1 Pura pura sakit

Arga kay Alvaro, Cowo tampan seantro Academic Fransesco. Siapa sih yang tidak mengenal Arga? Semua orang juga tau kalau Arga Adalah seorang model muda yang berbakat.

Di dalam kamus pribadi Arga nggak ada hal yang bertuliskan tentang Cinta, Dalam otak kecilnya hanya di penuhi segudang uang, uang dan uang! Bagaimana cara mendapatkan uang yang banyak?! salah satunya dengan membuat bisnis online penjualan yang pastinya sangat menguntungkan di pihak Arga.

Arga punya sahabat yang sama sama penggila uang tapi masih wajar. Bedanya kalau di bandingin sama arga, sahabatnya masih bisa di selamatkan.

Arga termasuk keturunan golongan anak emas, ya termasuk anak- anak orang kaya di indonesia. Tapi, ayahnya selalu melarang keras arga untuk tidak membeli sesuatu yang tidak penting dan tidak berguna. Salah satunya adalah Ps4 Pro.

Demi membeli semua keperluan Yang arga inginkan. Arga menjual Foto vulgar kakaknya sendiri. Apalagi hampir seluruh siswa siswa di Academic Fransesco itu diam-diam tergila-gila dengan Kakaknya.

Arga melakukan itu supaya... ya hidupnya mapan, hedon, berkelimpahan dan akan menjadi sejahtera tanpa harus kekuruangan suatu apapun. Padahal kalau di pikir-pikir arga nggak kerja pun juga masih dapat jatah warisan.

Arga punya dua kakak, mereka kembar. Kakak pertama itu Cewek, Namanya Grasila Kay Alvaro dan kakak kedua itu cowok, Namanya Gara Kay Alvaro. Sila dan gara itu sama-sama Cantik dan ganteng. Selain memiliki wajah yang manis mereka berdua juga memiliki tubuh yang ideal. Jika seseorang melihatnya dari dekat siapa sih yang tidak tertarik dengan mereka?! Hanya saja mereka pintar. Tetapi, sifat yang paling menakutkan adalah Sama-sama memiliki aura dingin yang mencengkam.

Sampai saat ini belum ada yang berani mendekati atau berkenalan dengan Duo kembar tersebut.

Perbedaan dari keduanya adalah, Sila masih bisa berbaur dengan sosial sedangkan gara udah benar-benar tingkat akut dinginnya ngelebihin Kulkas 2 pintu.

Mereka sama- sama pintar kalau Sila mendapat rangking satu di kelas, gara akan mendapat rangking dua di kelas dan begitu seterusnya menjadi persaingan yang tak terkalahkan.

Kalau soal Arga, Arga itu anak bungsu, begok dan ngeselin. Lalu bagaimana dengan sekolahnya? Jawabanya normal. Dia pergi ke sekolah bangun pagi berangkat siang, duduk, mendengarkan, tertidur, mencontek, membolos, main game, riview endorse, nongkrong di kantin, pacaran, gangguin cewek-cewek cakep di sekolah. Dia tidak pernah mendapatkan lima besar apalagi sepuluh besar, paling bagus masuk juara dua puluh besar tapi paling sering juara tiga puluh delapan dari empat puluh siswa.

Selain seorang model, Arga juga seorang selebgram yang memiliki banyak sekali followers. Dan followers yang di miliki arga kini sudah mencapai 2JT Followers. dari followersnya tersebut arga mendapatkan endorse dan juga uang dari hasilnya sendiri.

Karena Ketampanan dan kecerdikan yang di miliki oleh Arga dapat membawa arga ke dalam keberuntungan yang besar.

Sudah hampir satu minggu arga nggak masuk sekolah. Dengan alasan yaitu sakit, biasanya kalau udah begini itu tandanya bolos dengan secara halus.

Selama seminggu arga hanya menghabiskan waktunya untuk menonton Tv dan bermain Game.

Game itu bagaikan teman hidup arga, kalau nggak ada game ya hidup arga terasa hampa dan nggak berarti. Ibarat kayak lu punya pasangan tapi kagak pernah ketemu, jalan, cuma komunikasi lewat media chatting. Hampa banget kan? Nggak ada bedanya pacaran sama jomblo. Yah authornya jadi curhat nih mwehehe.

