dampak dari kecelakaan tersebut bisa berakibat buruk untuk kehidupan xiau lu.

Setelah menjelaskan hal itu dokter pun pergi meninggalkan mereka.

Tina dan Brian bergegas memasuki ruang rawat xiau lu,dia berjalan mendekati xiau lu dan memandang xiau lu yang sedang terbaring.

ohh tuhan apa benar dia mengalami amnesia ? apa dia benar-benar tidak mengingat ku ? kenapa dia tidak bicara sepatah kata pun ? ohh tidak..tidak..

xiau lu merasa heran melihat tina yang sedari tadi hanya menatap nya dengan tatapan aneh tanpa berbicara sepatah kata pun.

Ada apa dengan wanita ini,kenapa dari tadi hanya melihat ku dengan tatapan aneh nya ? apa Dokter itu sudah mengubah wajah ku sampai-sampai dia tidak mengenali ku?.

Tina yang mengira Xiau lu tidak mengenal nya duduk d samping xiau lu.Tina menatap xiau lu lebih dekat. "haaii nama saya Tina Lu itu Brian suami saya,saya adalah kakak mu Xiau lu". suasana menjadi hening.

"Apa kau tidak mengingat nama itu..?" Tina merasa sangat cemas karna xiau lu hanya menatap heran kakak nya. tiba-tiba dengan santai dan datar xiau lu menjawab

"kakak ipar apa obat wanita ini sudah habis" Mendengar gurauan itu Brian mencoba menahan tawa nya.Tina yang kesal akan perbuatan xiau lu memukul-mukul pelan brian

"heeeuhhh kau..kau ini ya dasar gadis menyebalkan,apa kau tau aku ini sangat mengkhawatirkan mu ?setelah tidur cukup lama,pertama kali bangun uda bikin kaka mu ini naik darah ya,ayo minta maaf"

Xiau lu tertawa melihat tina yang kesal kepada nya,namun hanya bisa melampiaskan kepada brian.

"aduuhh sayang kenapa aku yang di pukul aduuhh hentikan,xiau lu tolong aku..!!"

xiau lu hanya tertawa melihat tingkah konyol sepasang suami istri itu.

"haaahaahaa okey..okey kaka aku minta maaf sudah cukup hentikan"

Mengingat xiau lu yang 2minggu ini tertidur dan sekarang dia bisa tertawa lagi Tina merasa senang dan lega.

Mamah..Papah trimakasih karna kalian tidak membiarkan xiau lu untuk menyusul kalian,maafkan aku karna membiarkan hal ini terjadi kepada xiau lu.

Aku berjanji akan terus menjaga nya dan tidak akan membiarkan hal ini terjadi lagi kepada xiau lu.