4 Masalalu Mirabilis

"Apa kau masih berpikir bahwa kau ada di dalam mimpi?? "Tanya Bonum tanpa melihat kearah pemuda keras kepala itu.

Fargo tertunduk, rasa pedih menjalar di setiap inci kulitnya yang di penuhi luka sayatan. Sementara Ren dan Edgar hanya menatap cemas , mau tidak mau merekapun harus percaya bahwa Mirabilis adalah nyata.

Lea menghampiri Fargo, menyapukan sayap kanannya pada bagian tubuh Fargo yang terluka, seketika luka- luka itu lenyap,sama seperti yang ia lakukan pertama kali setelah kebangkitannya.

"Fargo apa kau-? " Ren merasa ragu untuk bertanya.

"Aku...maksudku...kita tak bisa membantahnya,tempat mengerikan ini memang nyata"ujar nya lirih, mereka bertiga seperti kehilangan harapan, semua keanehan yang di lihat oleh mata mereka memang bukan mimpi atau halusinasi.

"Bagaimana cara agar kami bisa keluar dari sini?? " Tanya Ren pada Lea dan Bonum, kedua Harpy itu tampak saling menatap.

" ada sebuah portal yang bisa mengembalikan kalian, tapi portal itu di jaga oleh para roh penyiksa bernama thormen sejak ratusan tahun lalu, sebenarnya itu terjadi sejak aku sebagai penjaga hutan ini, di kutuk oleh Motus menjadi akar beracun yang kalian bebaskan dengan darah kalian"

"Motus?? , siapa dia" Tanya Edgar

"Dia adalah pemimpin para thormen yang datang dari lembah kelabu mereka datang menjarah Mirabilis untuk mencuri batu sihir Pulchara" Terangnya.

Ketiga pemuda itu mulai di buat penasaran dengan beberapa hal yang Lea ucapkan.

"Lalu apa hubungannya dengan kami?" Tanya Edgar dan Ren bersamaan.

"Aku akan menjelaskan pada kalian" Ujar Bonum sembari memberi isyarat pada Lea untuk membentangkan sayapnya di hadapan tiga pemuda itu.tanpa ragu harpy cantik itu membuka sayapnya lebar di hadapan Ren dan teman-temannya.Bonum segera melempar beberapa benda bulat seperti mutiara berwarna putih berkilau yang tiba tiba berubah menjadi tinta yang menempel di sayap Lea, tinta itu membentuk banyak tulisan dengan abjad yang tak biasa, sama seperti yang Ren lihat pada rongga rongga di batang raksasa,Ren,Fargo dan Edgar semakin tak mengerti.

"Aku akan menjelaskannya untuk kalian" Ujar Bonum sembari mendekat kearah sayap Lea yang terbentang.

Ren dan teman temannya bersiap menyimak dengan serius.

"800 tahun yang lalu Mirabilis adalah negeri yang damai, kami para makhluk mitology membaur dengan kerukunan disini.Mirabilis memiliki seorang pemimpin Jelita bernama Bana dia berjenis Harpy, sama denganku, lebih tepatnya Bana adalah kakakku,setiap jengkal tanah Mirabilis memiliki keajaiban yang berbeda beda. Desa peri atau Nymphodora memiliki tanah yang bisa menumbuhkan pohon mel dengan buah- buah yang segera matang dalam waktu satu hari saja, tak hanya itu buah mel merupakan jenis tanaman obat yang hanya tumbuh di Mirabilis, "

Kalimat bonum terhenti sesaat,ketiga pemuda itu menanti dengan antusias kalimat berikutnya.

"Kemudian di pemukiman para Centaur yang bernama Vallos land tumbuh dengan subur pohon berdaun Vanila yang bisa di konsumsi dan memberi rasa kenyang selama berhari hari meski memakannya hanya satu lembar saja.Yang berikutnya adalah padang Lavanda saat kalian datang kemari kalian pasti melewati kebun Lavender Raksasa bukan? tempat itu juga di huni para peri dengan kekuatan sihir terbaik di Mirabilis, mereka menyembunyikan rumah rumah mereka di setiap tangkai Lavender raksasa, dan di sanalah gerbang utama menuju pemukiman para Harpy,yaitu Viesteria, tempat dimana kalian berada saat ini, disini pusat sihir Mirabilis dulunya di sembunyikan, termasuk sebuah batu sihir agung dengan kekuatan sihir yang besar di simpan dengan sangat rahasia,tak jauh dari sini terdapat sebuah hutan berkabut yang cukup luas, hutan itu adalah batas antara Mirabilis dan lembah Kelabu, disana terdapat portal yang terhubung dengan dunia atas yaitu dunia kalian para manusia.Ratusan tahun kami dan bangsa manusia menjalin hubungan yang baik bahkan mereka sering keluar masuk portal itu hanya untuk menukar beberapa barang yang mereka miliki dengan sebuah mantra-mantra sihir Mirabilis atau sekedar untuk bertukar dengan hasil tanah ajaib kami seperti buah Mel atau daun Vanilla, tak sedikit dari mereka yang benar benar mempelajari sihir di Mirabilis.Dahulu ada tiga pemuda seperti kalian mendalami ilmu sihir di Viesteria,mereka menjadi para ksatria dengan sihir yang hebat,sihir itu bisa di gunakan di dunia manusia maupun di Mirabilis.