Arga berguling-guling di atas kasur sambil cekakak-cekikik di balik selimut tebalnya. Membaca pesan grup dari sahabat-sahabatnya.

[GRUP SIMALAKAMA]

Pandu : pada kemanan woi? Sepi banget grup udah kayak di telan bumi.

Pandu: Agar-agar di buat sama pak tohai

Angga: Cakep

Pandu: Si arga kemana woi?

Angga : Kagak nyambung bngst

Angga: Niat pantun kagak sih!

Pandu: udah paling bagus tuh

Angga : emang si arga kemana?

Trisal : pada sider anjir

Angga : Om jago kemana?

Trisal : ayam jago kalik

Pandu: Arga ijin sakit

Trisal : bangsat, gue di cuekin. Au ah gue ngambek :|

Angga: ih kasar

Trisal: Iya maafin Tical ya beb

Trisal: *Trisal

Pandu: Ngetik aja remet

Angga: Ngetik aja remet apalagi ulangan

Arga : pada bahas apansih?

Pandu: Peran utamanya baru nongol nih, dari mana aja lu anjir? Di cariin ama bu nining.

Angga : Lu sakit apaan begok? Kalau udah sekarat jangan lupa kasih tau gue, gue bantuin doa yasin dari sini.

Arga: lo doain gue mati

Trisal : Sakin sekaratnya kagak bisa di gerakkin tu badan. Habis di lemesin ama Teh Sila yaa??

Arga : Ngacok, itu teteh gua anying

Trisal: lagian lu sakit apaan sih? sampe seminggu kagak masuk.

Davin: berisik lo pada

Davin : Banci semua

Davin : Jangan berisik hp gue takang

Davin : Taman lawang

Angga: Anjir haha

Pandu: Tai, Mas davin belajar spam dari

Mana? Wkwk

Trisal: Sekolah khusus di perguruan Syndrom es batu.

Angga: itu mah lo

Brakk

Arga tersentak kaget mendengar suara pintu di buka nyaring. Ia menutup ponselnya dan segera memejamkan kedua matanya supaya cepat terbawa alam mimpi. Mungkin seseorang itu akan pergi yang telah membuka pintu kamarnya dengan kurang ajar.

Arga menyipit ketika Teh sila menyalakan lampu kamarnya. Hingga mata arga menjadi sakit walapun tertutup dengan selimut tebal.

Arga membuka selimut dengan kesal sambil

Menatap tajam ke arah Sila.

"Ngapain sih teh? Gue lagi sakit, jangan di ganggu ngapa"Umpatnya kesal ketika Teh sila datang dan langsung menyalakan lampur kamar.

Sila memutar bola matanya malas sambil bersedekap di ambang pintu. Melihat tingkah adik bungsunya yang tentu saja sila tau kalau Arga selama seminggu ini itu sedang berbohong. Nggak ada ceritanya si Arga tukang usil itu sakit. Hancur dunia kalau itu terjadi"Di panggil Papa, lo di suruh ke bawah" Katanya sebelum pergi dari sana.

Arga berdecak,"Iye, udah sono keluar ngapain masih di kamar gue!!" Usir arga melempar bantal ke arah sila.

Sila keluar meninggalkan kamar arga. Sementara arga beranjak dari atas kasur sambil menghentak-hentakkan kakinya di atas lantai.

"Kenapa sih nggak ada ketenangan di hidup gue sehari aja" Teriak Arga udah kayak cewek aja.

Arga pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Setelah itu ia sedikit memberikan polesan pada wajahnya agar terlihat pucat. Semuanya akan jadi sia-sia kalau arga sampai ketahuan bohong.

"Sempurna"Ucapnya sambil tersenyum senang.

Arga menuruni anak tangga dan melihat ruang tamu yang sudah terdapat Mama papa dan juga kakaknya.

"Arga"Panggil Basan dan kini arga sudah duduk di hadapan papanya.

Arga berwajah lemas memperlihatkan ekspresinya agar terlihat seperti orang sakit. Biasanya kalau orang nggak sakit tapi, pura-pura sakit bakalan jadi sakit benaran.