Saat itu Bana membuat sebuah larangan keras untuk menyebrangi hutan berkabut karena di balik hutan itu adalah lembah kelabu yang merupakan daerah kekuasaan milik Motus dan di huni oleh para thormen,namun karena sifat keras kepala bangsa manusia, mereka melanggar larangan Bana, mereka melewati perbatasan dan datang ke lembah kelabu, ketiga pemuda itu tak sengaja merusak sebuah arca yang merupakan benda paling berharga milik lembah kelabu yang di letak kan di pintu masuk mereka.Arca tersebut memiliki kekuatan yang bisa menciptakan ilusi sihir yang cukup kuat di sana, lembah kelabu yang sesungguhnya tak bisa di tumbuhi tanaman apapun,tanahnya sangat kering dan hitam, udara di sana pun berbau busuk dan sangat pekat, namun berkat kekuatan dari arca itu lembah kelabu berubah menjadi sebuah tempat yang tak kalah indah dari Mirabilis, itulah sebabnya sejak dulu Mirabilis dan lembah kelabu berdampingan dengan damai meski keindahan yang ada disana hanya ilusi semata.

Akan tetapi kedamaiannya segera sirna karena kecerobohan 3 pemuda dari bangsa manusia itu,kekuatan sihir yang berada dalam arca menghilang menyebabkan lembah kelabu kembali pada keadaan yang sebenarnya." Terang Bonum panjang lebar.

"Lalu apa yang terjadi pada mereka?? "

Tanya Ren dengan rasa penasaran.

"Mereka di tangkap oleh para thormen dan di bawa ke viesteria, pemimpin mereka Motus menyalahkan kakakku atas kejadian itu, mereka menuduh Bana telah memerintahkan para manusia untuk merusak lembah kelabu. Bana berusaha berdiskusi dengan Motus untuk membantu para penghuni lembah kelabu menemukan arca yang sama di hutan berkabut, namun mereka tidak menyetujuinya,mereka justru mengambil paksa batu pulchara yang memiliki kekuatan sihir jauh lebih kuat dibandingkan Arca mereka sebelumnya, karena mereka terus memaksa dengan keras akhirnya kami memutuskan untuk berperang dengan para penghuni lembah kelabu,demi merebut kembali batu pulchara, saat itu banyak dari kami yang terluka cukup parah dan Lea yang merupakan penjaga hutan terkuat kami dilumpuhkan oleh Motus dengan kutukan yang merubahnya menjadi akar beracun.

Sekuat apapun sihir kami di Mirabilis jika pulchara tak lagi berada di sini maka kekuatan kami menjadi terbatas,keadaannya menjadi semakin buruk ketika Bana terlalu memikirkan para manusia itu,sehingga kami hanya berhasil memukul mundur para thormen ke perbatasan namun kami harus kehilangan pulchara nya.para pemuda itu akhirnya di lempar kembali kedalam portal dengan kekuatan sihir yang sudah di lebur, tapi sepertinya kekuatan sihir mereka terbawa hingga ke dunia atas dan tersebar ke berbagai tempat. Kurasa kekuatan sihir kalian bertiga pun di dapat dari serpihan sihir yang dahulu kami lebur dari diri mereka. "

Sambung Bonu.

Ren,Fargo dan Edgar saling menatap.

"Kau bilang pulchara memiliki kekuatan sihir yang sama dengan batu arca lembah kelabu, bukan? tapi mengapa saat pulchara di curi tanah Mirabilis tetap stabil?"tanya Fargo.

"Mirabilis berbeda dengan lembah kelabu, tanah kami memang sudah ajaib dan subur, pulchara hanya membantu untuk meningkatkan keajaiban dan kekuatan sihirnya saja, setelah pulchara tak ada lagi di Mirabilis, kakakku lah yang mengorbankan kekuatannya sendiri agar sihir di Mirabilis tidak menurun, saat ini Bana berbentuk seekor burung biasa tanpa kekuatan sihir, " Ucap Bonum dengan wajah terlihat murung.

Ren, Fargo dan Edgard terkejut saat mengetahui kondisi Bana saat ini.

"Dimana Bana sekarang?? " Tanya Ren dengan wajah serius.

"aku mengurungnya di suatu tempat di viestria untuk menghindari bangsa thormen melukainya.

Jauh sebelum kalian datang saat Bana mengorbankan kekuatannya ia mengatakan beberapa hal yang di lihatnya dari masa depan Mirabilis" Ujar Bonum membuat keingintahuan Ren dan teman-temannya semakin menguat.

avataravatar
Next chapter