"Cih"Umpat sila

Semua rencana itu tidak akan berhasil oleh Sila Kakak pertamanya. Dari awal juga sila tau Arga itu nggak sakit, arga cuma bohong supaya bisa main game sepuasanya di rumah.

"Sebenarnya kamu sakit apa sih arga? Papa lihat kamu baik-baik aja" Kata Basan mulai curiga pada putra bungsunya.

"Sakit tipes pah" Asal Arga tanpa di filter kalau ngomong.

"Apa tipes?"

"Ee maksud Arga kecapean pah" Arga mengigit bibir bawahnya merutuki kebodohannya."Ini mulut kenapa nggak bisa di ajak kerja sama sih"Batin Arga kesal.

"Kamu beneran sakit tipes? Bibir kamu pucat sayang, kita ke rumah sakit aja gimana?" saran Lina Mama Arga yang duduk samping basan.

Arga terkejut dan langsung mendongak ke arah Lina. Bisa mati kutu Arga kalau ketahuan nggak sakit dan selama seminggu ini ia berbohong. apalagi harus pergi ke rumah sakit itu bisa mempercepat kematian di ujung tombak. Papa dan mamanya bakalan cabut akses berharga Arga, satu-satunya adalah mobil kesayangan Arga.

"Mah arga cuma kecapean aja, nggak perlu lagi ke rumah sakit. Kayak mau sekarat aja"Bantah Arga.

"Ke rumah sakit bukan berarti kamu sekarat arga!! Mama cuma khawatir sama keadaan kamu, karena seminggu ini kamu nggak masuk sekolah"Timpal Lina sambil mengelus dada.

Arga mengangguk sambil memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Mending lo ke rumah sakit deh. Biar kedepannya kagak ngerepotin gue"Kata Sila.

"Nyambung aja lo kutu babi"

"Pucet juga kagak ngaruh teh, lagian gue cuma kecapean doang"Balas Arga lagi.

"Cape?! keseringan main ps tuh"Tuding Gara. Kali ini abangnya si gara yang ikut campur padahal gara itu anaknya pendiem dan dingin jarang ikut campur urusan orang lain.

"Sotoy lo bang"Ucap Arga tak terima.

"Arga yang sopan dong sama abang kamu"Tegur lina.

"Abang sama teteh duluan yang mojokin Arga mah"Adu Arga.

"Kalau kamu nggak salah nggak perlu marah"

"Iya ma" Jawab Arga malas.

"Yaudah kamu istirahat dulu sana, Nanti sore kita pergi ke rumah Tante naya"Ujar lina.

"Males ah mah, arga mau di rumah aja"Tolak Arga yang memang malas ikut pergi yang kek begituan ujung-ujungnya juga pasti yang di bahas topiknya ngebosenin dan makan besar bersama.

"Kamu harus ikut karena nanti kita akan ketemu sama temen-temen lama mama dan juga papa kamu"Ujar lina.

"Itu kan temen mama bukan arga"

Lina menoleh ke arah basan dan memintanya agar yang mengurus semuanya basan. Kalau soal Arga terkadang lina angkat tangan dengan sikap putranya.

"Semua harus ikut"Ucapan basan tidak bisa di Gugat dan udah Mutlak.

Arga menghela nafas dan bangkit berdiri hendak pergi ke kamar.

"Arga kamu mau kemana? Papa belum selesai bicara"

"Istirahat kan?!"Ucapnya sambil berdiri tanpa menoleh.

"Anak itu"

"Biarkan saja pah" Lina mengelus pundak basan ketika melihat sifat Arga itu mirip sekali dengan Sifat basan waktu muda dulu.

Arga menaiki anak tangga dengan malas sesekali meliha ke arah Sila dan memberikan tanda bahwa itu adalah sebuah ancaman untuknya.

"Awas lo"Katanya tanpa suara sambil menunjuk-nunjuk ke arah Sila.

Sila menjulurkan lidahnya di saat basan dan lina tidak melihat mereka.

"Nggak takut"Balasnya tanpa suara.

avataravatar
Next chapter